Cinta sedikit mengangkat kedua ujung bibir, membentuk senyuman tanpa memperlihatkan giginya. Sementara cakra berdiri melewati mejanya.
Kini dia berdiri di depan mejanya, menyandarkan pinggulnya pada meja kerjanya,meletakkan kedua tangan di samping tubuhnya. Membiarkan wajah dan tubuhnya yang sedang dipandangi lekat oleh gadis itu.
“Body nya, Ah, bawaannya pengen peluk. Peluk aja kali yah? Duh g tahan nih. Wah, Perfect banget pokoknya! “ Batin CInta.
“Duh, Cinta sadar oi! Dia itu BOS BESAR. Umurnya udah tua juga, Ya iyalah tua, jabatannya aja udah tinggi. Masih banyak cowok di luar sana yang naksir kamu. G mungkin juga tuh orang mau sama kamu. Sadar oi! Sadar! Kamu kesini mau dihukum,bukan mau cuci mata.”
Cinta menggelengkan kepalanya mencari kesadaran dirinya yang sempat terbawa angin kekaguman akan orang yang ada di depannya. Seketika kepalanya kembali menunduk, takut ketahuan kalo dia sempat memuji fisik lelaki yang kini berada di depannya.
“ Sudah puas pandangi saya?” Cakra menyadarkan cinta .“Masih kurang? Mau dipeluk?”
“ Ha, kok dia bisa tau, kamu peramal yah? Ah, apa aku tadi mengatakan sesuatu?”
“ Ti, tidak pak, Maafkan saya!” Cinta.
“ Baiklah kita kembali pada pokok permasalahan. Kamu tau kesalahanmu apa?” Cakra mulai tegas.
“ I, iya pak. Saya menghilangkan ID Card.”
“ Kamu tau ID Card itu apa?”
“ Identitas yang diberikan oleh perusahaan untuk karyawannya.”
“ Jadi kalo kamu tidak memilikinya itu artinya kamu?” Cakra menggantung perkataannya.
“ Maafkan saya pak!” Cinta semakin menunduk.
“ Itu artinya kamu bukan……. atau kamu tidak mau menjadi karyawan dari perusahaan ini. Kalau kamu g mau, kenapa mesti capek-capek kerja lagi?”
“ Hah! Maafkan saya pak.Saya tidak bermaksud begitu, saya takut melaporkan kehilangan itu, karena takut nanti dianggap ceroboh.” Cinta memberikan opininya.
“ Nah, tu ngaku sendiri. Kalau kamu ceroboh,” Cakra.
“ Apa hukuman yang pantas untuk karyawan yang ceroboh sepertimu?” Cakra berjalan semakin mendekati cinta.
"Hah, pak stop! Jangan mendekat lagi pak! Semakin dekat semakin cakep. Aduh! Ganteng banget,
aduh hatiku,” Cinta tanpa sadar meletakkan tangannya di dadanya. mengatur ritme nafasnya.
“ Duh, ganteng banget,” cinta tak sadar mengeluakan suarnya, dan,
“ Buahaaahahaha ” Suara cakra mengelegar di seluruh ruangan. Cinta membulatkan matanya seakan tak percaya apa yang ada didepannya.
“ Coba ulangi sekali lagi!” Perintah cakra.
“ Yang, yang mana pak?” CInta masih belum sadar jika ia telah memuji bosnya.
“ Tadi Kamu bilang aku ganteng, coba ulangi lagi!” ucap cakra masih tertawa.
“ Hah, saya tidak sengaja pak, bukan maksud saya pak,” cinta mencoba memikirkan kalimat cakra.
“SAYA BILANG ULANGI LAGI!” Suara cakra meninggi.
“ Saya bilang bapak ganteng?” Cinta merasa heran dan malu sendiri menutup matanya.
Hening.
Cinta perlahan membuka matanya, karena selama menutup matanya diapun tak mendengar adanya pergerakan dari Pak Bosnya.
Dia mulai mencari keberadaan pria itu, cinta memutar badannya membuat tangannya terayun
menabrak sesuatu yang berharga dibawah sana. Sesuatu yang terlindungi oleh celana hitam milik lelaki yang ia cari sekarang ini. “Hah,” Cinta membulatkan matanya, menutup mulutunya dengan kedua tangannya.
“ Apa yang kau lakukan gadis aneh? Kau ingin menggodaku hah?” Cakra.
“Ma, maaf pak! Maafkan saya pak!Sa-ya tidak sengaja. Bu, bukan maksud saya meng-goda bapak” Cinta menjawab dengan terbata-bata.
To Be Continued!
\=========
Hai teman-teman readers! Terima kasih telah mampir di Novelku.
Mohon dukungannya dengan cara like, komen,dan vote.
Author menerima segala kritik dan saran, Namun dimohon agar tetap menjaga bahasa agar tetap sopan dan santun.
Karena Author juga punya hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Noor Dech
🤣😂🤣😂
2021-07-21
2