dinda dan bastian semalam di paksa menginap di sana, mereka pun tidak bisa menolak permintaan itu, dinda dan bastian pun menginap di sana,
kini mereka sudah siap dengan pakaian yang kemarin om arif berikan untuk mereka, om arif sengaja membuatkan pakaian couple untuk mereka,
kini dinda dan bastian sudah berada di halaman rumah om arif bersama dengan sherly, Della, Daniel, lintang, dan juga anjar, tadi dinda sudah mengenalkan anjar pada mereka,
dan sepertinya anjar memang anak yang mudah akrab, buktinya mereka kini sudah berteman baik, bahkan mereka nyaman tidak merasa terganggu,
pernikahan ini memang di adakan di rumah om arif karena kejadian beberapa minggu lalu rumah tante kinar kebakaran,
jadi mereka memutuskan untuk di rumah arif saja karena pikirnya kalau menyewa gedung itu akan mahal, inikan pernikahan kedua untuk mereka jadi tidak usah mewah-mewah,
om arif kini sudah duduk menghadap ke arah penghulu, sementara tante kinar kini tengah di jemput oleh anjar, sementara bastian dan dinda duduk di belakang kursi om arif,
setelah menunggu akhirnya pengantin wanitanya datang, dengan memakai kebaya berwarna putih dan beberapa aksesoris yang tertempel indah di tubuhnya,
kini tante kinar berjalan mendekat ke arah om arif dengan di bantu oleh anjar anaknya,
setelah berada di dekat om arif tante kinar pun duduk di sampingnya, sambil menatap sekilas om arif sebelum akhirnya menatap ke arah depan,
anjar pun duduk di belakang ibunya, tepat di samping dinda,
bastian merasa kalau tante kinar adalah orang yang baik, jadi saat papahnya tidak memberitahu dia dari awal ia merasa tidak apa-apa, tante kinar pantas menggantikan ibunya, yah walau tidak begitu mirip tapi bastian sadar,
kalau papahnya berhak memilih lagi pasangan hidup nya,
setelah beberapa menit berlalu akhirnya pengucapan ijab kobul nya sudah selesai, kini om arif mencium singkat kening tante kinar,
dan para tamu undangan pun mengucapkan selamat sambil bertepuk tangan,
kini adalah sesi bersalaman, atau mengucapkan selamat pada om arif dan kinar,
om arif dan tante kinar tengah berdiri di depan pelaminan dengan di dampingi oleh kedua anak beserta dinda,
berjam-jam berlalu kini acara sudah selesai, para tamu undangan sudah pulang, Della, sherly, lintang dan Daniel juga sudah pulang mereka pamit pulang duluan, karena masih banyak pekerjaan di rumahnya,
dan kini di rumah itu para pekerja tengah sibuk membereskan halaman rumah dan juga seluruh ruangan di rumah ini, sementara om arif dan yang lainya tengah duduk santai di sofa ruang tamu,
om arif dan tante kinar juga sudah berganti pakaian, dengan menggunakan pakaian tidur,
"mah pah, aku sama dinda pulang aja yah malam ini, soalnya besok aku mau masuk kerja, " ucap bastian,
"yah, sayang dong kita malam ini gak bisa kumpul, " keluh kinar, rasanya kinar sudah sayang ke pada bastian dan dinda,
"iya tante, pada lah aku masih mau loh nginep di sini, cuman ya gimana besok bastian masuk kerja, " dinda juga sangat menyayangkan hal itu,
"ya sudah tidak papa, lain waktu kan masih bisa, atau kau besok dinda saat suami mu udah berangkat kerja mampir aja ke sini, " usul om arif sambil merangkul tante kinar,
"mau sih tapi gimana bastian nya aja deh, kalau dia nge bolehin sih aku mau banget, " ucap dinda sambil menatap ke arah bastian,
"ya udah, kalau kamu mau ke sini besok gak papa, aku pulang kerja langsung ke sini aja berarti yah, " bastian menyetujui permintaan dinda, sebenarnya ia tidak punya alasan jika harus melarang istri nya ini, masa ia melarang dinda jika ingin bertemu papah mertuanya sendiri,
"masalh yah sayang, aku sayang sama kamu, " ucap dinda sambil memeluk manja bastian,
"hm, pada pelukan aja sana gak paham amat sih kalau di sini masih ada yang jomblo, " ledek anjar sambil berdehem,
mereka pun langsung melepas pelukannya dan menatap ke arah anjar yang tengah menatap ke arah atas,
"makannya cepetan cari jodoh, " ucap kinar,
"iya, nanti ke buru gak kebagian loh, " timpa dinda sambil tertawa kecil,
"iya, " setuju bastian,
"aku sibuk jadi gak punya waktu buat cari pacar, " balas anjar,
"ya udah nanti papah kenalin deh sama tengah papah, cantik cantik loh, " usul om arif,
"gak ah temen papah mah udah pada tua, masa mau nikah sama ibu ibu, " tolak anjar,
"ah udah ah, kita mau pulang dulu keburu malam, " ucap dinda mengalihkan pembicaraan,
"ya sudah hati-hati yah, " ucap kinar,
sebelum pergi bastian dan dinda bersalam dan berpamitan terlebih dahulu pada ayah dan ibunya, sebelum akhirnya pergi menuju ke mobilnya,
sementara itu di rumah Della dan yang lainya tengah menonton acara televisi horor,
"pindahin yang takut, " rengk sherly sambil mencubit paha Daniel,
"sakit sayang, " ucap Daniel,
"ke kamar yuk, aku takut, " kets sherly sambil menarik Daniel untuk pergi dari sana,
"berisik kakak ipar ku," ucap lintang dengan mata yang tetap menatap layar televisi,
"yang ayok dong yang, " kekeh sherly,
"bentar lagi rame film nya, " ucap Daniel,
akhirnya sherly pasrah ia kembali duduk dan di belakang Daniel, mereka juga tidak duduk di sofa melaikan di lantai yang hanya beralaska karpet tipes,
"yang aku laper, masakin nasi goreng dong, " titah lintang pada Della,
"iya aku masakin, " kini Della pun berdiri dan pergi ke dapur untuk membuat nasi goreng untuk lintang,
sherly yang melihat Della pergi ke dapur pun langsung mengejar nya,
"yang, aku juga mau nasi goreng bikinin, " teriak Daniel,
"iya, aku bikinin tapi janji abis makan kita langsung tidur, " balas sherly,
"iya, " jawab Daniel,
kini Della dan sherly tengah membuat nasi goreng, di antara dinda, sherly dan Della, yang paling bisa masak itu adalah Della, bahkan tak jarang Della memasak untuk makan malam,
dn yang paling gk bisa masak adalah dinda, sudah pasti,
dinda dan bastian kini tengah berada dalam perjalanan pulang, namun tiba-tiba dinda meminta di belikan martabak yang berada di pinggir jalan terlebih dahulu,
"yang, tu yang itu tuh, tukang martabak nya, " tunjuk dinda, ia menunjuk salah satu pendagang di pinggir jalan,
"kamu yang beliin, " pinta dinda, sambil memelas,
"ya udah iya, " pasrah bastian, kini bastian turun dari mobilnya untuk membeli martabak,
setelah menunggu cukup lumayan lama, kini bastian sudah selesai membeli martabak, ia pun kembali masuk ke dalam mobilnya, dan melanjutkan perjalanan nya,
kini mereka sampai di rumah, dinda dan bastian turun dari mobil dan masuk bersamaan ke rumah itu,
bastian membunyikan bel, lalu di bukalah pintu itu oleh lintang,
kini mereka bertiga berjalan menuju ruang keluarga di mana Daniel dan yang lainnya tengah menonton,
dinda dan bastian langsung duduk mengikuti lintang,
"nih kak mau martabak gak, " tawar dinda sambil membuka kresek yang berisikan martabak yang ia beli tadi,
"boleh tuh, " lintang langsung mengambil satu potong martabak itu,
"kak, Della sama sherly ke mana?, " tanya dinda,
"mereka lagi bikin nasi goreng, " datar Daniel,
"ouh, kamu mau nasi goreng gak yang?, " tanya dinda pada bastian sambil menatap ke arah bastian yang tengah memainkan ponsel nya,
"gak ah udah kenyang, " balas bastian, pasalnya tadi di rumah om arif mereka sudah makan banyak,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
RIINytt
kok dinda mangil ayah nya bastian om bukan ayah kan dinda udh nikah sma bastian
2020-05-20
3