Flashback off
Semua yang ada di ruangan itu pun tertawa mendengar cerita Zee, sambil membayangkan wajah kesal guru BP dan Kakaknya.
Ya Allah apa salah dan dosa hamba di masa lalu, hingga harus berjodoh dengan manusia purba ini? Batin Guntur, setelah mendengar cerita Zee.
Karena dulu di sekolah dia siswa yang tidak pernah bermasalah, dia anak yang cerdas, selalu mengikuti lomba-lomba dan mewakili sekolahnya.
"Sabar Bro,,, anggap aja ini ujian hidup lu!!!" Kata Bian sambil menepuk-nepuk bahu Guntur.
"Ngopi-ngopi di teras belakang aja yuk, sekalian mancing ikan." Ajak Bian kepada Guntur, untuk meninggalkan ruang tamu dan menemaninya mengobrol di belakang rumahnya yang ada kolam ikannya, Guntur pun menerima ajakan dari sahabat sekaligus calon kakak iparnya itu.
Setelah menyelesaikan shalat Maghrib, keluarga Guntur pun pamit pulang, dan tak lama Pak Agus ayah Zee datang pulang dari kampusnya, dia adalah seorang dosen.
"Kok saya datang langsung pada bubar sih?" Ucap ayah Zee yang baru pulang mengajar.
"Kita udah dari sore main disini, tuh liat rumah kamu udah kayak kapal pecah." Jawab Mama Vivi sambil menunjukan banyak bungkus plastik makanan ringan dan botol-botol minuman berserakan di ruang keluarganya.
"Malam Om." sapa Guntur sambil mencium tangan calon mertuanya itu.
"Eh ini Guntur kan? Wah makin dewasa makin ganteng aja, pasti banyak perempuan yang udah dibikin patah hati nih." Kata Ayah Zee, kaget melihat calon menantunya yang terlihat sangat tampan dan berkarisma di matanya.
Guntur hanya menjawab dengan senyuman hangatnya. Dia sudah biasa mendengar pujian-pujian para orang tua yang ketika bertemu dengannya.
"Udah kenalan sama Zee?"
"Udah Om"
"Maaf ya, dia itu anaknya manja banget, tapi dia itu ladang pahala buat orang yang ada di dekatnya loh." Kata Ayahnya menggantung omongannya
"Maksudnya?"
"Karena dia itu suka ngeselin, selalu bikin masalah dimana aja, rusuh, jadi kalo kita bisa sabar menghadapinya berarti kan kita akan mendapatkan banyak pahala, karena udah sabar menghadapi ujian Allah yang begitu besar ini." lanjutnya, diiringi gelak tawa dari semua orang yang mendengar, kecuali Zee yang menaikan sudut bibirnya.
Guntur hanya tersenyum mendengar jawaban dari si calon mertua.
Orang tuanya aja nganggep dia ujian, kenapa juga Mama sama Aki masih kekeh ngejodohin gue sama si jelmaan monyet itu. Batin Guntur sambil melirik ke arah Zee yang sedang bergelayut manja kepada Mama Vivi.
"Mari Om, kita pamit dulu."
Berbarengan itu juga three Musketeers datang berkunjung ke rumah Zee.
"Assalamualaikum..." Ucap mereka kompak, sebelum memasuki rumah Zee.
"Waalaikumsalam." Jawab semua penghuni rumah tak kalah kompak.
"Eh lagi ada tamu, maaf Om, kita ga tau." kata Egy yang kaget melihat orang-orang yang keluar dari dalam rumah Zee.
"Ini three Musketeers itu kan?" Kata Aki memastikan kepada mereka bertiga, dijawab dengan anggukan mereka bertiga.
"Aki mau berterima kasih udah mau ngejagain calon mantu Aki ini." Seraya mengeluarkan uang tiga lembar seratus ribuan untuk mereka bertiga.
Tapi mereka ragu-ragu untuk mengambilnya karena malu masa iya tiba-tiba mendapatkan uang dari orang yang mereka baru kenal dengan jumlah yang cukup besar untuk anak diusia mereka.
"Udah ambil aja, anggap aja rezeki anak soleh!" kata Aki yang seperti tahu isi hati mereka bertiga.
"Terima kasih Kek!" Ucap mereka berbarengan.
"Ada perlu apa kalian kesini? Magrib-magrib bukannya ke masjid malah belok kesini." Oceh Mama Nia melihat tiga sahabat anaknya itu.
"Ini juga kita baru pulang dari masjid Tan, mampir kesini mau ngerjain tugas kelompok dari sekolah." Jawab Fery yang memang mengenakan koko dan sarung yang kini menggantung di leher mereka.
"Tek, elu udah nyiapin bahannya kan?" Tanya Baim pada Zee.
"Tek?" Tanya Guntur bingung.
"Maksudnya Ketek Kak, kan bisa kakak liat sendiri kalo tingginya ga lebih dari ketek kita." Jawab Baim apa adanya
Gelak tawa kembali pecah, karena memang Zee orang paling kerdil di antara mereka, wajah Zee memang dibilang cantik untuk ukuran ABG pada umumnya, karena kecantikannya itulah dia jadi bersikap sombong.
Zee kembali mengerucutkan bibir mungilnya, kesal dengan ketiga Cunguks yang telah mempermalukannya di hadapan calon suaminya.
Selain cantik apa lagi sih kelebihan nih cewek? Batin Guntur.
"Udah urusan tugas kita mah ga usah terlalu dipikirin. Kan ada Kak Bian tercinta yang selalu bisa diandalkan." Jawab Zee yang kini Menggelayut manja di tubuh dokter muda itu.
"Enak aja lu maen serahin tugas ku gitu aja. Lu juga kan punya otak Dek, pikir sendiri lah sama lu!"
"Kan otak aku mah udah overload Kak, kecerdasan gue kan udah lu ambil duluan dari rahim Mama."
Guntur hanya bisa membantin melihat tingkah polah wanita yang akan jadi calon istrinya tersebut.
Siapa juga yang rela dijodohkan dengan salah satu member cabe-cabean itu?
Guntur masih bingung mengapa orang tuanya dan juga Akunya sangat ingin menjadikannya seorang istri.
Jika dibandingkan para mantannya Zee tidak ada apa-apanya, bahkan wanita yang jadi kekasihnya yang terakhir memiliki kecerdasan yang pastinya jauh dari ABG di hadapannya.
Jodoh memang tidak ada yang bisa menentukan, tapi jika jodohnya seperti ini Guntur masih tidak bisa menerima dengan lapang dada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
guntur hhhhhhh
2024-11-14
1
Siti Sumarni
bengek bengek dahhhh /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
2024-04-09
1
jumirah slavina
buahhahaaahahaaakkkk
🤣🤣🤣🤣
ini nih yg bikin kangenma Otor Solehot sebening embun pagi
Aku berharap sih Otor msh mau bikin novel lg d'mari..
semoga Otor baca yaaa..
lopiyu...
2024-03-25
1