Black List.!

** Kantor Cabang Parfum xx **

Setelah 20 menit Lisya melakukan perjalanan dari kos, akhirnya sampai di parkiran kantor cabang tempat dimana ia bekerja. Meski hari minggu, kantor cabang tersebut masih tetap masuk karena memang dikhususkan untuk bagian pemasaran.

"Pagi mba, Pak Dimas nya ada?" Tanya Lisya pada bagian resepsionis.

"Maaf, apa sudah membuat janji sebelumnya mba?". Tanya salah satu resepsionis.

"Oh sudah mba. Bilang saja saya Lisya dari SPG Event." Jawabnya kembali.

"Mohon tunggu sebentar, saya telfon ke sekretaris nya dulu ya." Kata resepsionis itu sambil mengangkat gagang telepon.

"Hallo mba, ada tamu untuk Pak Dimas. Katanya Lisya dari SPG Event." Ucap resepsionis itu setelah sambungan teleponnya mendapatkan jawaban.

".................."

"Baik mba." Ditutupnya sambungan telepon itu.

"Mba, silahkan langsung keruang pak Dimas. Sudah ditunggu katanya." Resepsionis itu mempersilahkan Lisya untuk menuju ke ruangan pak Dimas.

"Disana ada sekretaris pak Dimas. Nanti mba tanya saja dimana ruangan pak Dimas."

Ucap resepsionis itu kembali.

"Oh baik. Terimakasih banyak ya mba. Saya permisi dulu." Pamit Lisya sambil tersenyum kemudian menuju anak tangga yang tidak jauh dari meja resepsionis.

Sebenarnya Lisya sudah pernah masuk kedalam ruangan pak Dimas beberapa kali. Namun sepertinya resepsionis itu adalah resepsionis baru sehingga tidak mengenal Lisya.

Tak berapa lama Lisya sampai di lantai 2, tempat dimana ruangan Pak Dimas berada.

Kedatangan Lisya langsung disambut hangat oleh sekretaris pak Dimas yang sebelumnya sudah mengenal Lisya.

"Pagi Lisya.. Mau ketemu sama pak Dimas kan?? Langsung masuk aja!" Sapa sekretaris itu dengan ramah.

"Iya mba. Makasih." Lisya mengangguk sambil tersenyum.

Tok... Tok... Tok..

"Masukk!" Suara bariton terdengar dari dalam ruangan.

"Permisi pak Dimas?" Ucap Lisya saat sudah membuka pintu.

"Lisya? Silahkan duduk!" Jawab Pak Dimas.

"Baik. Terimakasih pak. Jadi bagaimana ya pak. Apa yang perlu bapak sampaikan kepada saya?" Tanya Lisya tanpa basa basi saat dirinya sudah duduk dihadapan pak Dimas yang hanya ada meja kerja menjadi penyekatnya.

"Jadi begini Sya,, Langsung saja ya. Untuk saat ini kamu tidak bisa bekerja dengan kami lagi!" Jelas pak Dimas dengan raut muka yang merasa bersalah.

"Apaaa???! Tap.. tapi kenapa pak?? Apa saya melakukan kesalahan,? Apa......" Ucap Lisya kaget. Lalu sejenak dia berfikir.

"Apa karena parcel parfum kemarin dicuri?" Tanya Lisya karena hanya itu kesalahannya yang fatal saat bekerja.

"Dicuri?? Counter abis kemasukan pencuri?" Tanya Pak Dimas tak kalah kaget. Karena justru kejadian itu baru dia ketahui.

"Iii..iiya pak." Jawab Lisya ragu, dia menyesal kenapa malah harus memberitahukan kejadian itu.

Waahh mati aku.. Orang gatau malah kamu kasih tauu. ndomoookkk kamu itu Lisyaaa!!

Gumam Lisya dalam hati yang merutuki kebodohannya.

"Tunggu.. tungguuu. Bagaimana bisa? Kok saya malah sampai tidak tau atas kejadian itu?" Pak dimas jadi balik tanya dengan raut muka yang sedikit marah.

Akhirnya Lisyapun dengan terpaksa menceritakan semuanya 'kecuali insiden yang yang anuuuu itu ya'. Serta Lisya juga sudah menjelaskan bahwa dirinya dan teman jaganya sudah bertanggungjawab dengan mengganti menggunakan uang masing-masing.

" Lisya.. Lisya..! Lain kali kamu harus hati-hati! Kalau sudah seperti itu kalian juga yang dirugikan." Ucap pak Dimas sambil menggelengkan kepala setelah mendengar semua penjelasan Lisya.

"Iiii...iya pak. Kemarin memang sedang ramai pengunjung jadi kita kualahan pak. Tapi saya sadar, itu tetap kesalahan saya." Jawab Lisya dengan wajah tertunduk karena merasa bersalah.

"Mungkin setelah ini keamanan counter akan saya tingkatkan lagi dengan menambah personil jaganya. Supaya tidak kelolosan seperti itu lagi." Jawab Pak Dimas sambil berfikir dan memainkan bolpoin ditangannya.

"Maaf pak, bisa pembahasannya kembali ke masalah saya?". Ucap Lisya sambil ragu-ragu.

"Oh yaa. Maaf. Saya sampai lupa dengan apa yang mau saya katakan tadi karena saya kaget dengar cerita kamu."

" Jadi gini, kamu sudah tidak bisa bekerja lagi dengan kami ituuu.. emm... karena ada pihak yang memaksa kami untuk mengambil kebijakan ini." Jelas Pak Dimas dengan hati-hati.

"Maksud bapak??" Tanya Lisya yang tidak habis pikir.

"Iyaa, entah kesalahan apa yang telah kamu buat sebelumnya pada pihak tersebut. Sehingga secara mendadak atasan diminta untuk memecatmu. Kalau dari saya pribadi, jujur saya tidak mau jika harus memecatmu. Saya sudah menjelaskan kepada atasan jika kinerjamu sangat bagus selama ini. Tapi apa boleh buat, mereka mengancam akan mencabut izin penggunaan tempat penjualan produk kami di semua market besar yang ada di dalam negeri ini." Jelas Pak Dimas dengan rinci agar tidak timbul kesalahpahaman dengan Lisya. Karena sesuai dengan yang dikatakan pak Dimas, Bahwa beliau sebenarnya puas dengan kinerjanya selama ini. Lisya juga karyawan yang tak pernah menolak jika di tempatkan di manapun.

"Haaa???? Kok bisa begitu pak? Memangnya Kesalahan fatal apa yang saya buat sampai pihak yang memiliki pengaruh besar dengan perusahaan ini ikut campur dalam hal yang menurut saya tidak berarti apa-apa.? Saya ini hanya SPG Event loh pak. Kerjapun juga tidak setiap hari. Sampai seperti itu kah mereka meminta saya untuk berhenti bekerja?" tanya Lisya dengan mata berkaca-kaca. Karena menurutnya tidak masuk akal. Dirinya yang hanya kaum rengginang masa iya pernah berurusan dengan pihak yang sepenting itu.

"Itu lah Sya,, Saya tadi makanya bilang entah kesalahan apa yang pernah kamu buat sampai mereka nekat mengambil keputusan ini. Coba kamu ingat-ingat adakah kesalahan yang kamu buat akhir-akhir ini dengan seseorang.?" Tanya pak Dimas untuk memastikan. Karena sebenarnya beliau juga sangat penasaran dan tidak percaya jika Lisya yang hanya SPG event telah berurusan dengan pengusaha no 1 di negeri ini.

Gustiii,, cobaan opo maneh iki!!. Aku pernah ngelakuin kesalahan opo to kok sampe gini.??

Kesalahan aku akhir-akhir ini ya?? Hemmm opo ya...??

Haahhhhh kenapa sial banget rasanya aku akhir-akhir iniii, wes kemarin kemalingan, gundukan ternodai sama bos gil.........

Tungguuu tungguuu...... Haaa..... Iyaaaa BOS GILAAAA ITU!!!!!!!! Kata-kata itu.......!!

Gumam Lisya dalam hati saat memikirkan kesalahan apa yang telah dibuatnya. Sontak ia teringat kembali kejadian yang menimpanya. Ia teringat akan kata-kata bos gila itu kemarin malam. Kata-kata yang akan membuatnya menyesal.

"Pakk, maaf.. saya boleh tau pihak yang bapak maksud itu apa seorang laki-laki yang selalu bawa asisten kemana-mana. Dann orangnya juga tinggi serta punya brewok? Kalau tidak salah mukanya juga blasteran." Tanya Lisya memastikan karena yang ia ingat hanya ciri-ciri itu.

"Waahhh kamu beneran pernah berurusan sama beliau??" Tanya pak Dimas tak percaya.

"Memangnya bapak tau soal ciri-ciri yang saya sebutkan tadi?" Ucap Lisya kembali.

" Sebentar..... Ini kan yang kamu maksud, orang yang kamu sebutkan ciri-cirinya tadi??"

Pak Dimas mengambil majalah yang ada di mejanya kemudian menunjukkan kepada Lisya.

Haahhhh!! Betul banget. Kenapa muka bos gila itu sampai ada di majalah ya. Seberapa pentingnya orang itu?!!.

Gumam Lisya dalam hati karena kaget.

"Iiii...iyaa pak. Orang ini siapa yaa?" Tanya Lisya penasaran.

"Ini itu pak Gathan Galuh El Barra. Pewaris tunggal sekaligus CEO BR Group." Jelas Pak Dimas.

"BR Group????" Tanya Lisya sambil mengingat-ingat sepertinya ia pernah dengar nama itu.

"Iyaaaa, kamu tidak tahu BR Group?? BR Group itu perusahaan no 1 di negeri ini Sya. Salah satu aset miliknya itu adalah BR market yang sudah tersebar dimana-mana. Supermarket yang ada di mall tempat kamu bekerja itu kan BR Market, milik BR Group. Makanya kami tidak bisa apa-apa jika mereka mengancam hal yang saya katakan tadi." Jelas pak Dimas panjang lebar.

Lisya akhirnya teringat jika nama itu sangat sering didengar. selain nama supermarket yang sering ia kunjungi, teman-teman kampus juga banyak yang membicarakan soal BR Group. Mereka semua berambisi ingin magang disana saat semester 5 nanti karena katanya jika bisa magang disitu, sudah dipastikan mendapatkan nilai yang bagus. Serta peluang bekerja disitu pun terbuka lebar saat sudah lulus, jika memiliki sertifikat berlogo BR Group.

Lisya baru menyadari betapa pengaruh nya bos yang disebut gila itu di negeri ini. Ia merutuki kebodohannya yang dengan beraninya memukul bahkan memaki bos besar itu. Tidak heran jika dirinya sekarang berada di posisi seperti ini.

"Lisyaa..Syaa!" Panggil pak Dimas karena sedari tadi Lisya hanya diam.

"Ehh, Ii iiyaaa pak.!" Jawab Lisya kaget.

"Jadii benar kamu telah berurusan dengan BR Group?" Tanya pak Dimas memastikan karena masih tidak percaya.

"Hahhhhhhhh...!! Begitulah pak. Kalau begitu saya permisi dulu pak. Terimakasih banyak atas waktu dan penjelasannya. Terimakasih juga karena selama ini telah memberi kepercayaan kepada saya untuk bekerja disini. ya,, meskipun itu hanya part time. Tapi saya sudah sangat berterimakasih. Mohon maaf jika ada salah kata atau perilaku dari saya selama ini ya pak. Saya permisi duluu.". Lisya segera pamit karena tidak ingin pak Dimas bertanya-tanya akan hal yang menurutnya memalukan itu.

"Oohh Ii.iiya yasudah. Saya juga terimakasih karena kamu telah bekerja dengan baik selama ini. Dan saya atas nama perusahaan mohon maaf karena telah memberhentikanmu dengan cara seperti ini." Ucap pak Dimas sambil mengulurkan tangannya kepada Lisya.

"Iya pak, saya mengerti. Saya pamit pak. Selamat pagi.". Lisya membalas uluran tangan pak Dimas lalu keluar dari ruangannya.

Tak lama, Lisya keluar dari kantor. Dengan langkah gontai, Lisya berjalan menuju parkiran motor nya. Dipakainya helm yang ia letakkan diatas spion motornya lalu dinaikinya motor itu. Tapi karena masih syok dengan berita itu, ia hanya diam saja sambil gerutu pelan.

"Hahhhh, kalo ini mah dipecat pas lagi butuh-butuhnya.!! Uda bentar lagi bakal ujian lagi.! Aaaahhh Lisya kenapa sial banget sih nasib kamu!!" Teriak Lisya sambil menggerak-gerakkan kakinya. Sontak membuat orang yang berada didekatnya melihat kearahnya dengan tatapan aneh namun Lisya tak menghiraukannya.

"Tapi tetap aja dia ga punya hak buat mecat aku dengan cara seperti ini!! Aku kan juga ga sengaja!! Kalo urusan menghinanya kaan ii...iituuu karna aku kesulut emosi dan refleeek.! Bukan salahku, salahkan mulut omesku inii. Haaah!! dasar BOS GILA!! Beraninya main belakang kamu!! Aawas aja kalo sampai ketemu akuu jumputin tu brewok kamu!!" Racau Lisya mengeluarkan unek-uneknya.

Setelah merasa puas meracau tak jelas di atas motor, akhirnya Lisya memutuskan untuk pulang ke kosan.

** Kos Terberkahi **

Lisya sampai dikosan dengan perasaan gundah dan kesal. Ia segera masuk kedalam kosan untuk menceritakan kepada sahabatnya.

"Assalamualaikum!!" Ucap Lisya lalu menuju kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki.

"Waalaikumsalam! Kok cepet banget sih. Kamu ga kerja??" Balas Via yang masih tiduran dikasur

"Hemmmmm..!! Begitulah..!!" Jawab Lisya yang masih berada dikamar mandi.

"Yaa ampun Valaaakkkkkk!!! Dari tadi kamu gini terus selama aku keluar tadi??" Ucap Lisya saat keluar dari kamar mandi melihat sahabat nya itu masih dalam model acakadul seperti saat ditinggal Lisya tadi.

"Valaakkk mbahmu!!! Lagi males mandi aku Sya! Trus lagi asik nih baca novel online di Noveltoon." Jawab Via yang masih tak bergeming dari kasur.

"Ya Allah,, Bauuk kamu itu loh Vi.. sana cepet mandii. Aku mau curhat!. Aku lagi kesel nih sama bos gila itu!!"

"Ahh iyaaa,, Kalo dipikir-pikir ini juga gara-gara kamuu!!!" Ucap Lisya sambil memukul Via menggunakan bantal nya.

"Awwwww.!! Sakiiit bocah!! Apaan siih. Apanya yang gara-gara Aku!! Trus bos gila?? Maksud kamu orang yang kemarin bikin kamu sial??" Via bangun dari tidurnya karena merasa kesakitan terkena pukulan bantal.

"Heemmm!! Udah kamu mandi sekarang juga, nanti aku ceritain semuaanyaa!!. Gedeg aku rasaneee Vi." Ucap Lisya sambil ngelus dada dan mata berkaca.

" Utututututu..... Jangan nangis dong sayangnya akuuhhh. Yaudah aku mandi dulu. Gedegnya tahan dulu ya.. Tapi janji ya ceritain semuanya!!" Akhirnya Via beranjak dari kasur dan segera mandi.

Setelah beberapa menit Via selesai mandi dan menagih janji Lisya untuk menceritakan semuanya tentang apa yang terjadi.

Lisya pun akhirnya menceritakan semuanya supaya hatinya lebih lega.

"Waaahhh keterlaluan tu bos Gila! Ga gentle amat main belakang gitu! Kamu jangan tinggal diam Sya! Kamu harus balas!" Ucap Via tak terima.

"Maunya gituu!! Tapi kamu tau sendiri seberapa hebatnya dia! Kita mah apa.!! Sudahlah, biar yang diatas yang balas. Anggap aja aku lagi sial kemarin! Aku coba cari lowongan di brand lain. Temen SPGku kan banyak.!" Jelas Via pasrah.

"Yasudah kamu sabaaarr.. gausah bingung soal uang buat ujian nanti. Pake uangku dulu aja! Ntar kalo kamu uda kerja lagi baru balikin!" Ucap Via menawarkan.. Sebenarnya tidak dikembalikan juga tidak masalah baginya, namun Via tau jika Lisya tidak mau menerimanya cuma-cuma.

"Thanks ya seyeeeeeenggnya aku yang geblekkkk!!" Lisya memeluk Via dengan erat.

Satu bulan berlalu, namun Lisya masih belum juga mendapatkan pekerjaan. Sudah beberapa *brand* yang ia lamar tidak ada yang menerimanya dengan alasan quote penuh. Semua teman SPG nya yang berbeda *brand* sudah membantu untuk merekomendasikannya. Namun nyatanya Nihil. Lisya tidak habis pikir, kenapa begitu sulit mendapatkan pekerjaan *part time* nya. Padahal sebelumnya dia banyak sekali menerima tawaran dari *brand* ternama lainnya saat dirinya masih menjadi SPG parfum dulu. Hal itu dikarenakan postur tubuh dan wajah Lisya yang mendukung serta kinerjanya yang bagus.

Lisya yang masih berstatus mahasiswi tidak bisa melamar pekerjaan *full time* di kantor pada umumnya. Untuk itu membuatnya susah untuk mencari pekerjaan lainnya selain SPG *event*.

\*\* Kampus XX \*\*

'*Terpesonaa.. Akuu terpesonaa.'

'Memandang (mandang) wajahmu yang manis*'

Bunyi dering handphone Lisya membuyarkan lamunannya.

"Hallo Sin..??" Jawab Lisya setelah menggeser tombol hijau dilayar handphone nya.

"............"

"Gue dikampus ini. Tapi uda kelar sih kelasnya. Kenapa?"

"............"

"Hahhhh.. Serius loe!!??? Sekarang??"

"..........."

"Oke okee gue kesana sekarang! Menemui siapa ntar gue?"

"........."

" Siap. Thanks banget yaaa Sin. Sarangeekkk"

Tuutt..

Lisya bergegas menuju kantor x untuk interview. Yaa, Sinta teman SPG nya dulu merekomendasikan dirinya pada *brand x*. Pihak kantor meminta Sinta untuk memanggil Lisya untuk datang ke kantor karena mereka ingin menemuinya secara langsung. Dengan cepat dan bahagia Lisya bersiap-siap untuk keluar dari kelasnya.

"Sya kamu mau kemana??" Teriak Via yang melihat Lisya tergesa-gesa keluar.

"Menjemput rejeki!" Balas Lisya sambil berlari keluar kelas.

 

"Lisya kemana Vi. kok buru-buru gitu?" Tanya Bram yang baru masuk kelas lalu menghampiri Via.

"Menjemput rejeki katanya. Kasiiaan dia uda sebulan ini nganggur. Entah kenapa susah banget dia dapet kerjanya. padahal dulu banyak yang nawarin." Jelas Via penuh simpati

"Loh dia ga ambil mata kuliah setelah ini?? Trus kok bisa dia nganggur? Dia resign dari *brand* x kemarin.?" Tanyanya penasaran.

"Hah. Egak. Dia uda ambil mata kuliah ini waktu semester kemarin. Makanya semester kemarin dia sibuk banget. kasian juga gue liatnya.

Soal *resign* ada lah pokoknya. Loe ga ada info loker *part time* gitu? Siapa tau rejekinya." Jelas Via.

"Emmm gituu.. Coba deh gue tanyakan dulu ke karyawan gue, mereka butuh tambahan karyawan lain gak soalnya kebetulan *project* gue lagi banyak nih." Jawab Bram sambil mengirim pesan kepada karyawan kepercayaannya.

"Waahhhh,, kok gue sama Lisya ndomok yaa. Ga kepikiran kalo punya temen bos. Tau gitu dari kemarin kan kita nanya ke loe. hahah". Ucap Via sambil nowel dagu Bram.

** Kantor Cabang Diapers xx **

"Jadi saya belum bisa diterima disini bu?" Tanya Lisya dengan raut muka yang kecewa.

"Iyaa, Kami mohon maaf ya mba." Jawab sang manager dengan rasa bersalah.

"Tapi, tadi kata teman saya ibu sedang membutuhkan tambahan SPG event?" Ucap Lisya yang masih kekeh.

" Iya itu tadi pagi mba, barusan saja sudah ada yang mengisi. Sekali lagi saya mohon maaf yaa." Jawabnya kembali.

" Yasudah bu, saya permisi dulu. Marii." Lisya pamit keluar ruangan dengan langkah gontai.

Ditutupnya pintu ruangan itu dengan lemas, karena masih sedih Lisya berdiam diri tak bergeming didepan pintu sambil merasakan gejolak hati yang tak karuan.

"Hallo pak, Bapak tenang aja. Perempuan tadi sudah saya tolak mentah-mentah." Ucap manager itu yang sedang berbicara melalui telepon.

Lisya yang masih berada tepat didepan pintu mendengar suara ibu manager itu samar-samar.

"Iya betul. Namanya Qaleesya Humaira kan??" ucapnya ibu itu kembali untuk memastikan.

"........."

"Baik pak, saya sudah melakukan apa yang anda pinta. Memangnya perempuan itu ada masalah apa dengan BR Group pak?". Tanya manager itu kepada atasannya.

"........."

"Oh begitu. Jadi nama perempuan itu sudah di black list oleh BR Group. Kasian juga sih, mau kerja dimana anak itu. Yasudah kalo gitu pak. Saya tutup teleponnya, Selamat Siang." Ditutupnya telepon itu.

Haaa....???? Aku ga salah denger kan tadi. Ibu itu nyebut namaku kan. Dan dia bilang black list?? BR Group??? Maksudnya gara-gara itu aku susah dapat kerjaan selama ini??! Berarti dalang ini semua adalah BR group. Yang artinya BOS GILAA itu.!!! Aku kira hanya pemecatanku yang kemarin sudah cukup!

Siaalaaaaannnn!!!!! Yang bener aja, aku uda susah makin susah aja gara-gara dia.. Wahh gabisa dibiarin ini. Awasss aja kamu bos gilaaaa!!

Gerutu Lisya dalam hati saat mengetahui dalang dari kesialannya selama ini. Dengan tangan yang mengepal, muka merah padam Lisya keluar dari kantor dengan langkah cepat. Sesampainya diparkiran motor, Lisya membuka handphone nya untuk mencari alamat kantor pusat BR Group. Karena dia yakin bos gila itu berada di kantor pusatnya. Setelah mendapatkan alamatnya, Lisya melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

-- Annyeong pembaca yang budiman 💕--

-- Kira-kira apa ya yang bakalan dilakukan oleh Lisya..?? Mampukah Lisya melawan kekuasaan sang CEO Gathan.???? Author ga sabar nih nulis kelanjutan ceritanya.. Lanjut next episode aja ya supaya tidak terlalu panjang. hihi.--

-- Sampai sini dulu yaaa episode kali ini.--

-- Jangan lupa Vote, dan aktifkan tombol Favoritnya! 🙏 supaya tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya. Jangan lupa like dan tinggalkan komen supaya author lebih semangat lagi! --

-- Mohon maaf jika author up nya telat, karena sudah kembali fokus di kehidupan nyatanya.--

Salam cium dan peluk jauh. 🤗

Terpopuler

Comments

sariz07

sariz07

Mantab Lisa

salam

Pasangan Terbaikku ^^

2021-03-20

0

Heni Moel Yana

Heni Moel Yana

menarik

2021-03-17

0

Fitria Dafina

Fitria Dafina

Seru ini pasti 😆😆

2021-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kuda-Kudaan??!!
3 Curi Kesempatan.!
4 Lucknut!
5 Gila yang Sesungguhnya!
6 Salah Lawan!
7 Visual
8 Black List.!
9 Pernahkah di Titik Terendah??
10 Penuh Kemenangan
11 Pekerjaan Baru
12 Peri Kecilku?
13 Lisya adalah Aira.
14 Masih Ingat?
15 Rasa Bersalah
16 Bertingkah Absurd
17 Keong Racun!
18 Jangan Ikut Campur!
19 Percayalah Padaku!
20 Kakak Ganteng?
21 Cemburu?
22 Basah-Basahan Bareng?
23 Peraturan Baru
24 Panggilan Spesial
25 Kamu Harus Jadi Milikku!
26 Berita Buruk
27 Aku Ingin Melamarnya
28 Nyaman Sekali
29 Jantungku Berdegup Kencang
30 Dilamar dengan Ancaman
31 Terpaksa Menerima
32 The Day 'Sah.!'
33 Kuku Pencakar Langit
34 Bibirmu Canduku
35 Pemandangan Indah
36 Saling Terbuka
37 Membiasakan Diri
38 Ritual Wajib
39 Honeymoon (Part 1)
40 Honeymoon (Part 2)
41 Menggemaskan
42 Mansion Utama
43 Jaga Pandanganmu!
44 Cinta atau Obsesi Semata?
45 Katakan Apa Maksudmu?
46 Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47 Pingsan!
48 Pingsan.!
49 Aku mencintaimu.
50 Saling Menyadari Perasaan.
51 Mas Cute!?
52 Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53 Setiap Hari Boleh?
54 Itu Selang?
55 Kencan Ekstrim
56 Dermaga Sudah Siap!
57 Eksekusi Sekarang!
58 Mandi-Mandian.
59 Selalu Membuat Sial!
60 Minta Tolong
61 Minta Maaf.
62 Liburan Yuk!
63 Jadi Pacar?
64 Gue Mau Buktikan!
65 Snorkeling.
66 Akibat Bulu Babi.
67 Aku Mau!
68 Tak Lagi Jomblo.
69 Long Time No See
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perkenalan
2
Kuda-Kudaan??!!
3
Curi Kesempatan.!
4
Lucknut!
5
Gila yang Sesungguhnya!
6
Salah Lawan!
7
Visual
8
Black List.!
9
Pernahkah di Titik Terendah??
10
Penuh Kemenangan
11
Pekerjaan Baru
12
Peri Kecilku?
13
Lisya adalah Aira.
14
Masih Ingat?
15
Rasa Bersalah
16
Bertingkah Absurd
17
Keong Racun!
18
Jangan Ikut Campur!
19
Percayalah Padaku!
20
Kakak Ganteng?
21
Cemburu?
22
Basah-Basahan Bareng?
23
Peraturan Baru
24
Panggilan Spesial
25
Kamu Harus Jadi Milikku!
26
Berita Buruk
27
Aku Ingin Melamarnya
28
Nyaman Sekali
29
Jantungku Berdegup Kencang
30
Dilamar dengan Ancaman
31
Terpaksa Menerima
32
The Day 'Sah.!'
33
Kuku Pencakar Langit
34
Bibirmu Canduku
35
Pemandangan Indah
36
Saling Terbuka
37
Membiasakan Diri
38
Ritual Wajib
39
Honeymoon (Part 1)
40
Honeymoon (Part 2)
41
Menggemaskan
42
Mansion Utama
43
Jaga Pandanganmu!
44
Cinta atau Obsesi Semata?
45
Katakan Apa Maksudmu?
46
Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47
Pingsan!
48
Pingsan.!
49
Aku mencintaimu.
50
Saling Menyadari Perasaan.
51
Mas Cute!?
52
Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53
Setiap Hari Boleh?
54
Itu Selang?
55
Kencan Ekstrim
56
Dermaga Sudah Siap!
57
Eksekusi Sekarang!
58
Mandi-Mandian.
59
Selalu Membuat Sial!
60
Minta Tolong
61
Minta Maaf.
62
Liburan Yuk!
63
Jadi Pacar?
64
Gue Mau Buktikan!
65
Snorkeling.
66
Akibat Bulu Babi.
67
Aku Mau!
68
Tak Lagi Jomblo.
69
Long Time No See

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!