Dengan berat hati, Zee yang diantar kedua orangtua dan juga mertuanya ke kamar hotelnya, mereka kini sudah berada di depan kamar hotel yang sekaligus menjadi kamar pengantinnya.
Papa Gery langsung mengetuk pintu kamar itu, karena Guntur sudah berada di dalam.
Tak lama menunggu lama, pintu kamar pun terbuka, Guntur sepertinya baru selesai mandi, karena ia hanya mengenakan jubah mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
"Kamu gimana sih, istri sendiri ditinggal begitu aja." Omel Mama Vivi.
"Tadi udah aku ajak Mah, tapi dia nya ga mau. Malah bilang mau ikut pulang. Ya aku naik dulu aja. Udah cape banget Mam, pengen mandi juga udah lengket badan aku." Keluh Guntur.
"Mam, aku pulang aja ya, mau tidur sama Mama aja. Ntar aku diapa-apain lagi sama Kak Guntur." Rengek Zee pada sang Mama.
"Lah emang udah seharusnya dia apa-apain kamu. Kapan gendong Cucu dari kamu Mama kalo suami kamu cuma liatin kamu doang? " Kata Mama Nia sambil tersenyum ke arah Guntur.
"Temenin…!!!!" Bujuk Zee lagi.
"Waduh, kamu nyuruh Mama ngajarin kalian kuda-kudaan?" Goda Mamanya lagi.
Yang langsung membuat wajah Guntur merah seketika, mendengar kata-kata yang keluar dari mertuanya yang sama tidak berfaedahnya seperti Kakak iparnya.
"Udah Dek, lu nikmatin aja, sakitnya cuma bentar kok, udah gitu mah tinggal enaknya doang." Celetuk Fabian yang masih belum puas menggoda pasangan pengantin baru itu.
"Diem lu dokter mesum!!!" Kata Zee ketus.
"Bro, elu ga perlu bantuan gue kan?" Kali ini Fabian menggoda Guntur. "Kalo perlu ntar malem gue kirimin live streaming tutorialnya, supaya Quinny cepet punya teman main."
"Udah,,,udah! ga bosen-bosen lu ngecengin gue mulu. Udah hayu masuk!" Kata Guntur sambil menarik tangan istrinya yang dari tadi masih bergelayut pada sang Mama. "Udah kalian pada bubar sana!" Kata Guntur sambil mengibas-ibaskan tangannya ke arah orang-orang yang berdiri di depan kamarnya.
"Buset dah, ade ipar durhaka lu. Ayo Mah ,Yah, kita cabut, udah ga kuat dia." Ledek Fabian lagi.
"Iya, udah tegangan tinggi nih. Kapan mau mulainya kalo kalian masih disini aja?" Kali ini Guntur menimpali godaan Kakak iparnya sableng itu.
Pintu pun ditutup, jika tidak segera dipotong oleh Guntur, mungkin drama itu masih akan berlangsung sampai subuh.
"Kamu mandi dulu sana!" Kata Guntur pada istrinya.
"Ga mau. Ngapain Kakak nyuruh-nyuruh aku mandi?"
"Mau bikin sepupu buat Quinny." Godanya sambil berbisik ke telinga Zee.
Zee spontan menyilangkan kedua tangannya di dadanya. "Mesum." Tatap Zee sinis. "Aku mau tidur begini aja."
"Bagus deh, kalo gitu, jadi aku lebih mudah bukanya, sambil mengusap-usap punggung Zee yang terbuka, karena masih mengenakan gaun pestanya yang begitu seksi itu.
Seketika dia pun langsung berlari ke arah kamar mandi. "Aku mau mandi dulu deh, gerah!"
Hampir 30 menit dia di kamar mandi, Zee berharap Guntur sudah tertidur ketika dia keluar dari kamar mandi. Zee membuka pintu kamar mandinya dengan perlahan-lahan, dan berjalan mengendap-endap seperti maling.
"Sini bobo deket aku!" Goda Guntur sambil menepuk-nepuk bantal yang ada disebelahnya.
"Astaghfirullah.." Zee begitu terkejut mendengar godaan Guntur itu, karena dia pikir Guntur sudah tertidur. "A,,,a,,aku mau shalat dulu!" Kata Zee mencari alasan untuk mengulur waktu. Lalu mengambil perlengkapan sholat.
Guntur hanya tersenyum melihat tingkah lucu istrinya itu.
Selesai shalat isya, Zee melanjutkan membaca tasbih, berzikir, bershalawat dan membaca apa doa pun yang dia bisa, kecuali doa sebelum makan sama doa sebelum tidur.
" Kamu doanya lama amat? Emang belum ngantuk? Katanya cape? Biasanya juga susah kalo disuruh shalat sama Mama kamu. Ko ini pake wiridan segala?" Goda Guntur.
"Aku kan mau jadi istri solehah. Doa orang yang teraniaya kan cepet dikabulin sama Allah."
"Emang kamu doa apa?"
" Supaya aku datang bulan malam ini." Jawab Zee.
"Mana ada doa kayak gitu? Mending kamu doain suami kamu ini supaya rezekinya lancar, karena udah banyak ngeluarin uang buat pesta kita.!" Godanya lagi.
"Iiiisstt,,,perhitungan banget sih!"
"Ya udah deh, istri solehahku, suami mu mau tidur dulu ya, mau istirahat, mau ngumpulin uang yang banyak buat istriku yang solehah. Ntar kalo aku bokek bisa-bisa cincin kawin kita kamu jual lagi." Sambil menarik selimutnya.
"Hiiiistt,,, berisik!! Tidur sono deh, mimpi yang indah. Cari uang yang banyak supaya cincin kawin kita ga aku jual." Bentak Zee.
Sebenernya Zee sudah sangat lelah, dan ingin sekali merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu.
Ya Allah aku harus gimana?? Aku takut banget, belum siap. Ciuman aja bum pernah masa iya mau langsung diperawanin? Keluh Zee sambil jumpalitan di atas sajadah.
Guntur yang melihat kelakuan istrinya yang jumpalitan diatas sejadah hanya bisa menahan tawa dibawah selimut.
Tak berselang lama ia melihat istrinya sudah tidak bergerak lagi, Zee tidur diatas sajadah dalam keadaan meringkuk. Guntur menghela nafasnya, kemudian bangkit dan menggendong istrinya ke ranjang yang tertidur diatas sajadah masih lengkap dengan mukenanya.
Sabar ya Tong,,,belum waktunya buka kado dalam waktu dekat kayaknya Tong. Sambil mengelus-elus tongkat saktinya itu.
Pembaca pun kembali kecewa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
putri
waduh s otong sampai di elus elus dan di suruh sabar terus 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-03-28
1
Umi Maryam
hadeuh di tunggu cerita mlmpertama nya malah sepi2 aja . ...😆😆😆😆
2023-12-14
1
SənyaMikū Wangy ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)
430
2023-09-20
0