Setelah prosesi panjang akad, saat ini aku duduk di kamar ruang make up keluarga. Di sini sudah ada ibu dan ayahku yang menungguku untuk mengganti gaun akad menjadi gaun resepsi yang indah. Dan retouch make up ku oleh salah satu MUA terbaik di Bandung.
Gaun, MUA, gedung, WO, vendor cathering
95% persiapan pernikahanku memang benar-benar melibatkan kedua belah pihak terutama ibuku dan mantan calon mertuaku mama herlian, mama mas hari.
Sungguh ironis bukan?
Mantan calon mertua nayla terlibat banyak dalam pernikahan, tapi nayla menikah dengan rekan bisnis ayahnya.
"Nak jangan melamun, Ibu tau kamu belum bisa menerima ini tapi ibu yakin orion bisa menjadi imam dunia akhiratmu, menyayangi dan menlindungimu seperti ibu dan ayah."
"Sayang, ayah yakin orion bisa menjadi imam yang baik, bertanggung jawab dan mampu membahagiakan putri ayah ini." Sambil tangan kanannya mengelus kepala nayla yang sudah menggunakan hijab dan singer.
"Kenapa harus om orion yah, bu?"
Flashback On
Saat tubuh nayla limbung, orion yang hendak masuk ke ruang make up keluarga mendengar semua yang terjadi, di depan pintu kamar. Ketika ia melihat nayla membaca surat dari hari, dengan cepat orion mendekat dan menangkap tubuh nayla yang limbung dan hampir jatuh. Nayla pingsan di dalam dekapan orion.
Nayla di gendong ala bridal ke kamar sebelah ruang make up keluarga. Di dampingi Ibu dan adiknya. Lalu Ia izin kembali ke ruang make up.
"Bu, saya izin kembali ke ruang make up keluarga, ada yang harus saya sampaikan ke ayah."
"Silahkan nak, ibu menunggu nayla sadar di sini"
Tok tok tok
"Masuk nak. Bagaimana nayla, nak?" ayah nayla
"Belum sadar yah, yah ada yang mau saya bicarakan." orion dengan tegas
"Baiklah, mari kita ke kamar nayla." Ajak ayah
"Tidak yah, apa yang ingin saya sampaikan harus didengar oleh keluarga Hari juga." Orion dengan notasi yang sangat tegas
"Baiklah nak, silahkan bicarakan disini."
"Yah, sebelumnya saya minta maaf saya tau ini lancang. Saya mau mengajukkan diri menjadi pengantin pria nayla yah, izinkan saya menjadi suami nayla."
Semua yang ada di ruangan make up keluarga sangat terkejut dengan apa yang dinyatakan orion, termasuk kedua orang tua Hari.
"Apa kamu sadar dengan ucapanmu, nak? Ayah ga mau anak ayah menikah denganmu yang masih beristri." Tolak ayah dengan tegas
"Saya sangat yakin dengan ucapan saya yah, saya sudah bercerai dengan hanum. Maafkan saya yah mengajukan ini. Tapi tidak kah ayah malu menanggung semua ini bila ini dibatalkan? Bagaimana keadaan saham perusahaan ayah dan apa kata orang- orang. Keluarga ayah terutama nayla yang akan menerima cibiran orang, karna pernikahan gagal nayla yang ditinggal calon pengantin prianya."
Pa Hendra ayah nayla merenung sambil duduk di salah satu sofa kamar make up tersebut. Kamar make up tersebut sangat luas karna pernikahan ini dilaksanakan di Hotel berbintang 6 satu-satunya di Indonesia yang ada di kota Bandung.
Dan kedua orang tua hari, ibu herlian dan pa Derian tertegun mendengarnya, tak ada yang bisa mereka lakukan karna memang sepenuhnya kesalahan anaknya dan mereka yang memaksakan perjodohan ini.
"Baik ayah izinkan kamu menjadi suami nayla, tapi dengan satu syarat."
"Apa yah syarat yang harus saya penuhi?"
"Jika kamu berani menyakiti nayla, ayah akan bawa bayla kembali. Sekalipun kamu ayah anggap kamu sabagai anak, tapi Ayah tidak akan segan mengambil nayla kembali dan jangan harap ayah berikan kesempatan kedua untukmu."
"Baik yah, saya janji tidak akan pernah menyakitinya. Saya akan menjadi suami dan imam yang baik & bertanggung jawab untuk nayla."
"Semoga proses perceraianku dengan Hanum segera berakhir. Dan aku bisa hidup bahagia bersama Naylaku." Batin orion
FLASHBACK OFF
"Sekarang kamu mengerti sayang? Kenapa harus orion? Jika bukan karena orion keluarga kita akan menanggung malu, anjloknya saham perusahaan ayah dan pastinya akan menjadi buah bibir orang-orang terutama kamu, nay". Pa hendra ayah nayla berucap dengan tegas
**
Resepsi megahpun terjadi dari sore hari hingga malam di Ballroom hotel megah xxx di Bandung. Tamu undangan yang tak habis-habisnya sungguh membuat nayla lelah.
Dan untuk pertama kalinya setelah akad orion berbicara kepada nayla.
"Dek, kamu lelah? mau masuk kamar duluan?"
Nayla hanya mengangguk. Tanpa banyak tanya orion menarik, menggenggam tangan nayla dan meminta izin kepada kedua orang tua nayla untuk masuk ke kamar hotel. Orion terus menggenggam tangan nayla hingga kamar hotel.
"Sungguh perasaan macam apa yang aku rasakan? Detak jantung yang saling bersahutan, gelanyar aneh di hati. Ya aku memang pernah berpacaran. Berpegangan tangan dengan sang kekasih itu hal biasa. Dan jujur selama pacaran dengan mantanku tak ada sentuhan fisik yang intim hanya sebatas pegangan tangan saja, karna aku tahu batasan bahwa sentuhan lebih dari pegangan memacu sentuhan yang lebih intim karena adanya pihak ketiga alias godaan asyaithon. Tapi genggaman ini rasanya sangat berbeda, digenggam tangan oleh dia yang menjadi suami penggantiku, yang sebelumnya hanya omku. Walau bukan om kandung." Batin nayla selama di dalam lift
Hingga sampai di depan pintu kamar hotel teratas dibuka. Betapa megahnya dalam kamar ini dengan suasana nyaman dan elegan, dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap, seperti: interaktif TV LED, Acqua di Parma sebagai amnities, i-Home (dock untuk iPod, iPad dan iPhone), mini bar yang lengkap dan kabin shower dan bath tub yang terpisah.
"Dek, mas tinggal lagi ke ballroom ya? Gapapa kan sendiri disini? Mas ga enak ninggalin ayah ibu dan tamu undangan di bawah."
Dan untuk pertama kalinya nayla mengeluarkan suara untuk menjawabnya susah payah, karna semenjak tadi detakan jantungnya tak terkendali saling bersahutan.
"Baik om, gapapa nay sendiri disini. Maaf ga bisa menemani hingga acara selesai."
"Dek, saya ini suami kamu sekarang, jangan panggil saya om. Panggil mas saja ya?"
"Saya belum terbiasa om" nayla menjawab tanpa melihat matanya dengan mengalihkan pandangan ke sembarang arah
Terdengar helaan napasnya
"Baiklah, pelan-pelan kamu biasakan ya, sayang."
Hanya kata sayang, membuat nayla terkejut, terpaku dan tak bisa mengeluarkan suara lagi karna ucapannya membuat detakkan jantung nayla semakin keras.
"Ya Allah rasa macam apa ini baru beberapa jam menjadi suamiku, tapi sungguh rasa dahulu yang mengaguminya terpanggil lagi." gumam nayla
Karena tak mendapat jawaban dari nayla, orion semakin mendekat dan mengelus kepala nayla yang tertutup hijab dan siger pengantin. "Oh no....oh noo oh noooo (musik ala tiktok bersua dikepalaku) 😅 Perlakuan macam apalagi ini, kecil tapi rasanya membuatku nyaman." gumam nayla
"Mandi, ganti pakaian yang sudah disiapkan dan istirahat ya dek, mas ke bawah." pamitnya
Nayla hanya menganggukan kepala. Karena tak mampu menjawab pertanyaannya dan perlakuan kecil yang membuat jantungnya makin tak karuan.
Selepas orion keluar, nayla duduk di kursi meja rias dengan memegangi dadanya yang detakkan jantungnya membuncah seperti naik roller coaster.
"Inikah rasanya diperlakukan manis saat menikah? Orang bilang perlakuan manis lelaki setelah menikah rasanya jauh berbeda saat berpacaran. Ya itu nyata apalagi bersama laki-laki yang belum pernahku kenal dalam tentangnya, tapi setiap perlakuan kecilnya, tatapan penuh damba, suaranya yang tegas tapi sangat lembut padaku, berbeda saat ia berbicara dengan orang lain, ditambah parasnya yang tak menunjukkan usianya yang hampir berkepala 4. Oh nooooo seriusan membuat pikiranku tak karuan apalagi ini malam pertama kami. Tak habis pikirku apa yang akan di lakukan saat dia kembali ke kamar ini. Dan aku harus bagaimana? Semakin ku pikirkan semakin kencang detakkan jantung ini. Mohon maaf jangan pikir aku wanita yang mudah baper. Dulu pertama kali aku melihatnya pernah berpikir untuk memilikinya menjadi suamiku. Tapi itu sebelum melihat dia telah mempunyai istri dan anak 1. Setelah tau, ku hempaskan kekagumanku. Dan setiap kali dia berkunjung ke rumah, perasaanku sebisa mungkin biasa saja, ku tampik setiap kekagumanku padanya. Karna ku pikir dulu ini ga wajar, kagum sama om om yang seumur kakak laki-laki terbesarku." Pikir Nayla yang melamun
Drt drt drt
Dering telpon di nakas mengakhiri lamunan Nayla
"Hallo assalamu'alaikum." Tanpa melihat si penelepon
Tanpa menjawab salam. "Naylaaaaaaa dimana kamuuu???" Teriaknya memekikkan telinga. Siapa lagi pemilik suara itu kalau bukan Dinda si bawel yang nyablak salah satu sahabat Nayla
"Astagfirullah, Dindaaa ga usah terik teriak ini bukan di hutan Amazon."
"Abisnya mau pamitan kamunya ga ada di tempat pelaminan, dicari-cari ga nemu." Cerocosnya
"Aku udah kembali ke kamar, Dinda. dede lelah hehe."
"Lelah apa lelah, bilang aja mau siap-siap MP hahaha. Selamat MP yaa bocah apalagi dengan yang berpengalaman ahahaha." Cerocosnya dengan tawa kerasnya
"So tau, serah lu dindaaa." Hampir Nayla akhiri telpon dinda sudah teriak lagi
"Tungguuuuu naaaay jangan dimatiin. Maaaf maaf cuman becanda jangan pundung (tersinggung) gitu atuh. Seriusan ini aku sama Reyhan dan yang lain pamit yaa. Udah nonton link yang pernah dikirim di Rey kan?? Udah Taukan gimana prosesnya bikin adonan bibit berkualitas???" Cerocosnya lagi yang ga ada akhlaknya
Ku putar bola matak. Meskipun tak terlihat olehnya.
"Sana pulang luuu, berisik." Jawab Nayla setengah teriak karna membuatnya kesal ditambah malu. Mungkin jika ada orang mereka sudah melihat rona merah di pipi Nayla ditambah detakkan jantung yang makin ga karuan.
Di sebrang sana Dinda dan teman-temannya hanya tertawa keras dan puas tanpa ada beban.
"Tanpa salamku akhiri telponnya karna saking ga malunya mereka ngejadiin guyonana (candaan) hal yang menurutku tabu dibicarakan." Pikir Nayla
"Jujur sungguh tak pernah sekalipun aku melihat Video macam itu. Reyhan mengirimkan link video macam itu pun dua hari sebelum aku menikah. Itu sebenarnya saran dari Adinda nyablak yang ceplas ceplos mulutnya kadang ga berakhlak meskipun sebenarnya baik banget. Dia bilang aku ga ngerti apa-apa tentang proses pembuatan baby. Cuman pinter secara teoritis.
Dan sampai detik inipun tak ku buka video link kiriman Reyhan." Lamun Nayla
FLASHBACK ON
Di ruang keluarga lantai dua depan kamar Nayla. Nayla dan sahabat-sahabatnya berkumpul, dua hari sebelum hari H.
"Nay kamu udah belajar belum???" Tanya Adinda
"Belajar apaaan?"Jawab Nayla yang sedang melihat drakor di depan LED
"Bikin baby." Jawab Dinda tanpa dosa
"Gileee luuu." Sambil melempar bantal sofa kepadanya
"Eeh serius Nay, lu mah kan liat yang kiss aja agak gimana gitu. Apalagi ini mau praktek, jangan malu-maluin diri lu Nay. Masa lu ga mau tau apa-apa. Jangan nanti pas praktek lu ga tau itunya Ari dimasukkin ke mana." Cerocosnya nyablak tanpa akhlak dengan ketawanya yang membahana dan membuat sahabat Nayla yang lain Reyhan, Ella, Ardianto tertawa keras juga.
Sungguh betapa malunya Nayla ketika mereka membahas hal tabu. Pipi yang sudah memerah seperti kepiting rebus.
Ya diantara mereka hanya Nayla dan Ardianto yang belum menikah. Tahun ini usia Nayla 27 tahun. Bukan karna Nayla tak mau menikah, tapi pengalaman cinta pertama Nayla yang membuatnya trauma dan ya akhirnya Nayla memutuskan soal pasangan agar ayah dan ibunya yang memilihkan. Karna Nayla pikir Keridhoan Allah ada pada keridhoan kedua orang tua. Jadi pilihan kedua orang tua tak akan pernah salah.
Untuk itu dari awal Nayla menerima perjodohan dengan Hari. Tapi memang kenyataannya Nayla yang sudah hampir kepala 3 ini ga tau apa-apa soal pembuatan baby di prakteknya. Karna walaupun sejak SMP ada pendidikan ****, tapi itu hanya sebatas teoritis dan soal **** itu hal tabu banget di keluarga Nayla, ia dan kakak-kakaknya didik dengan ilmu agama. Jadi ketika orang mengenal Nayla lebih dalam, mereka tak akan berani membahas apapun tentang hal tabu, kecuali saat ini ketika akan menikah seeprti saat ini. Mereka berempat tak berhenti membully dan menjadikan Nayla guyonan (bahan bercanda).
"Eeh Naay malah ditekuk tuh muka, merah lagi tuh pipi pake bibir lu dimanyun manyunin." Ella bersua mengkahiri lamunan Nayla
"Udah gini aja Nay lu liat video aja sekarang nanti pas kita pulang. Han, lu kirimin dong salah satu koleksi film itu lu buat pemula aja. Si Nayla kan mana mau liat yang begituan terlalu yang terbuka. Yang ada hp nya dilempar hahaha." Cerocos Dinda lagi dengan tawanya
Dan tanpa babibubebo Reyhan mengirimkan link di WhatsApp Nayla
Drt..drt.. getar hp Nayla
"Buka Nay"
"Ga mauu, Reyhan."
"Astaga naylaaa......"teriak kompak ke 4 sahabat Nayla
"Jangan malu-maluin diri lu Nay, lusa lu udah nikah. Kita bukan anak ABG lagi kudu harus wajib buat lu tau." Cerocos Ardianto yang baru bersua
"Yayaya" hanya itu jawaban Nayla pada mereka
FLASHBACK OFF
Wah waaah episode kedua agak panjangankan???
Gimana suka ga sama novel pertama saya????
Kalo suka jangan lupa tinggalkan vote, like dan komen yaaa
Satu suaramu sangat berarti untuk pemula seperti saya 🤭 Terimakasih yaaa insya Allah Miss Nayla akan kembali
Jangan lupa follow Instagram saya di @missnayla93
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
sedikit seru sih
2022-09-02
0
susi lawati
mampir
2022-08-06
0
Tiah Sutiah
suka thor bagus cerita nya
2022-05-16
0