Aira pun langsung berdiri menanggapi ucapan Reki itu "Ayo" ucap Aira dengan tersedu
"Baiklah" Keno pun juga bangkit dan segera melangkah
"Katanya mau menggendong ku" ucap Aira masih menangis
"Haah?, apa kamu serius?, aku barusan hanya asal mengatakan ingin menggendong mu, aku tidak serius" ucap Keno
"Kalau gitu aku tidak mau pulang" ucap Aira
"Hhhhh, Baiklah ayo, tapi jangan nangis lagi, wajahmu jelek kalau nangis," ucap Keno, dia menghampiri nya lagi dan merendahkan sedikit punggungnya di depan Aira
"Biarin" ucap Aira, dia pun segera naik ke punggung Reki
Keno pun menggendong Aira di punggungnya, dan si Maung terus mengikuti langkah mereka di belakang "Kamu begini seperti anak kecil saja, ini bukan seperti Aira yang ku kenal," ucap Keno
"Aku tidak peduli, jalan saja, mobil ku di depan bar sana" ucap Aira yang masih terisak
"Baiklah" ucap Keno tidak menggodanya lagi
Mereka pun berjalan pelan di trotoar, karena bar yang di maksud Aira jaraknya sdikit jauh jika berjalan kaki
"Rek, kenapa kamu bisa tau aku di sini?" tanya Aira
"Filing" ucap Keno singkat
"Apa kau benar benar melihat Angga melakukan itu padaku tadi?" tanya Aira
"Melakukan apa?" tanya Keno
"Ya, melakukan itu pokonya, aku tidak bisa menjelaskannya" ucap Aira
"Kalau gitu aku juga tidak bisa menjawabnya" ucap Keno
"Iiiiiiihhh, kamu,,,, aku serius" ucap Aira memukul punggung Keno
"Diam, nanti kamu jatuh" ucap Keno
"Kalau gitu jawab" ucap Aira
"Tidak, dia tidak sempat melakukan apapun padamu, karena Aku keburu memukulnya tadi, dan dia langsung pingsan" ucap Keno
"Benarkah, Apa kamu tidak bohong padaku?" tanya Aira
"Tanyakan saja pada dirimu, apa ada perbedaan yang kamu rasakan sekarang" ucap Keno
Aira pun merenung sejenak
"Seperti nya Aku memang tidak merasakan hal yang aneh pada diriku,,, terima kasih ya, berati kamu sudah 2 kali menolong ku, mmuahhh" Aira mengecup belakang telinga Reki,
"Hey,, apa yang kamu lakukan?, itu geli" ucap Keno
Aira pun sedikit menyunggingkan senyum di bibirnya
"Aira"
"Apa?"
"Memangnya kamu belum pernah melakukannya?" tanya Keno penasaran
"Melakukan apa?"
"Yang kamu maksud tadi itu"
"Kalau kamu menganggapku wanita liar lagi aku akan memukulmu lagi" ucap Aira ketus
"Baik baik, aku anggap jawabanya itu pernah,, karena kamu memang wanita liar, buktinya kamu nongkrong nya di bar" ucap Keno
Aira pun memukul mukul punggung Reki lagi "Iiiiih kamu, jangan menganggapku seperti itu terus, aku tidak seperti itu, aku tidak pernah melakukannya, ini juga kali pertamaku main ke bar, itu juga karena Angga yang merayuku" ucap Aira
"Baik,, baik,, aku percaya sajalah" ucap Keno yang tidak berniat menggodanya lagi
Setelah beberapa saat, Keno pun sudah menggendong Aira sampai ke depan mobilnya "Aira, sudah sampai, lepaskan tanganmu" Ucap Keno, karena sekarang tangan Aira memang melingkar di lehernya
Namun Aira tidak merespon nya "Aira??" Keno pun mencoba menoleh nya ke belakang, dan melihat kalau mata Aira terpejam
"Apa kamu tidur, hebat sekali, apa masih ada efek obat padanya?" gumam Keno
Dan saat itu, waktu Keno di tubuh Reki pun sudah habis, Jadi mereka pun terpisah lagi
"Aduh,,, apa ini,? kenapa berat sekali?" ucap Reki yang baru mendapat kesadarannya lagi dan langsung merasa ada beban berat di punggungnya
"Itu Istrimu, tadi ketiduran pas aku gendong" ucap Keno
"Maksud mu Aira?, kenapa dia Ken? apa dia terluka?" tanya Reki
"Tidak,,, dia tadi hampir mau di garap sama si Angga, untungnya kita keburu datang tadi, jadi tidak keburu, dan gue pukul tuh si Angga sampai pingsan" ucap Keno
"Begitu kah?, terus bagaiman kita pulangnya ini, aku tidak bisa bawa mobil kan" ucap Reki
"Iya ya,,, kalau gitu aku pinjam tubuhmu lagi , aku bisa menyetir" ucap Keno
"Ya sudah lakukan saja" ucap Reki
Keno pun mencoba masuk lagi ke Reki, tapi mereka tidak bisa menyatu lagi "Sepertinya belum bisa lagi Rek" ucap Keno
"Begitu kah, O iya, naik si maung saja, kan Aira juga tidur sekarang, dia tidak akan sadar kalau tiba-tiba sudah sampai di rumah lagi" ucap Reki
"Terus mobilnya gimama?" tanya Keno
"Nantikan lu bisa masuk ke tubuh gue lagi kan, jadi nanti saja kita ambil" ucap Reki
"O Iya, lu bener juga" ucap Keno
Merekapun naik ke punggung si maung, dan tidak perlu waktu lama, merekapunsegera tiba di depan Rumah Kakek Permadi lagi
"Tuh kan cepat sampainya" ucap Reki
Reki pun segera membawa masuk Aira yang masih di gendongnya itu
Kakek Permadi pun sudah menunggu mereka di ruangan tengah, dan langsung melihat Reki yang menggendong Aira dipunggung nya
"Reki,,, Kenapa Aira?" tanya Kakek Permadi sedikit panik
"Tidak papa kek, dia hanya ketiduran di jalan tadi" ucap Reki
"Oh, Kakek kira dia kenapa, ya sudah, bawa dia ke kamarnya saja" ucap Kakek Permadi
"Baik kek" ucap Reki
Dapun segera membawa Aira ke kamarnya dan mencoba mebaringkan Aira ke tempat tidurnya, namun tangan Aira langsung memeluk Reki dan tidak mau lepas "Jangan pergi" ucap Aira dengan mata terpejam
"Ken, gimana ini? tangan Aira gak mau ngelepasin gue" ucap Reki bingung
"Ups,,, aku tidak bisa kasih saran kalau masalah ini, aku juga tidak berpengalaman,,, maung,, kayaknya kita harus pergi cari angin, di sini sedikit gerah" ucap Keno
"Ken, wah lu tega bener tinggalin gue sama singa betina,, habis gue nanti kalau dia bangun" ucap Reki
"Tidak papa, kalaupun luarnya singa betina, tapi dalamnya kelinci imut lho, coba saja" ucap Keno, smbil naik ke punggung maung
"Wah parah lu, gak setia kawan lu" ucap Reki gemetaran, bukan karena takut pada Aira, tapi ini kali pertamanya dia di posisi ini dengan seorang wanita,
"Selamat berbahagia,,,, dadah" Keno pun melambaikan tangan dan kemudian hilang di tengah ruangan yang temaram ini
Reki pun mencoba melepaskan tangan Aira itu "Lepas non, aku tidak mau kena denda nanti" ucap Reki pelan
"Jangan pergi,,, aku takut" ucap Aira yang mengigau, mungkin karena dia memang merasa sedih dan masih terpengaruh obat tidur, jadi sisi feminim Aira yang merasa butuh di lindungi pun, hadir di bawah sadarnya
Reki pun tidak bisa berbuat banyak sekarang ini, dia hanya bisa membiarkan Aira memeluk tubuhnya erat dari belakang seperti ini, dengan posisi mereka yang tidur menyamping
"Baiklah, besok jangan salahkan aku kalau aku tidur di sini" ucap Reki,
Dan perlahan, Reki pun tertidur juga dengan posisi itu
…
Malam itu pun berlalu begitu cepat, dan keesokan paginya
"Aaaaaaaaaaaa" teriakan Aira langsung bergema di kamar mewah ini, itu karena dia menyadari ada pria di dalam pelukannya "Pergi pergi pergi,, kenapa kamu bisa tidur di sini?" Aira pun mendorong tubuh Reki dengan kakinya
Dan 'Bruuukk' Reki pun langsung terjatuh dari tempat tidur Aira, dan Seketika dia pun terbangun dari tidurnya, "Pagi non, hhoaamm" ucap Reki sambil menguap
Dia tidak merasa kaget dengan kejadian ini, karena dia sudah memperkirakan kemungkinan terburuknya dari tadi malam
"Kenapa kamu tidur di kasur ku?, kamu harus bayar denda, kamu melanggar perjanjian" ucap Aira membungkus tubuhnya dengan selimut
Tapi Reki terlihat cbiasa saja, karena dia juga tidak mersa bersalah pada Aira, dia pun bangun dan bergegas ke Arah pintu
"Heh, kamu mau kemna?" tanya Aira
"Keluar" ucap Reki
"Tidak boleh, kamu harus jelaskan dulu padaku, apa yang kamu lakukan semalam" ucap Aira
"Non Aira harusnya lebih tau, karena non Aira yang tidak melepaskanku tadi malam" ucap Reki
"Aku tidak melepaskan mu?, itu tidak mungkin, kamu pasti cari cari kesempatan pas aku tidur kan?" ucap Aira
"Kalau aku yang cari kesempatan, harusnya aku yang memeluk nona, bukan nona yang memeluku" ucap Reki membeberkan fakta
Aira pun terdiam karena merasa perkataan Reki memang masuk di akal
"Aku keluar dulu non" ucap Reki
"Kamu mau kemana?" tanya Aira
"Aku ada urusan, jadi aku harus pergi dulu" ucap Reki
"Oh,, baiklah,, kalau begitu, Terim kasih untuk semalam" ucap Aira melembut
"Iya sama sama," Reki pun segera keluar dari kamar Aira
Dia pun segera melangkah untuk keluar, diapun kebetulan berpapasan dengan Veronika
"Heh menantu tidak berguna, mau kemana kamu," ucap Veronika
"Aku ada urusan bu, aku mau keluar" ucap Reki
"Ibu ibu, sudah ku bilang panggil aku nyonya" ucap Veronika
"Iya nyonya, maaf aku permisi dulu" Reki pun segera melangkah untuk menghindari ibu monster ini
"Heh, aku belum selesai bicara padamu, kembali, dasar tidak beguna" ucap Veronika memaki
Reki tidak mau terlalu menghiraukanya, karena itu tidak penting juga menurut nya, dia merasa tidak perlu cari muka padanya, toh dia juga tidak berniat benar benar jadi menantunya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments