Nona Cerewet

Secara tidak resmi, Reki pun kini menjadi bagian dari keluarga mereka, dia pun jadi berpikir untuk mencari sebuah pekerjaan, "Ken aku sepertinya harus cari kerja, aku tidak mungkin hanya diam dan numpang hidup di Rumahmu ini kan" uap Reki

"Iya, tapi lu mau kerja apa, ijazah juga gak punya

, susah di jaman sekarang nyari kerjaan" ucap Keno

"Iya kan setidaknya aku harus mencobanya, O yah ini tas wanita itu kita apakan? uang nya sudah kita ambil separuh, apa dia tidak akan marah jika kita kembalikan tasanya?" tanya Reki

"Ku rasa tidak, dia sudah memberikan uang nya padaku, maksudku kita" ucap Keno

"Kalau begitu kita ambil saja sisanya, dan kembalian tasnya" ucap Reki

"Terserah kamu yang hidup saja, aku tidak butuh" ucap Keno

"Baiklah"

Reki pun beranjak keluar dari kamar Keno, di luar dia pun melihat ibu Keno sedang duduk dan merapihkan kue yang akan dia jajakan di toko toko

"Reki, sini duduk, apa kamu mau coba kue buatan ibu" ucap bu Yuni

"Tidak usah bu, sepertinya aku harus pergi dulu, ada urusan," ucap Reki

"Iya kamu mending pergi sana, jangan tinggal di kamar Kakak ku terus, dasar pemalas" ucap Anggi

"Anggiiii, jangan seperti itu, dia juga kakak mu sekarang" ucap bu Yuni

"Tidak, dia bukan kakaku" ucap Anggi

Anggi adalah adik satu satunya Keno, dia baru beranjak dewasa, dan dia baru duduk di bangku SMA, tapi sememjak ayahnya ayah dan kakaknya meninggal, dia memutuskan berhenti sekolah untuk membantu ibunya di rumah untuk membuat kue, wajahnya lumayan cantik, dan sifatnya memang sedikit judes

"Jangan begitu, minta maaf kamu ke kak Reki" ucap bu Yuni

"Tidak apa bu, Anggi memang benar, aku pergi dulu ya bu" ucap Reki

"Kamu harus pulang kesini lagi lho, omongan Anggi kamu jangan mausukin hati ya" ucap bu Yuni

"Tidak bu, saya pasti ke sini lagi" ucap Reki

Reki pun Segera pergi dari rumah orang tua Keno, Dan dia mencoba menelusuri alamat sang wanita pemilik Tas, dengan berbekal kartu identitas yang di ambilnya dari tas wanita itu, sementara arwah Keno tidak bisa mengikuti Reki saat Siang, jadi Reki tidak di temani olehnya

Dan setelah mencari cari hampir seharian, Reki pun mulai memasuki sebuah kawasan perumahan mewah, dan langsung mencari alamat yang tertera di kartu indentitas itu

"Sepertinya ini Alamat gadis itu, mewah sekali Rumah nya ini, gimana aku ngasih nya, apa aku lempar saja kedalam, ah itu tidak mungkin" ucap Reki

Reki pun melihat lihat kedalam halaman dari pintu gerbang

"Heh, ngapain kamu lihat lihat kedalam?" ucap seorang petugas keamanan Rumah

"Eh,, tidak pak, aku mau tanya, apa benar ini Rumahnya...., Ibu Leticia Aira Permadi?" ucap Reki yang membaca namanya di kartu identitas itu

"Iya betul, memangnya ada perlu apa kamu kepada nyonya muda?" tanya penjaga ke amanan itu

"Aku hanya ingin mengembalikan Tasnya saja pak" ucap Reki

"Oh, kalau begitu berikan saja padaku, aku akan memberikanya pada nona" ucap Penjaga itu

"Baiklah, ini pak" ucap Reki

Reki tidak langsung pergi, dia masih melihat lihat kedalam Rumah itu

"Mau apa lagi?, pergi sana" ucap penjaga yang melihat kalau Reki hanya orang biasa

"Oh, baiklah" ucap Reki

Reki pun mulai berbalik dan segera meninggalkan gerbang rumah yang mewah itu, di pikirannya sekarang dia harus cari kerja "Aku harus mencari kerjaan kemana ya? Bingung juga" gumam Reki

Dia terus berjalan menyusuri jalanan komplek itu, dan Setelah dia hampir melangkahkan kakinya keluar dari kawasan itu, tiba tiba

'Tiiiiiiiddddd' terdengar suara klakson motor yang sangat mematahkan telinga dari arah belakangnya, Reki pun cukup kaget "Woy, nggeaetin saja" ucap Reki sambil menoleh ke asal suara itu, tapi ternyata itu adalah penjaga yang tadi di Rumah mewah itu

"Heh, kamu ikut saya dulu" ucap penjaga keamanan itu

"Kemana?" tanya Reki sedikit takut

"Pokonya ikut saja, nyonya ingin bertemu denganmu" ucap penjaga itu

"Oh, baiklah" Reki pun tidak banyak berpikir dan naik ke motor sang penjaga itu,

Dan merekapun segera kembali ke rumah mewah yang tadi di sambangi Reki

"Turun kamu, kamu sudah di tunggu nyonya di teras" ucap penjaga itu

"Baiklah" ucap Reki yang segera turun dari motor

Reki pun mengikuti penjaga itu sampai ke teras Rumah

"Nona, saya sudah membawa orang nya, dia orang yang tadi mengantar tas nona itu" ucap penjaga

Reki pun melihat ke arah wanita yang duduk di kursi teras itu, wajahnya terlihat sangat cantik bak seorang putri khayangan dengan kulitnya yang putih bersih, dia mengenakan blus putih dengan bahu terbuka , dan mempunyai betis panjang mulus yang sdikit tertutupi rok midi hitam,

Wanita itu juga melihat ke arah Reki

"Kamu boleh pergi" ucap Aira pada penjaga itu

"Baik non" penjaga itu pun segera pergi

"Kamu siapa?, dan dari mana kamu dapat tas saya?" tanya Aira

Reki pun merenung sejenak, dia tidak ingat apapun saat Keno memasuki tubuhnya, jadi dia sedikit bingung untuk memberikan jawaban "Malam itu, di jalanan gelap" itu yang Reki terakhir ingat

"Oh, jadi kamu yang sudah menolongku?, baiklah aku tidak mau ada balas Budi di antara kita, jadi kamu ambil saja semua uang yang ada di tas saya, ini ambilah,, aku juga sudah memberikannya padamu malam itu kan?" ucap Aira yang membuka tasnya dan mengeluarkan uang yang tersisa di dalamnya

"Ti tidak usah, aku aku tidak mengharapkan itu" ucap Reki yang memang tadi tidak jadi mengambil semua sisa uang di tas Aira

"Aku tidak suka dengan orang yang munafik, tidak usah so baik jadi orang, kamu perlu apa, jangan bertele-tele, kamu tidak mungkin hanya berniat mengembalikan tas ku saja kesini kan?" ucap Aira

Reki pun berpikir sejenak, meski dia tidak menyukai kata kata wanita ini, tapi dia berpikir mungkin bisa dapat kerjaan darinya "Aku sebenarnya sedang mencari kerjaan non, dan kalau masalah Tas itu memang aku sudah berniat mengembalikan nya, kalau bisa mungkin non bisa memberikan kerjaan pada Saya" ucap Reki

"Tidak mungkin hanya itu, kamu pasti punya niat tidak baik kan?, bisa saja kamu pura pura kerja di sini kalau kemudian membawa komplotanmu untuk merampok Rumah ini" ucap Aira

"Baiklah, tidak papa kalau tidak mau kasih kerjaan, aku akan pergi sekarang, aku masih harus cari kerja lain lagi, kalau nona tidak percaya saya, harusnya nona tidak usah menyuruh saya kemari tadi, saya prmisi" ucap Reki sdikt kesal

Diapun segera berbalik

"Tunggu, baiklah, saya akan terima kamu kerja di sini" ucap Aira

"Tidak perlu, aku mungkin tidak akan tahan bekerja dengan nona cerewet seperti anda ini, terimakasih" ucap Reki

"Apa kamu bilang?, berani sekali kamu mengatai ku cerewet, apa kamu tidak tau aku ini siapa? coba kamu bilang sekali lagi" ucap Aira

Reki pun menghela nafasnya, dia mencoba menenangkan pikirannya dan segera melangkahkan kakinya nya untuk segera pergi dari sana, dia sedikit malas untuk meladeninya lagi "Sabar, ini ujian" gumam Reki

"Tunggu nak" tiba tiba terdengar suara kakek kakek dari belakang Reki

Reki pun menoleh ke asal Suara itu, diapun melihat sosok kakek tua yang memegang tongkat di tanganya, meskipun kakek itu terlihat sudah berumur, tapi dia masih terlihat berwibawa

"Iya kek, ada apa?" ucap Reki berbalik kembali

"Apa kamu orang yang sudah menolong cucuku malam itu?" tanya kakek permadi

"Aku sebenarnya tidak berniat menolongnya, aku malah Sangat menyesal sudah pernah membantunnya" ucap Reki yang sebenarnya tidak ingat apapun, dia berkata seperti itu karena dia kesal terhadap gadis cantik yang sudah mengomelinya itu

"Maafkan cucuku, dia tidak bermaksud seperti itu padamu, dia hanya terlalu berhati-hati terhadap orang Asing, tapi aku bisa menilai kalau kamu orang baik, uhuk uhuk," ucap Kakek sambil terbatuk

"Kakek, kenapa kamu keluar, kamu sedang tidak sehat kan" ucap Aira yang langsung menyangga tubuh Kakek permadi

"Tidak, kakek tidak papa, kamu minta maaflah padanya" ucap Kakek Permadi

"Aku minta maaf?, tidak mungkin" ucap Aira

"Apa kamu tau, kalau waktu itu tidak ada pemuda ini, mungkin kakek sekarang tidak akan ada di Rumah ini lagi, mungkin saja Kakek meninggal di mobil waktu itu" ucap Kakek Permadi

"Kakek jangan bicara seperti itu, Kakek akan hidup selamanya, baik lah Aira akan meminta maaf" ucap Aira

"Hey, pria aneh, aku minta maaf" ucap Aira

"Apa Kakek pernah mengajari mu meminta maaf seperti itu?" ucap Kakek Permadi

"Kek aku tidak tau namanya siapa" ucap Aira

"Namamu Siapa anak muda, dan dari mana asalmu" tanya Kakek Permadi

"Aku Reki kek, aku tinggal di pemukiman yang sedikit jauh dari sini" ucap Reki

"Oh namamu Reki ya, maafkan cucuku Kakek inj , dia memang tidak pandai meminta maaf ataupun berterima kasih" ucap Kakek Permadi

Reki pun berpikir kalau Kakek ini tidak sama dengan cucunya yang sombong itu "Tidak apa apa kek, aku memaafkannya" ucap Reki

"Kamu butuh pekerjaan kan? Kamu mulai hari ini boleh kerja di sini, tapi aku harus mencari dulu kerjaan apa yang cocok untukmu, sementara kamu cucikan mobil kakek dulu, apa kamu tidak keberatan?" tanya Kakek Permadi

"Baik kek, saya tidak keberatan, terima kasih" ucap Reki

Terpopuler

Comments

solin

solin

mampir karya ku kak

2021-10-22

0

Dokter Ponsel

Dokter Ponsel

ditunggu lanjutannya Thor 💪🏻💪🏻☕☕☕

2021-09-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!