Della POV
Gue lagi di mall pilih pilih tas yang mau gue beli eh gak deng di beliin sama Desi (lebih tepatnya malak hehehe).
Gue muterin toko cari yang srek dihati wasekkk kek cari jodoh aja gue. Sampai akhirnya gue liat dua sejoli masuk kedalam toko dengan bergandeng tangan mesra banget buat gue yang jomblo akut ini meronta ronta ingin di posisi mereka eh gak deng. Tapi wait, keknya gue kenal tuh ceweknya. Gue kedip kedipin mata, liat baik baik apa itu beneran orangnya apa bukan. Masih gue liatin tuh memastikan sampai akhirnya gue yakin ini orang yang sama dan gue gak salah liat.
Mbak cimiwi alias cabe alias pacarnya pak bos dong sama cowok tapi cowoknya bukan pak bos. Mereka jalan sampai di samping gue, keknya mbak cabe gak sadar kalau ada gue disini, pasang telinga ah buat nguping hehehe.
"Mau pilih yang mana hmmm, ambil aja yang kamu suka," kata cowoknya sambil nyium pipi, jidatnya si cabe.
"Aku mau yang ini sama itu dan satu lagi aku mau ini," tunjukan si cabe yang terakhir bikin gue syok cuy, dia nunjuk bibirnya cowok itu dong, ngeri.
"Oke apa sih yang gak buat kamu," lah si cowok mulai nyosor dong bibirnya mbak cabe, astagfirullah mak mata anak perawan ternodai, ini tempat umum woy main ciuman aja gak ada malu emang nih pasangan. Dah lah gue gak kuat mending pergi lah dari pada liat yang kek gituan bikin iri eh bikin dosa mksutnya.
Gue jalan kearah Desi berada sambil nenteng tas incaran gue.
"Lo udah nemu apa yang lo mau belum?" tanya gue yang udah di samping Desi.
"Udah nih tinggal ke kasir aja," dia bawa tas, dompet sama ikat pinggang dong, buset emang ya temen gue yang satu ini kalau udah belanja gak inget dompet kalap semua.
Gue sama Desi jalan ke kasir mau bayar udah gak meduliin pacar Pak bos tapi kepikiran juga sih gue, masak iya Pak bos sama cabe udah end tapi kan baru kemarin mereka pergi malah si bos gak inget waktu pula dateng dateng karyawan yang lain udah pulang kayaknya belum end deh eh tapi tadi cabe mesra banget sama tuh cowok minta ciuman pula hih jijay gue, masak iya Pak bos di selingkuhin padahal dia gak ada kurang dikit pun, kaya iya, ganteng tentunya, setia maybe karena setiap cewek yang datang ke kantor di usir kalau gak ada yang penting, apapun yang mbak cabe minta pasti di beliin contohnya beberapa hari yang lalu pak bos nyuruh gue buat beli mobil yang di inginkan mbak cabe beuh mobil lho mobil gak main main emang, kurang apa coba. Eh lha kok gue mikirin hubungan orang lain dah lah bodo amat.
"Makan yok gue laper." Desi membuyarkan lamunan gue yang sedang mikirin hubungan Pak Aiden.
"Gass." gue sama Desi mampir kesalah satu restoran dan habis makan gue sama Desi memutuskan untuk pulang, capek gue bund.
Author POV
2 bulan sudah berlalu, pekerjaan Della sudah mulai lancar kembali tidak ada tumpukan berkas yang memenuhi ruangannya dan tidak ada lagi wanita penggoda yang harus ia usir hanya ada satu wanita yang kini sering ke kantor untuk melihat Aiden bekerja ya siapa lagi kalau bukan Cika, pacar Aiden atau biasa Della panggil mbak cabe/mbak cimiwi.
Della sempat curiga dengan Cika apa dia mendekati Aiden hanya karena hartanya atau memang benar benar cinta sama Aiden pasalnya dia sempat beberapa kali berpapasan dengan Cika dan cowok lain di mall, taman bahkan bioskop yang setiap weekend Della kunjungi dengan kedua sahabatnya. Dan setiap Cika ke kantor pasti dia merayu Aiden untuk membelikan sesuatu yang dia mau bahkan uang pun Cika minta sama Aiden layaknya sepasang suami istri. Sama seperti saat ini, Della sedang di ruangan Aiden untuk meminta tanda tangan Aiden saat sedang menyerahkan beberapa dokumen, pintu yang tadinya tertutup kini terbuka lebar menampilkan Cika dengan pakaian yang seperti biasa kekurangan bahan, melangkah dengan melenggak-lenggok bak seorang model di red karpet, Aiden yang tadinya cool berubah jadi soft hanya karena melihat sang pujaan hati.
Cika mendudukkan dirinya di atas pangkuan Aiden, merangkul leher Aiden dengan manja. Della yang berada disana hanya menghembuskan nafas panjang, sudah terbiasa baginya melihat pemandangan yang kurang pantas di lihat seorang jomblo sepertinya, walaupun nanti Della sudah memiliki kekasih dia juga enggan untuk berbuat tak senonoh seperti yang Aiden dan Cika lakukan.
"Sayang," ucap Cika manja di pangkuan Aiden. Aiden mengelus lembut pipi Cika.
"Ada apa sayang?" Della yang melihat pemandangan seperti itu ingin muntah saja.
"Aku tadi habis kumpul sama temen temen, terus tadi Gina pamer ke aku dia habis di beliin suaminya cincin berlian bagus banget deh aku juga pengen punya kayak gitu sayang." Cika bergelayut manja bagaikan bayi monyet yang minta makan induknya, Della dengan diam mencibir Cika yang tidak tau situasi untuk bermanja-manja dengan bosnya dan dia hanya di abaikan bagaikan kentut yang tak ada wujudnya.
"Kemarin kan sudah sayang." Aiden menyelipkan rambut cika yang sedikit menutupi wajah menornya.
"Kemarin itu berliannya kecil banget sayang beda sama yang punyanya Gina," rengek Cika.
"Masak sih, kayaknya kemarin juga udah gede berliannya."
"Ih pokoknya itu berlian belum gede titik. Kamu udah gak mau beliin aku lagi kalau gak mau ya udah aku ngambek." Cika mengerutkan bibirnya. Karet mana karet Della mau ngucir bibir cabe yang ada di hadapannya sekarang.
"Lho kok ngambek sih, ya udah nanti aku beliin tapi jangan manyun lagi oke jangan ada acara ngambek segala," rayu Aiden.
"Janji." Cika mengajukan jari kelingkingnya dan tak lama di sambut hari kelingking Aiden kemudian saling menautkan satu sama lain.
"Iya aku janji sayang."
"Pacar aku emang yang paling the best deh, ya udah aku pulang dulu ya capek mau istirahat habis belanja tadi." Cika mencium pipi Aiden sebelum pergi meninggalkan ruangan. Della bernafas lega karena drama mengumpat dalam dirinya telah usai.
"Maaf Pak, berkas berkasnya mohon di tandatangani," ucap Della membuyarkan senyuman yang mengembang di bibir Aiden.
"Oh iya saya hampir lupa, tunggu bentar." Gimana gak lupa orang dianya sibuk pacaran dan mengabaikan orang lain, serasa dunia milik berdua.
"Sudah selesai. Apa ada lagi yang harus saya tanda tangani?" tanya Aiden tanpa berekspresi.
"Sudah tidak ada lagi Pak," jawab Della sambil menatap kembali dokumen yang tadi sempat diacak acak Aiden.
"Baiklah kalau begitu kamu kembali keruang kerja kamu lagi!" perintah Aiden sambil senyum yang terbit di bibirnya akibat dapat asupan dari sang kekasih yang datang menghampiri dirinya walaupun dengan tujuan tertentu.
"Baik Pak, permisi." Aiden menganggukkan kepalanya, Della segera berjalan meninggalkan ruangan Aiden dan kembali keruangan kerjanya.
Tak berasa waktu begitu cepat berputar yang sekarang menunjukkan pukul 17:00, semua karyawan banyak yang sudah berhamburan meninggalkan kantor menuju rumah mereka masing masing walaupun masih ada beberapa yang harus menyelesaikan pekerjaannya.
Della masih sibuk membereskan meja kerjanya dan menunggu Aiden keluar ruangannya. Tak berselang lama Aiden keluar ruangannya, berjalan menuju lift di susul Della dibelakangnya. Sampai di basement Aiden sudah disambut dengan sang kekasih dengan manjanya dia bergelayut di tangan kekar Aiden tanpa memperhatikan sekitar. Della memutar bola matanya jengah dan dia memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju mobil yang terparkir tepat disampingnya mobil Aiden. Masuk kedalam mobil dan bergegas untuk pulang kerumahnya, melepas penat yang sudah dari tadi menghantam tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
yhoenietha_njus🌴
the story of secretary...ga bos aja yang punya cerita..yang dibalik layar yang bikin cerita..
2024-01-25
0
Memyr 67
bertahan juga della, dengan ritme kerja aiden
2022-07-28
1
A.0122
si aiden bodoh bnr ya sampai ketipu gitu sekian lamanya berhubungan dan mungkinkah dia jg udh sampai ke hal yg lbh intim lg dr ciuman gitu
2022-03-27
1