My Bos CEO
Kicauan burung di pagi hari menyambut datangnya sinar matahari, udara yang begitu segar di tambah dengan tetesan embun yang menyegarkan dan menambah energi semua orang.
Sinar matahari memancarkan cahayanya menembus dinding jendela rumah Della, ya Fredella Genoveva gadis cantik, pintar, konyol, cerewet, blak-blakan selalu pengen berlatih mandiri, tapi tetap jadi idaman semua cowok deh pokonya komplit ada di diri Della, yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara keluarga tuan Geno dan ibunya yang bernama Geva. Merupakan salah satu keluarga terpandang dari negara Rusia.
Della pun membuka matanya perlahan dan meregangkan otot ototnya.
"Good morning world," kata Della yang masih menggeliat di atas kasurnya.
Hari ini tepat hari yang di tunggu tunggunya yap hari di mana ia pertama kali berkerja disalah satu perusahaan di negara Indonesia, walaupun keluarganya sudah memiliki kekayaan yang tujuh turunan tujuh tanjakan bahkan tujuh belokan gak bakal habis-habis tapi dia memilih untuk tetap bekerja di perusahaan orang lain. Alasannya cukup simpel karena dia ingin belajar hidup mandiri dan sudah nyaman tinggal di negara tersebut karena dulu ia juga kuliah disana, walaupun harus sekuat tenaganya ia meyakinkan orang tuanya yang menentang keras dirinya.
Della segera melakukan aktivitas paginya, beres-beres kamar, mandi dan kadang-kadang juga membantu pekerjaan Rina asisten rumahnya yang di tugaskan oleh ayah Della untuk membantunya mengurus rumah walaupun dapat tolakan keras oleh Della namun ayahnya tetap memberi ia asisten rumah tangga.
Della turun dengan menggunakan baju kantor pada umumnya yang tidak terbuka sama sekali.
"Morning Mbak Rina," sapa Della yang menuju meja makan.
"Pagi Non, silahkan Non sarapannya sudah siap." Della duduk di bangku yang biasanya ia duduki.
"Ehh Mbak Rina mau kemana? sini duduk disebelah aku. Kita sarapan bareng." Della mencegah Rina yang berniat untuk pergi meninggalkan ruang makan.
"Tapi Non, saya masih ada kerjaan di belakang," kata Rina.
"Tak apa nanti saja. Sekarang sarapan dulu, oke." Della menarik kursi kosong yang ada di sampingnya dan mempersilahkan Rina duduk. Mereka berdua makan dengan tenang tanpa bersuara.
"Mbak aku berangkat dulu ya," pamit Della seraya mengambil tas kantornya. Walaupun Rina orang luar dan menjadi asisten rumah tangganya, Della sudah menganggap Rina seperti kakaknya sendiri.
"Iya Non hati hati," Rina mengantar Della sampai depan pintu, Della masuk kedalam mobil pribadinya dan menjalankan tanpa sopir pribadi.
Sesampainya di kantor Della langsung menuju ke ruangan HRD untuk memastikan kembali posisi ia di kantor.
"Permisi. Selamat pagi Bu Desi, saya Fredella Genoveva atau biasa dipanggil Della yang beberapa hari lalu telah melakukan interview dengan perusahaan ini dan di terima. Saya mau memastikan kembali posisi saya di perusahaan ini sebagai apa ya Bu? Dan mohon bantuannya karena saya baru disini jadi belum mengerti dan belum tahu tata letak ruangan setiap posisi di kantor ini," kata della.
"Oh iya saya ingat. Bu Della akan ditempatkan di posisi sekertaris CEO di perusahaan ini karena satu bulan yang lalu sekretaris CEO mengundurkan diri. Maka ibu akan menggantinya, dan saya akan mengantarkan ibu ke ruang kerja ibu. Mari bu." Della dan Desi melangkah menuju ruangan kerja Della. Mereka menaiki lift dan menuju lantai paling atas gedung.
Ting, pintu lift terbuka mereka berdua berjalan tanpa bersuara. Kantor itu pun masih sepi karena jam kantor di mulai jam 8 pagi, hanya ada beberapa karyawan/karyawati yang memang sudah datang atau bahkan mengerjakan pekerjaan yang tertunda kemarin dan Della telah sampai di kantor pukul 7.
"Silakan Bu Della, ini ruang kerja anda, nanti akan ada asisten pribadi tuan yang menemui anda dan mengajari pekerjaan anda," kata Desi sesampainya mereka berdua di depan ruangan Della.
"Terimakasih banyak Bu Desi."
"Tidak perlu sungkan Bu Della. Oh ya sekarang masih jam 7 lebih 15 menit masih lama waktu untuk kerja. Silakan Bu Della menyesuaikan diri terlebih dahulu atau sarapan dahulu karena waktu masih banyak anda bisa santai-santai juga, dan anda bisa panggil saya Desi saja Bu Della. Saya rasa kita seumuran," kata Desi sambil tersenyum manis.
"Baiklah Desi. Kamu juga tak perlu sungkan dengan saya. Panggil Della saja oke, anggap saja aku teman mulai sekarang." Della mengulurkan tangannya dengan senyum yang mengembang dan disambut dengan tangan Desi.
"Baiklah berarti sekarang teman ya," ucap Della.
"Hhhe iya, ya sudah aku pergi dulu ya, masih banyak pekerjaan yang terbengkalai yang harus aku kerjakan sekarang. Bye teman," ucap Desi sambil berjalan meninggalkan Della. Mereka berdua sama sama orang yang mudah diajak bergaul jadi tidak terlalu sulit untuk menerima orang lain sebagai teman, karena menurut Della dan Desi banyak teman banyak wawasan dan banyak tali persaudaraan yang akan terjalin.
Jam 8 tepat seluruh karyawan/karyawati perusahaan sudah mulai mengotak-atik pekerjaan mereka. Suara ketikan keyboard pun saling bersautan. Semua mata telah fokus ke layar di hadapannya masing masing. Terdengar langkah kaki mendekati ruangan Della, Della yang sedari tadi melihat karyawan lain dari ruangannya yang hanya dibatasi dengan kaca saja pun segera berdiri dari duduknya.
"Selamat pagi Pak," sapa Della sembari memberi bow ke pria yang berada di depannya.
"Selamat pagi juga Della. Perkenalkan saya Reiki asisten pribadi tuan Aiden, saya akan mengajari apa saja yang akan kamu kerjakan nanti dan seterusnya," kata Reiki yang merupakan tangan kanan Aiden sang CEO dan pemilik perusahaan AWA group yang saat ini Della tempati untuk bekerja.
"Baik Pak Reiki mohon bantuannya."
Dengan kepintaran yang tak perlu di ragukan lagi, tak perlu waktu lama bagi Della untuk menguasai apa saja yang di ajarkan Reiki kepadanya.
"Apakah kamu sudah paham semua atau ada yang belum paham bisa di tanyakan lagi ke saya?" tanya Reiki memastikan.
"Sudah Pak. Terimakasih atas bantuannya."
"Baiklah kalau begitu saya tinggal dulu. Kalau ada apa-apa atau ada yang masih belum mengerti atau lupa bisa anda tanyakan ke sekertaris saya. Ruangannya di sana tepat lurus di ruangan ini dan jika anda membutuhkan saya, silakan anda keruangan saya yang berada disebelah ruangan asisten saya karena untuk sementara waktu semua dokumen yang anda kerjakan akan diserahkan ke saya. Kalau begitu saya mohon undur diri, dan selamat bertugas." Della berdiri dari duduknya memberi bow sebelum Reiki meninggalkan ruangan Della.
"Sekali lagi saya ucapkan terimakasih Pak Reiki telah mengajari saya," ucap Della.
"Itu sudah menjadi tugas saya, saya permisi." Pria tersebut pergi menuju ruangan ia bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
yhoenietha_njus🌴
hai hai hai mampir thor
2024-01-25
0
Nuryati Yati
mampir thor..
2023-12-21
0
ramochaaa
semangat!!!
2023-07-08
0