Reki pun seperti mengingat sesuatu, "Kek, nona Aira seperti nya bertemu dengan seorang pria kek" ucap Reki
"Itu tidak mungkin, Aira tidak pernah seperti itu sebelumnya" ucap Kakek Permadi
"Aku dengar sendiri mereka janjian waktu makan Siang kemarin kek" ucap Reki
"Benarkah?, kenapa kamu tidak melarang Aira kalau tau?" ucap Kakek Permadi
"Aku tidak punya hak untuk melarangnya kan kek?" ucap Reki yang mengingat perjanjian mereka,
Sementara Kakek Permadi tidak mengetahui soal perjanjian mereka itu,
"Status kamu itu suami Aira sekarang, dan secara adat kamu punya hak dan tanggung jawab penuh pada Aira" ucap Kakek Permadi sedikit menaikan nada bicaranya, jujur dia merasa sedikit khawatir pada Aira
"Iya maaf kek, aku akan segera mencarinya sekarang" ucap Reki
"Baik, segera bawa pulang dia, Kakek yakin pria yang di temuinya bukan pria baik, kalau dia serius pada Aira, harusnya dia izin pada Kakek atau orang tuanya" ucap Kakek Permadi mengutarakan filing nya
Reki pun segera ke luar dari Rumah
"Makannya, kalau punya istri tu ya di jaga" ucap Keno yang memperhatikan percakapan mereka dari tadi
"Istri apaan, aku tidak akan kuat jika harus punya istri seperti Aira, cantik sih, tapi makan hati, yang ada aku malah kurus nanti" ucap Reki
Keno pun menertawakan Reki "Ya ya kurasa juga begitu, tapi dia hanya galak padamu, padaku tidak" ucap Keno
"Iya, mungkin dia bisa merasakan perbedaan kita" ucap Reki
"Mungkin begitu, O Iya, si maung kemana?" tanya Keno
"Tadi si maung ku titipkan ke Keyna, dia sangat menyukai si Maung" ucap Reki
"Benarkah?, dia memang sangt menyukai kucing, tapi apa dia bisa melihat si maung" tanya Keno
"Dia jadi kucing biasa tadi pagi, memangnya kamu tidak tau?" tanya Reki
"Tidak,, pas aku tinggal dia masih kucing bayangan," ucap keno
"Begitu ya, aku coba panggil dia saja" ucap Reki, diapun mengeluarkan kalung kulit si maung dan mendekatkannya ke mulutnya "Maung, aku memanggilmu" ucap Reki pelan
Tidak lama, bayangan kucing hitam yang tinggi dan besar itu pun muncul dari area gelap halaman rumah
"Itu dia," ucap Keno
"Apa dia bisa membawa kita ke tempat Aira sekarang?" tanya Reki
"Kalau dari pengamatanku, kita harus tau tempat yang akan kita tuju, baru dia bisa kesana" ucap Reki
"Begitu ya,, baiklah aku akan pastikan dulu keberadaannya" ucap Reki
Reki pun segera mencari barang Aira yang sering di pakai oleh nya, dan kebetulan ada sandal Rumah yang sering di pakai Aira di rak sepatu
Reki pun memegangnya,, dan sekelebat gambaran pun bisa Reki lihat di ingatanya
Dia pun menghampiri Keno dan si maung lagi "Ku rasa Aira ada di sebuah penginapan sekarang"ucap Reki,
"baiklah maung, kita kesana" ucap Keno
Mereka pun segera naik ke punggung si maung "Baiklah, berangkat" ucap Reki
Si maung pun segera melangkah ke area gelap halaman lagi
Seketika pandangan Reki dan Keno pun menggelap, dan kemudian remang lampu pun mulai terlihat lagi di depan mereka, tapi mereka sudah berada di tempat yang berbeda
"Ini hebat, seperti nya tidak sampai 1 menit kita kemari, ini lebih cepat dari yang lu bilang Ken" ucap Reki
"Gue hanya asal mendeskripsikannya kemarin" ucap keno
"Kalau bisa kita langsung saja maung, apakah kamu bisa membawa kita ke dalam?" tanya Reki
Seketika pandangan Reki pun menggelap lagi, namun sekarang dia merasa berada di sebuah tempat gelap dan sempit, "di mana ini? ruangannya sempit sekali" bisik Reki
"Sbentar aku keluar dulu" ucap Keno, diapu pun segera keluar menembus penghalang dari ruang gelap yang sempit itu, dan ternyata itu adalah sebuah lemari di sebuah kamar penginapan
"Si maung ini, apa tidak bisa teleportasinya ke tempat lain? ini sih lemari pakaian" gumam Keno
Keno pun langsung memperhatikan kamar itu, dan dia pun langsung melihat pemandangan yang tidak ingin dia lihat
Terlihat tubuh Aira yang terbaring di tempat tidur penginapan itu, dan ada seorang pria tampan yang mendekapnya dengan mesra, dan pria itu terlihat sedang mencoba membuka kancing kemeja putih yang Aira kenakan dengan satu tanganya, Aira terlihat tidak merespon sama sekali pada pria itu, karena dia tertidur pulas
Keno merasa emosi melihat adegan seperti ini, dia berpikir kalau Aira itu masih bersetatus istri Reki sekarang, dan Reki pasti tidak akan menyukai pemandangan seperti yang di lihatnya ini, dia pun mewakili Reki untuk merasa marah pada si pria itu, tampa aba aba diapun langsung masuk ke lemari lagi dan masuk kedalam tubuh Reki
'Brak' pintu lemari itu di tendang Keno dari dalam lemari
Angga pun cukup kaget dengan kehadiran Reki yag tiba tiba ini, dia pun langsung bangkit dari tempat tidur
"Si siapa kamu, kenapa kamu bisa berada di kamarku?" ucap Angga
"Kamu tidak perlu tau siapa aku" ucap Keno
Keno pun langsung bergerak cepat mengendalikan tubuh Reki itu, dan seketika dia pun kini sudah berada di belakang Angga lagi
Angga pun langsung berbalik pada Keno dengan wajah yang terkejut, dia tidak menyangka Keno bisa bergerak secepat itu
Keno pun langsung saja hmemukul perut Angga 'buk'
"Aaaa" erang Angga , Dia pun merasa kesakitan dan memegangi perutnya, hingga dia pun sedikit membukukan badanya
Tampa pikir panjang Keno pun langsung mememukul Angga lagi cukup keras di belakang kepalanya, 'Habuk'
Dan 'brak' Angga pun langsung tersungkur ke lantai, dan dia langsung tidak sadarkan diri
Keno pun menarik nafasnya panjang "Hahhhh, Kasihan sekali kamu Rek, kamu yang bersetatus suaminya saja tidak berani dekat dekat, tapi dia yang orang lain dengan mudahnya akan meniduri istri mu, apes lu Rek punya istri cantik juga" ucap Keno asal, tapi dia sambil tersenyum mengatakan itu
Keno pun memperhatikan kondisi Aira sekarang, jas kantor nya sudah lepas dari badannya, dan beberapa kancing kemejanya juga sudah terbuka
Keno pun sedikit gelagapan saat melihat kelinci putih Aira hampir mengembul keluar dari balik kemejanya, hanya saja masih ada bra hitam yang masih menghalaunya
"Haduhhh Reeeek, kalau dia istri gue, udah gue garap sekarang juga nih, sayang nya dia istri lu" ucap Keno, dia terus berbicara pada Reki meskipun Reki tidak mungkin mendengarnya
Keno pun mendekati tubuh Aira, dan memperhatikan keadanya sekarang yang tertidur pulas, dan Keno pun mulai melihat kalau Aira ada pergerakan di raut wajahnya
Keno pun memastikan kalau Aira akan segera bangun sekarang,, dia pun segera melangkah pergi dari sisi tempat tidur Aira itu, karena dia takut Aira akan marah marah padanya karena sudah memukul prianya itu sampai pingsan
Keno pun segera beranjak ke pintu kamar penginapan untuk keluar, dan kemudian menutup pintunya lagi perlahan
Di pun bersandar di diding luar pintu kamar untuk menunggu Aira keluar, dia melipat tanganya di depan dadanya dengan gaya cool
Namum tidak lama Aira pun membuka pintu kamar itu dan keluar, kemudian dia menutupnya lagi dengan sangat hati-hati, dia belum menyadari kalau Reki ada di belakangnya sekarang
Keno pun melihat kalau Aira sudah merapihkan pakaianya lagi sekarang "Apakah kamu sudah selesai mainnya?" tanya Keno tiba tiba
Itu pun membuat Aira kaget dan langsung melirik ke asal suara "Reki?, kamu sejak kapan ada di sini?" tanya Aira mencoba bersikap normal
"Lumayan lama, aku bahkan menyaksikan pergumulan hebat kalian tadi" ucap Keno asal, padahal dia belum melihat Angga melakukan apa pun pada Aira,
"Jadi kamu tau aku di bawa kesini oleh Angga?, dan kamu hanya menungguku saja di sini?" ucap Aira
"Hhhh, menunggu pun salah lagi," ucap Keno, dia sedikit kesal karena mengira Aira mengomel lagi, dan diapun segera melangkah pergi,, dia menyangka kalau Aira memang merasa terganggu oleh kehadiranya
"Hey, tunggu" Aira pun langsung mengikuti Reki di belakangnya
"Kamu jahat, kamu bajingan, kamu tega" ucap Aira terus memaki Reki sambil sekali kali memukulkan tas kecil yang di bawanya itu pada punggung Reki
Reki tidak tau jelas Aira marah untuk masalah apa padanya , diapun hanya tersenyum Tidak perduli, karena itu juga tidak terlalu menyakitinya
Hingga sampai di luar penginapan pun Aira terus membanting tas kecilnya itu pada punggung Reki "Kamu jahat, kamu Suami macam apa yang tidak melakukan apapun ketika istrinya di tiduri orang, kamu jahat" ucap Aira marah
Keno pun seketika menghentikan langkah kakinya,
"Jadi kamu marah karena itu, bukan kah kamu menyukai pria itu dan mau melakukanya, kenapa kamu harus marah jika aku tidak mencegahnya?,, Aku masih ingat perjanjian kita, aku tidak boleh mencampuri urusan pribadi mu kan?, jadi kenapa aku selalu saja salah?" ucap Keno
Aira pun terdiam sejenak "Apa kamu menganggapku wanita serendah itu, dasar kamu tidak punya hati, bajingaaan" ucap Aira membanting lagi tasnya pada Reki
Keno pun perlahan membalikan tubuhnya pada Aira, dan ternyata wajah Aira itu di penuhi oleh air mata sekarang "Kamu nangis?" tanya Keno yang sedari tadi tidak menyadari itu
Aira pun langsung mendudukan dirinya di lantai "Ini karena kamu, kamu tidak peduli padaku, aku sudah di nodai, kamu malah tidak perduli, kamu jahat" Aira menangis sejadinya
Keno sedikit bingung kenapa Aira begini, 'jika dia menyukainya kenapa dia harus seperti ini,' pikir Keno
"Bukan kah kamu sengaja ingin bermalam denganya, kamu tidak perlu berpura-pura seperti ini, aku tidak akan mengaduknmu pada Kakek, privasi mu aman, tenang saja" ucap Keno
"Apa kamu gila?, apa kamu menganggap aku ini wanita murahan, aku di jebak oleh Angga, kamu tega sekali mengatakan hal seperti itu padaku" ucap Aira yang menangis lebih Keras lagi
Keno pun jadi merasa kasihan padanya "Apa seperti itu kejadianya?" tanya Keno
"Iya, dia sepertinya memasukan sesuatu ke minumanku tadi, aku di jebak" ucap Aira
Keno pun jadi bingung harus berbuat apa "Ayolah kamu jangan nangis seperti ini, kamu boleh memukul ku lagi tapi jangan nangis seperti ini, ini bukan gayamu kan" ucap Keno
"Tidak mau, aku tidak mau memukulmu, aku ingin membunuh Angga sekarang" ucap Aira
"Jangan begitu, nanti kamu masuk penjara, mending kita pulang sekarang yuk" ucap Keno
"Tidak mau, aku tidak punya muka untuk bertemu Kakek lagi, aku sudah kotor, aku mau mati saja" ucap Aira masih menangis
"Ayolah, kamu Jangan bicara seperti itu, itu tidak baik, kamu masih bersih, aku gendong kamu untuk pulang yah, gimana?" ucap Reki membujuknya Asal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments