Bab 3 Awal Pertemuan

Pagi itu ... Elina sudah siap - siap berangkat ke pantai bersama pamannya untuk menyelam. Setelah sampai dipantai, Paman Arya sudah menghidupkan kapalnya. Elina naik dikapal dan langsung duduk dibelakang mempersiapkan alat - alat penyelamnya. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria terbaring dengan banyak luka disekucur tubuhnya, ia lalu berteriak. Paman Arya yang mendengar teriakan Elina langsung berlari kearahnya.

"Ada apa El? Kenapa kamu berteriak?" tanya Paman Arya.

"Paman ... lihat. Ada mayat!" Dengan wajah kaget sambil menunjuk pria itu.

Paman Arya yang melihat pria itu langsung memeriksa nafasnya.

"Tenanglah ... dia masih hidup," jawab Paman Arya.

"Tapi ... kenapa dia tidak bergerak sama sekali paman?" tanya Elina.

"Itu karena dia pingsan, sepertinya lukanya sangat parah. Mungkin dia dilukai seseorang," jawab Paman Arya.

"Kalau begitu ... sekarang kita bawa dia kerumah sakit paman," kata Elina.

"Tidak bisa El. Kalau ke Rumah Sakit kita harus keluar pulau dulu dan itu butuh beberapa jam. Takutnya tidak sempat, dia butuh pertolongan sekarang," jawab Paman Arya.

"Kalau begitu ... kita bawa saja dulu ke Puskesmas," kata Elina.

"Baiklah," jawab Paman Arya.

Paman Arya kemudian menggendong Dimas dipunggungnya dan membawanya ke Puskesmas satu - satunya yang ada dipulau itu. Setelah sampai di Puskesmas, Dimas langsung diperiksa oleh Dokter Rian.

"Dia siapa paman?" tanya Dokter Rian sambil memeriksa Dimas.

Elina dan pamannya saat itu berdiri disamping Dokter Rian.

"Paman tidak tahu, tadi Elina dan paman menemukannya dikapal," jawab Paman Arya.

Dokter Rian melihat Elina yang masih syok dan pucat.

"Kamu tidak apa - apa El?" tanya Dokter Rian sambil memegang kepala Elina.

"Aku tidak apa - apa kak. Kakak periksa saja dia" jawab Elina.

"Tapi ... wajahmu terlihat pucat, sebaiknya kamu pulang dulu. Biar aku dan pamanmu disini," kata Dokter Rian.

"Tidak kak ... aku dan paman yang membawa dia kesini, jadi aku juga yang harus bertanggung jawab" jawab Elina.

"Baiklah ... kalau begitu kamu istirahat dulu diruanganku, disana ada tempat tidur," kata Dokter Rian.

"Tidak usah kak, aku tunggu disini bersama paman" jawab Elina.

"El ... kamu turutilah kata - kata Dokter Rian. Wajahmu itu terlihat pucat, kamu perlu istirahat," kata Paman Arya.

"Baik..paman. Kalau ada apa - apa, paman panggil aku ya?" tanya Elina.

"Oke ... tenang saja, aku disini" jawab Paman Arya.

Elina pun pergi ke ruangan Dokter Rian dan istirahat tetapi dia terus gelisah memikirkan laki - laki yang ia tolong. Ia terus mondar mandir sambil mengigit kuku - kuku jarinya, itulah kebiasaan Elina ketika gelisah dan ketakutan. Dalam pikirannya banyak sekali pertanyaan tentang laki - laki yang ia tolong itu.

"Apa laki - laki itu akan baik - baik saja, bagaimana kalau sampai dia meninggal. Aku sangat takut kalau memikirkan tentang nasibnya....dan kenapa dia sampai terluka seperti itu ya, apa dia seorang mafia. Kalau dia mafia berarti aku dan paman pasti akan terancam, orang yang ingin membunuhnya pasti mengejarku dan paman. Aaahh sudahlah, yang penting menolong dia dulu yang lainnya tunggu sampai dia bangun baru aku tanyakan?" Dalam hati Elina.

Sementara di UGD, Dokter Rian sudah selesai memeriksa Dimas dan ingin memindahkannya ke kamar pasien.

"Bagaimana keadaan pria itu?" tanya Paman Arya dengan serius.

"Paman tenang saja. Lukanya tidak terlalu dalam. Setelah beberapa hari, dia akan pulih" Jawab Dokter Rian.

"Terima kasih dok" Kata Paman Arya.

"Itu sudah tugasku paman. Sebaiknya kita bawa dia ke kamar pasien dulu" Jawab Dokter Rian.

"Ok" balas Paman Arya.

Dimas pun dipindahkan ke kamar pasien.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Erlis Tya AyRint

Erlis Tya AyRint

katanya Puskesmas Kok Ada UGD dan kamar pasien kayak di RS aja, keliru ya thoooorrr

2021-03-17

1

Neny Putri Julirinni

Neny Putri Julirinni

lanjut

2021-03-15

0

Mamsky Lury

Mamsky Lury

menrik

2021-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Kecelakaan Pesawat Dimas
3 Bab 3 Awal Pertemuan
4 Bab 4 Merawat Orang Asing (part 1)
5 Bab 5 Merawat Orang Asing (part 2)
6 Bab 6 Pulang Ke Rumah
7 Bab 7 Salah Paham (part 1)
8 Bab 8 Salah Paham (part 2)
9 Bab 9 Rasa Kagum
10 Bab 10 Jatuh Cinta
11 Bab 11 Katakan Cinta
12 Bab 12 Melamar Elina
13 Bab 13 Menikah
14 Bab 14 Malam Pertama
15 Bab 15 Enam Bulan Setelah Menikah
16 Bab 16 Kedatangan Halim Membuat Identitas Dimas Terbongkar
17 Bab 17 Kemarahan Elina
18 Bab 18 Kembali Ke Luwis (part 1)
19 Bab 19 Kembali Ke Luwis (part 2)
20 Bab 20 Rencana Pembunuhan Elina (part 1)
21 Bab 21 Rencana Pembunuhan Elina (part 2)
22 Bab 22 Rencana Pembunuhan Elina (Part 3)
23 Bab 23 Dua Tahun Kemudian
24 Bab 24 Rumah Keluarga Hadinata
25 Bab 25 Kampus Baru
26 Bab 26 Acara Penyambutan Mahasiswa Baru
27 Bab 27 Pencarian Gadis Mirip Elina
28 Bab 28 Undangan Pesta Dansa
29 Bab 29 Pesta Dansa (part 1)
30 Bab 30 Pesta Dansa (part 2)
31 Bab 31 Orang Asing
32 Bab 32 Latar Belakang Sabrina (part 1)
33 Bab 33 Latar Belakang Sabrina (part 2)
34 Bab 34 Kuliah Pertamaku
35 Bab 35 Jadi Anggota Kerajaan
36 Bab 36 Terasa Aneh
37 Bab 37 Kecewa
38 Bab 38 Tidak Sabaran
39 Bab 39 Syok Tak Percaya
40 Bab 40 Tamparan Paman Arya
41 Bab 41 Memastikan
42 Bab 42 Rasakan itu
43 Bab 43 Tinggal di kastil
44 Bab 44 Malas bergerak karena kamu
45 Bab 45 Keputusan Dimas
46 Bab 46 End
47 Info Novel Baru di NovelToon
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Kecelakaan Pesawat Dimas
3
Bab 3 Awal Pertemuan
4
Bab 4 Merawat Orang Asing (part 1)
5
Bab 5 Merawat Orang Asing (part 2)
6
Bab 6 Pulang Ke Rumah
7
Bab 7 Salah Paham (part 1)
8
Bab 8 Salah Paham (part 2)
9
Bab 9 Rasa Kagum
10
Bab 10 Jatuh Cinta
11
Bab 11 Katakan Cinta
12
Bab 12 Melamar Elina
13
Bab 13 Menikah
14
Bab 14 Malam Pertama
15
Bab 15 Enam Bulan Setelah Menikah
16
Bab 16 Kedatangan Halim Membuat Identitas Dimas Terbongkar
17
Bab 17 Kemarahan Elina
18
Bab 18 Kembali Ke Luwis (part 1)
19
Bab 19 Kembali Ke Luwis (part 2)
20
Bab 20 Rencana Pembunuhan Elina (part 1)
21
Bab 21 Rencana Pembunuhan Elina (part 2)
22
Bab 22 Rencana Pembunuhan Elina (Part 3)
23
Bab 23 Dua Tahun Kemudian
24
Bab 24 Rumah Keluarga Hadinata
25
Bab 25 Kampus Baru
26
Bab 26 Acara Penyambutan Mahasiswa Baru
27
Bab 27 Pencarian Gadis Mirip Elina
28
Bab 28 Undangan Pesta Dansa
29
Bab 29 Pesta Dansa (part 1)
30
Bab 30 Pesta Dansa (part 2)
31
Bab 31 Orang Asing
32
Bab 32 Latar Belakang Sabrina (part 1)
33
Bab 33 Latar Belakang Sabrina (part 2)
34
Bab 34 Kuliah Pertamaku
35
Bab 35 Jadi Anggota Kerajaan
36
Bab 36 Terasa Aneh
37
Bab 37 Kecewa
38
Bab 38 Tidak Sabaran
39
Bab 39 Syok Tak Percaya
40
Bab 40 Tamparan Paman Arya
41
Bab 41 Memastikan
42
Bab 42 Rasakan itu
43
Bab 43 Tinggal di kastil
44
Bab 44 Malas bergerak karena kamu
45
Bab 45 Keputusan Dimas
46
Bab 46 End
47
Info Novel Baru di NovelToon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!