Puding tidak enak

Teriknya matahari seolah membakar kulit, namun Ibra malah berendam di air hangat yang sudah disiapkan oleh Laras tak ketinggalan aroma terapinya Laras bubuhkan di sana.

Sementara Laras menyiapkan pakaian ganti untuk Ibra, tak lama di ruangan pakaian. Laras segera keluar dan duduk di sofa sambil memainkan ponsel barunya, menonton drakor kesukaannya.

"Bajuku mana nih,? suara Ibra mengagetkan Laras tengah asik menonton.

Laras mendongak lalu melirik pakaian Ibra yang sudah siap di atas meja. "Itu ... sudah ku siapkan Tuan," sambil menunjuk nya.

Ibra mengambil pakaiannya, tak lama kemudian menghampiri Laras, duduk di atas bahu sofa. "Nonton apa?"

"Oh, ini drakor Tuan?" sahut Laras mengangkat kepalanya tinggi-tinggi melihat Ibra yang masih belum rapi "Kenapa Tuan belum siap?"

"Ini sudah siap," sahut Ibra melirik tubuhnya, lantas mendekati cermin. Mengambil minyak wangi di semprotkan ke tubuhnya, wanginya begitu menyeruak melayang di udara. Memenuhi ruang kamar.

"Rapikan rambutku," melirik Laras.

"Haa ..." namun Laras segera turun dari sofa menghampiri Ibra dan merapikan rambutnya. "Merapikan rambut saja harus di bantu orang," gerutu Laras dalam hati.

Mata Ibra menatap wajah Laras dari pantulan cermin tanpa henti. "Gadis manis dan penurut."

"Sudah Tuan," Laras menyimpan minyak rambut dan sisir ke meja.

Ibra menggerjapkan matanya, "Makasih."

Kemudian Laras mengambil jas kerja yang tadi, di pakaikan nya ke tubuh Ibra. Setelah itu mereka menuju ruang makan.

"Oiya Tuan, makasih atas hadiahnya?" ucap Laras di sela langkahnya di belakang Ibra.

"Oh, ya," jawab Ibra singkat, wajahnya datar.

"Tuan?"

"Apa lagi?" Ibra menoleh kearah Laras.

"Emangnya orang tua Tuan tinggal di luar negeri ya?" Laras memberanikan diri bertanya.

"Ya, kenapa?"

"Ah, ti-tidak Tuan!"

Mereka sudah sampai di meja makan, keduanya duduk bersama. Laras mengambilkan piring serta beberapa menu kesukaannya.

"Oh iya, aku tadi membuat puding." Laras berdiri mendekati lemari pendingin.

"Biar Susi saja yang ambilkan Nyonya," Susi mendahului membuka lemari pendingin.

"Oh," Laras mundur kembali, duduk disebelah Ibra.

"Apa kau membuat puding? pasti rasanya gak enak, hambar," cela Ibra sambil mengulum senyumnya.

Laras mendelik. "Enak saja bilang tidak enak, rasain dulu baru bilang."

Susy tersenyum sambil menyuguhkan puding buatan Laras tadi. "Ini Nyonya, Tuan, maaf tadi Susi menyicipi, rasanya enak kok," ucap Susi merasa bersalah telah ngambil puding duluan.

"Oh tidak apa-apa! makan saja, beneran, kan enak? tidak hanya membuat hatiku senang saja." Laras menatap Susi berharap jawaban.

"Beneran Nyonya! enak kok, serius," susi meyakinkan.

Laras mencoba pudingnya, sesuap, mencicipi rasanya gimana. Laras mengangguk-anggukan kepalanya. "Enak! manisnya pas."

Ibra memandangi Laras yang mencicipi pudingnya yang kelihatan memang menggugah selera, dari wanginya, penampilannya.

Melihat Ibra menatap dirinya. Laras menyendok kan puding dan menyuapi Ibra. "Aa buka mulutnya," kata Laras.

"Lagi makan," sahut Ibra, sembari menggeleng.

"Hbiskan dulu makanan yang di mulutnya," rengek Laras.

Ibra menelan makanannya, lalu membuka mulut untuk menerima suapan puding dari Laras.

Laras menatap Ibra penasaran. Ingin tahu pendapat Ibra tentang puding buatan nya. "Gimana, enak?"

Ibra mengicip-ngicip pudingnya pelan. "Rasanya enak juga, manisnya pas, wanginya menyeruak ke rongga hidung."

"Tuan gimana rasanya enak?" lagi-lagi Laras di buat penasaran akan jawaban Ibra tentang puding itu.

"Em ... biasa aja," sahut Ibra, lalu menyuapkan makan siangnya.

Laras cemberut mendengar jawaban Ibra. "Ya udah aku kasihkan orang saja. Eeh Bu Rika sini" Laras memanggil Bu Rika yang memang mau ke sana.

"Ada apa Nyonya?" bu Rika membungkuk hormat pada Ibra dan Laras.

"Ini Bu, kata Tuan puding ku gak enak. Tapi kata Susi dan aku enak kok, coba cicipi Bu." Laras menyendokkan puding lalu menyuapi bu Rika, jelas bu Rika canggung mendapat perlakuan dari nyonya muda yang ingin menyuapinya.

"Eeh ... biar saya sendiri saja Nyonya," mengambil sendok dari tangan Laras kemudian memasukan ke mulutnya.

Setelah puding masuk ke mulutnya bu Rika berkata. "Enak! sangat enak," bu Rika menyimpan sendok nya.

"Tuh, kan enak, terus kenapa kata Tuan gak enak?" Laras menatap tuan Ibra yang mengalihkan pandangan pura-pura gak mendengar.

Usai menghabiskan makannya. Ibra berdiri menggeser kursi, melangkahkan kakinya hendak kembali ke kantor. Sambil berjalan Ibra seraya berkata. "Saya bilang gak enak, ya gak enak."

Laras menatap tajam punggung Ibra. "Dasar lidah orang kaya beda sama lidah orang gak punya! lihat kamu akan menoleh ke sini, 1 2 3 4." Laras menghitung sampai empat, dia yakin Ibra akan berbalik.

Dalam hitungan ke empat, benar saja Ibra menghentikan langkahnya berdiri di tempat.

"Berbalik tuan, menoleh padaku. Katakan bahwa puding yang aku buat itu enak," batin Laras sambil menatap punggung Ibra.

Entah kenapa Ibra ingin sekali menoleh ke belakang. "Biasanya Laras mencium punggung tanganku, kenapa sekarang tidak?" Ibra memutar badan dan menoleh ke belakang.

Laras yang masih duduk di tempat tengah memandanginya, detik kemudian menunduk. Gak berani menatap netra mata Ibra.

"Apa kau tidak ingin mencium tangan saya?" suara berat Ibra dari jauh.

"Haa ..." gumam Laras namun dengan refleks berdiri, langkahnya tertuju kepada Ibra.

Laras meraih tangan tuan Ibra dan mencium punggung tangannya. "Gitu dong." Ibra menyeringai.

"Apa istri Tuan yang lain juga begini?" Laras sekilas menata lalu menunduk kembali.

"Tidak," sahut Ibra singkat, kemudian berlalu mengayun langkahnya menuju lobi.

Bu Rika dan Susi saling bersitatap sambil tersenyum melihat majikannya itu, mereka merasa senang melihat tuan nya dengan nyonya muda. Ketimbang dengan yang lain.

Laras melamun entah apa yang ia pikirkan, setelah itu kembali duduk di meja menghabiskan makan siang yang tadi tertunda. Berbaur dengan para asisten lainya yang juga makan siang.

Laras memandangi sambil tersenyum. Suasana makan siang begitu ramai penuh kehangatan. Mereka sambil makan mereka mengobrol, bercanda dan tertawa.

"Nyonya muda! apa ada yang perlu kami ambilkan?" tanya bu Rika menatap Laras, yang ikut tertawa mendengar obrolan para asisten.

"Oh tidak Bu," kemudian Laras berdiri, menghampiri wastafel, mencuci tangan dan piring bekasnya makan.

Dering ponsel Laras berdering, membuat Laras merogoh sakunya, layar ponsel terpampang nama kontak Love.

"Aish ... baru saja dari rumah. Sudah telepon saja, ada apa sih?" gumam Laras sembari mengelap tangannya.

"Halo?"

Namun tidak ada suara dari sebrang sana.

"Halo .. Tuan ... ada apa Tuan?" Laras berkali-kali bicara namun tetap saja tidak ada jawaban. "Aish ... buat apa telepon kalau gak ada yang perlu, heran!"

Di kantor, Ibra tengah menelpon Laras, namun dia sama sekali tidak bicara. Cukup mendengar ocehan Laras dari sebrang, Ibra mengulum senyumnya.

"Hahaha. Laras-Laras." Ibra menggeleng.

"Tuan, ini berkas yang harus di tenda tangani." Zayn memberikan berkas-berkas penting.

"Kau, kebiasaan kalau masuk tidak mengetuk dulu."

"Haa ... saya tadi mengetuk pintu, namun kau begitu serius dengan telepon mu, jadi bukan salah saya. Masuk tanpa permisi."

"Benar kah?" Ibra mengernyitkan keningnya.

Zayn duduk di meja dengan tangan bersilang. "Saya lihat-lihat ... sepertinya kau mulai jatuh cinta pada istri muda mu itu," ucap Zayn begitu yakin. Membuat Ibra menghentikan tangan yang sedang meneliti berkas pentingnya.

"Tau apa kau tentang cinta? kau tidak pernah jatuh cinta. Dekat sama wanita cuma untuk bersenang-senang saja, gak mau berkomitmen."

Zayn mengangguk. "Yaps, tau lah tentang cinta, itu benar. Karena saya tidak ingin berkomitmen, tidak ingin memakai hati. Takut bila sudah jatuh cinta, terluka."

,,,,

Hi ... reader ku semua, ketemu lagi ya sama aku di novel ini, yuk dukung aku agar novel ini lebih baik dari karya sebelumnya, terus ikuti aku, dukung aku ya, jangan lupa like, komen, rate nya dong, semoga Allah mengganti segala kebaikan kalian dengan yang lebih-lebih Aamiin, ayok doong bantu aku agar lebih semangat lagi menulisnya.🙏

Terpopuler

Comments

sriyatningsih 1708

sriyatningsih 1708

Semoga ibra cinta sama laras

2022-03-28

2

Memi kasim

Memi kasim

❤️❤️❤️

2022-01-27

3

Susan Ndra

Susan Ndra

Cinta, karena sering bersama

2021-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Hari pertama
3 Belum siap
4 Dia cantik juga
5 Dalam mimpi
6 Negri dongeng
7 Perubahan
8 Belum faham
9 Wanitanya
10 Tugas harian
11 Aturan untuk nyonya muda
12 Mengandung arti
13 Jangan lancang tangan
14 Menyebalkan
15 Pertemuan penting
16 Hadiah apa
17 Puding tidak enak
18 Di larang jatuh cinta
19 Sebuah kejanggalan
20 Di tahan
21 Terima cemoohan
22 Sungguh menyakitkan
23 Gedung pencakar langit
24 Mandul
25 Istri idaman
26 Jangan celup sana sini
27 Fokus sama satu saja
28 Terpesona
29 Ular dalam handuk
30 Ngapain malu
31 Kumpulkan bukti
32 Penjahat wanita
33 Ngambek
34 Tidak boleh cemburu
35 Apa kamu sakit
36 Gaya sosialita
37 Udang di dalam wajan
38 Perhatian
39 Betina liar
40 Minta ijin apa
41 Sudah terlambat
42 Tersiram air panas
43 Calon anak
44 Ular berbisa
45 Jalan ke Bali
46 Laras hamil
47 Menyusun rencana
48 Apa Tuan cemburu
49 Sebuket bunga
50 Cantik liontin nya
51 Nampak anggun
52 Wanita baik baik
53 Jadi bisu
54 Ke khawatiran Ibra
55 Jaga anak kita
56 Bawaan orok
57 Ngidam es krim
58 Bawaan orang ngidam
59 Terlaksana juga
60 Harus sadar diri
61 Bukan liburan
62 Sombong
63 Menjadi candu
64 Sangat puas
65 Siap bersaing
66 Suami tak dirindukan
67 Kicauan bu Rahma
68 Dian yang agresif
69 Persis wanita ngidam
70 Hebatnya daya tarik Laras
71 Jutek amat
72 Api cemburu
73 Salam dari Jodi
74 Nggak mau bangun
75 Mirip opa-opa
76 Menumpahkan rasa Rindu
77 Ngantuk ah
78 Tuduhan mu
79 Malam ini juga
80 Sangat cantik
81 Seperti pohon pisang
82 Luapan amarah
83 Semangat 45
84 Aku minta maaf
85 Baby kita bawel
86 Adalah istriku
87 Pujian
88 Pengen cilok itu
89 Untuk bulan madu
90 Berasa punya suami
91 Buah kelapa
92 Perjuangkan
93 Yang ngidam aku
94 Demam
95 Jangan pura pura
96 Dari lamunan
97 Jangan macam macam
98 GR banget
99 Mau pulang
100 Asisten tak ada akhlak
101 Rumah baru
102 MP di rumah baru
103 Merindukan mu
104 Aku gak setuju
105 Kesambet apaan
106 Bukan wanita matre
107 Boleh dong kenalan.
108 Laras istriku
109 Bisa di atur
110 Api cemburu
111 Permohonan
112 Mantu kesayangan
113 Melayani suami
114 I love you
115 Hukuman ringan
116 Tanggung jawab
117 Berasa singkat
118 Dasar kampret
119 Pagi-pagi neror orang
120 Ada pak Rt
121 Baby nya bergerak
122 Mau ke Semarang
123 I love yuo too
124 Aku menikahkan suamiku
125 Bukan racun
126 Bandara tertentu
127 Bukan mimpi
128 Banyak berubah
129 Pak Rt mu
130 Kamu cemburu
131 Merubah diri
132 Tasyakuran
133 Pintu terbuka
134 Maaf sayang
135 Alasan saja
136 Cuma pura-pura
137 Terima kasih
138 Lain dari yang lain
139 Baby laki-laki
140 Jalan-jalan
141 Cantik sekali
142 Tidak tahu malu
143 Bekal batin
144 Merasa berat
145 Dibuat menangis
146 Traoma
147 Demam
148 Temani aku
149 Pingsan
150 Di rawat
151 Cuma Mimpi
152 Kucing dan Tikus
153 Perang dingin
154 Pantai
155 Benci diriku.
156 Met bobo
157 Bungkam seribu bahasa
158 Talak satu
159 Menangis
160 Bodyguar
161 Maunya dimana
162 Menyebar di medsos
163 Baby besar
164 Berakhir pencarian.
165 Rasa rindu
166 Cinta sama dia
167 Kesal dan cemburu
168 Dibuat mubazir
169 Selir cinta
170 Niat mulia
171 Menyesali
172 Cantik sekali
173 Tak perduli
174 Ungkap kebenaran
175 Serba salah
176 Emang enak
177 Bikin pusing
178 Alkesa
179 Bertemu keluarga
180 Mantan tunangan
181 Membuat marah
182 Sombong amat
183 Bawel amat
184 Takut kehilangan
185 Bersiap
186 Yang terbuang
187 Menjelang persalinan
188 Melahirkan
189 Bikinnya enak
190 Sang mantan
191 Pulang
192 Ups baby
193 Seindah senyumanmu.
194 Dia gila
195 Bikin Gemes
196 Lagi-lagi p cinta
197 Big baby boy
198 Akan Pidana Kamu
199 Secepatnya
200 Belum Beristri
201 Daftar Undangan
202 Secarik Kertas
203 Rintik hujan
204 Meluluhkan
205 Undangan
206 Wejangan
207 Komplit
208 Mau
209 Rahasia
210 Nempel
211 Tersindir
212 Rencana ke Bali
213 Amit-amit
214 Ceweknya banyak
215 Batal nikah
216 Umpan
217 Mati berdiri
218 Cctv
219 Empat puluh hari
220 Lancar
221 Wajarlah
222 Kecewa
223 Menginginkan
224 Pengertian
225 Sudah tua
226 Nikah siri
227 Masa Lalu
228 Apa salahnya.
229 Bahaya
230 Terlepas
231 Kelelahan
232 Pernikahan
233 Pulang
234 Mengulur waktu
235 Hantu kesakitan
236 Perjalanan
237 Malam pertama
238 Menipu
239 Menculik
240 Lepaskan suamiku.
241 Talak 3
242 Cuma kata maaf
243 Saingan berat
244 Menegangkan
245 Semua bahagia
246 Pengumuman
247 Promosi
248 promo novel ongoing
249 Pengumuman
250 Promosi
251 Promo karya baru
252 Promo karya baru
253 Promo karya baru
254 Promo karya baru
255 Dendam Pak Dosen Killer
256 pengumuman
257 karya baru
258 Pengumuman karya baru
259 pengumuman
Episodes

Updated 259 Episodes

1
Perkenalan
2
Hari pertama
3
Belum siap
4
Dia cantik juga
5
Dalam mimpi
6
Negri dongeng
7
Perubahan
8
Belum faham
9
Wanitanya
10
Tugas harian
11
Aturan untuk nyonya muda
12
Mengandung arti
13
Jangan lancang tangan
14
Menyebalkan
15
Pertemuan penting
16
Hadiah apa
17
Puding tidak enak
18
Di larang jatuh cinta
19
Sebuah kejanggalan
20
Di tahan
21
Terima cemoohan
22
Sungguh menyakitkan
23
Gedung pencakar langit
24
Mandul
25
Istri idaman
26
Jangan celup sana sini
27
Fokus sama satu saja
28
Terpesona
29
Ular dalam handuk
30
Ngapain malu
31
Kumpulkan bukti
32
Penjahat wanita
33
Ngambek
34
Tidak boleh cemburu
35
Apa kamu sakit
36
Gaya sosialita
37
Udang di dalam wajan
38
Perhatian
39
Betina liar
40
Minta ijin apa
41
Sudah terlambat
42
Tersiram air panas
43
Calon anak
44
Ular berbisa
45
Jalan ke Bali
46
Laras hamil
47
Menyusun rencana
48
Apa Tuan cemburu
49
Sebuket bunga
50
Cantik liontin nya
51
Nampak anggun
52
Wanita baik baik
53
Jadi bisu
54
Ke khawatiran Ibra
55
Jaga anak kita
56
Bawaan orok
57
Ngidam es krim
58
Bawaan orang ngidam
59
Terlaksana juga
60
Harus sadar diri
61
Bukan liburan
62
Sombong
63
Menjadi candu
64
Sangat puas
65
Siap bersaing
66
Suami tak dirindukan
67
Kicauan bu Rahma
68
Dian yang agresif
69
Persis wanita ngidam
70
Hebatnya daya tarik Laras
71
Jutek amat
72
Api cemburu
73
Salam dari Jodi
74
Nggak mau bangun
75
Mirip opa-opa
76
Menumpahkan rasa Rindu
77
Ngantuk ah
78
Tuduhan mu
79
Malam ini juga
80
Sangat cantik
81
Seperti pohon pisang
82
Luapan amarah
83
Semangat 45
84
Aku minta maaf
85
Baby kita bawel
86
Adalah istriku
87
Pujian
88
Pengen cilok itu
89
Untuk bulan madu
90
Berasa punya suami
91
Buah kelapa
92
Perjuangkan
93
Yang ngidam aku
94
Demam
95
Jangan pura pura
96
Dari lamunan
97
Jangan macam macam
98
GR banget
99
Mau pulang
100
Asisten tak ada akhlak
101
Rumah baru
102
MP di rumah baru
103
Merindukan mu
104
Aku gak setuju
105
Kesambet apaan
106
Bukan wanita matre
107
Boleh dong kenalan.
108
Laras istriku
109
Bisa di atur
110
Api cemburu
111
Permohonan
112
Mantu kesayangan
113
Melayani suami
114
I love you
115
Hukuman ringan
116
Tanggung jawab
117
Berasa singkat
118
Dasar kampret
119
Pagi-pagi neror orang
120
Ada pak Rt
121
Baby nya bergerak
122
Mau ke Semarang
123
I love yuo too
124
Aku menikahkan suamiku
125
Bukan racun
126
Bandara tertentu
127
Bukan mimpi
128
Banyak berubah
129
Pak Rt mu
130
Kamu cemburu
131
Merubah diri
132
Tasyakuran
133
Pintu terbuka
134
Maaf sayang
135
Alasan saja
136
Cuma pura-pura
137
Terima kasih
138
Lain dari yang lain
139
Baby laki-laki
140
Jalan-jalan
141
Cantik sekali
142
Tidak tahu malu
143
Bekal batin
144
Merasa berat
145
Dibuat menangis
146
Traoma
147
Demam
148
Temani aku
149
Pingsan
150
Di rawat
151
Cuma Mimpi
152
Kucing dan Tikus
153
Perang dingin
154
Pantai
155
Benci diriku.
156
Met bobo
157
Bungkam seribu bahasa
158
Talak satu
159
Menangis
160
Bodyguar
161
Maunya dimana
162
Menyebar di medsos
163
Baby besar
164
Berakhir pencarian.
165
Rasa rindu
166
Cinta sama dia
167
Kesal dan cemburu
168
Dibuat mubazir
169
Selir cinta
170
Niat mulia
171
Menyesali
172
Cantik sekali
173
Tak perduli
174
Ungkap kebenaran
175
Serba salah
176
Emang enak
177
Bikin pusing
178
Alkesa
179
Bertemu keluarga
180
Mantan tunangan
181
Membuat marah
182
Sombong amat
183
Bawel amat
184
Takut kehilangan
185
Bersiap
186
Yang terbuang
187
Menjelang persalinan
188
Melahirkan
189
Bikinnya enak
190
Sang mantan
191
Pulang
192
Ups baby
193
Seindah senyumanmu.
194
Dia gila
195
Bikin Gemes
196
Lagi-lagi p cinta
197
Big baby boy
198
Akan Pidana Kamu
199
Secepatnya
200
Belum Beristri
201
Daftar Undangan
202
Secarik Kertas
203
Rintik hujan
204
Meluluhkan
205
Undangan
206
Wejangan
207
Komplit
208
Mau
209
Rahasia
210
Nempel
211
Tersindir
212
Rencana ke Bali
213
Amit-amit
214
Ceweknya banyak
215
Batal nikah
216
Umpan
217
Mati berdiri
218
Cctv
219
Empat puluh hari
220
Lancar
221
Wajarlah
222
Kecewa
223
Menginginkan
224
Pengertian
225
Sudah tua
226
Nikah siri
227
Masa Lalu
228
Apa salahnya.
229
Bahaya
230
Terlepas
231
Kelelahan
232
Pernikahan
233
Pulang
234
Mengulur waktu
235
Hantu kesakitan
236
Perjalanan
237
Malam pertama
238
Menipu
239
Menculik
240
Lepaskan suamiku.
241
Talak 3
242
Cuma kata maaf
243
Saingan berat
244
Menegangkan
245
Semua bahagia
246
Pengumuman
247
Promosi
248
promo novel ongoing
249
Pengumuman
250
Promosi
251
Promo karya baru
252
Promo karya baru
253
Promo karya baru
254
Promo karya baru
255
Dendam Pak Dosen Killer
256
pengumuman
257
karya baru
258
Pengumuman karya baru
259
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!