POV ORION
Mengapa dahulu aku berpikir membelikan rumah untuk hadiah saat ia masuk ke Universitas yang diinginkannya??
Dua tahun sebelum malam itu terjadi insiden dengan Hanum. Aku sudah berniat meminang Nayla kepada ayah Hendra. Dan saat itu aku berpikir keras hadiah apa yang pantas untuk Naylaku agar itu bermanfaat. Dan terlintas begitu saja di pikiranku rumah impian Nayla.
Dulu ia sering bercerita dengan riang kepada Rendra kaka pertama yang usianya sama denganku, saat aku berada di rumahnya. Ditambah aku terus mongorek info rumah impian Nayla kepada Rendra, tanpa ia curiga sedikitpun.
Tanpa sepengetahuan siapapun aku membeli lahan dan mendirikan rumah untuk Naylaku, tentunya menggunakan jasa desain interior ternama.
Dan aku berniat memberikan hadiah ini untuknya saat dia berhasil mendapatkan kuliah dengan beasiswa. Tapi niatku terurungkan karna kecelakaan malam itu dengan Hanum. Ditambah kesibukkan perusahaanku yang tergoncang hebat di luar negeri.
Rumah yang ku tempati ini terlihat seperti rumah minimalis tingkat satu yang terlihat dari luar tapi sebenarnya rumah ini bertingkat 3 ke belakang, perabot rumah yang elegan sesuai dengan rumah impian wanita kecilku. Pekarangan depan dengan kolam ikan dan gazebo belakang yang asri dipenuhi tumbuhan hias dan kolam renang minimalis. Semua desain rumah ini sesuai dengan impian wanita kecilku. Darimana aku tau sedetail ini?? Tentunya kedekatan dahulu bersama keluarganya tak ku sia-siakan untuk mengorek keinginannya, tanpa rasa curiga kepadaku yang menyimpan rasa pada gadis kecil mereka.
Dan sampai detik ini aku menjadi suami Nayla, Hanum calon mantan istriku, tak pernah tau mengenai rumah ini. Selama 8 tahun juga rumah ini tetap terawat karena aku mempekerjakan 6 orang untuk tetap merawat kebersihan, keindahan tanaman dan keamanan rumah Naylaku.
Nayla pun tak pernah tau tentang rumah ini dan betapa besar rasa cintaku padanya.
Ya Rabb ku mohon semoga Nayla adalah wanita terakhir dalam hidupku hingga jannahMu menjadi ibu dari anak-anakku. Lindungi pernikahan kami dari apapun yang akan kami hadapi di depan sana. Ya itu pintaku di sepertiga malam yang harusnya menjadi malam pertamaku dengan Nayla."
POV END
***
"Mas Rion, sore ini jadi yaa kita ke mall untuk belanja bulanan?" Tanya Nayla kepada Orion yang sedang memakaikan jas kerjanya
"Iya jadi dek, kamu tunggu mas di rumah ya. Jangan kemana-mana. Mas pulang lebih awal." Jawabnya sambil mendekati Nayla yang sedang menyisir rambutnya di depan meja rias
"Adek boleh ke workshop bentar ya??? Cuman cek keadaan disana, bentar aja, pelase??" Tanya Nayla dengan memelas
Orion menghela napas dengan berat
"Besok ya, hanya ke workshop saja kan? Dan cukup hanya sampai jam 2, itupun kamu dianter supir ya." Orion memberi izin dengan tegas
"Ya allah om Rioooon, udah cuman sebentar dianter lagi, aku bukan anak kecil ooooom." rengek Nayla
"Ikuti kata mas atau ga sama sekali???"
"Astagaaa....iyaiyaiyaa....baru dibiasain bilang mas karna suamiku ini ga nyebelin, sekarang udah nyebelin pake banget iiih, dasaaar om...om..." Ucap Nayla dengan suara bawel khas Nayla dengan memanyunkan bibirnya yang membuat Orion selalu gemas
"Hahaha, nah ini baru istrinya mas yang penurut." Tawa Orion dengan gemas mencubit pipi cabi Nayla
"Sakiiit iih, kebiasaan nyubit pipi orang." Ringis Nayla dengan menepis tangan Orion dari pipinya
"Hahaha abisnya kamu lucu, dek."
"Tauu, aaah sebeeel." Kesalnya sambil berjalan keluar dari kamar
Seperti pagi hari lainnya sarapan Orion yang disiapkan Nayla, hal-hal kecil itulah yang selalu di dambakan Orion dari indahnya berumah tangga. Berbeda dengan pernikahan pertama dan kedua Orion dengan wanita yang sama-sama mencintai, mencintai harta Orion tepatnya.
"Mas mau ini ga?" Tunjuk Nayla ke menu Capcay masakan buatannya
"Mas mau makan semua menu yang kamu masak ini." Tunjuknya ke beberapa menu di hadapannya
"Ya ampun mas, dasar ReW09, hahaha." Ceplos Nayla dengan tawa riangnya sambil memberikan piring berisi makanan
"Gapapa ReW09, selama mas abisin masakan adek. Awas ya dek jangan sekali-kali masakkin orang lain tanpa seizin mas." Ucap Orion dengan posesif sambil menyuapkan makanan ke mulutnya
"Ya allah mas iiih apaan siih, sampe masakin aja harus izin. Lebay iih." Nayla menjawab dengan nada kesal
"Ya pokonya harus seizin mas, ga boleh ada yang nikmatin, lezatnya masakan kamu selain mas dan orang yang mas beri izin untuk makan masakan kamu, sayang."Jawab Orion dengan penuh ketegasan dengan nada lembut
"Lah terus kalo, ayah ibu atau kaka-kaka, adek kesini mas lagi sibuk terus adek biarin mereka kelaparan aja gitu???" Nayla bertanya masih dengan nada kesal
"Ya mereka termasuk pengecualian dong sayang." Jawab Orion dengan senyuman
"Sekalian aja bikin list orang yang boleh ade masakkin, Biar ga repot adek minta izin sama mas." Asal ceplos Nayla
"Ide bagus dek, nanti mas list-in ya hahaha." Jawabnya dengan tawa sambil menaikkan turunkan alis menggoda Nayla
"Astagaaaa maaas iih, ga lucu." Teriaknya dengan wajah kesal menggemaskan sambil memukul mukul bahu kanan Orion
"Hahaha, abisnya kamu lucu dek. Gimana kakak-kakak kamu ga suka godain kamu kalo kamunya gini." Ledek Orion sambil memeluk erat tubuh Nayla dari samping dengan mengelus surai panjang hitam legam Nayla
Nayla mencoba melepaskan pelukan Orion, tapi pelukkannya makin erat.
"Udah iiih, kapan pergi kerjanya. Nanti ga jadi ke mallnya. Lepasiiin iih..." Rajuk Nayla sambil mencoba melepaskan pelukan Orion
"iya...iyaa tuan putri. Mas pergi, kamu pakai hijabnya ya, kamu hanya boleh lepas hijab kalau mas ada di rumah aja ya, dengan catatan ga ada orang lain selain keluarga." Ingat Orion dengan tatapan penuh damba sambil mengelus pipi Nayla
"Siap laksanakan, suamiku." Nayla menjawab dengan lugas
"Mas pergi ya, sayang." Pamitnya sambil mencium kening Nayla
***
Suara deru mobil terdengar memasuki pekarangan rumah.
"Assalamu'alaikum, dek..." Salamnya tanpa ada yang menjawab. Orion masuk ke rumah menuju lantai 2
Pintu kamar dibuka, tapi tak menampakkan keberadaan istri kecilnya. Terdengar suara gemercik air di kamar mandi. Sudah dipastikkan Nayla di dalamnya.
Tak lama kemudian,
Ceklek
"Sayang, baru mandi?" Tanya Orion bangun dari duduknya di sofa mendekati Nayla yang baru keluar dari kamar mandi, dengan keadaan handuk dililit di tubuhnya.
"Iya mas, jangan deket-deket iih. Nanti kelepasan lagi, masih halangan tau." Nayla menjawab dengan ketus dengan memundurkan langkahnya menuju Walk in closet
"Ya allah dek, mas cuman mau salamin tangan mas ke kamu. Biar kebiasaan kalo suami pulang salim ke tangannya, bukan malah diketusin, mikir mesum lagi, haha" Ucap Orion mendekat Nayla dengan tangan yang diulurkan untuk Nayla menyalaminya
"Iih siapa yang mesum, emang kenyataan tiap kali ada kesempatan kamu mah mas suka main nyosor-nyosor aja." Kesal Nayla dengan melangkahkan diri ke dalam walk in closet mengabaikan Orion yang terus menggodanya
"Hahaha." Orion malah semakin tertawa melihat Nayla yang kesal dengan ekpresi menggemaskannya. Orion selalu menyukai ekpresi kesal menggemaskan Nayla yang jika digoda
Gemes ga sama pasangan NaRi, Nayla Rion ini??
Lagi adem, ayem, gemes gemes gimana gitu ya 🤭
Eits setelah drama - drama gemes nih ada yang lebih uwuuu binggo, menuju malem pertama 🤭
Stay tune, tapi like, vote dan komen dulu dong biar miss nayla double triple updatenya 😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
author masa istri kecil umurnya 27 thn ea harusnya kalo istri kecil tuh umur 20 thn ke bawah dong kalo umur 27 thn itu udah dewasa
2022-09-02
0
Arya Umam
Anaknya mana Thor ???🙏🙏
2022-08-07
0
Supira
Di sini hanya bisa berhayyal saja, punya suami romantis dan penyayang.
karena yg ada sipat suami selalu cuek, dan pelit.
memang di dunia nyata, ndak seperti di cerita"novel,
2022-05-08
0