Mentari pagi memperlihatkan sinar terangnya.
Didalam dungeon seorang pemuda tampan membuka mata lalu disambut oleh hangatnya mentari pagi,ya pemuda tampan itu adalah Ryuga.
"Ugh dimana ini"
Ucap Ryuga yang merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
"Sepertinya aku sedang terluka parah."
Ucap Ryuga lemas lalu mengingat-ngingat pertarungan dengan para pasukan Goblin dan Highgoblin semalam.
"Hah...untungnya aku sudah bersiap jika ini terjadi."
Ryuga menghela nafas lega karena Ryu sudah mempersiapkan diri jika hal ini terjadi.
Ryuga lalu menggunakan teknik penyerap inti bintang untuk mengumpulkan energi mana,karena energi mananya hampir habis digunakan saat serangan terakhir pada Highgoblin semalam.
Deg deg deg
Suara detakan jantung Ryuga terdengar keras,energi mana dengan jumlah besar mengalir masuk kedalam tubuhnya.
Karena sekarang Ryuga berada didalam dungeon maka energi mana yang ia serap dua kali lipat lebih banyak dari pada saat berada dibumi.
Energi mana didalam dungeon akan berkali lipat lebih banyak berdasarkan tingkatan dungeon sendiri.
Setelah merasa cukup menyerap energi mana,Ryuga lalu menggunakan sihir penyembuh yang ia kembangkan sendiri.
"Instant Heal"
Tubuh Ryuga keluar cahaya yang menyilaukan mata,dan beberapa detik kemudian luka-luka yang diterima Ryu semalam pulih kembali seperti sedia kala.
Tulang-tulang Ryuga yang patah pun juga ikut pulih kembali.
"Sepertinya berhasil."
Ryuga mencoba duduk untuk menyetabilkan tubuhnya.
"Ugh,ternyata sihir ini masih belum sempurna."
Ryuga masih merasakan nyeri di seluruh tubuhnya.Instant heal adalah sihir yang dapat menyembuhkan luka apapun dalam sekejap,tetapi sihir ini tidak bisa menyembuhkan suatu penyakit seseorang.
**
Setelah tubuh Ryuga benar-benar telah pulih sepenuhnya,Ryu berencana untuk segera kembali ke tempat portal masuk dungeon.
Sudah dua hari lamanya Ryu tidak pulang,Aoi pasti sangat menghawatirkan dirinya.
"Akhirnya sampai juga."
Ucap Ryuga saat melihat portal masuk dungeon didepan matanya.Dengan segera Ryu berlari dan melompat masuk ke dalam portal itu.
"Bumi aku pulang...!"
Ucap Ryuga senang ketika sudah melewati portal masuk dungeon tapi,
"Eh dimana ini?!"
Ryuga terkejut kebingungan,sekarang ia berada di ruangan yang terlihat sangat amat asing baginya.
"Tempat ini...seperti aula singgasana kerajaan,apakah ini museum?"
Ryuga berpikir bahwa portal masuk dungeon terhubung ke tempat lain di bumi seperti museum.
"Manusia rendahan kenapa kau datang ke tempat ini?"
Terdengar suara seseorang yang bermartabat bertanya kepada Ryuga.
Ryuga terkejut mendengar suara orang yang bertanya padanya,namun tidak ada seorang pun disini selain dirinya.
"Apa kau tuli manusia?"
Suara orang yang terdengar bermartabat itu bertanya lagi padanya.
"Si-siapa?apa kau hantu?"
Ryuga merinding lalu melihat sekeliling tapi masih tidak menemukan siapa pun yang bertanya.
Siapa sangka orang jenius,cerdas dan sangat kuat diusia muda itu takut kepada hantu.
"Jangan sama kan aku dengan hantu manusia rendahan!"
Balas suara seorang yang terdengar bermartabat itu dengan kesal.
"Tapi disini tidak ada seorang pun selain diriku,jadi kau pasti hantu!"
Ryuga semakin merinding hingga terlihat kakinya sedikit gemetar.
Tiba-tiba patung yang dari tadi diam duduk di singgasana berdiri dengan mata merah menyala,lalu menatap Ryuga dengan tajam.
"Apa dari tadi anda yang bertanya tuan patung?"
Ryuga terkejut melihat patung tiba-tiba berdiri menatap tajam dirinya,tapi Ryu merasa lega,setidaknya yang bertanya kepadanya tadi bukan hantu.
"Hmph!"
Patung itu mendengus kesal.
"Jadi,tempat apa ini tuan patung?"
Ryuga penasaran dimana ia berada dan bertanya kepada patung itu.
"Apa kau manusia rendahan yang terpilih itu?"
Patung itu bertanya hal lain kepada Ryuga dengan tatapan tajam.
"Ngomong-ngomong kamu siapa tuan patung?"
Ryuga bertanya lagi.
"Aku?hahaha,aku adalah utusan agung yang menjaga tempat ini!
Balas patung itu memperkenalkan dirinya dengan tertawa lantang bangga lalu lanjut bertanya lagi.
"Jadi,apakah kamu manusia yang terpilih itu?
"Oh jadi tempat apa ini?"
Ryuga bertanya kepada patung itu lagi.
"Tempat ini bisa kau sebut sebagai dungeon."
Jawab patung itu.
"Apa?dungeon!?"
Ryuga terkejut mendengar jawaban patung itu,padahal Ryuga telah mengalah kan bos dungeon nya,Highgoblin jelek yang dilawannya semalam.Tapi kenapa ia masih berada didalam dungeon?Ryu saat ini berada dalam keadaan kepala penuh dengan pertanyaan.
"Apakah kau manusia yang terpilih itu!"
Patung itu membentak bertanya dengan marah kepada Ryuga,karena dari tadi ia bertanya namun Ryuga malah membalasnya dengan sebuah pertanyaan lain.
"Ah ehh yaa!"
Jawab Ryuga tersentak kaget mendengar patung itu membentak dirinya.
"Hmph baguslah jika kau adalah manusia terpilih itu"
Balas patung itu mendengus kesal lalu melanjutkan,
"Aku akan memberikanmu sesuatu!"
"Sesuatu?apa itu?"
Ryuga merasa dirinya akan diberikan warisan atau sesuatu yang berharga lainnya,seperti karakter novel-novel yang sering Ryu baca.
"Kematian yang cepat!"
Jawab patung itu tersenyum sinis lalu melesat kedepan berniat memukul Ryuga.
Ryuga terkejut mendapat serangan dadakan dari patung itu karena kecepatannya melebihi teknik langkah kilat miliknya.
Bam
Ryuga hanya bisa bertahan menggunakan kedua tangannya karena tidak sempat menghindar.
Krek
Terdengar suara retakan tulang.
"Aghh"
Kedua tangan Ryuga retak akibat menahan pukulan patung itu.
"Oh kau masih bisa bertahan ya"
Patung itu menyeringai mengerikan melihat Ryuga dapat bertahan dari pukulannya.
Ryuga menggunakan instant heal untuk menyembuhkan tangannya yang retak itu.
Ryuga lalu menarik pedang panjang dari sarungnya dan bersiap untuk bertarung.
"Kenapa kau ingin membunuhku?"
Tanya Ryuga dengan waspada kepada patung itu.
"Karena kau adalah manusia terpilih itu!"
Jawab patung itu lalu menarik pedang batu yang tersarung dipinggangnya.
Patung itu melesat ke arah Ryuga dengan pedang batu ditangannya.
Tang
Pedang panjang Ryuga bertabrakan dengan pedang batu milik patung itu.Namun perbedaan kekuatan jelas terlihat,tangan Ryuga gemetar hanya menahan satu serangan patung itu.
Ryuga lalu mundur menggunakan langkah kilat untuk menjaga jarak dari patung itu.
"Dia sangat kuat"
Batin Ryuga penuh dilema karena merasa tidak bisa mengalahkan patung itu.
Patung itu melesat lagi ke arah Ryuga dengan mangayunkan pedang batunya.
Ryuga menarik nafas dalam lalu mengalirkan jumlah mana yang besar dipedangnya.
Tang ting tang ting
Keduanya saling beradu pedang mereka.
"Agh"
"Agh"
"Agh"
Tubuh Ryuga tersayat-sayat pedang batu milik patung itu.Entah mengapa teknik pedang yang dimiliki patung itu lebih unggul dari teknik pedang miliknya.
"Manusia rendahan aku tak tega melihat mu tersiksa,aku akan mengakhirinya dengan satu serangan ini!"
Patung itu tersenyum sinis,lalu tiba-tiba terlihat pedang batunya mengeluarkan energi mana yang sangat besar.
Patung itu melesat cepat dengan pedang lurus menusuk yang di arahkan kedepan.
Ryuga menggunakan skill begin barrier nya berniat menahan pedang batu itu.
"Satu serangan?hehh..coba saj-"
Ucapan Ryuga terhenti karena hal tak terduga terjadi.
Pyarr
Terdengar barrier Ryuga pecah tidak bisa menahan tusukan pedang batu itu dan,
Jleb
Ryuga memuntahkan darah segar dari mulutnya.
Tusukan pedang batu itu berhasil menembus perut Ryuga.
"Untuk manusia terpilih kau sangat lemah!"
Ucap patung itu lalu mencabut pedang batu yang menembus perut Ryuga,hingga meninggalkan bekas lubang pedang diperutnya.
"Ugh"
Ryuga terjatuh ke lantai dan memuntahkan darah segar lagi.
Patung itu lalu berjalan pergi meninggalkan Ryuga dalam keadaan sangat sekarat.
"Tidak aku tidak boleh mati!"
"Aku harus menjaga Aoi dan menemukan obat untuk ibu!"
"Aku tidak boleh mati disini!"
Ucap Ryuga berteriak namun semakin lama pandangannya menjadi buram.
"A-ku ti-dak bo-leh ma-ti di-sini!"
Ucap Ryuga terbata-bata lalu menutup kedua matanya.
[Ding]
[Sedang Menganalisa]
[Host Memenuhi Syarat Untuk Mengaktifkan System]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Bayu Semadi
ntap
2022-02-26
1
DNK • SLOTH SINN
next
2022-01-31
0
abang readers
jadi inget solev yg udh tamat hiks...
baca bertahun² dri SMP sampe udh kls 3 SMA. tamat nya gk jelas (kurang memuaskan)
2022-01-12
0