Bikin Tegang

Acara resepsi yang pertama selesai sekitar pukul 5 sore, Zee dan Guntur pun sudah berada di kamar hotel untuk persiapan pesta resepsi kedua yang acaranya akan diadakan lebih santai karena sebagian besar tamu yang hadir adalah sahabat dan juga teman-teman mereka.

Karena acaranya akan diadakan pada pukul delapan malam, jadi sepasang pengantin itupun memilih untuk beristirahat di kamar hotel, sambil menunggu penata rias yang akan datang untuk merias keduanya.

"Capeeeek!" Rengek Zee ketika memasuki kamar hotel kemudian merebahkan tubuhnya di kasur hotel yang besar, empuk dan nyaman.

"Hadeuh pegelnya. Bibir aku juga pegel tau kak harus senyum melulu. Untung gigi aku gak kering." Lanjutnya sambil memaju mundurkan bibirnya seperti sedang senam wajah.

"Mana aku semalam kurang tidur, soalnya semalam aja orang salon baru pulang dari rumah sekitar jam 11 malam abis nyukur semua bulu di badan aku supaya mulus katanya, liat deh! Kakak liat kan semua bulu aku sampe hilang tak tersisa sehelai pun." Dia pun menarik kain batik yang dia kenakan hingga memperlihatkan kaki hingga pahanya yang putih mulus.

Guntur yang melihat tingkahnya pun hanya bisa menelan ludah karena tiba-tiba ada yang blingsatan di bawah celananya.

Sabar Tong, sabaaarr!

ini ujian!

inget dia masih bocah Tong**! Batin Guntur mengingatkan pada dirinya sendiri.

Guntur yang tiba-tiba merasa kepanasan karena ulah istrinya langsung melepaskan bajunya hingga memperlihatkan bahunya yang kekar dan enam roti sobek yang ada di perutnya.

"Waaaahhh,,, badan Kakak keren banget, kaya model boxer yang suka ada di majalah-majalah." Celetuk Zee yang baru pertama kali melihat badan atletis pria secara langsung.

Model boxer? Ga ada perbandingan yang lebih keren apa?

"Sumpah Kak, badan Kakak keren banget, aku baru loh seumur-umur liat badan cowok sekeren ini, biasanya cuma liat badan kerempeng Cunguk-cunguk yang kayak triplek. Badan Kak Fabian aja ga sebagus ini loh. Saran aku sih, Kakak mending jadi model aja. Aku yakin deh Kakak laris manis." Ocehnya sambil terus menyentuh dan memijit-mijit lengan dan bahu Guntur yang kekar.

Aduuuuhhh jangan main pegang-pegang napa Neng!!! Makin ga kuat nih.

"Kamu pikir Mama ngijinin aku jadi model, yang ada aku digorok sama Mama. Lagian nanti siapa yang mau nerusin perusahaan kalo aku jadi model? Banyakan juga gaji hasil kerja di kantor Papa dari pada jadi model." Jawab Guntur sambil mengipas-ngipas badannya yang tiba-tiba jadi sangat kepanasan.

"Aku juga kepanasan nih, mana berat banget nih mahkota aku." Ucap Zee sambil berusaha membuka siger yang masih dia kenakan.

"Bisa tolongin bukain ga? Aku susah banget bukannya." Pinta Zee yang kesulitan ketika melepaskan mahkotanya, karena banyak penjepit yang dipasang di mahkotanya.

Guntur pun bangkit dan membantu istrinya melepaskan mahkota yang menempel dikepalanya, sedangkan Zee berusaha melepaskan kebayanya yang begitu tidak nyaman dan membuatnya sulit gerak.

"Ka,,,ka,,,kamu lagi ngapain?" Guntur terlihat gugup melihat perempuan cantik di hadapanya berusaha melepaskan kebaya yang ia kenakan.

"Buka baju lah. Gerah aku, jadi susah gerak aku pake baju ini, berat lagi." Sambil meletakan kebayanya di atas kasur,  kini tubuh mungilnya bagian atasnya hanya dibungkus kemben berwarna putih, sehingga memperlihatkan bahu putih mulusnya dihadapan Guntur.

Ya Allah, gak kuat gue. Batin Guntur menjerit.

"Nih." Seraya memberikan mahkota yang baru saja berhasil dia lepas.

Tok,,,tok,,,tok

Terdengar pintu kamar hotel mereka diketuk.

"Tukang riasnya sudah datang kayaknya." Guntur bangkit dan membukakan pintu kamar mereka, ternyata benar dua orang penata rias datang bersama Fabian yang membawa gaun pesta Zee yang kedua.

"Waduuuhh,,, langsung main buka-bukaan aja lu pada." Goda Bian.

"Gerah Kak." Jawan Zee santai yang sedang khusyuk memainkan handphonenya.

"Kak liat deh badan Kak Guntur keren banget ya. Kayak model boxer yang suka aku liat di majalah yang suka Kakak baca." Ucap Zee sambil memegang-megang lengan Guntur yang berotot.

"Wiiihh,,,iya bener keren banget, gue aja yang sering nge-gym susah dapetin perut kotak-kotak kayak gitu." Fabian ikut terpukau.

"Kayak roti sobeknya Mas Kai ya Kak!"

Sedangkan kedua orang penata rias itu hanya senyam-senyum mendengarkan obrolan yang tidak berfaedah dari kedua kakak beradik tersebut.

"Kak, sini deh liat deh badan gue sekarang mulus banget, udah ga da bulunya sama sekali. Tuh ampe ke ketek-ketek gue ga ada bulunya." Sambil mengangkat kedua ketiaknya.

"Semuanya dibabat habis semalem, sama Mbak-mbak yang dari salon langganan Mama. Kakak tau sendiri kan badan aku tuh banyak banget bulunya. Keren kan?" Oceh Zee yang membuat mereka yang mendengar jadi salah tingkah.

"Sabar Bro, ujian hidup lu baru saja dimulai." Ucap Fabian sambil menepuk-nepuk bahu kekar Guntur, seolah memberi semangat kepada adik iparnya untuk sabar menghadapi makhluk aneh yang akan menemani sisa hidupnya kelak.

Orang macem gini lu jadiin bini gue Thor.. 😭😭😭

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***