"Siapkan penerbangan pribadi untukku sekarang juga.! Kamu cancel semua meeting siang ini! Aku tidak mau ada yang mengangguku selama aku disana!" Perintah sang CEO kepada asistennya.
"Baik bos. Laksanakan!" Jawab Teo sambil segera menelepon pihak-pihak yang bersangkutan dalam proses penerbangan sang bosnya.
Ya, Gathan lah yang memberikan perintah kepada sang asistennya itu. Ia meminta Teo agar mempersiapkan penerbangannya ke Surabaya saat itu juga guna memastikan sendiri atas kebenaran informasi yang ia dapat dari orang suruhan Teo sekaligus kepercayaan BR Group yang berada di Surabaya.
Setelah sekitar satu setengah jam menunggu persiapan, Gathan dan Teo berangkat ke Bandara Soekarno Hatta. Sesampainya disana, terlihat Jet pribadi BR Group telah terparkir apik pada apron (pelataran pesawat) yang ada didalam bandara tersebut. Tanda bahwa pesawat yang akan ditumpangi telah siap untuk mengantarkan sang pemilik ke kota pahlawan itu. Tak berapa lama akhirnya pesawat lepas landas.
Sekitar satu jam lebih pesawat lepas landas, Akhirnya pesawat yang membawa Gathan dan Teo mendarat di bandara Juanda dengan lancar. Ya, mereka berdua telah sampai di Surabaya. Tanpa basa basi siang itu juga Gathan memutuskan untuk segera di antar ke tempat tujuannya tanpa harus beristirahat.
Kedatangan sang CEO telah disambut oleh orang kepercayaan BR Group yang telah diberikan tugas untuk mencari informasi kemarin oleh Teo. Ya, Rudi namanya. Keduanya dijemput menggunakan mobil BMW X5 bewarna hitam. Mobil itu juga termasuk fasilitas dari BR Group yang diberikan untuk Rudi. Ia juga menjabat sebagai manager pemasaran di salah satu perusahaan retail yang merupakan cabang BR Group di Surabaya.
Setelah empat puluh menit menempuh perjalanan dari bandara, akhirnya mobil yang ditumpangi sang CEO dan asistennya telah sampai di pelataran panti asuhan yang terdapat plakat yang bertuliskan 'Panti Asuhan Bina Bakti'.
Ya, tempat itu lah yang dituju sang CEO Gathan hingga rela meninggalkan segala aktivitasnya di Jakarta.
Sebenarnya ada rasa senang jika informasi itu memang benar adanya, karena akhirnya dirinya dipertemukan kembali dengan orang yang sudah dianggapnya sebagai keluarga keduanya dulu. Orang yang sempat ia lupakan keberadaannya, karena terlalu lama berpisah.
Namun rasa sedih dan bersalah juga terlintas dibenaknya. Rasa itu muncul saat teringat kembali apa yang terjadi diantara dirinya dan perempuan itu. Apalagi jika harus mengingat apa yang telah dilakukan terhadapnya. Seolah ia ingin memutar waktu kembali supaya kejadian itu tidak pernah terjadi.
Segala rasa penasaran, dan ketidakasingan dirinya saat mendengar akan nama panti asuhan kemarin akhirnya terjawab sudah saat dirinya melihat secara langsung bangunan yang dulu sempat menjadi tempat dirinya menghibur diri.
Namun tatapan perempuan yang beberapa kali telah menggelitik ingatannya, belum terjawab dengan pasti. Karena dirinya akan lebih percaya jika mendengar sendiri dari seseorang yang dulu menjadi pahlawannya.
Semua ingatannya dulu yang telah terpendam karena seiring berjalannya waktu, kembali mencungul secara otomatis di pikirannya saat matanya melihat bangunan yang sudah banyak berubah dari saat terakhir kalinya dirinya disana.
🌀 Flash Back On 🌀
** Gedung BR Group **
"Baguus! Segera kirimkan semua bukti informasi itu ke email saya!" Jawab Teo sambil tersenyum tipis lalu menutup telponnya.
Ya, Teo baru saja menerima telepon dari orang suruhannya. Ia mengatakan bahwa telah mendapatkan informasi lengkap mengenai panti asuhan dan perempuan yang bernama Lisya itu.
"Hah.. Sungguh suatu kebetulan yang tak terduga.". Gumam Teo pelan sambil terus tersenyum tak percaya.
Setelah menerima bukti yang dikirimkan melalui emailnya, tanpa menunggu waktu lama Teo segera meninggalkan ruang kerjanya menuju ruang bosnya.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk.!" Suara bariton terdengar dari dalam ruangan.
"Permisi bos, ada kabar penting untuk anda." Ucap Teo setelah dirinya berjalan memasuki ruangan dan langsung berdiri disamping bosnya.
"Apa itu?" Seketika Gathan mengerutkan keningnya karena penasaran.
"Silahkan dibaca dan diamati dengan teliti bos. Ini adalah semua informasi yang anda minta." Ucap Teo sembari memberikan tab yang ia bawa dan menunjukkan beberapa biodata dan foto bukti pendukungnya.
Gathan dengan sangat teliti membaca dan melihat foto-foto yang terpampang jelas dihadapannya.
Seketika Gathan membelalakkan matanya dan sontak membuat matanya berkaca-kaca saat mengetahui informasi tersebut. Segala ingatan yang secara tidak sengaja ia lupakan, kembali muncul di pikirannya.
"Ap-appaa!!! Ini valid kan Teo?!" Ucap Gathan memastikan. Lalu dijawab anggukan oleh Teo.
"Pak Hasan!!!?? Fo-foto ini? Ini kan fotoku saat dulu aku masih tinggal di Surabaya. I-iinii foto saat aku bermain di panti asuhan waktu itu. Daann anak kecil ini...... 'peri kecil' yang cengeng.." Gumam Gathan pelan namun masih terdengar ditelinga Teo samar-samar.
Jari Gathan seketika menunjuk fotonya saat masih berusia empat belas tahun bersama anak gadis kecil yang masih berusia kisaran 6 tahun yang sedang membawa bunga. Ada pula foto saat gadis kecil itu memeluknya.
"Teo, berarti gadis kecil ini ....... ?" Tanya Gathan memastikan karena masih tak percaya. Dan seperti Teo paham akan maksud pertanyaan bosnya, ia kembali menganggukkan kepalanya.
"Ya, betul bos. Gadis kecil yang ada difoto bersama bos itu adalah nona Qaleesya anak dari bapak Hasan mantan supir pribadi tuan Barra. Nama lengkapnya Qaleesya Humaira. Yang mungkin dulu bos kenal dengan nama panggilan Aira." Jelas Teo yang lebih dulu mengetahui kebenarannya.
Ya,, didalam email itu terdapat biodata lengkap pengurus panti asuhan Bina Bakti yang ternyata beralamat di Surabaya.
Yang menjadi perhatian khusus Teo saat itu adalah salah satu nama pengurus panti asuhan yang bertuliskan Hasanuddin.
Didalam biodata bapak Hasanuddin itu, tertulis dua nama anaknya yaitu 'Qaleesya Humaira' Dan 'Nino Dwirama'. Hal itu membuktikan bahwa pencairan cek kemarin memang ada hubungannya dengan panti asuhan tersebut. Satu pertanyaan terjawab sudah. Itulah yang ada dipikiran Teo saat itu.
Setelah tak lama mendapatkan informasi tambahan, Teo menemukan jawaban lain. Jawaban atas rasa penasaran bosnya yang entah mengapa seolah mengenal tatapan perempuan itu meski baru melihatnya beberapa kali.
Untuk lebih meyakinkan, Teo meminta Rudi mengirimkan bukti foto bapak Hasan serta foto masa kecil bosnya bersama seorang gadis kecil yang sudah didapat dari salah satu pengurus panti tersebut.
Ya, gadis kecil yang disebut 'peri kecil' oleh Gathan tadi adalah si Lisya. Anak dari bapak Hasanuddin yang merupakan mantan supir pribadi daddy Barra, ayah dari Gathan saat dulu masih tinggal di Surabaya.
Bapak Hasan setelah belasan tahun tidak lagi menjadi supir pribadi daddy Barra, beliau menggantikan istrinya, ibu Umaira untuk menjadi pengurus panti asuhan milik kakak sepupunya. Karena kondisi ibu Umaira yaitu ibu si Lisya yang semakin tidak produktif akibat riwayat penyakit jantungnya.
Saat dulu keluarga Barra sedang dilanda musibah, membuat Gathan berubah menjadi anak yang pendiam. Pak Hasan yang menganggap anak majikannya itu seperti anaknya sendiri, merasa simpati sehingga sang supir itu berinisiatif membawa Gathan ke sebuah panti asuhan tempat dimana saat itu istrinya bekerja. Hal itu dilakukannya agar Gathan memiliki teman yang bisa menghiburnya, dan benar saja disana Gathan bertemu dengan Lisya sang anak sulungnya yang ceria dan bawel. Lisya yang dulu dipanggil Aira oleh ayahnya sangat sering bermain di panti asuhan tersebut. Sehingga mereka berdua sering menghabiskan waktu berdua disana. Tak disangka seiring berjalannya waktu membuat keduanya menjadi sangat dekat layaknya adik dan kakak.
🌀 Flashback Off 🌀
Gathan saat berusia 14 tahun. Saat itu masih duduk di bangku SMP.
Foto Lisya menghibur Gathan saat pertama kali bertemu.
Ya, dulu Gathan terlihat kecil dan imut. Kalo sekarang ' macho, besar dan hemmmm.. ntahlah readers lebih paham' 🤔
Sedangkan Lisya memiliki postur tubuh yang bongsor sejak kecil.
Keduanya semakin dekat karena Gathan hampir setiap hari bersama Lisya.
To Be Continued. 🖤
-- Annyeong pembaca yang budiman 💕--
-- Perlahan kenangan masa lalu antara Gathan dan Lisya akan terungkap. Kira-kira bagaimana kelanjutan hubungan keduanya yaa??!
-- Jangan lupa Vote, dan aktifkan tombol Favoritnya! 🙏 supaya tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya. Jangan lupa like dan tinggalkan komen supaya author lebih semangat lagi! --
Salam cium dan peluk jauh. 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
nurtitik lestari
itu foto anak kecil yg pacaran di medsos kan ya thor?? makin viral tuh bocah
2021-03-17
0
marlia
wooooowwww semaget Thorr ku syaaaang
2021-02-14
1
Klunthink
woow gathan sudah deg deg ser sama lisya, gk sbar nggu kelanjutannya thor 😆
2021-02-11
1