setelah dua minggu mereka di Paris, terkecuali bastian dan dinda yang lumayan sudah agak lama di Paris,
mereka berenam hari ini akan pulang kembali ke Indonesia, pasalnya banyak pekerjaan yang harus mereka kerjakan di Indonesia, Daniel dan lintang bekerja mengurus perusahaan ayahnya,
mereka masing-masing memegang satu perusahaan, Daniel perusahaan tambang, dan lintang perusahaan expor impor,sedangkan bastian ia menjadi seorang dokter di rumah sakit yang berada di jakarta,
ia juga terkadang pergi ke Amerika jika rumah sakit dulu saat ia berada di Amerika membutuhkan nya,
kini mereka sudah siap dengan barang-barang yang akan mereka bawa pulang, kini mereka sudah berada di bandara nasional,
mereka tengah menunggu di kursi tunggu, menunggu keberangkatan nya,
"ya Tuhan lama amat sih, " keluh dinda sambil menaruh kepalanya di dada bastian,
"sabar sayang, " balas bastian sambil mengelus rambut dinda,
"iya udah lama Banget tau, nunggu, di pikir nunggu itu enak kali yah, " protes Della yang juga sudah sangat kesal, mereka sudah rindu dengan rumahnya,
"dasar cewek pada gak sabaran amat sih, " ucap Daniel santai sambil merangkul sherly,
"biarin, " balas dinda dan Della serentak,
setelah banyak waktu mereka lalu hanya dengan duduk dan memainkan ponsel nya akhirnya jadwal penerbangan mereka sudah tepat, mereka kini sudah berada di dalam pesawat, yang akan terbang,
"yang aku ngantuk, " ucap dinda,
"ya udah tidur, di bahu ku, " balas bastian yang mempersilahkan bahunya untuk dinda,
"makasih suami ku, " balas dinda, kini dinda mulai tertidur di bahu bastian,
begitu pula bastian ia sudah sangat ngantuk dan mulai terlelap dalam tidurnya, begitu juga dengan yang lainnya mereka sudah tertidur,
setelah berjam-jam berada di pesawat akhirnya ini sudah waktunya mendarat,
"wah indah yah, " kagum dinda yang melihat ke indahan Indonesia dari jendela pesawat,
"ya iyalah, " balas bastian,
"andai aku punya sayap, ni yah sayang kalau aku punya sayap aku akan terbang ke mana pun yang aku mau, gak usah bayar tiket, " ucap dinda sambil membayangkan akan sangat bahagianya jika manusian atau dirinya di beri sayap,
"kalau manusia di beri sayap terus gunanya pesawat apa? " tanya bastian,
"ya kan aku hanya membayangkan doang, " balas dinda,
"gak lucu tau gak kalau misalkan manusia punya sayap, nanti langitnya gelap dong, ke halang sama manusia yang pada lagi terbang, masa jadi malam terus, " canda bastian,
"iya juga si yah, "
"ya udah deh, kalau gitu aku gak mau terbang, tapi mau doraemon, kan eenak kalau punya doraemon bisa kemana-mana pakai pintu kemana saja, " sambung dinda sambil menatap ke arah bastian dan tersenyum,
"iya yah, mungkin gak yah ilmuan profesional bisa bikin doraemon, kan dalam ceritanya doraemon itu robot masa depan, " ucap bastian sambil berpikir,
"tapi gak mungkin ah yang, masa iya ada yang bisa bikin doraemon, " dinda pun ikut berpikir, apakah nanti akan ada yang bisa bikin doraemon,
"ah, bisa gila gue mikirin hal bodoh kaya gitu, gara-gara kamu sih, " ucap bastian yang sadar kalau pemikirannya barusan itu sangat konyol,
"aku gak minta kamu mikirin itu loh, " ucap dinda yang tak mau di salahkan,
"tapi kan kamu yang mulai duluan, bahas bahas itu, " kekeh bastian,
"ouh kamu nyalahin aku, " tegas dinda,
"gak, aku salah, puas, " ucap bastian penuh penekanan,
"nah gitu dong, orang pada kenyataannya emang kamu yang salah, " ucap dinda,
tak terasa kini mereka sudah mendarat dengan selamat di Indonesia, mereka putun dari pesawat, setelah selesai membawa koper merekapun berjalan menuju mobil mereka masing-masing, yang terparkin di parkiran,
dulu sebelum berangkat mereka menitipkan mobilnya di sana,
dinda naik ke mobilnya bastian, "yang langsung ke rumah yah, aku mau tidur capek, " ucap dinda lemas ia sudah sangat lelah dengan liburan ini,
"siap tuan putri, " balas bastian yang langsung menjalankan mobilnya keluar dari parkir,
di dalam perjalanan pulang tak ada obrolan sama sekali mereka berdua sudah benar-benar malas hanya untuk berbicara,
kini dinda dan bastian sudah sampai di rumahnya, rumah yang mereka tempati namun rumah itu bukan rumah dinda yang dulu melainkan rumah baru yang bastian beli untuk dinda,
namun beberapa bulan yang lalu rumah itu bastian perbesar bersama Daniel dan juga lintang, karena lintang dan Daniel memutuskan untuk tinggal di sana,
jadi rumah itu sekarang menjadi tambah besar, setelah dinda dan bastian masuk ke dalam rumahnya mereka langsung saja pergi ke kamarnya untuk membaringkan badannya terlebih dahulu,
di susul oleh lintang dan yang lainnya, mereka juga sudah sampai di rumah itu mereka pun sama langsung masuk ke dalam kamarnya sementara koper yang mereka bawa, mereka membiarkan nya berada di ruang tengah,
sebelum tidur dinda dan bastian terlebih dahulu mengganti pakaiannya dengan pakain tidur,
setelah selesai mengganti pakaian mereka mencuci muka terlebih dahulu, lalu setelah itu mereka tertidur dengan posisi dinda yang di peluk dari belakang oleh bastian,
sementara lintang dan Della mereka langsung saja tidur tanpa mengganti pakaian apalagi cuci muka, mereka sudah terlalu capek untuk melakukan itu,
namun di kamar Daniel, Daniel malah sedang panik karena istri nya malah mendadak pusing dan mual-mual,
"yang kamu kenapa sih? " tanya Daniel di depan pintu kamar mandi,
"gak tau ni yang, aku mendadak pusing sama mual, " balas sherly yang berada di kamar mandi,
"masuk angin kali, " ucap Daniel,
"mungkin sih, "
"ya udah buka pintunya, "
sherly pun membuka pintu kamar mandinya, Daniel yang melihat wajah sherly sangat pucat pada saat itu benar-benar panik ia bukan dokter jadi ia tidak tau harus melakukan apa,
Daniel menuntun sherly menuju tempat tidurnya, "ke dokter aja yuk, " ajak Daniel yang sudah tidak tega melihat istri nya itu,
"gak mau, aku cuman masuk angin doang kayaknya, " sherly yang sudah berbaring di tempat tidur nya menolak untuk pergi ke rumah sakit,
"kamu makan aja kalau gitu, kamu kan belum makan, " usul Daniel,
"BI BIBI, " teriak Daniel dari kamarnya, ia memanggil pembantu rumah tangganya,
setelah beberapa di panggil akhirnya wanita paruh baya, datang ke kamar Daniel,
"iya den ada apa? " tanya pembantunya,
"bi, tolong bikinin bubur yah, nanti kalau udah jadi panggil aku aja, biar aku yang ambil, " titah Daniel,
"baik den," balas pembantunya sesopan mungkin, dan setelah menjawab itu kini ia pergi ke dapur untuk membuat bubur,
"kamu tunggu bentar yah, " ucap Daniel pada sherly, yang hanya di balas anggukan lemah dari sherly,
**jangan lupa like nya yah🤗🤗
maaf yah kalau banyak typo nya🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
🥀Novie🥀
hamil bareng bertiga lucu 🤣👍🏼
2021-07-27
2
Sugar Lily
Hamidun....
2020-08-11
2