Setelah menempuh perjalanan 1 jam kini mobil mereka sudah berhenti di depan pagar besi, Rian membunyikan klakson mobil nya, hingga tak berapa lama seseorang pria membuka pagar itu.
Dan tampaklah bangunan megah, yang membuat Alya berdecak kagum.
“Rumah nya bagus banget” batin Alya.
Mereka turun dari mobil, begitupun dengan Alya, dia masih memandangi rumah megah dan mewah itu, dari luar saja seperti ini apalagi di dalam nya pikir Alya.
“Ayo masuk Nak !!” ajak Pak Bayu.
“Eh, ayo Pak” jawab Alya malu-malu.
Pak Bayu melangkah duluan, di ikuti oleh Alya di belakang nya, saat melewati pintu utama Alya sudah di sambut dengan baik oleh beberapa pekerja di sana.
“Selamat datang Nona muda” sapa seorang wanita paruh baya.
Alya hanya tersenyum, dia tidak tau harus menjawab apa, apalagi tadi dia di panggil “Nona muda” membuat Alya merasa tak pantas.
“Tolong antar kan dia ke kamar nya !! dan layani dia sebaik mungkin !!” pinta pak Bayu dengan nada yang sangat tegas.
“Baik tuan” lagi-lagi yang menjawab wanita yang menyapa Alya tadi.
Kemudian pak Bayu beralih kepada Alya.
“Masuk lah ke kamar mu Nak !! istirahat dulu, kamu pasti capek” titah Pak Bayu dengan halus.
“Baik Pak” jawab Alya tak kalah lembut.
“Mulai sekarang panggil Papa ya !!” ucap pak Bayu tersenyum.
“Iya Pak___ Eh Papa” jawab Alya masih sangat canggung.
“Mari nona ikuti saya” wanita paruh baya itu mengantarkan Alya ke dalam kamar nya.
...********...
Sementara Kenan sedang sangat frustasi karena melihat wanita yang di jodohkan dengan nya adalah seorang remaja yang baru tamat SMA.
“Papa gak bisa apa cari yang lebih dewasa sedikit dari dia ??” gerutu Kenan.
Tidak lama ponsel Kenan berdering, segera Kenan mengambil ponsel yang dia letak kan di atas meja samping ranjang tempat tidurnya, Kenan melihat ternyata yang memanggil nya adalah Diana, segera Kenan menggeser menu hijau untuk menjawab panggilan tersebut, kemudian menempelkan benda pipih itu ke daun telinga nya.
“Kamu dari mana saja Kenan ??” belum sempat Kenan bilang Halo suara keras milik Diana sudah memekakkan telinga nya, bahkan Kenan menjauhkan ponsel itu karena telinga nya merasa sakit mendengar suara Diana.
“Maaf yang” jawab Kenan setelah kembali menempelkan ponselnya ke telinga.
“Maaf-Maaf, emang kamu dari mana ?? aku telfon dari tadi gak di angkat-angkat, aku cariin ke kantor kata sekretaris kamu, kamu gak masuk hari ini, kamu kemana ??” ucap Diana tampak emosi.
“Tadi aku nganterin Papa ke rumah teman nya yang ada di kampung, Maaf kalau tidak mengabari mu terlebih dahulu” jawab Kenan berbohong, karena dia tidak mungkin bilang ke Diana kalau hari ini dia bertunangan, bisa-bisa Diana ngamuk.
“Beneran ??” /Diana
“Iya sayang” /Kenan.
“Ok deh aku percaya, tapi jangan di ulangi lagi ya !! Hemm, ke apartemen dong sayang, aku kan kangen” /Diana
“Ok aku jalan sekarang ya, tunggu aku di sana” /Kenan.
Setelah panggilan terputus, Kenan segera bersiap-siap untuk menemui sang kekasih, terlebih dahulu dia mandi agar badan nya tampak sangat segar.
...*********...
Alya masih mengamati interior kamar yang sekarang dia tempati. tapi Alya tidak merasa bahagia sedikit pun, kepergian kedua orang tuanya masih menyimpan duka mendalam di dirinya.
Perlahan cairan bening turun membasahi pipi mulusnya, kemudian Alya membuka tas selempang nya dan mengambil sebuah foto berukuran 5R, foto itu adalah foto dia bersama kedua ayah dan ibunya, Alya semakin menangis seseguk kan.
“Ayah, Ibu, Alya rindu” ucap Alya dengan bibir bergetar.
“Sekarang Alya sudah bertunangan dengan pria pilihan Ayah, Ayah senang kan di sana ?? walau sulit bagi Alya untuk menerima perjodohan ini, tapi Alya akan berusaha menerima nya, itu semua demi Ayah supaya Ayah tenang di sana” Alya bercerita dengan sebuah foto yang ia genggam, seolah-olah dia sedang berbicara kepada kedua orang tuanya.
Lama menangis akhirnya Alya merasa ngantuk, kemudian Alya merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk itu, matanya perlahan menutup dengan memeluk foto dirinya bersama kedua orang tuanya.
...*******...
Kenan sudah di dalam mobil untuk menemui Diana sang kekasih.
30 menit kemudian Kenan sudah sampai di apartemen Diana, dengan segera dia memencet code untuk masuk kedalam apartemen itu, setelah pintu terbuka Kenan segera masuk.
“Hai sayang kamu sudah sampai rupanya” ucap Diana yang baru keluar dari kamar nya.
Kenan hanya tersenyum manis, kemudian dia mendekat ke arah Diana, mereka berdua berpelukan menumpahkan segala rindu karena dari kemaren mereka tidak bertemu.
“Kangen” ucap Diana dengan manja.
“Sama” jawab Kenan
“Kamu sih sibuk terus”
“Hehe, Maaf sayang”
Kenan membawa Diana duduk di sofa, Terlebih dahulu Kenan memesan makanan untuk mereka berdua makan malam, Kenan mengelus rambut panjang Diana, walaupun Kenan dan Diana sudah berhubungan lama tapi Kenan selalu menjaga batas nya, dia belum pernah melakukan hal yang lebih seperti hubungan suami istri, walau terkadang Diana dengan suka rela menyerahkan dirinya kepada Kenan, tapi Kenan menolak dia ingin menikmati tubuh sang kekasih saat kata SAH sudah di ucapkan oleh penghulu dan para saksi.
“Sayang kamu kapan nikahin aku ??” selalu itu yang Diana tanyakan, walau dia sudah tau jawaban dari Kenan apa.
“Tunggu sebentar lagi” iya itulah jawaban Kenan terkadang membuat Diana kesal, dia sempat berpikir kalau Kenan hanya mempermainkan dirinya.
“Sampai kapan dong”
Kenan menghembuskan nafasnya pelan, kemudian dia menghadap ke Diana, menangkup pipi Diana dengan kedua telapak tangan nya, dan Cup Kenan mencium bibir Diana.
“Tunggu sampai Papaku berkata Iya” ucap Kenan supaya Diana mau mengerti, itulah Kenan walau dia sering membantah ucapan Papanya tapi Kenan selalu meminta restu kepada seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya, Sama dengan hal nya menikah, Kenan tidak mau menikah tanpa restu sang Papa.
Diana akhirnya pasrah, percuma dia memaksa Kenan untuk segera menikah dengan nya, karena segala cara telah dia lakukan tapi Kenan tetap tidak mau menikah dengan nya jika dia belum mendapat kan restu papa nya.
“Kapan sih Papa nya Kenan mati ?? biar aku bisa menikah dengan Kenan” batin Diana geram, dia sudah cukup sabar menunggu selama ini.
Tidak lama kemudian, pesanan makanan Kenan sudah sampai, Diana segera membantu Kenan untuk menyiapkan makan malamnya, walau hatinya masih sangat jengkel, karena belum bisa menikah dengan Kenan.
“Ayo makan !!” ajak Kenan.
“Kamu makan aja sendiri, aku gak laper” ucap Diana ketus.
“Kamu kenapa ??” Kenan bertanya, karena dia yakin Diana saat ini sedang marah.
“Pikir aja sendiri” jawab Diana kemudian meninggalkan Kenan sendiri di meja makan.
“Setelah ini kamu langsung pulang saja, aku lagi gak mood sama kamu” ucap Diana lagi baru setelah itu dia masuk ke dalam kamarnya, tak lupa dia menutup pintu kamarnya dengan sangat kencang.
*
*
*
Like.... Komen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
linamaulina18
y kmu menjaga blm tentu cwe kmu jgn2 g perawan LG lg
2023-06-01
0
Neni Sumarni
putusin aja....
2022-06-08
0
Parti Barokah
Tipe cewek yg gk tulus cintanya,blm apa2 malah udh di'ain bpk"y mati tor...😭😭😭
2022-05-12
0