Satu minggu berlalu setelah kencan pertama Orion dan Nayla. Dan malam ini Nayla yang sudah tak berhalangan sangat dinanti oleh Orion. Ia tau Nayla sudah tak berhalangan karna Isya tadi setelah Nayla membersihkan diri ia meminta sholat berjama'ah.
Setelah makan malam seperti biasanya. Orion dan Nayla kembali ke kamar. Biasanya mereka menghabiskan waktu menonton ataupun bersenda gurau di sofa kamar. Tetapi beda dengan malam ini. Orion yang siap meminta haknya kepada Nayla segera memasuki kamarnya untuk bersiap menggunakan parfum dan sedikit mencukur bulu halus di dagunya.
Dan Nayla yang tak berpikir hari ini adalah malam pertama untuk mereka. Dengan polosnya memasuki selimut siap untuk tidur. Ia merasa lelah sekali karna seharian ini disibukkan dengan urusan bisnis online fashionnya di workshop.
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka, Orion yang sudah siap mengambil haknya, melihat Nayla sudah memejamkan mata dengan berselimut hingga atas dadanya. Karna Orion sudah bertekad untuk mengambil haknya hari ini, ia mengikuti Nayla memasuki selimut yang sama di ranjang king sizenya.
Orion tak memberi jarak tubuhnya dan Nayla, ia yang sudah bertelanjang dada dengan sengaja menempelkan tubuh bagian atasnya ke punggung Nayla yang membelakanginya tidur, memeluknya memberikan sensasi sentuhan lembut dari bahu, tangan dan menelusupkan kepala ke ceruk leher Nayla.
Nayla hanya menggeliat, ia yang baru sekejap memejamkan mata, merasa terganggu dan membuka matanya.
"Mas aah." Nayla merasa geli dengan sentuhan bibir Orion di lehernya
"Sayang, mau kamu." Jawab Orion yang mengangkat kepalanya membalikkan tubuh Nayla dan menatapnya. Nayla terdiam, terpaku dan mencoba mengumpulkan nyawanya yang setengah sadar. Belum penuh kesadarannya kembali tanpa aba-aba Orion menindih Nayla dan menyentuh ubun-ubun Nayla lalu berdo'a.
Nayla yang masih terpaku, tersadar bahwa malam ini ia harus memberikan kewajibannya. Seperti janjinya saat setelah dinner seminggu lalu.
Flashback On
Nayla dan Orion yang sudah bersiap tidur di ranjang king sizenya.
"Sayang kapan mas halangan kamu berakhir?"
"Biasanya kurang lebih satu minggu lagi."
"Jika sudah tak berhalangan, bolehkah mas menerima hak mas?"
"Iya boleh lah mas, insya allah Nay akan melaksanakan kewajiban Nay sebagai istri nanti jika sudah tak berhalangan."
"Terimakasih, sayang." Ucap Orion dengan mengecup kening Nayla cukup lama
Flashback Off
Nayla yang sudah sadarkan diri sepenuhnya mulai merasa terpancing oleh sentuhan-sentuhan lembut Orion. Ia yang merasakan sentuhan-sentuhan itu kedua kalinya merasakan panas di sekujur tubuhnya dan dengan rasa gelanyar aneh untuk kedua kalinya.
Saat ini mereka saling membutuhkan satu sama lain. Suara erangan tak terasa keluar dari mulut Nayla. Nayla terbuai dengan sentuhan dan perlakuan Orion yang lembut. Tanpa ia sadari bibirnya membalas pangutan Orion walau terasa kaku dan tubuhnya merespon sentuhan Orion dengan mengalungkan tangannya ke leher Orion.
Bibir Orion sibuk memangut bibir Nayla dan turun ke ceruk leher, lalu turun ke dua mahkota kenyal Nayla, dan mencium setiap bagian tubuh lainnya tanpa terlewat dengan meninggalkan jejak kepemilikan. Saat gairahnya memuncak untuk menyatukan miliknya ke mahkota utama Nayla. Sebuah suara handphone menganggu kedua insan yang akan menuju puncak kenikmatan syurga dunia.
Drt...drt...drt
Orion mengabaikan suara dering handphonenya. Tapi suara dering terus berbunyi.
"Mas Rion angkat dulu, mungkin telpon penting." Ujar Nayla yang merasa khawatir akan siapa yang menelpon
"Biarkan saja, dek." Orion mencium Nayla dengan rakus kembali dengan tangan yang tak tinggal diam. Tapi dering handphone tak berhenti.
"Astagfirullah, siapa sih yang ganggu." Ucap Orion dengan sedikit penekanan
"Angkat dulu, mas." Tanpa menjawab Nayla karna hatinya yang kesal ditambah gairahnya yang sudah diubun-ubun Orion turun dari ranjang dan mengangkat telpon di atas nakasnya menuju balkon kamarnya.
"Assalamu'alaikum, tuan." Salam Dirga di sebrang telpon sana
"Walaikumsalam, ada apa Dirga???"
"Maaf tuan saya mengganggu istirahat anda. Ada laporan penting mengenai nyonya Hanum dan Tuan Riodargo yang terlibat dengan penurunan saham di Perusahaan tuan. Ada beberapa hal yang perlu anda tau dan konfirmasi kebenarannya tuan."
"Ok, datang ke rumah sekarang. Saya tunggu kamu di ruang kerja 15 menit dari sekarang." Tanpa menunggu jawaban Orion menutup telponnya
Saat Orion masuk kembali ke kamar, ia melihat Nayla yang terlelap dengan selimut yang sedikit memperlihatkan belahan dua mahkotanya. Orion membenahi selimut Nayla hingga leher dan ia mengecup kening Nayla.
"Hari ini kamu bisa lolos sayang, tapi tidak dengan hari-hari selanjutnya." Batin Orion yang menatap wajah Nayla yang terlelap dengan polos tapi tetap cantik
Ia segera memakai style santai di rumah dengan kaos polos putih dan celana pendek khaki menuju ruang kerjanya.
Yaaah gagal lagi ya????
Haah gara-gara Hanum lagi???
Ada apa sih dengan si tante Hanum sebenernya???
Diikuti saja alurnya yaa nimati alurnya dan jangan lupa beri saran masukkannya di komen
Miss sangat menerima masukan dan saran yang membangun loh, jadi tunggu apalagi yoooo
Miss tunggu komen, like dan votenya
Maafkan miss ya di bab ini cuman sikit, jujur miss saad beeut yang like sikit jadi miss kurang bersemangat nih buat up.
Please support miss si anak kicik pemula pernovelan ini, dengan like, komen dan vote 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Supira
Hahaha,,,,,ndak tau gi mana rasa nya.
udah asik"lalu di ganggu
2022-05-10
0
Pramost Pramost
hadeeehh dah deg..degkan bacanya wkwk
2021-11-23
1
Gnap Pesek
gagal maning.....
2021-09-24
0