Keesokan paginya....Elina sudah siap - siap pergi ke Puskesmas mengendarai sepedanya. Selama beberapa menit perjalanan. Ia sampai di Puskesmas. Elina langsung masuk ke dalam kamar Dimas dan duduk disampingnya.
"Kapan orang ini akan siuman?"gumamnya.
Tiba - tiba Dokter Rian datang untuk memeriksa Dimas.
"El....pagi sekali kamu datang?" tanya Dokter Rian.
"Aku takut ngerepotin kak" jawab Elina.
"Ngerepotin apa maksudnya?Tidak sama sekali kok, ini memang sudah tugasku" Kata dokter rian.
"Ia aku tahu kak, tapi kita semua tahu kan kalau Puskesmas ini hanya untuk pasien yang datang berobat bukan pasien yang dirawat dan sekarang aku membuat Puskesmasnya jadi puskesmas 24 jam" jelas Elina.
"Tidak usah begitu El. Kamu suka membantu orang disini tanpa pamrih lalu kenapa aku tidak sedangkan aku adalah dokter disini. Kalau kamu mengatakan itu lagi kamu hanya akan membuatku kehilangan muka" balas Dokter Rian.
"Aku minta maaf kak" kata Elina.
"Tidak masalah El" jawab Dokter Rian.
Elina yang melihat Dokter Rian selesai memeriksa. Ia lalu bertanya tentang keadaan Dimas.
"Bagaimana keadaannya kak?" tanya Elina.
"Dia baik - baik saja, mungkin satu dua hari ini dia akan siuman" jawab Dokter Rian.
"Terima kasih " kata Elina.
"Sama - sama. O...ya, tidak masalah kan kalau kutinggal sebentar karena hari ini jadwal kunjungan rumah pasien. Kalau ada apa - apa kamu hubungi aku" kata Dokter Rian.
"Tidak apa - apa kak, kak Rian keluar saja" jawab Elina.
Dokter Rian pun pergi meninggalkan Elina. Sedangkan Elina masih duduk disamping Dimas. Karena mengantuk, ia lalu tertidur sambil menyandarkan kepalanya disamping Dimas dengan kedua tangannya sebagai alas bantalnya. Tanpa Elina sadari, Dimas membuka matanya, ia lalu melihat Elina disampingnya sedang tidur.
"Siapa dia" dalam hati Dimas.
Secara perlahan ia menggerakkan tangannya yang ada disamping Elina yang membuat Elina terbangun.
"Anda sudah bangun" tanya Elina.
"Kamu siapa?" tanya Dimas.
"Oh...nama saya Elina. Saya dan Paman saya yang menolong Anda dan membawa Anda kesini" jawab Elina.
"Ini dimana?" tanya Dimas sambil melihat sekelilingnya.
"Ini di Puskesmas karena dipulau ini tidak ada rumah sakit jadi saya bawa Anda kesini" jawab Elina.
"Ini dipulau" dengan wajah yang masih bingung.
"Ia...Anda sekarang ada dipulau pelangi. O ya.... nama Anda siapa?" tanya Elina.
"Kamu tidak mengenalku" kata Dimas.
"Maaf tapi saya benar - benar tidak kenal Anda" Jawab Elina.
"Apa dia pura - pura?" dalam hati Dimas.
Ia lalu memperkenalkan dirinya pada Elina.
"Namaku Dimas" kata Dimas.
"Jadi nama Anda Dimas. Rumah Anda dimana?Nanti saya dan paman saya akan mengantarkan Anda pulang" tanya Elina.
"Huh...masih pura - pura ya. Kalau begitu aku akan membuat nya menyesal karena sudah pura - pura tidak tahu" dalam hati Dimas.
"Hei....Anda mendengar saya" kata Elina sambil memegang pundak Dimas membuat Dimas terhenti dari lamunanya.
"Aah, Ia...Aku mendengarnya. Nanti kalau aku sudah ingat tinggal dimana, aku akan memberitahumu" jawab Dimas.
"Jadi Anda tidak ingat Anda tinggal dimana?" tanya Elina.
"ya.....sepertinya begitu" jawab Dimas.
"haaaaa.... bagaimana ini?" kata Elina dengan gelisah.
Elina pun mencoba menghubungi pamannya dan menceritakan tentang Dimas. Paman Arya langsung ke Puskesmas, Dokter Rian pun datang setelah menerima panggilan dari Elina.
Mereka bertiga lalu berdiskusi tentang keadaan Dimas, mereka lalu sepakat kalau Dimas akan dirawat dirumah Elina karena disana ada Nenek Sira yang mengerti tentang obat tradisional, mereka pikir Dimas bisa sembuh kalau diobati dengan obat tradisional.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
anichan21
aku baru mampir telat bangettt 😂😂😂
Btw mampir kepunyaku juga yuk. Selir raja ternyata pembunuh bayaran?! Selengkapnya di:
✨ Alice Just A Mere Concubine ✨
2021-03-10
0
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-08
0
Rista Nia
sepertinya seru niiii
2021-01-16
0