2,bulan madu (part 2)

ini adalah hari pertama Daniel dan lintang bersama kedua istri nya di sini, di kota Paris bersama dengan dinda dan bastian,

mereka menginap di villa in vilamoura, dan hari ini pada jam 08;07, matahari di kota Paris baru terbit, dan mereka berenam tengah duduk di dekat kolam renang sambil meneguk minuman dan memakan cemilan ringan yang di buat Della,

"nanti siang main yuk, sambil belanja ke champs-elysees, " usul sherly semangat, sambil menatap melas pada Daniel,

"iya, iya, " pasrah Daniel yang tak kuat melihat tatapan sherly,

"aku ikut, " seru dinda dan Della berbarengan sambil tersenyum manis ke arah suaminya masing-masing,

"iya boleh, " ujar bastian dan lintang malas,

pasalnya para perempuan nanti akan menguras dompet nya, karena di champs-Elysees mereka akan belanja banyak barang,

namun mereka tidak akan bisa menolak permintaan dari sang pujaan hatinya, jadi mereka menyetujui itu semua,

kini sudah pukul 10:04, dan mereka berenam sudah siap dengan pakaian kasual nya, dan mereka mengendarai satu mobil sewaan mereka, untuk mereka pakai di Paris,

bastian yang menyetir, dan dinda duduk di sampingnya, sementara di bangku tengah ada Daniel dan sherly, dan di belakang ada lintang dan Della,

setelah semuanya siap bastian langsung saja menjalankan mobilnya keluar dari bagasi villa,

"yang abis dari sana ke Disneyland Paris yah, " mohon dinda sambil menatap wajah bastian yang tengah fokus menyetir,

tak ada jawaban dari bastian ia sengaja tidak menggubris ucapan dinda,

"yang, ah kamu mah, yang, " manja dinda sambil menarik baju lengan bastian,

bastian yang baju tangannya di tarik, mempunyai ide licik dalam pikirannya,

ia sengaja membuat mobilnya jadi tidak terkendali,

"woy, napa lu bas, dinda gak usah manja dulu napa, kalau kita mati di Paris kan gak lucu, masa kita pulang tinggal nama, " histeris sherly yang tidak tahan dengan kelakuan dinda,

suara kekeh han kecil keluar dari mulut bastian, membuat semua yang panik berubah menjadi menatap bastian kesal, termasuk dinda ia sangat kesal dengan suaminya itu,

yah walaupun mereka semua sudah menikah namun kelakuan mereka tetap seperti dulu, dan mereka juga tinggal satu rumah, mereka memutuskan untuk tinggal satu rumah karena itu sangat asik menurutnya,

"jangan marah sayang, " rayu bastian, yang melihat istri nya cemberut dengan mata yang menatap ke arah depan,

"aku mau main ke Disneyland, " rengek diana sambil pura-pura menangis,

"iya, iya nanti pulang nya yah, " setuju bastian yang sudah tidak kuat mendengar rengekan dinda,

"dasar bucin, " cibir lintang sambil Cengengesan,

"pangean yang terkenal dengan ke judesan nya pada wanita, sekarang bisa kalah juga, " ledek Daniel,

semua yang berada di mobil tertawa puas, sementara bastian yang di olok oloknya bernafas kasar,

setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju, mereka turun dari mobilnya dan memutuskan untuk berpencar, agar suasana bulan madunya terasa, katanya,

kini dinda dan bastian memutuskan berjalan ke arah barat, dan memutuskan untuk berjalan jalan terlebih dahulu sebelum nanti mereka akan berbelanja,

"indah yah, " kagum dinda yang kini tengah di rangkul oleh bastian, sambil berjalan menelusuri jalan tersebut,

Champs-Elysees adalah jalanan dengan panjang sekitar 1,9 km dan lebar 70 meter dan tempat ini sebagai penghubung place del la concorde dan clarles de Gaulle,

"ke arc de triomphe yu yang, " ajak bastian pada dinda,

"jauh ah yang, mau di gendong, " ucap dinda sambil tersenyum pada bastian,

"ya udah, " kini bastian membungkukkan badannya, dan dinda pun naik ke punggung bastian,

"yang kamu langsing banget, " sindir bastian saat menggendong dinda,

"kamu ngeledek aku, " balas dinda tidak Terima,

"enggak kok, " jawab bastian,

"kalau gak niat buat gendong mending gak usah, " kesal dinda,

"kamu mau PMS yah, dari tadi marah mulu kerjaannya," ucap bastian dengan suara yang ngos-ngosan,

"gak, " datar dinda,

"kan aku baru kemarin, " lanjut dinda,

"bagus deh, jadi gak ngerusak bulan madu kita kan, " goda bastian sambil tertawa kecil,

"bisa aja kamu yang, " dinda yang mendengar ucapan bastian pun ter kekeh pelan sambil menaruh dagunya di pundak bastian,

"yang turun dulu yah, istirahat dulu, " ucap bastian sambil menghentikan langkah nya yang sudah kelelahan,

"ya udah tapi nanti gendong lagi, " ancam dinda,

"iya tuan putri, " ucap bastian manis, kini bastian menurunkan dinda dari punggung nya untuk sekedar meluruskan punggungnya,

sementara di tempat lain, Della dan lintang tengah berbelanja pernak-pernik kecil untuk gantungan dan juga aksesoris lainnya,

"honey, lucu gak, " ucap Della sambil memperlihatkan bando yang ia pakai, ia menggunakan bando dengan bentuk kelinci yang lucu,

"kamu mau, cocok kok buat kamu, " balas lintang yang menatap pujaannya dengan tatapan gemas,

bahkan ia dulu tidak habis pikir Daniel bisa mensia-siakan Della yang sangat cantik, imut dan juga humoris ini, namun ada berkahnya juga sih kan Della jadi miliknya juga kan,

"yang, yang, kok malah bengong, " teriak Della yang melihat lintang malah bengong melihat ke arah nya, Della pun mengibas ngibaskan tangannya ke arah lintang, namun lintang tetap tidak merespon ia malah semakin mengembangkan senyumannya,

"sayang, " teriak Della sambil memukul lengan lintang, ia mulai jengah melihat suaminya bertingkah konyol seperti itu, bahkan banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka,

malu kan di lihat sama orang bule mana pada ganteng dan cantik-cantik lagi,

lintang pun kini terbuyarkan dari lamunannya, dan memegang tangan yang di pukul keras oleh Della,

"apaan sih sakit tau, " kesal lintang,

"kamu yang apaan, di panggil juga dari tadi malah bengong ke orang oon tau gak " balas Della kesal, masa lintang dari tadi melamun tapi tak merasa,

"iya maaf deh, " ucap lintang sambil membuat muka berdosa,

"ya udah ni bayarin belanjaan aku, " manja Della pada lintang yang hanya di balas senyuman penuh arti dari lintang,

dan di tempat yang tak jauh dari lintang dan Della, Daniel dan sherly tengah asik melihat lihat sebuah baju,

"yang ini bagus kan yang, " ular sherly sambil menunjukkan satu baju dress panjang, berwarna biru cerah,

"bagus, " singkat Daniel sambil menatap sherly sekilas, ia kembali pada sebuah benda pipih yang ia pegang,

"yang, ih liat dulu, " kesal sherly yang hanya di tatap sekilas oleh Daniel, harusnya Daniel itu melihat dengan jelas baju itu, lalu memutuskan,

"bagus kok, " balas Daniel, kali ini Daniel bahkan tak melihat ke arah sherly,

"aku pulang nih ke Indonesia, " ancam sherly sambil menyimpan kembali bajunya,

Daniel yang mendengar ancaman dari sherly dengan cepat memasukan ponselnya pada saku celana, dan menatap ke arah sherly sambil tersenyum, yah walau sebenarnya ancaman itu tidak akan benar-benar di lakukan oleh sherly sih,

"iya udah, nih aku plototin kamu deh sampai selesai belanja, " ucap Daniel sambil memeluk sherly,

"udah jangan marah, " rayu Daniel,

"iya, aku gak marah, ya udah ah bayar dulu baju aku nanti kita ketempat lain, aku mau beli aksesoris, " ucap sherly sambil melepaskan pelukan Daniel, dan menarik Daniel pergi dari sana,

setelah selesai Daniel dan sherly pergi menulusuri jalan,

"aku mau poto, potoin yah, " pinta sherly sherly sambil memberikan ponselnya pada Daniel,

Daniel pun langsung memotret sherly, banyak foto yang di ambil oleh Daniel ada juga foto selfi berdua mereka,

setelah puas dengan perjalanan mereka, mereka pun berkumpul kembali di depan mobil bastian, dan yang berada di sana duluan adalah bastian, saat pulang pun dinda masih minta di gendong oleh bastian dengan berbagai macam alasan,

namun alasan paling konyol adalah dinda mendadak alergi menginjak tanah, alasan tidak masuk akal, memang,

di susul oleh lintang dan Della namun sepertinya lintang dan Della berlari ke tempat itu, karena terlihat dari nafAsnya yang sangat tidak teratur,

lalu muncullah Daniel dan sherly yang berjalan dengan dua es krim di tangan mereka, romantis? , mungkin,

"kita pulang dulu ke villa yuk, tulang gue udh mau pada remuk, " ucap bastian lesu, tulang punggung nya sudah sangat sakit hari ini, jadi ia perlu berbaring sejenak,

"ya udah," setuju mereka, kini mereka masuk ke dalam mobil dengan Daniel yang menyetir, bastian tidak mau menyetir mobilnya,

"lu kenapa sih bas? " heran lintang, yang melihat bastian,

"tanyain adik lu napa, " balas bastian,

"lu apain si bastian? " tanya Daniel yang juga penasaran,

"tadi aku mendadak alergi jalan kaki, " balas dinda tanpa dosa,

"terus, " ucap Della yang juga penasaran,

"jadi tadi selama jalan-jalan aku di gendong sama bastian, " ucap dinda tanpa dosa,

"ya ampun, terus lu percaya gitu sama alasan konyol kaya gitu, " lintang tidak habis pikir dengan sahabat nya ini, mau maunya jalan sambil gendong si dinda,

"ya gimana lagi, orang dia ngancem yang enggak-enggak, " balas bastian,

"ya udah lah, yang gendong nya aja nerima kok, kenapa kalian yang repotnya sih, " kesal dinda,

hay jangan lupa like nya yah😇😇😇

maaf juga kalau banyak typo nya🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!