“Ma, maaf pak! Maafkan saya pak! Saya tidak sengaja. Bu, bukan maksud saya merayu bapak. ” Cinta menjawab dengan terbata-bata.
Cakra berjalan menuju sofa panjang yang ada di ruangannya. Dia duduk dengan menyilangkan kakinya.
Malu memang, tapi dia masih mengendalikan raut wajahnya.Kemudian melentikkan jarinya seolah berkata pada cinta untuk mendekat.
“Baiklah hukumanmu kali ini, karena kamu yang memintanya maka akan ku turuti. Em, goda aku!” Perintah Cakra.
“ Hah? Menggoda lagi? aduh, aku gak tau menggoda pak. Aduh! Pak bos g punya cermin apa? Pak bos ingat umur dong! Duh nih bos doyan kali yah kalau dipuji-puji? Lagian yang tadikan g sengaja.” Cinta menutup matanya mencoba berfikir.
“ Atau kamu bisa mengundurkan diri dari sekarang?” Ancaman Cakra.
Tak ingin berlama-lama berada di depan pria ini, cintapun menarik nafas dalam-dalam, “ Pak bosku yang tampan maafkan atas segala khilafku dan ketidak sengajaanku! Pak bos yang keren,tercakep, terindah, sedunia khayalan, SARAN HEO!” Cinta sambil menyilangkan ibu jari dengan telunjuk jarinya mengarahkannya kepada bosnya yang sedang duduk, dengan senyuman dan kedipan mata yang menggoda.
“SARAN HEO? Apa itu?”
“SARAN HEO dalam Bahasa korea adalah aku mencintaimu," Cinta menjelaskan.
“ Ha….. ha…. Ha…. Baiklah hukumanmu kali ini selesai. Ingat jika besok belum menemukan ID cardmu kamu harus berhadapan lagi dengan saya.Silahkan keluar dari ruangan ini!”
“ Baik pak, sekali lagi terima kasih.” Cintapun berjalan menuju pintu, membuka pintu dan meninggalkan ruangan angker itu.
Cinta berhenti di depan meja sekretaris DIRUT, dia menghentak-hentakkan kakinya mencoba melepas kejengkelannya yang dipendam selama berada dalam ruangan itu. “ Dasar bos aneh, g ada cermin apa?”
Mendengar gerutu itu veronica sang sekretarispun menghampiri cinta dan berkata “ Hai Gadis manis, apa kau sedang kesal?”
Cinta menatap sekretaris itu dengan tatapan sendu dan dengan wajah memelas, “ aku belum bayar listrik mbak.”
“Dia baru saja keluar dari ruangan bos, trus apa hubungannya sama pembayaran listriknya?” Batin Ve.
Tanpa di sadari Cakra yang tengah berdiri di depan pintunya menyaksikan semua tingakah laku cinta.
“ Apa yang dia katakana vee?” Cakra dengan lantang.
Cinta kaget mendengar suara itu, dia langsung berbalik dan kembali menyilangkan ibu jari dengan telunjuk jarinya
mengarahkannya kepada bosnya, dengan senyuman dan kedipan mata sekali lagi,
“SARAN HEO."
“ Haaaaaahaaaaahaaaa, kau lihat vee! Dia berusaha menggodaku lagi. Haaaaaahaaaaahaaaa.” Cakra seolah menang undian.Bima dan Veronica hanya tersenyum dan menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan bos mereka.
-----
Keesokan harinyaPukul 11.30.
Bima terlihat kembali berjalan di devisi logistic. Dan berhenti di depan meja kerja cinta.
“Apakah anda tidak berupaya memperbaiki kesalahan anda?” Bima seraya menundukkan kepalanya di depan cinta yang sedang bekerja. Sontak itu membuat cinta terkejut dan menjatuhkan ballpoint yang berada di tangannya.
“Ma, maafkan saya pak. Tapi saya telah melaporkannya pada bagian HRD tapi belum ada tanggapan.” Cinta yang sedikit terkejut.
“ Kalau begitu silahkan!” Bima dengan mempersilahkan cinta mengikutinya hanya dengan isyarat tangannya.
“Astaga, apakah aku masih harus dihukum? Hukuman apalagi yang harus kujalani? Tuh bos pasti betul-betul ingin membalas dendam”
Cinta kembali ke ruangan angker itu dengan wajah ditekuk.
Cakra terus menatap komputernya tanpa menghiraukan cinta yang sedari tadi berdiri di depannya.
Hampir setengah jam cinta berdiri, kemudian, Kriukkk Kriuk….. (Bunyi perut cinta yang kelaparan).
Cakra mengangkat kepalanya sembari melihat cinta “Kamu lapar?”
“Ti, tidak pak, ” Cinta berbohong.
“ Baiklah, terus berdiri!”
TO Be Continued!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments