Pagi kembali datang, matahari mulai menampakan sinarnya, di sebuah kamar Alya Tengah berusaha untuk bangun namun rasa sakit di sekujur tubuhnya tak mampu membuat tubuhnya berdiri.
“Sakit” ringis Alya tertahan, karena rasa sakit itu membuat air mata Alya menetes.
Samar-samar Kenan mendengar suara isak tangis, perlahan matanya mulai terbuka, dia melihat kesamping terdapat Alya yang tengah berusaha berdiri sembari memegangi kepala ranjang.
Kenan kaget kenapa Alya bisa ada di kamarnya ?? Apa yang Alya lakukan di kamar itu ?? Kenan merasakan kalau saat ini dia tidak memakai pakaian, Kenan menyingkap selimut nya hingga dia dapat melihat tubuhnya polos di balik selimut tersebut.
“Apa yang terjadi semalam” batin Kenan.
Sejenak kejadian semalam kembali terlintas di pikiran nya, dimana dia mendapati Diana sedang selingkuh dengan laki-laki lain, hingga semalam Kenan pergi ke Klub Malam dan disana dia meminum sangat banyak.
“Hiks---Hiks---Hiks”
Kenan menoleh saat mendengar suara tangis Alya.
“Ngapain lo disini ??” Kenan menepuk mulutnya sendiri bukan itu yang ingin dia tanyakan melainkan “Dimana yang sakit”
Alya menoleh ke arah Kenan, matanya sembab dan hidung nya memerah, ingin sekali dia meneriaki Kenan karena pertanyaan konyol Kenan tapi entah kenapa tenaga Alya tidak ada hanya untuk menjawab pertanyaan Kenan.
“Maaf” tiba-tiba Kenan mengucapkan kata itu, dia sadar sekarang pasti dia telah melakukan sesuatu kepada Alya melihat tubuh dirinya dan Alya sama-sama polos.
Alya meremas selimut yang menutupi tubuhnya.
“Tidak perlu meminta maaf, karena ini memang sudah menjadi kewajiban ku untuk melayani Kakak” jawab Alya.
Mendengar itu Kenan terdiam, benarkah Alya masih mengingat kewajiban nya sebagai seorang istri setelah apa yang telah dirinya lakukan.
Kenan bangkit dari tidurnya, kemudian ikut duduk di samping Alya.
“Lupakan kejadian semalam !! Anggap saja itu tidak pernah terjadi !!” ucap Kenan tanpa perasaan.
Sontak Alya menatap tajam ke arah Kenan, sakit sekali rasanya, air mata nya mengalir dengan deras.
“Iya” hanya itu jawaban Alya.
Dengan sekuat tenaga Alya meraih pakaian nya yang tergeletak di lantai, setelah mendapatkan Alya memakai pakaian nya kembali.
Saat ini Alya sudah berpakaian lengkap, dengan berusaha Alya berdiri untuk keluar dari kamar Kenan.
Kenan hanya memandangi Alya yang meringis kesakitan, hingga Alya berpegangan pada dinding saat melangkah keluar.
Setelah Alya keluar dari kamarnya, Kenan hendak pergi ke kamar mandi, saat hendak bangkit Kenan melihat ada noda darah di seprai tempat tidurnya.
“Sial” umpat Kenan saat menyadari kalau Alya masih perawan..
*******
Sementara di lantai bawah Alya langsung berlari ke kamar mandi, dia menumpahkan tangis nya disana.
“Sakit sekali rasanya” ucap Alya terbata-bata.
Kenapa Kenan bisa bicara seperti itu, Kenan meminta Alya melupakan kejadian semalam.
Alya terus menangis di dalam kamar mandi itu.
Setelah lama menangis Alya memakai handuk nya dan keluar dari kamar mandi, dia mengganti pakaian nya kemudian merebahkan badan nya di atas tempat tidur, dia tidak berniat untuk memasak ataupun mengerjakan pekerjaan lain nya, saat ini yang dia butuhkan hanya menenangkan diri kemudian melupakan kejadian semalam sesuai permintaan Kenan.
********
Kenan baru saja turun dari kamarnya, dia melihat meja makan kosong tidak seperti biasanya yang penuh dengan makanan, Kenan mencari Alya tapi tidak mendapatkan sosok gadis mungil itu.
“Dimana dia ??” tanya Kenan pada diri sendiri
Kenan mendekati kamar Alya, dia menempelkan telinga nya di pintu kamar tersebut.
“Kenapa tidak ada suara apa-apa” ucap Kenan khawatir pasalnya kamar itu tidak kedap suara berbeda dengan kamar Kenan.
“Jangan-jangan dia bunuh diri lagi” batin Kenan.
Dan tanpa aba-aba Kenan langsung masuk kedalam kamar Alya, disana dia mendapati Alya tengah tertidur sangat pulas, Kenan juga dapat melihat sisa-sisa air mata Alya.
“Maafkan aku bocah kecil !!” ucap Kenan tanpa terasa tangan Kenan terangkat dan mengelus pipi Alya.
Saat sadar apa yang dia lakukan Kenan segera meninggalkan kamar Alya, dia takut kalau terlalu lama disana Kenan bisa khilaf lagi.
**********
Seminggu berlalu sejak kejadian itu, Kenan tidak mendapati Alya tersenyum, bahkan Kenan merasa Alya menghindarinya, seperti saat ini Kenan sengaja tidak pergi ke kantor, dia berpura-pura sakit, dia ingin melihat apa Alya masih peduli kepadanya seperti dulu saat Kenan belum mengambil kesucian nya.
Tok----Tok----Tok.
Alya mengetok pintu kamar Kenan, karena melihat Kenan tak kunjung turun akhirnya Alya menemuinya di kamar...
Hening tidak ada jawaban Kenan, Alya memberanikan diri untuk masuk, sehingga dia dapat melihat Kenan masih tertidur disana.
“Kenapa dia masih tidur sih ??" batin Alya.
Dia pun mendekati Kenan kemudian dia membangun kan Kenan.
“Kak bangun !! sudah siang kakak gak ke kantor ??” ucap Alya menggoyangkan tubuh Kenan.
Sejujurnya Kenan sudah bangun, dia hanya ingin Alya memperhatikan nya lagi, setelah Alya datang ke kamarnya entah kenapa hati Kenan terasa sangat bahagia, mungkinkah Kenan sudah mencintai Alya ??
Kenan pura-pura seperti terusik saat Alya membangun kan nya.
“Kakak Kenapa ??” tanya Alya setelah melihat mata Kenan terbuka.
“Gue sakit” ucap Kenan spontan.
Alya mengernyit heran, apa benar kalau Kenan sakit ?? soalnya Alya melihat wajah Kenan tampak segar dan tidak pucat sama sekali.
Alya mengangkat tangan nya, kemudian dia menempelkan punggung tangan nya di kening Kenan.
“Gak panas kok” gumam Alya tapi bisa di dengar oleh Alya.
Dengan cepat Kenan pura-pura batuk.
“Kakak batuk, sudah minum obat ??” tanya Alya.
Kenan menggeleng.
“Bentar Alya ambil obat dulu, setelah minum obat pasti udah sembuh” ucap Alya kemudian pergi dari kamar Kenan.
“Kenapa dia gak khawatir sih, seperti waktu itu” kata Kenan dalam hati.
Sesaat kemudian Alya kembali dengan membawa segelas air putih dan satu butir obat batuk.
“Ini kak minum dulu obat nya biar cepat sembuh ” kata Alya kemudian menyerahkan gelas dan obat itu kepada Kenan.
“Gue gak mau obat yang itu” tunjuk Kenan kepada satu buah pil yang di pegang Alya.
“Terus mau obat yang mana ??” tanya Alya.
“Yang berbentuk sirup biar cepat nelan nya”
“Hahaha, jangan bilang kakak takut obat sejenis pil ini ??” tawa Alya pecah mendengar tingkah konyol Kenan.
“Gak usah ketawa !!! berisik”
“Ok ok, tapi di rumah tidak ada obat batuk dengan bentuk sirup, adanya yang ini jadi kakak minum ini aja” kembali Alya menyerahkan Obat itu kepada Kenan.
“Gue gak bisa minum obat seperti itu !! mending gak usah minum obat”
Kenan itu benar-benar konyol dia tu gak mau minum obat karena dia sadar kalau sedang berpura-pura sakit atau memang dia tidak bisa minum Obat dalam bentuk pil ??
****
**Like
Komen**..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Dairoh
lanjutkan bang cerita sedih sekali
2022-05-30
0
Tan Aling
🤭modus tu mah
2022-04-02
0
Fhebrie
belagu lu kenan.. akhirnya bucin juga nanti
2021-10-11
1