Alya masih saja menangis, meratapi nasib nya sebagai istri yang tidak di anggap.
“Bukan ini pernikahan yang aku inginkan, bukan Ya Allah, aku hanya ingin menikah dengan orang yang mencintai aku” kata Alya sesegukan, dada terasa sesak.
Sementara itu di kamar Kenan, Diana sedang mengompres Kenan, memberikan perhatian kepada Kenan.
“Sayang aku lapar” ucap Kenan manja.
“Ya sudah aku pesenin makan dulu, kamu mau makan apa ??” tanya Diana.
Kenan menggeleng “Aku mau kamu bikinin aku bubur” ucap Kenan dengan suara lemah nya, rupanya dia benar-benar sakit saat ini.
“Tapi kamu tau sendiri kan kalau aku gak bisa masak”
Kenan menghela nafas nya, rupanya dia sedikit lupa kalau Diana tidak bisa memasak, mungkin karena dia sering mendapati Alya memasak untuk nya.
“Aku pesenin aja ya” kembali Diana membujuk.
“Iya” Kenan pun pasrah.
“Ok selesai” ucap Diana saat dia sudah berhasil memesan bubur yang di inginkan Kenan melalui ponselnya.
Kenan hanya membalas dengan senyuman, entah kenapa hari ini dia ingin sekali makan masakan Alya, tapi dia enggan untuk meminta, gengsi nya masih terlalu besar.
Setelah lama menunggu akhirnya pesanan Diana datang juga.
“Aku kebawa dulu ya, mau ambil pesanan kamu” ucap Diana dengan beranjak hendak keluar dari kamar Kenan.
“Hmmm" hanya itu jawaban Kenan.
Diana pun keluar dari kamar Kenan, saat dia menuruni anak tangga dia bertemu dengan Alya, Diana melihat mata Alya yang sembab dan Diana yakin kalau Alya habis menangis.
“Kasian banget sih hidup lo, status nya istri sah Kenan tapi tidak di anggap apa-apa sama Kenan, kalau gue jadi lo mending gue pergi deh yang jauh” kata Diana sembari tersenyum sinis, kemudian dia melangkah pergi dari harapan Alya.
Alya mengelus dada nya, mencoba bersabar atas segala yang terjadi, dia yakin kalau itu semua adalah takdir nya.
Tidak lama Diana kembali, sedangkan Alya masih berdiri di tempat semula, Diana tidak menghiraukan Alya yang terus menatapnya, dia terus berjalan ke arah dapur untuk mengambil mangkok dan sendok, dan kemudian Diana menaiki anak tangga untuk kembali ke kamar Kenan, tapi saat berpapasan dengan Alya, Diana berkata.
“Lo gak capek berdiri terus di sini??” tanya Diana tapi tak ada jawaban dari Alya.
“Ya sudah kalau gak capek, berdiri aja terus sampai malam” kemudian Diana berlalu meninggalkan Alya yang masih mematung menatap ke arahnya.
*******
Waktu terus berlalu, sore kembali datang, tapi Diana belum juga keluar dari kamar Kenan.
“Apa dia akan menginap ya ??” batin Alya.
Akhirnya Alya naik ke atas untuk ke kamar Kenan, atau lebih tepat nya Alya ingin mengusir Diana, karena Alya rasa itu tidak pantas untuk suaminya berada satu kamar dengan wanita lain sementara istri sah nya ada di rumah tersebut.
Tok---- Tok----Tok Alya mengetok pintu kamar suaminya, ceklek pintu pun terbuka dengan Diana yang berdiri di sana, Alya dapat melihat Diana seperti bangun tidur.
“Ada apa, gangguin tidur gue aja lo” tanya Diana dengan kesal.
“Maaf mbak ini sudah sore, apa mbak gak pulang ??” ucap Alya dengan lembut.
“Lo ngusir gue ?? Heh lo pikir lo siapa ?? Ini rumahnya Kenan bukan rumah lo, jadi yang berhak ngusir gue adalah Kenan bukan lo” bentak Diana.
“Tapi mbak gak pantas berada satu kamar dengan suami orang”
Diana hendak menjawab tapi suara Kenan membuat mereka terdiam.
“Ada apa sayang ??” tanya Kenan saat menghampiri Diana, dia berdiri di samping Diana dan tangan nya merangkul pundak Diana, Alya semakin sakit melihat semua itu.
“Dia ngusir aku Ken, katanya aku gak pantas disini” ucap Diana dengan suara sedih.
Mendengar itu, Kenan sangat marah, dia menatap tajam ke arah Alya.
“Sini lo” ucap Kenan kemudian menarik tangan Alya menuruni anak tangga, Alya meringis sakit saat pergelangan tangan nya di cengkram dengan erat oleh Kenan.
Setelah menuruni anak tangga, Kenan langsung menghempaskan tubuh mungil istrinya, membuat Alya langsung terduduk di lantai.
“Atas dasar apa lo sampa ngusir Diana hah ??” bentak Kenan membuat Alya langsung menangis.
“Kak, Alya rasa itu tidak pantas untuk kalian berduaan terus didalam kamar, Alya hanya menyuruh dia pulang itupun Alya lakukan dengan lembut”
“Sama aja lo ngusir dia b***h, ini rumah gue ya jadi yang berhak nentuin siapa saja yang boleh masuk ke rumah ini hanya gue, lo itu cuman numpang disini”
Deggggg
Jantung Alya berdegup sangat kencang, Alya tidak menyangka kalau Kenan akan mengatakan hal itu, Alya sadar kalau dia hanya menumpang di sana, tapi entah kenapa saat kata itu keluar dari Mulut Kenan Alya sangat merasakan sakit.
“Tapi kak aku ini istri sah kakak”
“Iya tapi bagi gue lo itu bukan apa-apa, jangan pernah berharap kalau gue akan menganggap lo istri sah gue”
Kenan terus membentak Alya dengan kata-kata kasarnya, sementara Alya hanya menangis, sakit sekali rasanya di perlakukan itu pada suami nya sendiri.
Sementara di atas tangga, Diana tersenyum dengan penuh kemenangan, dia bahagia melihat Alya di perlakukan oleh Kenan.
Kemudian Diana turun dia mendekati Kenan kemudian dia memegangi lengan Kenan.
“Sayang udah ya jangan marah-marah terus kamu kan belum sehat benar, udah gak papa aku pulang aja” ucap Diana dengan nada manja.
“Aku anterin ya” jawab Kenan sembari tersenyum manis.
“Gak usah aku bisa sendiri kok, kan aku bawa mobil”
“Ya udah, kamu hati-hati di jalan ya”
“Iya sayang, kamu istirahat semoga cepat sembuh”
Sebelum pergi Kenan mencium kening Diana, Alya memalingkan muka nya saat melihat adegan itu, Diana pun berlalu untuk segera pergi dari kediaman Kenan.
Alya masih saja menangis, tapi Kenan tidak peduli akan hal itu.
“Cepetan masak gue lapar" ucap Kenan.
Dengan cepat Alya berdiri “Iya kak” jawab Alya dan langsung menuju dapur untuk memasak buat makan malam.
Walaupun hatinya masih merasakan sakit, tapi Alya tetap ikhlas memasak untuk suaminya, baginya itu adalah sala satu kewajiban nya sebagai seorang istri.
Setelah lama berkutat dengan peralatan masak nya, akhirnya selesai juga, Alya menata hasil masakan nya di atas meja makan.
Kenan yang menunggu di ruang keluarga, langsung beranjak saat mendengar suara Alya yang bilang “Akhirnya selesai juga” Kenan mengamati setiap masakan sang istri sungguh menggugah selera, entah kenapa Kenan selalu menyukai setiap masakan yang dibuat oleh Alya.
Alya menarik kursi yang sering di duduki Kenan.
“Silahkan kak” ucap Alya dengan sopan.
Sungguh Alya begitu menghormati Kenan sebagai suaminya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Parti Barokah
Torrr...dirimu yg bikin kenan & diana nyiksa aliya,aku yg geregetan...heeemmm....😡😡😡
2022-05-13
0
Eni Supriyono
hasil penyelidikan praz mana ini..lelet amat...
2021-11-16
0
Nuzlie🎭eiLzun
dasar suami kemprettt.. ditinggali bru tau rasa
2021-11-13
1