Beberapa bulan kemudian.
Guntur kini sudah menginjakan kakinya di tanah air. Dia pun ingin segera merealisasikan ide-ide cemerlangnya yang sudah beberapa bulan ini Ia susun untuk bisa membatalkan perjodohan ini. Karena selama ini dia sudah memiliki seorang wanita yang sangat dia cintai.
"Kak, kamu kan udah ampir seminggu disini, terus kapan kamu mau mulai kenalan sama calon istri kamu?" Mama Vivi masih berusaha membujuk anak sulungnya untuk bertemu dengan Zee.
Tak ada jawaban dari Guntur, Ia tengah asik menyantap nasi goreng sebagai menu sarapannya, karena selama di Aussie dia tidak pernah mencicipi nasi goreng terlezat buatan sang Mama.
"Lusa Mama mau ke rumah tante Nia, kamu ikut ya, sekalian kenalan sama Zee!"
"Hemm.." Jawab Guntur malas.
"Itu artinya 'Iya' kan? Kamu setuju gitu mau ikut sama Mama ke rumah Tante Nia? Ga bercanda kan? Serius kan?" Tanya Mama Vivi antusias. Karena biasanya Guntur selalu saja mencari alasan untuk menolak diajak pergi ke rumah calon istrinya.
"Iya Mam, kan Mama sendiri yang nyaranin aku buat ketemu sama si Titisan Sun go kong itu. Aku mau mastiin aja kalo dia emang bener bukan jelmaan monyet." Jawab Guntur datar.
"Guntuuurrrr…" Teriak sang Mama kesal mendengar jawaban dari anak sulungnya itu. "Awas aja kamu, kalo sampe ngomong begitu di depan keluarga Tante Nia, Mama sunat lagi tuh si Otong!!!!"
"Ya Allah Mam, ga usah ngegas gitu napa!Lagian aku juga masih punya etika sama sopan santun, masa iya aku blak-blakan ngatain kalo calon istri aku tuh Siluman Monyet?" Jawab Guntur seraya berlari meninggalkan meja makan. Karena takut dilempar piring oleh sang Mama yang sudah memasang mode Devil.
*
"Jadi beneran nih kamu mau ikut ke rumah Zizi" Tanya Kakek Dodo, yang biasa di panggil Aki.
"Dia itu perempuan yang cantik, lucu, dan bikin orang yang ada di dekatnya bahagia. Buktinya Aki aja, selalu kangen sama dia, kangen cerita-cerita nya, tawanya dan semua kelakuannya bikin Aki kangen dia terus. Intinya mah dia gadis yang menyenangkan, masih polos, bener-bener murni, belum pernah pacaran, gak kayak perempuan-perempuan jaman sekarang. Yang masih ingusan aja udah pacar-pacaran, peluk-pelukan. Pokoknya Aki udah nyediain bibit unggul buat kamu." Mesam-mesem menceritakan betapa beruntungnya Guntur bila menikahi Zee.
Bibit unggul apanya? Monyet unggul mah iya. Batin Guntur,
"Yakin Aki kalo dia belum pernah pacaran, masa sih masih ada cewek SMA yang belum pernah pacaran? Bisa jadi dia ga pacaran karena ga da yang mau pacarn sama cewek barbar kayak dia."
"Kan Aki sudah punya tiga ajudan buat ngejagain Neng Zizi."
"Oh, Trio cacing kalung itu maksud Aki?" Jawab Guntur.
**
Beberapa jam kemudian…
Guntur, Mama Vivi, Aki dan Adik perempuan Guntur Flower, sudah berada di kediaman Zivanna.
Mama Zivanna, begitu terkejut melihat kedatangan mereka yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan dahulu, tidak seperti biasanya. Sebab itu dia tidak mempersiapkan hidangan apa pun untuk menyambut calon besannya. Ini adalah syarat dari Guntur agar tidak memberitahu mereka, karena dia ingin melihat keadaan rumah Zivanna tanpa harus ada persiapan apa-apa. Sekalian ingin menjebak gadis bar-bar itu, agar orang tuanya tahu sifat aslinya perempuan itu, kemudian membatalkan perjodohan mereka.
"Kok tumben kesini ga ngabarin aku dulu Vi?" Tanya Mama Nia ketika membukakan pintu rumahnya.
"Ini tadi sekalian mampir aja, abis dari rumah temen Bapak." Jawab Mama Vivi memberi alasan yang lebih meyakinkan calon besannya.
"Oooohh.. Ayo masuk, maaf berantakan." Mempersilahkan calon besannya masuk.
"Tan, Kak Zee mana Tan? Belum pulang ya?" Tanya Flower adik perempuan Guntur, yang sudah sangat akrab dengan Zee.
"Paling bentar lagi juga pulang, tunggu aja di kamarnya sekalian rebahan!"
Flower pun tak sungkan langsung masuk ke dalam kamar Zivanna, karena dia sudah sering main kesini, bahkan tak jarang menginap di rumah Zee.
"Halo Tan." Sapa Guntur, yang baru turun dari mobil, karena harus memarkirkan mobilnya dulu, dan membawa bingkisan untuk tuan rumah, tak lupa mencium tangan calon mertuanya.
"Aiiihhh,,, si Kasep udah perjaka sekarang, tambah ganteng aja, Tante yakin kalo Zee ketemu kamu pasti langsung klepek-klepek nih." Seru Mama Nia, ketika melihat Guntur, untuk pertama kalinya setelah terakhir kali bertemu waktu Guntur ketika dia masih SD atau SMP.
Ya iyalah dia bakalan klepek-klepek sama gue, siapa juga yang ga naksir sama gue?
Kalo sampe jadi nikah ini sih namanya kayak simbiosis parasitisme, dia yang untung gue yang buntung. Batin Guntur.
Satu jam Kemudian, ketika mereka sedang asyik mengobrol, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara nyaring seorang perempuan dari teras rumah.
"Ampuuuuuunn!!! gue ga lagi-lagi deh minta tolong Kak Bian ke sekolah gue. Beneran deh Kak ini yang terakhir." Teriak Zee dari teras depan.
"Malu tau gua Dek punya Ade kayak Elu. Elu harusnya tadi diem aja ga usah nyaut terus! Yang laen aja pada diem aja, lah Elu udah tau salah masih aja ngeles. Mau lagi-lagi ga lu kayak gitu?" Seraya menjewer telinga Zee.
*Kayaknya rencana gue berhasil, s*iluman monyet sudah menampakkan wujudnya. Guntur tersenyum sinis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
ˢ⍣⃟ₛAngela
astaga dah ketahuan 😀😀
2024-11-14
2
Hilmiya Kasinji
ya Allah ... ini kalo jadi satu makin klop keluarga 🤣🤣🤣
2024-08-13
0
lumikha
keluarga somplak
2023-03-13
1