setelah satu hari pulang dari paris, kini dinda dan bastian tengah sarapan, sedangkan Daniel dan lintang mereka sudah berangkat kerja, karena ada rapat mendadak,
sedangkan para istrinya mereka tengah mencuci pakaian,
bastian tengah memakan sepotong roti bersama dengan dinda, kini waktu baru menunjukkan pukul 8 pagi, kebetulan bastian masih cuti hari ini sampai hari senin, dan sekarang masih hari sabtu,
"yang, tadi papah aku telpon katanya dia mau nikah besok, " ucap bastian yang kini sudah selesai memakan satu potong,
dinda yang mendengar itu pun langsung tersendat, ia kaget bagaimana tidak massa ayah mertuanya mau menikah besok namun baru memberitahunya sekarang,
"minum nih, makan nya kalau makan hati-hati, " bastian memberikan satu gelas air pada dinda yang tersendat,
dinda mengambil gelas berisikan air yang berada di tangan bastian dan meminumnya sampai tandas,
setelah selesai minum dinda langsung menaruh gelasnya di meja,
"kamu gak bohong kan kalau om arif itu mau nikah?, " cinta tak percaya kalau om arif atau ayah bastian akan menikah lagi,
"iya, kemarin bilangnya sih gitu, " balas bastian santai,
"kok gak bilang dari sebelumnya sih, "
"katanya takut ganggu bulan madu kita, "
"ya udah abis ini ke rumah papah kamu yah, " ajak dinda,
"iya sih tadi juga niatnya mau gitu, "
"kamu tau gak, papah kamu nikahnya sama siapa?, " kepo dinda,
"gak tau, kemarin aku tanya, dia malah jawab kamu lihat aja dan datang ke sini, gitu, " balas bastian,
"ya udah yuk, kamu cepetan mandi, aku udah gak sabar pengen liat, " semangat dinda sambil menyuruh bastian untuk mandi,
setelah beberapa menit mereka mandi dan menganti pakaian kini mereka sudah siap pergi ke rumah papah nya bastian, dinda tengah memakai baju kaos lengan pendek yang ia masukan ke dalam celana jeans nya, yang berwarna biru, dengan memakai tas selempang kecil berwarna hitam,
dan rambut yang ia gerai, sedangkan bastian ia menggunakan kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam,
kini mereka berjalan menuruni tangga, terlihat dari tangga kalau sherly dan Della tengah menonton televisi,
"kalian mau kemana?, " tanya Della yang melihat bastian dan dinda menuruni tangga,
"mau ke rumah om arif," balas dinda yang kini sudah berada di bawah di samping sofa tempat mereka duduk,
"ngapain?, " sherly juga penasaran,
"mau liat persiapan pernikahan om arif, sambil bantu bantu, " jawab dinda,
Della dan sherly yang tengah melihat ke arah televisi pun mendadak melihat ke arah bastian dan dinda,
"gue gak salah denger kan, kalau papahnya lu bastian mau nikah?, " kaget Della sambil membulatkan matanya,
"iya begitulah, " balas bastian,
"ya ampun kok baru bilang sekarang si lu, " kesal sherly,
"gue juga baru tau, " balas bastian,
"kok gitu sih, " heran Della,
"kata papah nya sih dia bilang gak mau ganggu acara bulan madu kita, " dinda mencoba menjawab ucapan mereka,
"ah gak asik ah, kapan nikahnya?, " tanya Della,
"besok, " jawab bastian,
"ya udah ah kita mau pergi dulu takut ujan, udah mendung, " ucap dinda sambil menarik bastian untuk pergi sekarang,
"ya udah deh kalau nanti suami gue udah pulang, gue ke sana, " teriak Della,
"gue juga, " timpa sherly,
"iya, " balas dinda sambil teriak,
kini bastian dan dinda tengah berjalan menuju ke mobilnya yang terparkir rapih di bagasi,
setelah mereka masuk ke dalam mobil bastian langsung saja menjalankan mobilnya dan keluar dari halaman rumah itu,
"yang kamu bisa tebak gak siapa yang bakalan jadi ibumu nanti?, " ucap dinda yang sangat penasaran dengan siapa papah nya bastian menikah,
"aku gak tau, soalnya papah ku gak pernah liat deket ama cewek siapapun, " balas bastian, ia benar-benar tidak tau siapa yang akan menikahi papahnya,
"ah aku semakin penasaran aja yang, " dinda benar-benar penasaran kali ini,
setelah beberapa menit di perjalanan, kini mereka sudah sampai di depan rumah papah nya bastian, ternyata di sana sudah bayak sekali orang-orang yang tengah memasang tenda dan dekorasi,
"papah ku kaya yang nikah pertama kali aja, segala bikin panggung, " gumam bastian,
"yeh yang, emang apa salahnya kalau papah kamu nikah kaya gitu," ucap dinda,
"ya tapikan dia udah tua, " ucap bastian,
"ya biarin yang, ah udah ah cepetan turun, " ajak dinda yang kini turun mendahului bastian dari mobil,
bastian pun turun dari mobilnya, dan mereka jalan berdampingan sambil saling berpegangan masuk ke dalam rumah besar milik on arif,
saat mereka sudah sampai di dalam ternyata kebetulan om arif tengah duduk di ruangan tamu dengan seorang wanita,
"pah, " panggil bastian dari depan pintu,
"bastian, sini masuk, " ucap om arif yang mempersilahkan masuk,
dinda dan bastian menghampiri om arif dan menyalaminya sebelum akhirnya duduk di samping nya,
"makasih ya din bas, kalian mau datang ke sini, " ucap om arif ramah sambil tersenyum,
"om gimana sih, kenapa gak bilang dari awal coba, " kesal dinda,
"sayang, om gak mau ganggu acara kalian, " balas om arif,
"iya deh om, om yang ini bukan, " ucap dinda jail sambil melirik seorang wanita yang tengah berada di samping om Arif,
"ya ampun om sampai lupa, "
"kenalin ini tante kinar, yang nanti akan menjadi istri om, sekaligus ibu buat kalian, " ucap om arif,
"salam tante, kenalin nama saya dinda, dan ini bastian anaknya om arif, ouh iyah tante cantik banget deh, pantes aja om suka sama tante, " ucap dinda memperkenalkan diri,
"tante senang bisa jadi keluarga kalian, " ucap tante kinar sambil tersenyum ramah,
"ouh iya kenalin tante juga punya satu anak laki-laki, bentar yah, "
"anjar, " panggil kinar, ia menangis anak laki-laki nya yang tengah berada di dapur,
setelah kinar memanggil anak nya, datanglah seorang laki laki dengan perawakan yang tinggi kulit putih dan pastinya tampan datang ke arah mereka,
"iya mah, ada apa?, " tanya lelaki yang baru datang itu, yang tak lain adalah anjar,
"kenalin ini nanti akan menjadi keluarga kita juga, dinda, bastian kenalin ini anak tante, namanya anjar, " ucap kinar memperkenalkan anaknya,
"anjar, " ramah anjar sambil tersenyum ramah ke arah mereka, namun entah kenapa begitu tertarik saat melihat senyum dinda,
"sini duduk, " titah kinar pada anjar, anjar pun duduk di samping mamah nya,
"kamu kerja, apa kuliah?, " tanya dinda sambil menatap anjar,
"aku kerja, kebetulan aku ngurusin perusahaan peninggalan ayah ku, " jawab anjar,
"terus istri kamu mana?, " tanya dinda sambil celingak-celinguk mencari seseorang,
"aku belum punya istri, pacar aja gak ada, " balas anjar sambil tertawa kecil,
dinda pun ber oh ria sambil menatap bastian,
sementara bastian ikut tertawa, "lu gak laku, percuma punya muka ganteng tapi belum punya pacar, " ledek bastian,
"yah, begitulah, " balas anjar sambil tersenyum,
"ya sudah kalian bertiga ngobrol dulu yah ayah, sama tante kinar mau pergi dulu, " ucap om arif sambil memegang tangan kinar untuk ikut pergi bersama nya,
"kalian udah nikah?, " tanya anjar,
"udah, " balas dinda dan bastian serentak,
ada sedikit rasa sesak dalam hati anjar, entah karena apa ia merasakan itu,
"yang anak nya om arif, kamu kan bas?, " tanya anjar,
bastian pun mengangguk sambil mengambil sebuah cemilan yang tersedia di meja makan nya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ciam Cia Wen
Aneh Mertuanya Di Panggil Om..Panggilnya PAPA.
Thor Bastian Manggilnya Papa Bukan Ayah. Suka Amat Cih Salah2 Mulu.
2021-11-08
0
Diana Lestari Purba Dasuha
Dinda kok manggil mertuanya om yuaa
2021-06-18
0