Satu hari penuh Della di kerjain oleh Aiden. Lelah, lesu, lunglai tersirat diwajahnya, dengan berjalan gontai Della memasuki rumahnya.
"Non Della, baru pulang," sapa Rina.
"Iya nih Mbak. Della keatas dulu ya Mbak." Della meninggalkan Rina dan dengan tenaga yang tersisa dia menaiki anak tangga satu persatu sampai tiba didalam kamarnya. Della melempar asal tasnya dan segera merebahkan tubuhnya di atas kasurnya.
Della POV
"Gila, gila, gila baru sehari gue kerja sama dia udah kayak gini. Nasib-nasib punya bos gak punya perikemanusiaan sama sekali," teriak gue yang udah bener-bener gedek sama bos gue di kantor, mijit kepala gue yang rasanya udah kayak mau meletus. Kalau gak janji sama Daddy gue dah cabut dari tuh perusahaan.
Flashback on
Beberapa bulan yang lalu gue terbang ke kampung halaman gue yap Rusia. Walaupun emak gue orang indo tapi beliau ikut Daddy ke Rusia seusai mereka married dan menetap di sana walaupun sesekali ke indo nengok Oma, Opa ortu emak gue.
Pukul 09:00 waktu Rusia, gue udah sampai di bandara Международный Аэропорт Шереметево atau Mezhdunarodny Aeroport Sheremetyevo, aish belibet ngomongnya dah lah pokoknya itu namanya. Gue nunggu adek gue yang cuma beda 2 tahun dari gue. Dia kuliah juga sekarang semester akhir, anak emak bapak gue banyak coy, 4 orang salah satunya gue, haish gue tau nih author belum ngasih tau seluk-beluk keluarga gue, dasar kurang ajar emang, dan sekarang gue mau ceritain keluarga gue selagi ini part flashback jadi gue sekalian ya biar pada tau...
Gue anak ketiga dari empat bersaudara, yang pertama Abang gue, Maxime Genoveva umurnya sekitar 29 tahun. Yang kedua kakak gue, Feodora Genoveva cuma beda 2 tahun dari abang gue. Yang ketiga gue beda 4 tahun dari kakak gue yap umur gue 23, dan terakhir sibontot, adek gue, Felix Genoveva umurnya 21, dan anak emak bapak gue jomblo semua uyy belum pada nikah. Dah ya perkenalkan keluarga gue sekian, kembali lagi ke awal.
30 menit gue nungguin tuh bocah gak nongol-nongol, ngelus dada dah gue. Gue telfon tuh anak, pertama gak diangkat, kedua belum juga di angkat, ini yang ketiga kalau gak diangkat gue gundul tuh kepala tar kalau ketemu.
"Hallo," dan akhirnya di jawab sama tuh kutu kupret.
"Dimana?" tanya gue ngegas. Ya keluarga gue bisa bahasa Indonesia semua jadi tenang mereka bakal ngerti apa yang gue bicarakan.
"Dibelakang lo," jawab Adek gue. Gue nengok dan bener aja tuh bocah berdiri gak jauh di belakang gue. Gue matiin telepon gue nyamperin tuh bocah sambil bawa koper.
"Nih bawa." Gue nyerahin tuh koper ketangannya. Bodo amat dah gue dah capek. Dia nurut aja ngintil gue di belakang.
"Mana mobil lo?" tanya gue.
"Tuh." Dia nunjuk salah satu mobil yang terpapang jelas. Sebuah mobil Lamborghini Aventador warna item. Gue melongo ngeliat mobil Adek gue. Gila baru beberapa tahun gue tinggal, dia udah ganti mobil dong.
"Yang bener lo?" gue masih gak percaya.
"Ya udah kalau gak percaya." Dia jalan naruh koper gue ke bagasi mobilnya.
"Mau naik gak? Kalau gak mau gue tinggal nih." Gue buru-buru naik dong dari pada di tinggal.
"Dapet duit dari mana lo bisa beli nih mobil?" tanya gue gak nyelow.
"Minta Daddy kan lo." Gue natap Adek gue curiga.
"Enak aja, pake duit gue sendiri lah. Gue gak pengangguran kali walaupun gue kuliah." Emang sih adek gue tuh udah punya beberapa restauran yang dia jalankan sendiri dari nol sampai berkembang kaya sekarang, dengan modal dia sendiri. Gue akuin Adek gue emang pekerja keras banget walaupun lagi-lagi dulu dapat tentangan dari ortu tapi dia bertekad untuk ngeraih yang dia inginkan sendiri dan hasilnya dapat membanggakan ortu.
"Tapi ini mahal lho Dek, sekitar 12 M." Gue masih gak percaya aja sama dia.
"Lha terus? Selagi gue suka dan gak ngerepotin ortu." Ya bener sih apa kata dia.
"Ya ya ya." Gue diem sampai di pekarangan rumah.
"Welcome back darling." Emak gue udah nyambut di depan pintu, meluk gue, gue bales pelukannya rindu oy ya kali gak rindu. Gue lepasin pelukan emak gue dan sekarang berganti ke pelukan bapak gue. Setelah berteletabis ria gue masuk kerumah duduk di sofa ruang tamu. Jangan tanya Abang sama Kakak gue kemana mereka sibuk kerja. Emang ya anak ortu gue pekerjaan keras semua.
Sekarang pukul 7 malem. Keluarga gue ngumpul seperti biasa di depan televisi sehabis makan malam. Jantung gue dag dig dug serrr wasekkk. Maju mundur mau ngomong sama ortu takut gue terus terang. Dah lah beranikan diri aja. Gue ambil nafas panjang menetralkan jantung gue.
"Hmmm Mom, Dad." Emak sama Bapak gue nengok bareng dong, duh nambah dag dig dug kan.
"Della, mau minta izin, Della mau kerja di indo aja." Ortu gue kaget dong.
"Are you seriously?" tanya emak gue. Gue nganggukin mantap kepala gue.
"Gak, Daddy gak ngizinin." Tuh kan pasti gak di izinin sama Bapak gue duh gimana nih.
"Tapi Dad, Della udah nyaman disana."
"Gak," jawab Bapak gue dingin oy.
"Tapi Dad, disana kan ada Oma Opa juga."
"Gak."
"Dad, izinin Della ya." Gue tetep gencar dong pantang menyerah.
"Enggak Del, kamu udah beberapa tahun disana, jauh dari keluarga walaupun ada Oma Opa disana, tapi beliau udah tua Del. Gak bisa bolak-balik nengokin kamu apalagi jagain kamu 24 jam." emang sih Oma Opa rumahnya jauh dan udah berumur semua kasian juga.
"Tapi Dad, Della kan bisa jaga diri Della sendiri."
"Enggak, kalau kamu kenapa-napa gimana? Selama beberapa tahun kamu udah bikin Daddy sama Mommy khawatir terus karena jauh dari kamu." Huh emang susah punya Bapak posesif sama anak-anaknya.
"Kerja disini."
"Daddy percaya sama Della, Della gak bakal kenapa-napa. Della disana juga mau belajar mandiri, percaya ya Dad please." Jurus terakhir gue ngeluarin poppy eyes gue itu kelemahan Bapak gue.
"Gak." Lah gak mempan.
"Daddy izinin Della please, janji deh kalau Della kenapa-napa dan gak bisa mandiri, Della bakal nurutin apa mau Daddy sama Mommy." Nauzubillah dah amit-amit. Bapak gue ngehela nafas tuh, yes kayaknya bakal berhasil.
"Oke, Daddy izinin tapi kalau kamu kenapa-napa, kamu akan Daddy kirim ke Inggris ngurus perusahaan disana." Duarr ke Inggris, negara yang gue hindari malah mau diumpanin kesana sama Bapak gue sendiri.
"Oke Della setuju." Gue jabat tangan Bapak gue dengan mantap walaupun sebenarnya pikiran campur aduk, dah lah pasrah aja, jalanin dulu.
Flashback off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Roseanne
Pngn gw punya bule rusia🤣🤣
2023-08-15
0
minn
liatin visual para pemainnya dong Thor
pinisirin nih
2022-07-22
0
Nindi Elis
sumpah kocak Della nya👏👏👏👏👍👍👍
2022-07-06
0