Laras yang bergegas keluar kamar, meninggalkan Ibra, jantungnya seakan ingin melompat-lompat. Berdebar begitu kencang dag dig dug seperti bedug yang di tabuh, tak karuan. Laras melanjutkan langkahnya menuju mushola.
Usai sholat isya. Laras tak langsung masuk kamarnya melainkan ke taman, yang ada di gedung tersebut. Laras duduk disebuah kursi memandangi bunga-bunga yang terlihat sangat indah di pandang mata.
"Bunga-bunga itu begitu indah, eh tuan Ibra sudah tidur belum ya?" gumam Laras "Uuh ... aku belum siap memberikan kesucian ku pada tuan Ibra sekarang, tapi ... gimana dengan kontrak aku? aihs ... bisa-bisa aku di masukan penjara sama maduku itu." Laras beranjak dari duduknya, berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Sesampainya di depan pintu, Laras berdiri sejenak. Termenung di situ, perlahan memegang handel pintu klik Laras putar dan pintu terbuka, lampu di dalam sudah temaram. Laras berharap Ibra tidak tidur di kamar ini, "Semoga aja dia tidur dengan istrinya yang lain," gumam Laras.
Namun apa yang Laras lihat, di tempat tidur tergeletak seorang pria bertelanjang dada, ya Ibra tidur di kamar nya Laras. Dengan ragu-ragu Laras mendekati tempat tidur, di pandangi nya Ibra yang terlelap tidur. Tiba-tiba dia bergidik dan segera mengambil bantal. Menghampiri sofa Laras akan tidur di sana.
"Aku gak mau, tidur bareng sama dia, aku belum siap, ya Tuhan ... mendingan tidur di sini saja," dia menepuk-nepuk bantal di sofa lalu tidur dengan selimut dari almari. Mulanya sulit untuk tidur namun lama-lama tidur juga.
Setelah Laras tertidur. Ibra bangun menggosok matanya melihat ke samping kosong, bahkan bantal pun hilang. Ibra duduk pandangannya menyapu setiap sudut ruang, sampailah pandangannya di Sofa yang di tiduri Laras. "Apa gadis itu tidur di sofa?" gumam Ibra. Laras tidur di balut selimut sampai kepala.
Ibra turun kakinya menapaki lantai. Mendekati Laras, di perhatikan nya dari ujung ke ujung. Tangan Ibra menarik selimut kebetulan pas kepalanya Laras, di pandangi dengan seksama. Ibra berjongkok ingin lebih jelas memandangi wajah Laras.
"Dia Cantik juga, dasar gadis bodoh, mau aja di kontrak menikah oleh istri tua ku," gumam Ibra sembari menggeleng.
Laras tiba-tiba membuka mata. Sementara wajah Ibra hanya beberapa jengkal dari wajahnya. Laras kaget bukan main. "A-anda sedang apa? anda ngapain saya?" Laras terbangun duduk memeluk selimut di dada.
"Kau pikir saya ngapain kamu haah! lihat dong diri kamu, apa ada tanda-tanda habis di apa-apain?" hardik Ibra berdiri dan duduk di sofa sebelah.
Laras melihat tubuhnya di balik selimut. Benar saja tidak ada tanda-tanda yang ia pikirkan, matanya memandangi Ibra kembali.
"Hem! kau pikir saya akan perkosa kamu ketika tidur, tidak Nona. Buat apa saya perkosa orang yang sedang tidur, nanti berasa menggauli pohon pisang. Gak nikmat, dingin. Tak ubahnya benda mati," Ibra tersenyum sinis.
"Terus Tuan mau apa, dekat-dekat saya?" Laras dengan nada penasaran.
"Hei ... kau adalah istriku, meski belum saya sentuh, lupa? wajar lah saya dekati kamu, hak saya juga," memalingkan muka ke sembarang tempat.
"Ta-tapi ... saya--" Laras menjadi terdiam, tidak meneruskan lagi ucapannya.
"Ambilkan saya makan? lapar," titah Ibra.
"Ta-tapi Tuan, ini kan sudah malam," Laras menatap kembali.
"Saya tau ini sudah malam makanya saya suruh kamu menyiapkan untuk saya. Karena orang-orang sudah pada istirahat," ujar Ibra.
Laras mengibaskan selimut dan berdiri hendak ke dapur, dia berjalan tergesa-gesa mendekati pintu.
"Tunggu?" teriak Ibra.
Laras membalikan badan. "Apa lagi sih?"
"Oh, tidak. Silahkan jalan! cepetan saya sudah lapar,"
Laras membuka pintu, lalu menutup kembali. "Uuh ... gak tau apa orang ngantuk, malam-malam gini minta makan," gerutu Laras. Terus berjalan menuju dapur, lampu-lampu sudah di matikan, "Mana gelap lagi, dasar ... kenapa gak ngambil sendiri sih."
Akhirnya sampai di dapur. Laras membuka tudung saji di meja, lalu mengambil nasi dan beberapa menu. "Aku gak tau kesukaan dia apa, ah masa bodoh, sudah mending di ambilkan juga," terus saja menggerutu.
,,,,
Hi ... perkenalkan ini novel yang ke tiga ceritanya sih hi..hi..hi.. semoga kalian suka, jangan lupa like, komen. Kasih star dan vote nya plis-plis, terimakasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Oyah Oyah
Semangat laras
2022-06-02
1
🌼 Pisces Boy's 🦋
Laras mudah ditindas sepertinya
2022-03-23
1
Imas Atiah
duh Laras kamu ngomel aja ,dosa Lo disuruh suami
2022-02-28
1