Ku bersihkan tubuhku yang sudah lengket seharian acara pernikahanku. Dengan berendam di bath up mungkin menenangkan pikiran dan degub jantungku yang masih tidak karuan ini.
Sebelum aku masuk ke kamar mandi, ku buka lemari pakaian dan memilih pakaian yang akan aku kenakan. "Tapii oh *nooooo pikiranku langsung travelling karna pemandangan di depanku, jejeran lingerie* yang ditata rapi dengan beberapa warna."
Jika ditanya aku sudah siap malam pertama??? Big no aku benar-benar belum siap, selain karna tak pernah tau bagaimana permulaannya, membayangkan apa kata mereka yang katanya pertama kali akan merasakan sakit dan ditambah ini bersama om Orion yang jelas sudah 2x berpengalaman dalam urusan ranjang bersama kedua mantan istrinya terdahulu.
Aah karna benar-benar sudah lengket rasanya badanku. Ku coba mencari pakaian lain di lemari sebelahnya, dan syukurlah ada kaos laki-laki. Dan sepertinya ini semua memang telah disiapkan ibu dan calon mantan ibu mertuaku untukku dan mas Hari. Ya, itu, sebelum akhirnya aku harus menikah dengan om Orion.
Ku putuskan mengenakan kaos putih yang ukurannya kebesaran ditubuh kecilku ini. Yayaya aku sadar diri aku wanita dengan tinggi yang hanya 158 cm, dan berat 46 Kg. Hanya pipiku yang berisi alias cabi. So, kaos yang ku pakai akan membungkus tubuhku sampai lutut.
Kaos yang akan aku kenakan ini bisa dipakai om Orion juga sepertinya. Karna tubuh mas Hari dan om Orion memang tidak beda jauh. Bedanya Hari lebih berisi dari om Orion tapi sama sama tinggi menjulang dengan tinggi sekitar 175-178 cm, memiliki badan tegap, dan berotot.
*
Ketika Nayla meepas hijab, siger di kepalanya dan gaun pernikahannha. "Wah ada bercak merah. Ternyata hari ini tanggal bulananku. Sungguh-sungguh lega rasanya, kekhawatiranku sejak tadi tak akan terjadi malam ini. Setidaknya 7-8 hari ke depan aku masih aman." Ucapnya bermonolog sendiri. Masa haid Nayla memang lebih lama dari teman-teman seumurnga yang hanya 4-6 hari
Kurang lebih 30 menit aktifitasku di kamar mandi selesai. Dan saat ku buka pintu keluar kamar mandi
Ceklek
Om Orion sudah ada di depan mataku, tepatnya bersandar di kepala ranjang king size kami.
"Sudah mandinya, dek?" Tanyanya yang terus menatapku dengan tatapan yang tak bisa kuartikan dengan senyum tipis di bibirnya yang tipis, uups
"Sudah." Jawab Nayla singkat saking kagetnya dia tiba-tiba sudah ada di ranjang king size.
Eits jangan pikir Nayla menggunakan handuk melilit di tubuhnya. Nayla sudah menggunakan kaos kebesaran sampai bawah lututnya yang tadi sempat diambil sebelum masuk kamar mandi. Dengan rambut panjang hitam legam yang diikat kuda.
"Cantik, manis dan seksi." batin Orion sambil tersenyum tipis
"Mas mandi dulu ya." Ucapnya dengan tatapan penuh damba
Nayla hanya menganggukkan kepalanya yang tertunduk karna malu terus ditatapnya hingga menghilang dibalik pintu kamar mandi.
Cepat-cepat Nayla melangkah ke ranjang king size, tak dengan melepas ikatan rambutnya. Ia terbiasa tidur dengan rambut tergerai. Nayla menarik selimut hingga sebatas dada dan berbalik ke sebelah nakas yang ada lampu tidur di atasnya. Nayla mencoba memejamkan matanya segera, ia benar-benar bingung jika Orion keluar harus seperti apa. Tadi saja Nayla menjawab susah payah karna saking terkejut.
Saking lelahnya acara pernikahannya, tak butuh lama Nayla pun terlelap.
*
Setelah 20 menit
Ceklek
Orion selesai membersihkan diri, ia melihat Nayla yang sudah terlelap di ranjang king size mereka. Ia naik ke ranjang masuk ke selimut di samping Nayla. Dan menggeser tubuhnya mendekat tubuh Nayla yang membelakanginya.
"Dek, pasti kamu lelah ya? Mas ga akan minta hak mas jika kamu belum siap."Ucapnya sendiri sambil mengelus surai rambutnya dari belakang
Merasa ada yang gerakan di kasur dan mendekat di punggungnya Nayla mengerjakan mata tanpa mengubah posisi. Lalu sebuah tangan memeluk pinggangnya.
Deg
"Apa apaan ini main peluk-peluk tanpa minta izin, ga tau apa nih jantung rasanya kayak lari kenceng amet detaknya." Gumam dihati Nayla
Dan pelukan Orion semakin erat, tubuh bagian atasnya menempel di belakang punggung Nayla, memberi kecupan di bahu Nayla.
Deg...Deg...
"Ya Allah perasaan macem apa ini, nyaman, hangat." Gumam di hati Nayla yang membiarkan tangan Orion memeluknya
Dan tak menunggu lama, pelukkan nyaman dan hangat Orion mengantarkan Nayla ke alam mimpi. Tapi tidak dengan Orion. Yang merasa juniornya menegang saat ada sedikit gerakkan Nayla mengenai juniornya.
"Shiiit.."
Orion melepas pelukannya dan memasuki kamar mandi kembali. Untuk bermain solo karna si juniornya yang bangun.
*
Pagi harinya Nayla mengerjakan matanya karna merasa ada yang memeluk erat di pinggang, menindih kakinya dan terasa hembusan napas diceruk lehernya. Jika ada yang melihat posisi mereka ini sangat intim.
Dengan spontan Nayla memukul lengan dan menendang kaki yang menindihnya dengan teriakan yang membuat siapapun sakit telinga.
"Heey siapa kamu kurang ajar, main peluk-peluk, nindih kaki saya heuuh." Sambil terus memukul lengan sang pemeluk ditambah timpukkan bantal sekuat tenaga ke tubuhnya saat berbalik tanpa melihat siapa di balik bantalnya.
"Ampun-ampun dek, ini mas, mas Rion."
Tangannya menahan lengan yang terus memukul bantal ke tubuhnya dengan posisi sudah berhadapan.
Nayla menghentikan pukulannya.
"Maaf om." Hanya kata itu yang terucap sambil menundukkan kepalanya.
"Astaga aku lupa sudah menikah kemarin, dan ada om Orion di ranjang yang sama denganku, aaah maluuu" Gumam dalam hati Nayla dengan kepala yang tertunduk.
Tingkah Nayla tersebut membuat Orion tersenyum karena gemasnya melihat ekspresi malu Nayla yang membuat rona merah di pipinya.
"Kamu lupa, dek? Mas suamimu?"Ucapnya dengan tersenyum menggoda menarik turunkan alisnya
Nayla hanya mengangguk dengan kepala tertunduk, yang sudah dipastikan membuat pipinya semakin merona seperti kepiting rebus.
Orion terkekeuh melihatnya sambil mengelus surai rambut panjang hitam legam Nayla yang membuatnya semakin terpana mengagumi kecantikan alami walau tanpa make up yang terlihat lebih jelas dibanding semalam yang tak terlihat jelas karna membelakanginya.
Deg...deg
"Please jangan gini om, lama-lama aku jantungan." Gumam Nayla dalam hati masih menundukkan kepalanya.
Hanya elusan di kepala saja sudah membuat detak jantung Nayla tak karuan. Tapi tak bisa ditampik, Nayla suka perlakuan kecil nan manis itu.
Sejak tadi Orion tak berhenti memandangi kecantikkan alami Nayla, apalagi bibir merah ranum dan berisi yang memberi kesan seksi, membuat Orion tak tahan untuk mengabaikannya. Orion mengangkat dagu Nayla agar melihatnya. Dan tiba-tiba
Cup
Kecupan singkat di bibir Nayla
"Wah...waah om makin gilaaa, apa apaan ini sekarang ngambil first kiss ku . Meskipun tak bisa ku pungkiri kenyal, lembut dan manis. Tapi oh nooooo ga bisa ga bisa, bisa seenaknya nih om om." Gumam nayla
Bug bug bug
Spontanitas bantal di tangan Nayla memukulnya lagi
Orion hanya meringis mencoba menghentikan pukulan Nayla
"Maaf..maaf dek sudah cukup-cukup jangan pukul mas terus."
Dengan beraninya Nayla menatap tajam Orion
"Om kenapa ambil first kist aku, udah seenaknya peluk-peluk sekarang cium aku tanpa meminta izin." Ucap Nayla dengan mata berkaca-kaca
"Dek..." panggilnya sambil memegangi bahu Nayla dan mengangkat dagunya
"Tampan dengan garis wajah yang tegas, hidung mancung, mata sipit sangat tipeku." Sekejap Nayla terpana. Pikiran Nayla yang mulai ngawur karna mengaguminya
"Maafkan mas ya, melakukan apa yang mas mau tanpa izin kamu. Mungkin kamu belum bisa menerima mas menjadi suami kamu. Mas tak akan memaksa kamu untuk melaksanakan kewajibanmu sebagai istri jika kamu belum siap. Tapi izinkan mas membuatmu menerima dan mencintai mas. Jujur mas telah lama menganggumi, menyayangi dan mencintai kamu sebagai wanita bukan seperti om kepada ponakannya." Ucapnya tanpa jeda dengan jelas
"Apaaa??? Aku ga salah dengar sejak kapan perasaan itu ada padanya?? Apakah perlakuan baiknya selama datang ke rumah itu salah satu bentuk perasaannya? Tapi kenapa ga dari dulu dia memintaku pada ayah? Malah membiarkan perjodohanku dengan Mas Hari berlangsung walaupun gagal." Gumam Nayla dalam hati. Berbagai pertanyaan muncul di benak Nayla, tapi hanya dinenak Nayla tak mampu diucapkan.
Terkejut dan berbagai pemikiran berputar di kepalaku, tapi aku tak bisa dengan mudah mempercayai laki-laki matang di depanku ini. Karna dia sudah mengalami dua kali kegagalan di rumah tangga yang tak pernah ku tau alasannya. Aku menerimanya sebagai suami pengganti, bukan karna aku sepenuhnya menerima. Karena hanya bukti balas budiku pada ayah dan ibuku, yang tidak mau mempermalukan mereka dan tak mau merusak bisnis ayahku. Meskipun dulu aku pernah menaruh hati pada om Orion, tapi tidak mudah untukku membuka hatiku padanya, setelah kedua kalinya aku patah hati. Ku pikir setelah beberapa bulan pernikahan ini berlangsung aku akan mintanya bercerai denganku dan selama itu juga aku tak akan pernah memberikan mahkotaku. pikir Naa
****Gimana gimana??? Udah mulai Seru ga****???
Kayaknya si peran Nayla ini aneh banget gitu ya dapet perlakuan sweet, romantis gitu kayak ga mau???
Nah sebenernya Miss emang bikin karakter Nayla yang polos ga pernah bersentuhan dengan pria lebih dari gengaman tangan. gitu loh. Tapi kalo feel-nya kurang
maaf ya karna ini Novel pertama saya. Saya masih pemula banget nih. Bener-bener baru belajar. pernah cita-cita jadi penulis tapi belum pernah coba di platform kayak gini. Tapi karna hobi baca-baca novel author yang keren, bikin Miss semangat nih mencoba nulis novel ini 🤭 Kalo ada masukkan atau saran komen yaa. Mohon berikan komen yang bijak dan membangun. 😊
Miss Nayla insya Allah akan up terus. So stay tune dan jangan lupa Vote, like dan komen 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
👍🏼👍👍👍👍👍🏼
2022-09-02
1
Denys Sabrina
brarti nsy istri ke3 gtu ya..
2022-01-12
0
Alma Lisma
Emang umur nayla itu brapa thor
2021-12-10
0