Curi Kesempatan.!

🌀 Flash Back On 🌀

** Gedung BR Group **

Tok.. Tok.. Tok. 

Suara ketukan dari luar membuyarkan konsentrasi Gathan yang sedang membaca proposal yang akan ditandatanganinya.

"Masuk!" Jawab Gathan yang masih setia memandang proposal yang ada didepannya.

"Permisi pak, saya hendak memberikan laporan bulanan yang anda minta." Ucap salah satu karyawan yang tadi ditelfonnya.

"Letakkan di meja saya, nanti akan saya periksa setelah urusan saya selesai." Ucap Gathan yang masih anteng duduk dikursi kebesarannya dengan wajah datar dan dingin tanpa melihat kearah lawan bicaranya.

"Ba-baik pak.. Saya permisi."

Setelah meletakkan laporan diatas meja dengan jantung yang dag dig dug, diapun pamit untuk keluar dari ruangan yang menurutnya seperti neraka itu.

Tanpa ada jawaban, sang karyawan itupun bergegas keluar dengan cepat sebelum terkena siraman api panas dari mulut sang CEO.

Entah mengapa meski sudah 1 tahun dia bekerja disana, perasaan takut selalu ada setiap kali akan masuk keruangan CEO. Kalau kata karyawan lain masuk keruang CEO seperti halnya akan menyebrangi jembatan Shiratal Mustaqim, jika gagal melewati maka habis terbakar karena amukan CEO yang kejam.

Tok.. Tok.. Tok.

"Bos, sudah siap? Boleh saya masuk?" Suara bariton dari balik pintu kembali membuyarkan konsentrasinya.

"Masuklah!" Jawab Gathan yang sudah sangat hafal dengan pemilik suara diluar pintu itu. Tak lama Teo pun masuk kedalam ruangan.

Ya, suara itu adalah milik Teo Permana sang asisten sekaligus sahabat kepercayaan Gathan yang sudah setia menemaninya selama lima tahun ini didunia kerja.

Teo juga tak kalah tampan dan tinggi seperti Gathan, namun tatapannya tidak setajam Gathan. Dia tegas, namun masih memiliki toleransi yang lebih besar dibanding Gathan.

Bisa dikatakan, Teo seorang laki-laki yang penyabar dan pintar, sehingga Gathan tidak segan-segan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Teo. Karena ekonomi keluarga Teo yang kurang mampu, membuat Gathan semakin peduli dengannya dari saat masih jaman SMA. Gathan sering membantu dalam hal pembiayaan sekolahnya sampai kejenjang kuliah.

Untuk itu, Teo merasa sangat berhutang budi pada Gathan, sehingga dia berjanji akan mendedikasikan seumur hidupnya untuk bosnya itu dan BR Group.

"Bos, ga lupa kan kalau hari ini ada meeting di Plaza Senayan Mall?" Tanya Teo memastikan Gathan.

" Mana mungkin saya lupa." Jawab Gathan dengan bahasa formal, karena baginya meskipun Teo sahabatnya, keduanya harus berbicara menggunakan bahasa formal layaknya atasan dan bawahan. Supaya keprofesionalannya tetap terjaga.

"Bisa kita berangkat sekarang bos? Karena sebentar lagi waktu menunjukkan jam 11 Pagi." Ajak Teo sambil melihat jam tangan yang dipakainya.

"Oke kamu tunggu diluar sebentar, saya mau siap-siap terlebih dahulu." Ucapan Gathan dijawab anggukan oleh Teo dan segera berlalu meninggalkan ruangan.

Lalu tak lama mereka meninggalkan gedung BR Group dan menuju ke Plaza Senayan Mall menggunakan mobil BMW X6-2020 bewarna hitam yang dikendarai oleh supir pribadi Gathan. 

** Plaza Senayan Mall **

Setelah 20 menit, akhirnya mobil Gathan sampai di depan lobby mall Plaza Senayan. Gathan dan Teo masuk kedalam mall dan bergegas menuju lift untuk naik ke lantai 4. Namun sayangnya lift sedang dalam perbaikan. Sehingga terpaksa Gathan mengajak Teo menaiki eskalator. Selama berjalan mereka membicarakan seputar pekerjaan yang tidak ada habisnya sembari sesekali menikmati keramaian disekitar mall itu.

** Sementara di lantai 3 **

"Ini enak loh buk baunya, dijamin suaminya keplek keplek sama ibu. heheh" Jurus mulut sales Lisya keluarkan.

"Ha?? Keplek keplek? apa itu?" Tanya ibu pengunjung dengan heran.

"Ituuu yang bisa bikin tak berdaye,, pengennya nempel aja terus sama ibu" Jelas Lisya sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Owalaaahh klepek-klepek ituu nakk. Hahah." Jawab ibu itu sambil menowel dagu Lisya.

"Duh gusti iyaa itu maksutnya. haha lidahnya keseleo buk". Lisya tertawa memperlihatkan gigi putihnya.

Saat ini Lisya sedang sibuk bekerja menjalankan tugasnya sebagai Sales Promotion Girl.  Karena saat ini adalah hari Sabtu, hari dimana orang-orang ingin melepas penat, disela kegiatannya selama sepekan dengan berjalan-jalan di Mall salah satunya.

Tidak heran jika Weekend  akan menjadi hari sibuknya Lisya karena perusahaan akan memanfaatkan peluang tersebut.

Hal itu terbukti penjualan yang didapat lebih banyak dibanding dengan hari-hari lainnya. Brand yang dipromosikan Lisya memang sudah memiliki nama dikalangan pengunjung, terutama pengunjung wanita.

Hal itu karena parfum yang dipasarkan memiliki kualitas yang bagus. Kebanyakan pegunjung yang diberi tester parfum mengikuti Lisya untuk mampir ke Sales Counter nya karena tertarik dengan bau parfum yang ditawarkan.

Terlihat saat ini sedang ramai pengunjung di counter nya dan itu membuat lisya dan beberapa teman SPGnya kualahan.

"Sya gue kebelet niih, tolong jagain bentar ya." Sinta menowel lengan Lisya yang saat itu sedang menjelaskan produk parfum ke ibu-ibu.

"Kebelet apa??" jawab Lisya setengah berbisik ke Sinta.

"Peace of cur.!" Jawab Sinta yang langsung ngacir meninggalkan Lisya.

Lisya yang melihat hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya. Lalu kembali fokus menjelaskan kepada ibu-ibu tadi.

Sinta adalah salah satu teman SPG Lisya yang saat itu juga jaga di Counter  yang sama dengannya. Lisya memiliki banyak teman SPG namun tidak memiliki teman dekat sesama SPG, hal itu dikarenakan perusahaan selalu memberikan partner jaga dengan acak.

Seperti saat ini didalam Sales Counter itu terdapat 5 Counter  yang mana terdapat 2 SPG di masing-masing Counter dan selalu bergonta ganti tiap weekendnya.

Disela kesibukan Lisya yang sedang ramai pengunjung saat ditinggal Sinta ditoilet, tiba-tiba dikagetkan dengan suara teriakan ibu-ibu lain yang hendak membeli parfum.

"Mbaaaaaakkk ituu.. ituu.. anak itu ambil parfum tanpa bayar". Ibu itu sambil menunjuk anak kecil kisaran usia 9th yang berlari dari Counter sambil membawa parcel parfum berukuran kecil yang dipajang diatas etalase.

Sontak Lisya terperanjat melihat kearah yang ditunjuk ibu-ibu tadi. "Guysss,, gue nitip counter bentar.!" Teriak Lisya ke teman SPG lain sambil berlari mengejar anak tadi.

🌀 Flash Back Off 🌀

** Diruang Meeting **

"Kamu.! Sengaja kan menjatuhkan tubuhmu padaku!". Tuduh Gathan kepada Lisya dengan tatapan membunuh.

"Memangnya anda tempat tidur, sehingga membuat saya ingin menjatuhkan tubuh saya pada anda!?" Lisya tak habis fikir dengan ucapan laki-laki dihadapannya.

"Anda bisa-bisanya main tuduh seperti itu! Anda lupa, bagaimana tangan anda dengan nyamannya nangkring di ini saya!" Dengan malu-malu Lisya menunjuk bagian gundukannya dengan kedua matanya.

Seketika Gathan menegang mendengar pernyataan Lisya, karena kenyataannya memang benar. Ia tidak habis fikir kenapa itu tangannya tak ada akhlak langsung nangkring disana. Dan yang lebih memalukan lagi tangan itu memegang erat hingga pas sesuai genggaman.

"Itu semua karna keteledoran kamu! Kamu buta? Eskalator yang kamu turuni itu untuk naik! Dan kamu fikir saya tidak kesakitan akibat kejadian tadi!" Jawab Gathan tak mau kalah. Meskipun dia sadar jika salah.

"Kalau saya buta, tidak mungkin saya bisa berlari sambil menuruni eskalator itu, Anda pikir saya Roy kiy*shi yang punya mata batin. Asal anda tau yaa, tadi saya terpaksa menuruni tangga itu demi mengejar pencuri parfum di counter saya. Sekarang saya sudah kehilangan pencuri itu, dan lagi.. malah kehilangan..... kep- perawanan di ini saya! Anda pasti curi kesempatan kan!" Jawab Lisya terbata diakhir kalimat dengan emosi yang masih menggebu.

"Apa kamu bilang..??!!" Ucap Gathan tak kalah emosi.

"Boss, saya mohon bos diam saja, biar saya yang atasi ini" Potong Teo dengan suara pelan.

"Saya takut akan makin panjang urusannya. Pak Basuki sudah menunggu anda disebelah". Bisik Teo pada Gathan.

Teo tau jika didiamkan perdebatan keduanya tidak akan ada ujungnya. Mengingat sepertinya keduanya sama-sama keras kepala. Serta pemilik Plaza Senayan Mall juga sudah menunggu diruang meeting sebelah.

Teo tidak enak jika pemilik mall itu harus menunggu lebih lama lagi, meskipun sebenarnya pemilik mall tersebut tidak keberatan akan hal itu. Siapa yang berani melawan kekuasaan BR Group. Apalagi jika tahu watak CEOnya yang kejam.

"Terserah kamu. Bereskan ini semua. Waktu saya terbuang sia-sia hanya karena perempuan teledor itu!" Berjalan keluar dari ruangan tanpa memandang Lisya dan Teo.

"Siialaaann!! Dasaaarrrr Gilaa! Mesuum!" Teriak Lisya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia sudah tidak mampu lagi menahan amarahnya.

Namun Lisya semakin emosi karena teriakannya tak digubris oleh Gathan sama sekali. Sedangkan dia masih merasa dirugikan atas kejadian tadi.

"Maaf nona, Bos saya sedang ada meeting disebelah jadi mari kita selesaikan secara baik-baik." Potong Teo saat tau bosnya sudah keluar ruangan.

"Saya memang tidak tau persis bagaimana kejadiannya, tapi menurut pernyataan dari anda berdua, kejadian tadi memang murni ketidaksengajaan antara anda dan Bos saya. Dan jika anda mencari kesalahan, sebenarnya anda lah yang salah karena anda menggunakan eskalator tidak pada fungsinya. Lalu untuk kesalahan yang bos saya lakukan, emmm.. Saya yakin itu juga karena tidak sengaja akibat mendapat dorongan secara tiba-tiba dari anda." Ucap Teo dengan hati-hati supaya tak menyinggung Lisya dan urusan cepat selesai.

Mendengar penjelasan Teo, membuat Lisya mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya. Dia yang nekat menuruni eskalator yang berlawanan arah, kemudian bagaimana dia kehilangan keseimbangan,lalu berakhir menimpa laki-laki yang hendak naik eskalator itu.

Perlahan emosinya mereda. Dia sadar memang semuanya karena ketidaksengajaan, namun hatinya sakit saat teringat gundukannya dipegang oleh laki-laki asing. Lisya sibuk dengan pikirannya sendiri sehingga tidak menjawab perkataan Teo tadi.

"Tapi anda tenang saja, Bos saya akan ganti rugi atas apa yang anda alami. Silahkan anda isi ini sesuai yang anda butuhkan". Teo menyodorkan satu lembar cek yang kolom nominalnya masih kosong, dan disana sudah terdapat tanda tangan Gathan dan stempel perusahaan.

Seketika Lisya membelalakkan matanya. Ia semakin emosi. Namun ketika hendak menolak cek itu, dia teringat akan sesuatu.

Tanpa pikir panjang dia mengambil cek itu dengan cepat dan ingin berlalu dari ruangan, Namun dia urungkan dan berbalik menghampiri Teo yang hanya diam saja.

"Saya tau kejadian tadi memang murni karena ketidaksengajaan, tapi tetap saja Bos anda memegang yang tidak seharusnya dipegang. Minimal ada rasa bersalah kek sama saya.! Ucap kata maaf pun tidak! Dasar tidak berkeperimanusiaan!"

Lisya berlalu meninggalkan Teo begitu saja di ruang meeting sendirian dengan emosi yang bergejolak sambil membawa cek itu. Lisya sebenarnya berharap si laki-laki itu setidaknya meminta maaf padanya. Sehingga dirinya tidak akan terlalu sakit hati seperti sekarang.

Teo yang ditinggalkan pun hanya bisa menggelengkan kepala melihat apa yang terjadi antara bosnya dan perempuan asing tadi.

"Ternyata dia perempuan yang cukup berani melawan si bos." Ucap Teo.

Tak lama Teo ikut meninggalkan ruangan lalu menghampiri bosnya yang lebih dulu memulai meetingnya.

-- Annyeong pembaca yang budiman 💕

Episode kali ini lumayan panjang yaaa. Semoga tidak membosankan yaaa. hihi --

Jangan lupa tinggalkan like dan komen serta tambahkan di Favorit kaliaan agar tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya, Dengan begitu author lebih semangat belajar menulisnya.

Thankyou for your support. Salam peluk dan cium jauh 🤗

Terpopuler

Comments

Bee mi amore

Bee mi amore

wah shock sy... peace of cure sering dikatakan sahabat sy waktu kuliah kalo dia mw pipis 😂 dan itu sktr th 97.dan sahabat sy jg namanya sintha... wow..kebetulankah thor??..

2021-03-26

4

nurtitik lestari

nurtitik lestari

jempolku kasih dah

2021-03-17

1

Nur Koni

Nur Koni

lanjut thor seruuuuu.....

2021-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kuda-Kudaan??!!
3 Curi Kesempatan.!
4 Lucknut!
5 Gila yang Sesungguhnya!
6 Salah Lawan!
7 Visual
8 Black List.!
9 Pernahkah di Titik Terendah??
10 Penuh Kemenangan
11 Pekerjaan Baru
12 Peri Kecilku?
13 Lisya adalah Aira.
14 Masih Ingat?
15 Rasa Bersalah
16 Bertingkah Absurd
17 Keong Racun!
18 Jangan Ikut Campur!
19 Percayalah Padaku!
20 Kakak Ganteng?
21 Cemburu?
22 Basah-Basahan Bareng?
23 Peraturan Baru
24 Panggilan Spesial
25 Kamu Harus Jadi Milikku!
26 Berita Buruk
27 Aku Ingin Melamarnya
28 Nyaman Sekali
29 Jantungku Berdegup Kencang
30 Dilamar dengan Ancaman
31 Terpaksa Menerima
32 The Day 'Sah.!'
33 Kuku Pencakar Langit
34 Bibirmu Canduku
35 Pemandangan Indah
36 Saling Terbuka
37 Membiasakan Diri
38 Ritual Wajib
39 Honeymoon (Part 1)
40 Honeymoon (Part 2)
41 Menggemaskan
42 Mansion Utama
43 Jaga Pandanganmu!
44 Cinta atau Obsesi Semata?
45 Katakan Apa Maksudmu?
46 Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47 Pingsan!
48 Pingsan.!
49 Aku mencintaimu.
50 Saling Menyadari Perasaan.
51 Mas Cute!?
52 Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53 Setiap Hari Boleh?
54 Itu Selang?
55 Kencan Ekstrim
56 Dermaga Sudah Siap!
57 Eksekusi Sekarang!
58 Mandi-Mandian.
59 Selalu Membuat Sial!
60 Minta Tolong
61 Minta Maaf.
62 Liburan Yuk!
63 Jadi Pacar?
64 Gue Mau Buktikan!
65 Snorkeling.
66 Akibat Bulu Babi.
67 Aku Mau!
68 Tak Lagi Jomblo.
69 Long Time No See
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perkenalan
2
Kuda-Kudaan??!!
3
Curi Kesempatan.!
4
Lucknut!
5
Gila yang Sesungguhnya!
6
Salah Lawan!
7
Visual
8
Black List.!
9
Pernahkah di Titik Terendah??
10
Penuh Kemenangan
11
Pekerjaan Baru
12
Peri Kecilku?
13
Lisya adalah Aira.
14
Masih Ingat?
15
Rasa Bersalah
16
Bertingkah Absurd
17
Keong Racun!
18
Jangan Ikut Campur!
19
Percayalah Padaku!
20
Kakak Ganteng?
21
Cemburu?
22
Basah-Basahan Bareng?
23
Peraturan Baru
24
Panggilan Spesial
25
Kamu Harus Jadi Milikku!
26
Berita Buruk
27
Aku Ingin Melamarnya
28
Nyaman Sekali
29
Jantungku Berdegup Kencang
30
Dilamar dengan Ancaman
31
Terpaksa Menerima
32
The Day 'Sah.!'
33
Kuku Pencakar Langit
34
Bibirmu Canduku
35
Pemandangan Indah
36
Saling Terbuka
37
Membiasakan Diri
38
Ritual Wajib
39
Honeymoon (Part 1)
40
Honeymoon (Part 2)
41
Menggemaskan
42
Mansion Utama
43
Jaga Pandanganmu!
44
Cinta atau Obsesi Semata?
45
Katakan Apa Maksudmu?
46
Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47
Pingsan!
48
Pingsan.!
49
Aku mencintaimu.
50
Saling Menyadari Perasaan.
51
Mas Cute!?
52
Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53
Setiap Hari Boleh?
54
Itu Selang?
55
Kencan Ekstrim
56
Dermaga Sudah Siap!
57
Eksekusi Sekarang!
58
Mandi-Mandian.
59
Selalu Membuat Sial!
60
Minta Tolong
61
Minta Maaf.
62
Liburan Yuk!
63
Jadi Pacar?
64
Gue Mau Buktikan!
65
Snorkeling.
66
Akibat Bulu Babi.
67
Aku Mau!
68
Tak Lagi Jomblo.
69
Long Time No See

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!