Bertingkah Absurd

Keesokan Harinya.

** Gedung BR Group **

Tok.. Tok.. Tok.

"Permisi pak,?" Ucap Martha sang sekretaris.

"Masuk." Jawab Gathan dari dalam ruangan.

"Barusan saya menerima telepon dari pihak Bram's Studio, Mereka menanyakan kapan bapak bisa hadir ke studio untuk menjalani sesi pemotretan majalah?" Ucap Martha setelah masuk ke ruangan Gathan.

"Kapan waktu kosong saya?" Tanya Gathan kembali.

"Menurut schedule, bapak besok dan lusa free dari siang hingga sore." Jelas sang sekretaris sambil membaca schedule yang sudah ia susun untuk kegiatan bosnya selama satu minggu kedepan.

"Baiklah, setelah ini akan saya kabari jika saya sudah memutuskannya." Ucap Gathan.

"Baik pak. Saya permisi." Jawab Sekretaris Martha sambil hendak meninggalkan ruangan yang kemudian hanya dijawab sebuah anggukan oleh Gathan.

Ya, setelah Lisya sibuk dengan pemikirannya sendiri. Akhirnya siang tadi ia memberanikan diri untuk menelepon sekretaris Martha, guna menanyakan kesanggupan sang CEO untuk datang ke studio tempat ia bekerja.

Lisya pikir, selama tidak bertemu secara langsung dia akan baik-baik saja. Ia sudah berencana akan menghindar dengan sekuat tenaga agar tidak bertemu dengan bos gila itu.

BR Group memang sudah menjadi client VVIP di Bram's Studio sejak satu tahun yang lalu. Mengingat relasi sang ayah Bram, membuat nama studio Bram banyak dikenal juga dikalangan bisnis. Apalagi hasil dan pelayanan yang diberikan Bram's Studio sudah tidak diragukan lagi.

BR Group memang menerbitkan sebuah majalah khusus setiap bulannya. Dimana isi majalah itu sendiri adalah seputar laporan perkembangan BR Group di masing-masing bidang. Serta berisi dokumentasi kegiatan sang CEO yang sedang menjalin kerjasama dengan perusahaan lain yang ada di seluruh negeri. Majalah tersebut akan dibagikan kepada seluruh cabang, yang kemudian akan dibagikan kepada seluruh perusahaan rekanannya.

"Bagaimana Teo, kamu sudah menemukan dimana siiii... Aira tinggal dan bekerja?" Tanya Gathan saat melihat Teo masuk kedalam ruangannya.

"Tentu saja sudah bos." Jawab Teo dengan enteng sambil memberikan bukti foto kegiatan Lisya mulai dari di kos sampai ditempat kerja.

"Nona Lisya tinggal di kosan dekat kampus x bos." Jelas Teo sambil memberikan foto kosan Lisya.

"Kenapa kumuh sekali tempatnya? Bahkan mobilpun ga bisa masuk! Dia benar tinggal ditempat seperti ini selama ini? Apa nyaman?"

Gumam Gathan pelan namun masih terdengar samar oleh Teo.

Kemudian Teo hanya tersenyum mendengar perkataan bosnya. Ia tahu bahwa sang bosnya mulai simpati dengan perempuan itu.

"Dan sekarang dia bekerja di Bram's Studio milik putra sulung Pratama Group bos." Jelas Teo kembali

"Brams's Studio?? Bukankah itu studio tempat pemotretanku biasanya? " Tanya Gathan sambil menaikkan alisnya sedikit.

"Benar bos. Bramantya Pratama selaku pemilik studio adalah teman satu kelasnya nona Lisya. Ia sengaja memperkerjakannya karena saat itu mengetahui bahwa nona Lisya sedang membutuhkan pekerjaan. Maka dari itu nona Lisya sempat menolak tawaran pekerjaan SPG event nya saat hukuman telah dicabut." Jelas Teo.

"Mereka berdua juga terlihat akrab saat berada dikampus bos." Lanjut Teo yang sengaja memberikan bumbu-bumbu penyedap rasa untuk mengetahui respon bosnya.

Grep.!

Tangan Gathan dengan reflek mengepal, Namun ia tidak menyadarinya karena sibuk dengan pemikirannya. Teo yang melihat reaksi bosnya hanya tersenyum lebar disamping Gathan.

"Ciihhhh, Ternyata genit juga dia.! Kalo semudah itu dapat pengganti pekerjaan, kenapa harus marah-marah kepadaku saat itu!" Racau Gathan.

"Sepertinya nona Lisya baru bekerja disitu setelah kejadian marah-marah di kantor ini bos." Jelas Teo kembali.

"Teo, sampaikan ke Martha, besok aku akan ke Bram's Studio.!" Ucap Gathan. Entah mengapa hatinya menggebu-nggebu ingin segera mendatangi Bram's Studio.

Jelas karena kamu udah kepo sama areknya mbebs. . 😀

"Baik bos!". Ucap Teo lalu berlalu meninggalkan ruangan bosnya untuk memberitahu perintah bosnya kepada Martha sang sekretaris.

.

.

Keesokan Harinya.

** Kampus xx **

"Sya.. Kamu kenapa kok lemes gitu sih? Kamu sakit?" Tanya Via sambil menempelkan punggung tangannya ke arah dahi Lisya yang saat ini sang empunya sedang menyenderkan kepalanya di meja tempat duduknya.

"Oraakkk.. Aku lagi males aja." Jelas Lisya.

"Why?? Biasanya kamu semangat banget kalo menjelang jam mata kuliah selesai!" Tanya Via penasaran. Karena Via tahu jika Lisya antusias untuk belajar tentang dunia fotografi, agar ia tidak mengecewakan Bram selaku bosnya.

"Kamu tahu Vi, Hari ini si bos gila itu akan datang siang ini buat pemotretan majalah di studio Bram." Jelas Lisya lemas.

" Whattt??? Kamu serius!! Wahhh jodoh ni kamu kayaknya sama bos gila itu!" Pekik Via asal

"Gundulmu Vi." Ucap Lisya bangun lalu menoyor kepala sahabatnya itu.

"Aww. Sya apa-apaan sii?? Kan ga salah aku bilang gitu. Abisnya kamu uda beberapa kali ketemu secara ga sengaja terus kan sama bos gila itu!?" Ucap Viaa.

"Apanya yang ga sengaja??" Tanya Bram yang membuyarkan percakapan keduanya.

"Eh pak bos?" Saut Lisya sambil tangannya memberi hormat kepada Bram.

"Apaan si loe Sya. hehe. Oh ya, Siang ini bakal kedatangan client VVIP kita ya. Siap-siap kita akan lebih sibuk dari biasanya yaa." Ucap Bram tersenyum muaniiisss. Tanpa tahu permasalahan antara Lisya dan Clientnya.

"Siap bos." Jawab Lisya dengan senyum yang dipaksakan.

Angeeeeelll wiisss,,,, angeeelll. Urip ku dipertaruhkan iki nanti! Hahh....

Gumam Lisya dalam hati sambil sesekali menghela nafas.

** Bram's Studio **

Kedatangan client VVIP yang tak lain dan tak bukan adalah Gathan, CEO dari BR Group membuat kesibukan di Bram's studio meningkat menjadi dua kali lipat. Hal itu dikarenakan, Gathan meminta pemotretan dengan berbagai kostum secara mendadak. Dengan dalih, semakin banyak kostum foto, maka akan semakin mudah untuk memilih foto yang terbaik nantinya. 'opooo iyyyooo??' 🤔

Tapi dibalik itu semua, maksud hati Gathan sebenarnya ingin tebar pesona kepada Lisya. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya, sang kakak gantengnya dulu, sekarang menjadi orang yang hebat dan keren. 'Walah mbebs,, uendeeelmuu looh. pingin othor cokot deh'😀

Bagaimana tidak, jika Gathan melakukan pemotretan dengan berbagai kostum, jelas akan semakin membuat dirinya lebih lama disana. Pikirnya, itu akan membuat dirinya tak luput dari perhatian Lisya, dan siapa tahu semakin lama Lisya melihatnya, semakin cepat Lisya mengingatnya. 'Pikirnya'. Entah ilmu dari mana yang ia dapatkan, sehingga membuat ia berfikiran seperti itu. Atau mungkin ternyata virus njelulunya sudah mulai mendarah daging didalam tubuhnya. 🤔

Lisya yang mengetahui jika bos gila telah berada didalam satu studio dengannya, membuat dirinya semakin heboh. Ia dengan sengaja menyibukkan dirinya agar tidak bertemu langsung dengan bos itu.

Lisya mondar mandir, kesana kemari membantu seniornya untuk mempersiapkan keperluan yang dibutuhkan. Hal itu justru semakin menarik perhatian Gathan yang sedang duduk di ruang tunggu VVIP, ruang untuk proses make up dan ruang ganti kostum.

Ya, ruang tunggu VVIP, tempat Gathan dan Teo sekarang, terletak di lantai 2. Dari sana terlihat jelas aktifitas para karyawan yang berada di lantai 1. Ruang VVIP itu tertutup dengan kaca yang tidak bisa tembus pandang dari luar, namun sebaliknya. Seperti yang dilakukan Gathan sekarang, setelah menemukan keberadaan Lisya, justru dirinya lah yang tak luput memandang Lisya yang sedari tadi sedang menyibukkan diri. Matanya bergerak ke kanan dan kekiri. Tubuhnya yang tidak henti duduk, berdiri berulang-ulang kali. Sambil sesekali bibirnya menggerutu tidak jelas mengomentari gerak gerik Lisya dari atas.

"Kasiihan juga, terlihat sibuk sekali dia!"

Gumam Gathan pelan, sambil berekspresi sedih karena merasa bersalah.

"Ehh awas, tu mata karyawan gak lihat apa, ada dia.." Sambil berdiri dari duduknya. lalu kembali duduk lagi.

"Ck, ceroboh sekali dia."

" Kenapa harus angkat itu sih!" Berdiri lagi saat melihat Lisya mengangkat lighting sendiri.

"Ehh, apa itu si teman sekaligus bosnya?" Sambil memajukan tubuhnya ke kaca.

"Cih, masih mending gue kemana-kemana.!" Duduk kembali.

"Eh,,, ngapain dia masuk ke sana?!" Kembali berdiri, sambil memajukan tubuhnya lagi ke kaca supaya dapat melihat Lisya yang sudah terhalang oleh suatu ruangan.

Begitulah serangkaian gumaman pelan Gathan saat melihat aktifitas Lisya dibawah sana. Tak ketinggalan reaksi tubuhnya yang membuat Teo yang sedari tadi memperhatikan tingkah absurd bosnya terkekeh geli sambil menggelengkan kepalanya.

Angel wess, Angeelll.. njelulu sudah kamu Boss. Ilang sudah wibawamu 😆

Gumam Teo dalam hati karena tak habis fikir melihat tingkah bosnya yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

** Studio Lantai 1 **

"Bosss??? Gawat. Bagaimana ini? Model kita untuk pemotretan majalah x mendadak sakit. Saya coba menghubungi model lain, kebetulan mereka lagi full siang ini. Sedangkan foto harus dikirimkan sore ini bos." Ucap salah satu karyawan Bram panik.

"Waduh, kok bisa kebetulan gini yaa....." Jawab Bram kemudian berfikir, siapa yang bisa menggantikannya.

"Permisi bos, lighting nya ini ditaruh mana ya?." Ucap Lisya membuyarkan pikiran Bram.

Bram yang dipanggil menoleh kearah Lisya.

"Ehh, kok kamu angkat ini sendiri sih. Kan ada karyawan laki-laki Sya. Ngapain kamu angkat-angkat ini." Ucap Bram terkejut melihat Lisya mengangkat Lighting sendirian. Kemudian membantunya mengangkatnya.

"Tenang bos, sudah biasa heheh." Jawab Lisya sambil tersenyum muaniisssss.

Saat matanya menatap Lisya, seolah Bram melihat bahwa apa yang sedang didepannya itu sangat lah pas untuk menggantikan model yang berhalangan datang saat ini. Entah mengapa senyum muaaaniissnya membuat ia tersadar bahwa Lisya bisa menjadi penolong nya saat ini.

Ya, si Lisya yang cantik dan imut, serta memiliki tinggi yang semampai dan badan yang padat aduhai, sangatlah pas untuk tema pemotretan kali ini, Bram seperti mendapat angin segar saat itu. Dengan segera Bram menyuruh karyawan tadi untuk membawa Lisya ke ruang ganti untuk di make up dan berganti kostum.

"Sya, Untuk saat ini, saya memohon bantuan kamu. Tapi saya tidak menerima penolakan ya.!" Ucap Bram.

"Maksudnya bos?? " Lisya masih belum mengerti.

"Kamu tolong gantikan model yang berhalangan datang hari ini yaa. Karena sudah tidak ada lagi model yang bisa menggantikannya. Saya rasa kamu juga bisa jadi model dadakan hari ini. Kamu juga hobby berpose kan selama ini?". Jelas Bram yang tau jika Lisya memang aktif di sosial medianya dengan post feed yang dipenuhi dengan foto-foto Lisya dengan pose yang menurut Bram bagus.

"Hahh?? Sa-saya bos? Ga salah? Kan saya bukan model. Apa yakin saya bisa bos?". Tanya Lisya yang masih terkejut.

"Sudaah saya yakin 100%. Cepat kamu ikuti dia. Saya tunggu." Jawab Bram sambil mendorong tubuh Lisya agar segera mengikuti karyawan yang tadi.

To Be Continued. 🖤

Ekspresi Gathan saat sibuk memperhatikan Lisya.

-- Annyeong pembaca yang budiman 💕--

-- Waah, Lisya bakal jadi model dadakan ya.. Kira-kira bagaimana reaksi Gathan ya. Dia yang sudah bertingkah absurd, bagaimana jika melihat Lisya yang berbeda penampilan yaa. Apa semakiin parah njelulunya nantinya?? 😂

Maafkeun telat update, Si bocil ajak begadang.🙏 Janji bakal update 1 episode lagi setelah ini.

-- Jangan lupa Vote, dan aktifkan tombol Favoritnya! 🙏 supaya tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya. Jangan lupa like dan tinggalkan komen supaya author lebih semangat lagi! --

Salam cium dan peluk jauh. 🤗

Terpopuler

Comments

Mommy elle

Mommy elle

njelulu itu apa ya thor? saya jg orang jawa tp kq gk pernah denger? 😁

2021-03-17

0

Klunthink

Klunthink

weehh tk bisa dipungkiri lisya pas sekali jd model ddadakan 😆😆

lnjut thorr

2021-02-15

2

Lia

Lia

Kalau cantik jadi model dadakan pasti bagus mau pose apapun, coba yang pas-pasan :")

Lanjut thor, semangat

2021-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kuda-Kudaan??!!
3 Curi Kesempatan.!
4 Lucknut!
5 Gila yang Sesungguhnya!
6 Salah Lawan!
7 Visual
8 Black List.!
9 Pernahkah di Titik Terendah??
10 Penuh Kemenangan
11 Pekerjaan Baru
12 Peri Kecilku?
13 Lisya adalah Aira.
14 Masih Ingat?
15 Rasa Bersalah
16 Bertingkah Absurd
17 Keong Racun!
18 Jangan Ikut Campur!
19 Percayalah Padaku!
20 Kakak Ganteng?
21 Cemburu?
22 Basah-Basahan Bareng?
23 Peraturan Baru
24 Panggilan Spesial
25 Kamu Harus Jadi Milikku!
26 Berita Buruk
27 Aku Ingin Melamarnya
28 Nyaman Sekali
29 Jantungku Berdegup Kencang
30 Dilamar dengan Ancaman
31 Terpaksa Menerima
32 The Day 'Sah.!'
33 Kuku Pencakar Langit
34 Bibirmu Canduku
35 Pemandangan Indah
36 Saling Terbuka
37 Membiasakan Diri
38 Ritual Wajib
39 Honeymoon (Part 1)
40 Honeymoon (Part 2)
41 Menggemaskan
42 Mansion Utama
43 Jaga Pandanganmu!
44 Cinta atau Obsesi Semata?
45 Katakan Apa Maksudmu?
46 Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47 Pingsan!
48 Pingsan.!
49 Aku mencintaimu.
50 Saling Menyadari Perasaan.
51 Mas Cute!?
52 Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53 Setiap Hari Boleh?
54 Itu Selang?
55 Kencan Ekstrim
56 Dermaga Sudah Siap!
57 Eksekusi Sekarang!
58 Mandi-Mandian.
59 Selalu Membuat Sial!
60 Minta Tolong
61 Minta Maaf.
62 Liburan Yuk!
63 Jadi Pacar?
64 Gue Mau Buktikan!
65 Snorkeling.
66 Akibat Bulu Babi.
67 Aku Mau!
68 Tak Lagi Jomblo.
69 Long Time No See
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perkenalan
2
Kuda-Kudaan??!!
3
Curi Kesempatan.!
4
Lucknut!
5
Gila yang Sesungguhnya!
6
Salah Lawan!
7
Visual
8
Black List.!
9
Pernahkah di Titik Terendah??
10
Penuh Kemenangan
11
Pekerjaan Baru
12
Peri Kecilku?
13
Lisya adalah Aira.
14
Masih Ingat?
15
Rasa Bersalah
16
Bertingkah Absurd
17
Keong Racun!
18
Jangan Ikut Campur!
19
Percayalah Padaku!
20
Kakak Ganteng?
21
Cemburu?
22
Basah-Basahan Bareng?
23
Peraturan Baru
24
Panggilan Spesial
25
Kamu Harus Jadi Milikku!
26
Berita Buruk
27
Aku Ingin Melamarnya
28
Nyaman Sekali
29
Jantungku Berdegup Kencang
30
Dilamar dengan Ancaman
31
Terpaksa Menerima
32
The Day 'Sah.!'
33
Kuku Pencakar Langit
34
Bibirmu Canduku
35
Pemandangan Indah
36
Saling Terbuka
37
Membiasakan Diri
38
Ritual Wajib
39
Honeymoon (Part 1)
40
Honeymoon (Part 2)
41
Menggemaskan
42
Mansion Utama
43
Jaga Pandanganmu!
44
Cinta atau Obsesi Semata?
45
Katakan Apa Maksudmu?
46
Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47
Pingsan!
48
Pingsan.!
49
Aku mencintaimu.
50
Saling Menyadari Perasaan.
51
Mas Cute!?
52
Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53
Setiap Hari Boleh?
54
Itu Selang?
55
Kencan Ekstrim
56
Dermaga Sudah Siap!
57
Eksekusi Sekarang!
58
Mandi-Mandian.
59
Selalu Membuat Sial!
60
Minta Tolong
61
Minta Maaf.
62
Liburan Yuk!
63
Jadi Pacar?
64
Gue Mau Buktikan!
65
Snorkeling.
66
Akibat Bulu Babi.
67
Aku Mau!
68
Tak Lagi Jomblo.
69
Long Time No See

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!