16

"Ih kemana sih nih bos kurang ajar. Masak iya gue di tinggal, kan gue gak telat ini juga jam setengah sembilan kurang lima menit. Tadi nelpon juga gak jelas suruh nunggu dimana, ngabarin juga mendadak ih nyebelin banget sih pengen gue cakar cakar wajah gantengnya." Kini kekesalan Della naik dua kali lipat. Mood yang tadinya buruk menjadi lebih buruk. Della meninju ninju udara yang di depannya tak memperdulikan orang lain yang menatap aneh dirinya, membayangkan jika yang ia tinju bukanlah angin melainkan wajah Aiden yang sangat menyebalkan.

Hingga datanglah seseorang bertubuh kekar mendekati Della.

"Maaf apakah benar nona yang bernama Fredella Genoveva?" Tanyanya dengan suara bariton yang berhasil membuat Della kaget. Della segera menetralkan jantungnya dan menatap pria itu dengan curiga darimana dia tau nama lengkapnya sedangkan Della saja tidak mengenal orang yang sekarang tengah berdiri disampingnya.

"Iya, anda siapa?" tanya Della was was.

"Oh saya salah satu bodyguardnya tuan Aiden yang kebetulan di tugaskan untuk mengantarkan nona Della ke pesawat. Tuan Aiden sekarang sudah berada disana." Della menghembuskan napas lega.

"Mari nona," ucapnya sopan namun tegas. Della beranjak dari tempat duduknya dan mulai berjalan mengikuti bodyguard Aiden yang lebih dulu melangkah didepannya.

"Tunggu dulu om bodyguard." Bodyguard tersebut menghentikan langkahnya dan menghampiri Della yang tengah berdiri tegak di belakangnya.

"Iya ada apa nona?" tanyanya yang sudah berada di depan Della.

"Saya belum di kasih tiketnya sama Pak Aiden otomatis saya tidak bisa masuk kedalam pesawat kan?" ucap Della.

"Tenang saja nona, tuan Aiden kesana dengan pesawat pribadinya tanpa pakai tiket segala, tinggal cus menerobos awan lalu sampai deh." Della menatap heran ke arah bodyguard Aiden, ternyata di balik tubuhnya yang kekar dan tegap ada sifat pelawak disana.

"Mari nona lanjutkan jalannya tar kalau sampai telat tuan Aiden bisa marah, saya juga yang kena imbasnya," tuturnya sembari berbalik badan meninggalkan Della yang masih berdiri dibelakang.

"Ih om bodyguard tungguin dong, berat nih koper," teriak Della yang mulai berjalan mengikuti bodyguard.

"Ya elah nona kenapa gak bilang dari tadi kalau berat, kan ada saya yang siap membantu. Ya udah sini saya bawain."

"Om aja yang gak peka, jadi cowok tuh harus peka lho om, kasihan cewek om entar kalau om gak pekaan." Della menyerahkan koper miliknya dan mensejajarkan dirinya di samping bodyguard dan kembali berjalan.

"Benar juga kata nona. Setiap hari istri saya marah marah terus katanya saya gak pengertian lah, gak peduli lah, gak peka lah ini itu lah. Padahal saya kerja juga buat dia, apa yang dia mau saya belikan tapi kenapa masih marah marah ya non?" tanya bodyguard. Della menengok ke arah bodyguard Aiden dengan mengerutkan keningnya heran. Owh lagi curhat colongan toh ternyata pikir Della dengan tersenyum.

"Mungkin om gak romantis sama istrinya. Biasanya cewek itu suka cowok yang setiap hari romantis, cium kening sebelum berangkat kerja, rangkul dia kalau lagi masak, bantuin beresin rumah. Atau kalau om udah punya anak bantuin jagain dia, ganti popoknya lah, mandiin babynya lah, buatin susu atau makanan buat dia pasti istrinya seneng dan gak marah marah lagi deh," tutur della panjang lebar.

"Hmmmm gitu ya non." Bodyguard itu manggut-manggut tanda jelas apa yang Della katakan.

"Saya jadi curiga sama om. Apa om gak pernah ngelakuin apa yang saya bicarakan tadi ke istri om?" tanya Della menyelidik.

"Hehehe gak pernah non, saya romantis sama istri kalau lagi ada maunya misalnya ehem begituan." Della menepuk jidatnya sendiri, pantas saja istrinya marah marah orang suaminya aja gak pernah bantuin dia, romantis juga kalau mau berbuat hubungan dasar lelaki.

"Nanti kalau udah di rumah praktekin deh om ucapan saya tadi," ucap Della.

"Harus itu non, biar saya gak di marahin mulu sama istri saya." Della menganggukan kepalanya, tak terasa kini Della tengah berada didepan badan pesawat, sebelum naik ke dalam pesawat ia menengok ke belakang.

"Makasih ya om, kapan kapan kalau ketemu ngobrol lagi." Bodyguard itu memberi hormat kepada Della, dengan segera ia melangkahkan kakinya masuk kedalam pesawat.

Della terpaku melihat isi didalam pesawat pribadi Aiden. Sungguh amat sangatlah mewah baginya. Sampai dia berpikir apa benar sekarang ini dia sedang berada di dalam pesawat bukan sedang di dalam rumah seseorang kan, pikirnya.

"Wow amazing," ucapnya lirih. Della terus mengamati setiap inci isi pesawat Aiden tanpa dia ketahui Aiden sudah duduk manis disalah satu kursi yang menghadap lurus ke arah Della.

"Ngapain masih disitu, duduk." Della dibuat kaget oleh suara Aiden, tanpa sepatah kata pun Della menuruti ucapan Aiden dan dengan segera ia duduk disalah satu kursi tersebut.

"Kenapa bisa telat?" Tanya Aiden ketika Della sudah duduk manis tepat di depannya.

"Saya tidak telat Pak, saya sampai disini jam setengah sembilan kurang lima menit," tutur Della santai.

"Mana ada orang sekarang sudah jam setengah sembilan lebih sepuluh menit, kamu telat sepuluh menit, penerbangan di tunda karena nungguin kamu yang lama," ucap Aiden yang tak mau kalah.

"Kok nyalahin saya Pak. Orang saya emang gak telat kok, tadi saya nungguin bapak yang lama eh ternyata udah duduk manis disini," omel Della tak terima.

"Mangkanya kalau nyuruh tuh jangan mendadak plus kalau ngasih info tuh yang jelas. Udah gak jemput, fitnah orang telat pula padahal dia sendiri yang telat," cibir Della lirih.

"Apa kamu bilang jadi kamu nyalahin saya yang telat?" sentak Aiden.

"Ya iya lah Pak. Saya kan dari tadi udah nungguin bapak, mana ada saya yang telat," ucap Della.

"Asal kamu tau ya saya dari tadi sudah disini nungguin kamu," ucap Aiden sambil menunjuk muka Della.

"Ck biasa aja kali Pak gak usah pakai nunjuk nunjuk muka." Della menepis jari telunjuk Aiden.

"Mangkanya kalau ngomong itu disaring dulu jangan asal ngomong jatuhnya fitnahkan." Della memutarkan bola matanya malas. "Gak ngaca ya gini nih," ucapnya lirih.

"Apa kamu bilang?"

"Ck saya lupa bawa kaca Pak, kan jadinya saya gak bisa ngaca nanti," sindir Della, namun yang disindir nampaknya gak ngerasa.

"Sana ke toilet ada kaca besar kalau mau ngaca," ucap Aiden sambil menunjuk arah ke toilet yang tak jauh dari mereka.

"Bapak gak mau ikut, kita ngaca bareng bareng yuk biar sadar diri," ucap Della yang menekankan kata sadar diri di depan Aiden, kemudian Della berdiri dari duduknya menuju toilet dan tak menghiraukan Aiden yang tengah memancarkan raut kekesalan.

Terpopuler

Comments

Lena Sari

Lena Sari

hebat lu Del,,ksih tu kaca biar Aiden nyadar.

2023-06-15

1

emil lia

emil lia

bukannya ortunya della juga kaya raya... 🤔🤔🤔

2022-07-07

1

Liana Rismawati

Liana Rismawati

baru kali ini ada sekretaris yg berani ama boss🤣🤣

2022-05-23

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 Extra Part 1
144 Extra Part 2
145 Extra Part 3
146 Extra Part 4
147 Extra Part 5
148 Extra Part 6
149 Extra Part 7
150 Extra Part 8
151 Extra Part 9
152 Extra Part 10
153 Extra Part 11
154 Extra Part 12
155 Bukan Up tapi...
156 Extra Part 13
157 The Triplets STORY
158 New Novel!!!
159 New Novel!!!
160 Cerita Baru!
161 Cerita baru!
Episodes

Updated 161 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
Extra Part 1
144
Extra Part 2
145
Extra Part 3
146
Extra Part 4
147
Extra Part 5
148
Extra Part 6
149
Extra Part 7
150
Extra Part 8
151
Extra Part 9
152
Extra Part 10
153
Extra Part 11
154
Extra Part 12
155
Bukan Up tapi...
156
Extra Part 13
157
The Triplets STORY
158
New Novel!!!
159
New Novel!!!
160
Cerita Baru!
161
Cerita baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!