Kriukkk… Kriuk….. (Bunyi perut cinta yang kelaparan)
Cakra mengangkat kepalanya sembari melihat cinta “Kamu lapar?”
“Ti, tidak pak” Cinta berbohong.
“ Baiklah, terus berdiri!”
“ Hah? I…iya pak, saya lapar. Tadi pagi tidak sempat sarapan," kini cinta jujur.
“ Mau makan apa?” Cakra masih duduk di kursi kerajaannya.
“Saya bawa bekal dari rumah pak, ibu sudah menyiapkan bekal untuk saya sebelum berangkat bekerja,” Cinta.
“ Baiklah, ambil bekalmu dan bawa kemari. Kita makan disini saja," Cinta masih terpaku di tempatnya, mencoba
mencerna ucapan cakra.
“Kita? Aku dan Pak Bos? Makan bersama? Mimpi apa aku semalam?”
“CEPAT!” Cakra.
“ Ba, baik pak!” Cinta langsung berlari, meskipun kakinya terasa pegal.
Cinta membawa bekalnya masuk keruangan cakra. Meletakkan kotak itu di meja depan sofa yang yang ada di ruangan itu.
Cinta mengambil piring dan membagi makanan yang telah di bawanya dari rumah. Piring yang telah diisinya diberikan kepada cakradan merekapun makan berdua. Tak mungkinkan dia makan sendiri.
“Makanan segini mah, mana kenyang?” Batin cinta meronta.
Tak lama setelah makanan mereka habis, bima masuk membawa sekotak pizza, ya cakra telah memesan makanan cepat saji untuk mereka berdua.
Niat banget ya makan berdua. Bimapun keluar dari ruangan itu.
“ Makanlah, aku yakin kamu masih lapar” Cakra sambil membuka kotak pizza itu .
Tak usah jaim jika berurusan dengan perut, jika lapar jawabannya, ya makan. Masih membutuhkan beberapa jam untuk pulang ke rumah.
Cintapun mengambil sepotong pizza, terlebih dahulu memberi saus di permukaan pizza tersebut. Potongan pertama telah habis, dia kembali mengambil potongan ke dua dan kembali memberikan saus pada permukaan
pizzanya. Merasa kurang pedis, dia berinisiatif memberikan saus lebih banyak pada pizzanya dan,…..
SROOOOTT……………..
Sausnya muncrat….. mengenai pakaian kerja cakra. Tak tanggung-tanggung mulai dari jas, dasi dan kemejanya.
“ ASTAGAAA! Kamu memang ceroboh, bagaimana bisa sausnya sampai mengotori pakaianku.” CAkra sambil melepaskan kemeja dan dasinya melemparkannya kepangkuan cinta.
“ Lalu bagaimana dengan ini?” sambil menunjuk pada kemejanya.
“ Mana HPmu?” Cakra dengan ketusnya. Cinta mendorokan hp miliknya, cakra mengambil ponsel cinta dan menekan beberapa angka.
“ Habiskan!” menunjuk pada pizza tersebut, dan beranjak ke sebuah ruangan.
Cakra menyediakan beberapa stelan pakaian kantor disana untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini.
Cintapun menutup kotak pizza itu, dan membawanya keluar ruangan cakra sementara tangannya yang lain membawa jas dan dasi cakra.
Ketika cakra keluar dari ruangan pribadinya, dia hendak memberikan kemejanya yang kotor tersebut tapi sudah tak menemukan cinta disana.
“Hah…. Sudah pergi? Tak bertanggung jawab”. Cakra
Malam Di rumah CInta.
Cinta mulai mengeringkan jas dan dasi cakra, dia telah menceritakan semuanya pada ibunya tentang mengapa dia membawa pulang pakaian pria ke rumahnya. Setelah makan malam bersama ibunya, diapun kembali ke
kamarnya untuk istirahat tiba-tiba.
Drrttt…..
drrttt….
Ponsel cinta bordering.
Cinta mengambil dan melihat layar ponselnya dengan tulisan BIG BOSS is calling. Ya cakra sendiri yang memberi nama pada nomornya sendiri di ponsel cinta. Malu dan sedikit kesal dengan kejadian tadi siang. Cinta menekan tombol hijau dilayar ponselnya.
“ Halo,” cakra.
“ Halo, selamat malam pak!” Cinta.
“ Jas saya sudah kamu laudry?” Cakra disebrang sana.
“I, iya pak, sudah saya cuci.”
“Hah, kamu cuci sendiri? Memang kamu tau caranya cuci jas kayak gitu? ” Cakra.
“ Ma, maksud bapak?” Cinta mulai gusar ketika cakra berbicara tentang jasnya.
Duhh, jas..... Pasti mahal tuh? bakalan kena masalah lagi nih???
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments