setelah makan malam, bastian membawa dinda ke kamarnya namun mata bastian berhenti saat melihat boneka kucing yang sama dengan apa yang ia beli tadi,
bastian mendadak menghentikan jalan nya, bahkan dinda yang sedang bengong pun menabrak tubuh bastian, dan membuatnya mundur satu langkah,
"apaan sih ayang, " ucap dinda sambil memegang kepalanya yang sakit karena nabrak bastian,
"itu boneka kamu?, " tanya bastian sambil menunjuk boneka yang berada di sofa,
"iya, tadi waktu mau jemput angela kan sama anjar, terus karena angela malah ninggalin kita, jadi aku sama anjar memutuskan untuk pergi ke mall dulu, main kan di rumah juga pada gak ada siapa-siapa, terus tadi anjar main capit boneka dan dapet deh boneka itu, " jelas dinda,
"ah gak jadi suprise deh, " keluh bastian,
"emangnya apa? " heran dinda,
"padahal tadi aku beli boneka yang sama tau, yah jadi gak jadi deh, " cemberut bastian,
"sayang gak usah kusut gitu dong, kan beda sama yang kamu beli, itu lebih spesial kan kamu yang beliin nya, " ucap dinda sambil memegang kedua pipi bastian gemas,
"ah kamu mah, " ucap bastian sambil menarik tubuh dinda ke pelukannya,
"lepasin ah, aku mau tidur ngantuk, " dinda melepaskan pelukan bastian dan pergi menarik bastian menuju ke kamarnya,
sesampainya di kamar bastian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, sebelum akhirnya ia tidur, namun dinda sudah lebih dulu tidur rasanya ia sangat ngantuk hari ini,
namun sebelum tidur dinda mengirimkan beberapa foto untuk anjar, foto angela yang tadi Angela berikan padanya,
sementara itu di tempat lain anjar tengah menatap langit malam, ia tengah duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya,
ponselnya berdering, membuat ia mengecek ponselnya yang berdering saat ia melihat notifikasi masuk ia melihat dinda mengirim foto angela pada nya,
Adinda:
anjar memandang foto angela, ia menatapnya dengan wajah yang datar, namun ia kembali membuka menu dan membuka galeri HP nya,
ia membuka sebuah poto yang ia ambil dari instagram milik dinda,
anjar tersenyum lebar menatap poto dinda, entah kenapa dinda begitu manis di matanya, bahkan mengalahkan gula di dapurnya,
anjar mematikan ponselnya dan memasukannya ke saku celana, ia berdiri dan pergi dari balkon nya menuju ke kamar,
ia berjalan ke kasur dan menidurkan tubuhnya, ia tidur dengan terlentang menatap ke arah langit-langit rumah,
beberapa jam berlalu kini bulan mulai meninggalkan langit, dan berganti tugas dengan matahari, cahaya matahari masuk melalui cela kaca kamar anjar,
setelah cahaya matahari itu masuk dan menyilaukan mata sang pemilik kamar itu, kini sang pemilik kamar mulai membuka matanya,
ia terbangun lebih awal dari biasanya, karena pada hari ini ia akan meresmikan pembukaan restoran barunya, yang ia bernama gardenia,
pada hari ini ia juga berniat mengajak dinda dan juga yang lainnya untuk ikut melihat peresmian restoran nya,
ia bangun dari tidurnya dan langsung berjalan menuju kamar mandi, setelah selesai mandi anjar langsung mempersiapkan diri,
sementara itu dinda kini tengah membereskan meja makan, bastian juga sudah berangkat Daniel dan lintang juga mereka sudah berangkat, ini adalah hari sabtu mereka bertiga hanya akan libur pada hari minggu saja,
suara ponsel dinda berbunyi menandakan ada pesan masuk ke ponselnya,
dinda membuka notifikasi yang masuk ke ponselnya,
Anjar:"din hari ini aku mau peresmian restoran aku, kamu mau kan datang ke sana, jangan lupa ajak temen kamu, sama sekalian si angela juga kamu ajak, mamah aku juga kaya nya mau datang deh, "
dinda tersenyum melihat pesan masuk ke ponselnya,
Adinda:"iya aku pasti datang kok, apalagi kalau makannya gratis 🤭"
setelah membalas pesan anjar dinda langsung pergi ke dalam, dan membicarakan itu pada yang lainnya,
setelah sampai di tempat Della dan yang lainnya, dinda langsung duduk di samping angela sambil senyum senyum sendiri,
"lu gak kesambet kan?, " heran angela sambil menatap aneh pada dinda,
"kaga bege, " balas dinda,
"kalian hari ini ada acara gak?, " tanya dinda,
"gak, " jawab mereka bersamaan,
"ke restoran punya anjar yuk, katanya ini hari pembukaan nya, " ucap dinda,
"ah boleh tuh, gratisan dong, " ucap Della semangat,
"ah akhirnya gue ketemu ama pangeran gue, " girang angela,
"ah ya udah cepetan pada siap-siap sana, " titah dinda, Della dan yang lainnya langsung berlari ke kamar mereka masing-masing,
dinda yang melihat kelakuan ketiga temannya itu hanya menggeleng kan kepalanya, mereka akan sangat gila ketika mendengar gratisan,
dinda pergi ke kamar, ia juga akan bersiap-siap untuk pergi ke restoran itu,
setelah begitu lama mereka semua bersiap-siap, Della, sherly, dan dinda mereka sudah siap, dan menunggu angela yang lama sekali,
"ya ampun din, tuh sodara kamu dandan apa mati, lama amat sih, " kesal Della yang sudah mulai bosan menunggu,
"tau nih, ini udah siang tau, " lanjut sherly,
"iya juga, lama amat, kayaknya si angela make-up 5 lapis deh, kan mau ketemu pangeran nya, " balas dinda,
"ANGELA LU LAMA BANGET SIH, " teriak Della,
saat mereka sudah mulai kesal dengan angela, barulah angela turun dari kamar tamu, dan menghampiri mereka dengan menggunakan riasan yang tebal sekali,
dan juga dress berwarna putih, Della, sherly dan dinda menatap angela bukan karena kagum tapi melainkan menatap aneh pada angela,
"lu mau ke klub make-up kaya gitu, " ledek dinda sambil menatap nya malas,
"ah biarin, biar pangeran ku kepincut dong, " lebay angela,
"serah lu dah, cepetan napa udah siang bege, " ucap Della yang langsung berjalan ke luar rumah,
di susul oleh yang lainnya, mereka juga ikut ke luar, dan menaiki mobil angela dan juga dinda,
dinda bersama sherly, dinda membawa mobil sport nya, dan angela bersama Della membawa mobil sport nya juga yang berwarna putih,
saat mobil mereka sudah sampai di parkiran restoran gardenia, mereka memarkirkan mobilnya berdampingan, dinda membuka kaca mobil,
"udah rame banget tuh, " ucap dinda pada Della yang berada di mobil angela,
"ya udah turun yuk, gue udah gak sabar, " balas angela yang dengan buru-buru ia turun dari mobilnya,
Della, dinda, dan sherly pun ikut turun, mereka berempat berjalan berdampingan masuk ke restoran itu, saat mereka masuk mereka malah jadi pusat perhatian orang yang berada di sana,
dinda yang melihat ada kinar di depannya langsung datang menghampiri kinar, sherly, Della dan angela juga ikut bersama dinda,
"halo mah, " sapa dinda sambil cium tangan pada kinar,
Della, sherly dan juga angela pun ikut cium tangan pada kinar, namun angela bingung dia siapa, pasalnya kalau ibunya dinda kan gak mungkin, tapi barusan ia bilang mamah,
"Dell, dia siapa?, " bisik angela
"dia ibunya bastian, sekaligus ibunya anjar, " balas Della,
"ah Tuhan pantesan anaknya ganteng, ibunya juga cantik, gue baik ah, " gumam angela pelan, namun Della yang berada di sampingnya masih dapat mendengar ucapan angela,
"modus aja lu terus, " ledek Della,
"biarin napa, kan biar di restuin tau, " ucap angela, angela yang tadinya berada di dekat Della dan sherly mendadak pindah menjadi di samping kinar,
"dasar tukang modus, " gumam Della yang melihat angela pindah tempat,
"halo tante, kenalin saya angela Sodaranya dinda, " sapa angela,
kinar berbalik menatap ke arah angela dan tersenyum ramah,
"ah pantesan ada mirip-miripnya sama dinda, " ucap kinar,
"gak mah, aku gak mirip sama angela, gak sudi juga kalau misalkan harus mirip ama angela, " canda dinda,
"ah kamu bisa aja, " ucap kinar,
hay semuanya, visual dinda nya aku ganti yah, soalnya aku lebih suka dia di banding yang itu,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ciam Cia Wen
kayaknya ada perselingkuhan nih. kenapa bastian ga jujur az ama marisa bastian uda nikah. kayak nya marisa ga tau bastian udah nikah.
2021-11-08
0
nia or ela
aku yang merasa atau bakal ada perang dunia
2020-02-27
3