17,bunga mawar

kini bastian sudah berada di rumahnya, ia berjalan masuk dengan membawa setangkai bunga yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya,

saat ia masuk ia langsung menyimpan tasnya di sofa dan berjalan menuju ke dapur, ia melihat gadisnya tengah membereskan makanan di meja makan,

ia menghampiri gadisnya dengan mengendap-endap, ia ingin membuat gadisnya itu terkejut,

saat ia sudah berada di belakang gadisnya, barulah ia memberikan bunganya dari belakang ke depan wajah dinda,

dinda yang melihat bunga mawar yang indah di depan matanya melebarkan senyumannya, dan mengambil bunga itu ia menghirup aroma bunga mawar itu, lalu berbalik ke arah bastian,

"yang, kamu udah pulang?, " tanya dinda sambil membelai lembut pipi bastian,

"udah dong, makannya aku ada di sini, " balas bastian sambil mengecup kening dinda,

"hm, ah, kalau mau pacaran bisa gak gak usah di meja makan, " Tiba-tiba angela datang dari arah dapur membawa satu wadah rendang,

bastian dan dinda menatap ke arah angela lalu tersenyum,

"idih kita mah gak pacaran, kan udah nikah yah, " balas dinda sambil memeluk bastian,

"yeh sama aja, jangan mesra-mersaan di sini bisa kan, " ucap angela sambil menaruh rendang yang ia bawa,

"makannya cepetan nikah udah tua juga kamu," balas bastian,

"yeh kalau pangeran gue ngajak gue nikah sekarang juga gue mau, cuman dianya masih malu gitu mau ngajak gue nikahnya, " balas angela,

"pangeran?, " tanya bastian sambil menatap ke arah dinda, sebagai isyarat siapa pangeran yang di bilang oleh angela,

"anjar, " jawab dinda,

bastian tertawa lepas mendengar siapa orang yang angela inginkan,

"gak mungkin tau lu jadi pacarnya dia, apalagi jadi istri nya, dia itu pasti suka sama orang yang anggun berkelas gak kaya lu, " ledek bastian,

"serah lu ah, " acuh angela sambil pergi ke arah dapur menghampiri Della dan sherly yang masih berada di dapur,

"kamu ganti baju dulu sana, nanti abis itu kita makan, " titah dinda sambil melepas pelukannya,

bastian pergi meninggalkan dinda ke kamarnya, sementara dinda kini berjalan ke arah ruang keluarga untuk menyimpan bunga yang di berikan bastian,

setelah selesai menyimpan bunga itu kini dinda pergi ke dapur untuk membantu yang lainnya,

sementara itu bastian kini sudah di kamarnya, namun pikirannya kini sedang kacau, ia harus memberi tau dinda atau tidak tentang pekerjaan nya yang kini menjadi perawat marisa,

bastian berjalan mondar-mandir, sambil terus berpikir, ia benar-benar bingung kali ini,

Daniel dan lintang kini juga mereka sudah datang, yah walau Daniel yang duluan datang dari kantor nya, namun tak lama setelah itu lintang pun datang,

kini mereka sudah selesai membersihkan tubuhnya, dan mereka sudah berada di meja makan,

"yang kamu besok libur gak, main yuk, " ajak Della pada lintang,

mereka belum memulai makan malamnya karena masih menunggu bastian yang belum kunjung turun juga,

"libur kok yang, emangnya mau main ke mana?, " tanya lintang sambil mengacak-acak puncak rambut Della,

"ke mana aja, yang penting kita happy, " balas Della sambil tersenyum manis ke arah Lintang,

"yang kok aku ngerasa pala aku pusing banget yah, " ucap sherly pada Daniel,

"pusing kenapa ayang, " Daniel khawatir,

"gak tau perut aku juga ngerasa mual banget deh, " lanjut sherly sambil memegang perutnya,

"kita ke rumah sakit aja lah, takutnya terjadi apa-apa, " Daniel semakin khawatir sama kondisi sherly,

"lu kenapa?, " tanya angela pada sherly, pasalnya ia merasa kalau sherly sedang ke sakitan,

"iya kenapa?, " setuju dinda ia juga merasakan hal sama seperti angela

kini semua yang berada di meja mendadak menatap ke arah sherly yang tengah ke sakitan,

"gue juga gak tau, " balas sherly sambil menahan rasa sakitnya,

"Jangan-jangan lu mau punya anak lagi, kalau pusing ama mual mulu mah, " ucap angela,

sherly dan yang lainnya langsung menatap angela apa yang di katakan angela ada benarnya, namun sherly tidak mau berharap lebih takutnya itu tidak benar,

karena berharap yang berlebihan itu tidak baik,

"kalau di pikir sih ada benernya, soalnya aku udah dia bulan gak datang haid, " ucap sherly,

"tapi aku gak mau berharap lebih ah, takutnya gak, " sambung nya,

"ya udah abis makan kita ke rumah sakit periksa kamu, kalau sama bastian kan di sini barang-barangnya cuman seadaanya, " Daniel memutuskan untuk membawa sherly ke rumah sakit, nanti setelah makan,

bastian pun terlihat sudah menuruni tangga ia kini tengah berjalan ke arah mereka,

dan setelah beberapa menit pun mereka kini sudah selesai makan, dan Daniel juga sudah berada di perjalan menuju ke rumah sakit bersama sherly, mereka menuju ke rumah sakit Mahardika,

salah satu rumah sakit yang paling bagus di Indonesia, rumah sakit itu juga adalah tempat bastian bekerja,

saat sudah sampai di rumah sakit, bastian langsung membawa bastian ke UGD, Daniel menunggu sherly di periksa, Daniel akan menjadi sosok yang lebay ketika sudah menyangkut sherly, pujaan hatinya, tempat dimana hatinya kini berada,

sementara itu marisa kini tengah berada di sana ia tengah menemui ayahnya yang kebetulan ada di rumah sakit nya, baru saja selesai membahas pembangunan yang akan mereka lakukan lagi untuk memperluas wilayah rumah sakitnya, jadi mereka akan membuat bangunan baru di belakang bangunan yang ini,

saat ia berjalan dan pergi ke ruangan ayahnya , mata marisa menangkan satu orang yang seperti nya ia kenal, ia mendekati sosok itu,

"hay, " sapa marisa pada orang yang ia lihat tadi,

"hay, kamu marisa kan?, " orang yang marisa sapa seperti nya masih belum terlalu menghapal nya,

"iya, kamu sherly kan, " marisa kembali bertanya,

"ah iya, oh iya kenalin suami aku, Daniel, " sherly mengenalkan bastian pada marisa,

"oh iya, aku marisa, "

"Daniel, " datar Daniel,

"kamu ngapain ada di sini?, " kamu sakit?, " tanya sherly yang heran kenapa ada marisa di sini,

"aku mau ketemu sama ayahku, ayahku adalah pemilik dari rumah sakit ini," balas marisa,

sherly seperti nya begitu terkagum-kagum dengan ayah marisa terlihat dari pancaran wajahnya,

"ayah kamu keren, " puji sherly,

"oh iya lain kali aku juga bakal kenalin cowok aku, bukan pacar sih tapi masih dalam proses, kebetulan dia juga dokter di sini, " ucap marisa,

"ya udah lain kali kita main bareng deh, sekalian ajakin dia, " balas sherly sambil menggandeng tangan Daniel,

"ya sudah kalau begitu kami pulang dulu yah, udah malam, " sherly berpamitan pada marisa, dan pergi dari sana,untuk pulang ke rumahnya namun sebelum pulang sherly meminta untuk di belikan dulu martabak dan juga pizza, padahal ia tadi sudah makan,

Terpopuler

Comments

nia or ela

nia or ela

aku merasa merisa kegeeran deh masa bastian mau sama dia

2020-03-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!