Sore hari....Elina masih berada di puskesmas bersama Paman Arya. Mereka berdua berencana membawa Dimas pulang ke rumah Elina. Dokter Rian sudah siap diluar dengan mobilnya. Paman Arya dan Elina membantu Dimas berjalan dan masuk ke mobil.
Setelah beberapa menit mereka pun sampai dirumah Elina. Paman Arya membantu Dimas masuk ke dalam rumah. Dokter Rian masih berada dimobilnya dan minta pamit pada Elina yang masih berdiri didepan rumahnya.
Setelah mengantar Dimas ke dalam, paman Arya pun meminta ijin pada Elina untuk menjemput Nenek Sira yang masih berada diperkebunan.
"El...Paman jemput nenek dulu ya" Kata Paman Arya sambil berjalan keluar.
"Baik paman" jawab Elina.
Sementara Dimas yang sudah berbaring dikamar Elina masih bingung karena dia tiba - tiba dipindahkan ke rumah Elina. Elina masuk ke dalam kamar untuk melihat keadaan Dimas.
"Apa Anda baik - baik saja?" tanya Elina.
"Aku baik....panggil saja aku Dimas" jawab Dimas.
"Ok....Aku panggil Mas Dimas ya dan Mas Dimas bisa panggil namaku, namaku Elina" Kata Elina.
"Aku tahu" jawab Dimas.
"Kalau begitu Mas Dimas istirahat dulu. Aku akan siapkan makanan dulu" kata Elina.
Elina pun sudah berbalik ingin pergi tetapi ia kembali setelah mendengar panggilan Dimas.
"Elina....tunggu" Kata Dimas.
"Ada apa Mas?" Tanya Elina.
"Aku ingin tanya?kenapa kamu tiba - tiba membawaku kesini. Bukankah lebih bagus dirawat disana?" tanya Dimas pada Elina.
"Puskesmas itu hanya puskesmas kecil Mas. Hanya untuk pasien yang datang berobat bukan untuk yang dirawat apalagi disana hanya buka pagi sampai sore. Kalau malam sudah tidak ada orang karena kalau sudah jam 9 malam listrik disini mati. Jadi kalau Mas Dimas disana pasti tidak ada yang rawat. Saya kalau harus kesana bolak balik juga susah dan kalau Mas Dimas disini. Mas Dimas bisa dirawat sama nenek karena nenek sangat jago obat obatan tradisional. Siapa tahu memori Mas Dimas bisa disembuhkan sama nenek" jelas Elina.
"Disini tidak ada listrik?" tanya Dimas.
"Ada Mas, tapi cuma jam 9 pagi sampai jam 9 malam karena disini hanya pulau kecil, listrik susah masuk. Kami disini hanya pakai mesin saja" jawab Elina.
"Baiklah....Pergilah masak, aku sudah sangat lapar" Kata Dimas.
Elina pun pergi memasak bubur ayam untuk Dimas. Setelah masak bubur, ia pun masuk kembali ke kamar Dimas.
"Kamu hanya masak ini" Kata Dimas.
"Karena Mas Dimas masih lemah jadi saya hanya masak bubur ayam, nanti kalau Mas Dimas sudah baikan saya akan masak yang Mas Dimas suka" jawab Elina.
Elina pun menyuapi Dimas dengan lembut. Dimas yang melihat itu sangat tersentuh karena dia baru pertama kali menerima perhatian seperti itu pada seorang gadis, apalagi Elina orang yang sangat lembut tapi dihati Dimas masih ada keraguan tentang Elina yang mengaku tidak mengenalnya karena semua orang yang pernah ia temui pasti mengenalnya kalau dia adalah seorang pangeran negara Luwis.
Walaupun ia tersentuh terhadap perhatian Elina tapi ia tidak lupa bahwa ia adalah seorang pangeran yang harus didekati. Dipikirannya itu, kalau orang - orang yang menolongnya sekarang pasti mengharapkan imbalan darinya baginya tidak mungkin ada orang yang secara suka rela menolong orang yang tidak ia kenal.
"Kalau saja aku tidak memikirkan statusku, mungkin saja aku sudah tertipu dengan wanita ini apalagi dia sangat cantik" dalam hati Dimas.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Khotimah
oke
2023-01-16
0
Adeline Sopacua
pangerannya negara Luwis, tapi namanya kaya orang Jawa alias orang Indonesia. cari nama yg sesuailah author
2021-05-25
0
Eka Rahmadani
Dimas heran kenapa elina ga mengenalnya, apakah dia pura2. Tapi kenapa dimas ga heran sama paman arya n dokter rian, mereka kn juga ga kenal
2021-03-13
1