Gila yang Sesungguhnya!

** Club Malam Jakarta **

'Jebbb... Ajeebbb.. Ajeeebb... Ajebbb..Ajebbb'

'Tareeeekk Seeesssss.. Semongkooo'

'Kini tinggal akuuu sendiriiii'

'Hanya berteman dengan sepiii'

'Menanti dirimu kembali'

'Disini ku terus menantii'

'Akan kucoba untuk menanti dirimu kekasih'

Judul : Bunga remix version

(Suara musik yang terdengar keras di seluruh ruangan club)

"Sya,, Ayoo sini kita ajojing bareng. Ngapain kamu disitu.! Ayo dong gabung sama kita!" Ajak Via sembari menarik tangan Lisya yang sedang duduk malas di salah satu sofa club.

"Ogaaah Vi! Lagi males ajojing!" Jawab Lisya sambil setengah berteriak karena suara musik yang sangat keras.

"Aahhh ga seru kamu!! Trus percuma dong aku ajak kamu kesini kalo ujung-ujungnya cuma aku yang ajojing!" Teriak Via kesal.

"Udah gapapa, kamu lanjut aja. Santai aja. Aku udah ga bete kok.!". Jawab Lisya.

"Bener yaa? Yaudah aku balik ajojing sama mereka!" Via kembali lanjut meghampiri teman-teman lainnya yang sedang asik ajojing menikmati lagu yang dimainkan sang DJ.

Ya, Lisya dan Via sekarang sedang berada di salah satu club malam yang ada di Jakarta. Mereka datang atas undangan teman kampus yang sedang berulang tahun.

Lisya sebenarnya enggan untuk ikut, karena selain dia anti dengan hal-hal yang berbau minuman keras, juga teman yang mengundang itu bukanlah teman satu kelasnya. Tapi tahu jika sahabatnya itu pasti tak mau ketinggalan, dan jelas pasti akan mabok saat pulang. Akhirnya Lisyapun terpaksa ikut menemaninya untuk kesekian kalinya. Dia tidak ingin jika terjadi apa-apa dengan sahabatnya.

Lisya dan Via memang sesama muslim, tapi statement Via yang membuat Lisya enggan memberi nasihat padanya. Sudah sering Lisya mengingatkan untuk mejauhi minuman keras namun semuanya hanya dianggap angin lewat olehnya. Bagi Via, asalkan semuanya Balance antara ibadah dan maksiatnya dia tidak merasa bersalah. wkwkwwk (Jangan ditiru statement si Via ya gaiss.)

Setengah jam sudah Via ajojing bareng teman-teman lainnya. Karena dirasa sudah lelah, mereka memutuskan untuk duduk kembali menghampiri Lisya yang sudah mulai mengantuk.

" Loe gamau icip dikit Sya.? Masa loe cuma minum kopi aja siih. Kalo ujung-ujungnya ngopi sih mending tadi nongkrong aja di cafe deket kampus." Ucap salah satu teman perempuan yang lain sambil menyodorkan miras yang mereka pesan kepada Lisya.

"Ogah, ntar siapa yang nolongin bocah ini kalo dia mabok!" Jawab Lisya sambil senggol bahu si Via yang sedang asyik meneguk miras.

"Byuuuuhhh..!!! LISYAA!!! Tumpah nih di baju gue!". Teriak Via karena nyatanya minuman yang dimulut dan tangannya tumpah terkena senggolan Lisya yang lumayan keras.

"Hohohoo,. Sorry gue sengaja!" Lisya meringis memperlihatkan gigi rapihnya dengan wajah tak tampak bersalah.

"Sialan loe!". Umpat Via sambil kembali meneguk minumannya dengan mata yang mulai sayu. Yaa, Via sudah mulai dilanda mabok.

"Lagian, udah berapa banyak yang loe minum! Dari tadi loe ajojing sambil tegak teguk ga ada berhentinya. Tuuh mata loe uda sayu. Berhenti napa! Jangan bikin gue repot ya!" Omel Lisya sambil berusaha menarik minuman dari tangan Via.

"Udaaah biarin aja napa Sya.. Ntar gue yang tanggung jawab deh. gue anterin pulang dia.!" Bela salah satu teman laki-lakinya yang bernama Deni.

"Noooo!!! Tidak semudah itu ferguso! Gue tau akal bulus loe!" Tolak Lisya sambil menggoyangkan telunjuk tangannya.

"Hehehe,, yaelah loe udah kayak nyokapnya aja!". Ledek Deni.

"Biarin! Memang dia bayi gede gue!". Bela Lisya lagi.

Satu jam sudah mereka bercanda ria sambil meminum minuman keras yang dipesannya terkecuali Lisya yang hanya memesan es kopi agar dia tidak mengantuk.

Sesuai dugaan Lisya, saat ini Via sudah mabok. Bahkan sekarang dia benar-benar mabok berat, ia meracau tak karuan. Hal itu membuat Lisya mengajak teman-temannya pulang.

"Gaiisss, balik yuk.. Nih Via uda mabok parah nih!" Ucap Lisya sambil pegang kepala Via yang hendak nyungsep ke meja yang ada didepannya.

"Yaudah yuk balik. Gue juga barusan udah bayar semuanya" Jawab Reva teman yang sedang berulang tahun.

"Kalian tadi kesini naik apa?? Gue anter yaa? Kasian juga gue liat Loe kesusahan bawa Via.". Ajak Deni.

"Gausah den, Kita bawa mobil kok. Mobilnya Via maksud gue. lagian gue udah biasa nanganin nih bocah kalo lagi mabok gini!" Jawab Lisya sambil menoyor kepala Via yang gabisa diam. Karena terlalu keras Lisya menoyor, akhirnya kepala Via benar-benar nyungsep di meja yang ada sisa abu dan puntung rok\*k.

"Aawwww!! Siapa yang pukul gue!" Racau Via tidak jelas sambil pegang kepalanya yang hitam karena terkena abu rok\*k.

"Wakakakak Via bener-bener mabok tuu!" Ucap Deni yang diiringi tawa teman lainnya.

"Yaudah kita balik dulu yaa. Gue juga harus bawa mereka berdua pulang dulu " Pamit Reva sambil tunjuk dua teman lainnya yang juga sedang mabok tapi tidak separah Via.

Akhirnya mereka berlima pamit meninggalkan Lisya yang masih kesusahan membopong Via yang terus-terusan meracau tidak jelas.

"Astagaaaa,,,!! Gak punya akhlakk kamu Viaaa!!! Niih rasaaaiiinnn! Mamp\*s kamu!" Kesal Lisya sambil tangannya meratakan bekas abu rok\*ok yang masih menempel di dahinya hingga wajah Via hitam sebelah.

Mereka berjalan kearah pintu keluar *club* dengan langkah gontai.

"Uuuuuukk. Uuukkkk!" Suara Via yang menahan ingin muntah.

"Siaalll!! Jangan muntah disini bocaaahh!. Tahaan-tahaannn.!!!" Teriak Lisya sambil menggoyangkan tubuh Via supaya sadar dan tidak jadi muntah.

"Uueeeeeekkkk.. Uuueeekkkk.. Uuueeeeeekkk..!!"

Via tidak sengaja memuntahkan segala isi perutnya ke pengunjung yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Siiiaaaalll!! Br\*ngs\*k!!! Cari Mati kamu!" Umpat laki-laki yang terkena muntahan ituu sambil melihat jas yang dipakainya

"Astaaagaaaa!! Gustiiiii tolong hambamu iniii!!" Teriak Lisya yang tak kalah kaget melihat pemandangan yang menjijikkan itu.

"Viaaaa,, Aahh dasar bocah keplek! Mamp\*s kitaa sekarang!" Ucap Lisya sambil menarik tubuh Via agar menjauh dari tubuh laki-laki itu tanpa melihat wajahnnya.

"Dasar Jal\*ng!" Umpat Laki-laki itu karena saking emosinya.

Karena merasa tersinggung temannya disebut jal\*ng, Lisya dengan cepat mendongakkan kepalanya. Ia ingin segera tau siapa laki-laki itu.. Karena sejak tadi ia juga merasa suara yang menggelegar itu tak asing baginya.

"Haa! ANDA!!"

"KAMUUU!!!"

Ucap Lisya dan Gathan bersamaan sambil saling tunjuk.

Yaa, Laki-laki itu adalah Gathan. Dia bersama Teo berniat melepas penat di *club* itu setelah mereka lelah lembur meski hanya sebatas cuci mata. Namun siapa sangka, author justru menginginkan keduanya saling bertemu. Sehingga menimbulkan perselisihan yang tiada habisnya. '*Maapkeun* *Author* *ya* *Gathan tampan*'

"Waahhh!! Ternyata kamu ga ada kapoknya cari gara-gara sama saya yaa!". Tatapan Gathan menajam kepada Lisya.

"Siapa juga yang cari gara-gara sama anda!" Jawab Lisya tak mau kalah.

"Teo! Kita pulang! Moodku rusak gara-gara perempuan teledor dan jal\*ng ini!" Ucap Gathan sambil melepas jas mahalnya yang terkena muntahan dan melempar keras pada wajah Lisya. Akibatnya wajah Lisya juga ikut terkena muntahan sahabatnya itu. Lalu Gathan berjalan keluar *club* diikuti Teo dibelakangnya.

"Siaalaaann!! Dasar bos gilaaaa!!! Ga punya atiii!!" Teriak Lisya sangat keras karena terbakar emosiii sambil menyingkirkan jas yang ada di wajahnya.

Gathan yang memang sedari tadi moodnya kurang baik karena lelah lembur, ditambah atas kejadian yang telah dialaminya dua kali berturut-turut ketika bertemu dengan Lisya, membuat dia sangat geram dan menghentikan langkah kakinya.

Gathan memutar tubuhnya dan berjalan menuju Lisya dengan langkah yang cepat, dan rahang yang mengeras.

"Rupanya kamu belum tahu berhadapan dengan siapa!!!" Ucap Gathan setelah menarik tangan Lisya dengan keras sehingga tangan dan tubuhnya menempel pada dada bidang Gathan.

"Aawww!!" Lisya meringis kesakitan karena tarikan Gathan yang terlalu keras dan tiba-tiba.

Akibatnya, Via limbung karena terlepas dari pegangan Lisya. Secara reflek Teo yang mengikuti Gathan kembali, menangkap tubuh Via yang limbung kearahnya.

"Sudah bagus kamu saya lepaskan begitu saja atas kejadian tadi siang!! Dan sekarang, Beraninya kamu muncul dihadapan saya dan membuat ulah lagi!!" Ucap Gathan sambil sedikit mengeratkan giginya.

"Kamu bilang apa tadii!! Sialann??!!!! Gilaa??!!!"

"Hahhhh! Oke!!!Akan saya tunjukkan kepadamu! Betapa sialan dan gilanya seorang Gathan yang sesungguhnya!!"

"Teooo!!! Jalankan perintahku!! Buat dia menyesal karena telah berurusan denganku!"

Perintah Gathan dengan lantang.

Didorongnya tubuh Lisya hingga terjatuh ke lantai. Gathan berlalu meninggalkan Lisya begitu saja. Tak lama Teo juga melepaskan pelukan spontannya kepada Via lalu berjalan mengikuti Gathan yang terlebih dahulu keluar dari *club*.

Via yang limbung masih meracau tidak jelas, ikut jatuh ke lantai sehingga menindih Lisya yang lebih dulu jatuh di lantai karena dorongan Gathan tadi.

"Awwwww!!! Sial!! Salah apa aku dimasa lalu ya Allah!! Sial banget aku hari ini!" Umpat Lisya kesakitan untuk kedua kalinya.

"Lisyaaa, Viaaa!!! Kalian disini juga??! Ngapain kalian tiduran disini ha??" Tanya Bram kaget saat mengetahui dua teman sekelas di kampusnya berada di lantai sambil tiduran.

🌀 *Flash Back On 🌀*

\*\* Kos Terberkahi \*\*

Mereka berdua pun saling menghina laki-laki Lucknut itu sambil meragakan bagaimana mereka memberi pelajaran kepada laki-laki itu.

"Eh trus trus gimana nasib tu cek sya? Loe mau cairin berapa? Jangan tanggung-tanggung pokoknya!" Tanya Via penasaran akan dipakai apa cek itu.

"Ada dehh. hehe" Jawab Lisya sambil meringis.

"Hiissshh kebiasaan suka bikin penasaran!". Towel Via.

'*Sungguh kuterpuruk dalam lamunan'

'Seakan ragaku hangus terbakar'

'Begitu besar api, tak akan mampu kusirami*'

"Halloo Rev, Ada apa?" Via menjawab telfon.

Ya suara nyanyian tadi adalah nada dering handphone *iph\*ne* Via.

"..........."

"Oh okeee. Pas banget gue lagi suntuk. Hahaha!"

"..........."

"Jam berapa?? Gua ajak Lisya yaa.!"

"........."

"Heeemmmmm, Kita ketemu disana yaaa! Gue siap-siap dulu! Bye!". Via menutup sambungan teleponnya.

"Siapa??" Tanya Lisya yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan Via saat telfon.

"Itu si Reva, Ngajak aku party. hahaha. Dia ulang tahun! Kamu juga suruh ikut katanya! Yukk kita siap-siapp. Jam 9 malem kita berangkat!". Via hendak beranjak dari kasur.

"No!!. Ogah!! Pasti ujung-ujungnya kamu teler! Aku lagi yang repot!". Tolak Lisya.

"Yaaahhh, kok gitu sih Sya kamu. Kan kamu uda bisa nyetiirr. Jadi tinggal bawa aja nanti mobil aku pas aku teler. Heheh". Rayu Via, karena dia tahu jika Lisya sudah punya SIM A berkat khursus mengemudinya yang telah ia daftarkan secara paksa..

"Kamuu kan juga lagi bete to. Lumayan cuci mata kita! Ya.. ya.. yaa...!" Via menowel dagu Lisya.

"Heemmmm. yaudah deh terserah kamu!". Ucap Lisya pasrah.

"Nah gitu dongg. Muaaaahhh!! Sarangeeeeeek!" Ucap Via medok sambil mencium pipi Lisya lalu menuju kamar mandi.

\*\* Gedung BR Group \*\*

Gathan yang sedari tadi fokus memeriksa laporan bulanan dan menandatangani proposal yang menumpuk membuat dirinya lelah.

"Hahh!" Gathan menghela nafas sambil menyenderkan kepala dan punggungnya pada kursi kebesarannya. Dipijatnya kening yang sudah mulai pusing.

Entah apa yang dipikirkan, tiba-tiba Gathan mengingat kejadian memalukan tadi siang. Dia mengingat bagaimana tangannya memegang erat gundukan itu, sontak membuat dirinya menegang.

"Shit!! Kenapa gue mesti keingat hal itu sih!" Umpat Gathan.

.

.

"Tapiiii,, mataaa ituuu..... Hssssssshh (mendesis) dimana gue pernah melihatnya ya?!" Ucapnya sambil mengingat-ingat kejadian saat mereka saling pandang dengan tatapan membunuh.

"Hah!! Bodoh amat, ga penting! Ga mungkin juga gue ketemu sama perempuan teledor seperti itu sebelumnya.!" Gumam Gathan sambil menggelengkan kepalanya.

"Kenapa bos geleng-geleng kepala seperti itu??" Tanya Teo yang membuyarkan lamunan Gathan.

"Ketuk pintu bisa gak!" Ucap Gathan kesal karena merasa dikagetkan.

"Heheh maaf bos. Habisnya saya penasaran kenapa bos geleng-geleng seperti tadi." Jawab Teo.

"Oh ya, kerjaan sudah selesai, mari saya antar pulang bos." Ajak Teo.

Ya, Karena saat ini sedang berada di penghujung bulan, mereka berdua sangat sibuk hingga terpaksa harus lembur.

"Tunggu! Aku baru ingat. Bagaimana soal yang tadi?" Tanya Gathan penasaran soal kelanjutan kejadian tadi siang, karena dia baru saja ingat jika Teo belum menceritakannya.

Menurut keduanya itu bukan hal penting sehingga terlupakan begitu saja. Namun entah kenapa Gathan tiba-tiba mengingat kejadian itu dan membuat ia semakin penasaran tentang apa yang terjadi saat ia lebih dulu meninggalkan ruangan.

"Tadi? Yang mana bos?" Tanya Teo sambil mengernyitkan dahinya.

"I-itu yang tadi siang!" Jawab Gathan sambil malu-malu.

"Oohh, Gundukan bos??" Tanya Teo tersenyum seolah tau apa maksud bosnya.

"Kamu mau mati!" Tatapan Gathan menajam.

"Maaf bos! Tidak bos!" Seketika Teo berubah dalam mode serius karena takut ditatap tajam oleh bosnya.

"Cepat katakan!" Pinta Gathan seolah tidak sabar mendengarnya.

"Tidak ada yang spesial bos. Seperti biasa, perempuan itu menerima ceknya." Jawab Teo dengan serius.

Ya, Cek yang berisikan tanda tangan Gathan serta stempel perusahaan selalu menjadi senjata utama Teo untuk bernegosiasi jika kondisi mendesak.

"Hahh!! Dasar!! Perempuan semuanya sama saja!! Apa dia lupa bagaimana marah nya dia diawal!. Ujung-ujungnya tergoda juga sama cek itu!" Jawab Gathan sambil tersenyun sinis.

"Tapi Bos, Dia mengatakan jika sebenarnya ingin bos mengakui kesalahannya dan mengucap maaf." Jelas Teo kembali.

"Dia pikir dia siapa! Sampai menyuruhku minta maaf begitu saja! Toh pada akhirnya dia menerima cek itu!" Jawab Gathan sambil mengetuk-ngetukkan bolpoin pada mejanya.

"Jangan pulang dulu!. Temani aku ke club untuk melepas penat hari ini!" Ajak Gathan sembari mengambil Jas yang di letakkan pada kursi kebesarannya.

"Baik Bos." Jawab Teo patuh tanpa menolak.

Tak lama Mereka berdua meninggalkan gedung BR Group dan menuju ke salah satu club yang terdekat menggunakan mobil pribadi Teo.

🌀 *Flash Back Off 🌀*

\*\* *Club* Malam Jakarta \*\*

"Tiduran pala loe peang!" Jawab Lisya sinis sambil berdiri dan membantu Via untuk berdiri juga.

"Nah trus ngapain loe di lantai?" Tanya bram masih tidak mengerti dan dengan sigap juga membantu Lisya mengangkat Via.

"Panjang ceritanya. Udah loe mending bantuin gue bawa ni bocah ke mobilnya. Ga sanggup gue. Mana berat banget lagi.!" Pinta Lisya sambil mengambil jas hitam yang ditinggalkan Gathan.

"Mmmmpttt. Busuuukk! Bau apa ini?" Tangan Bram reflek menutup hidungnya karena bau muntahan Via yang berasal dari jas yang diambil Lisya. Sontak tubuh Via kembali nyungsep ke lantai dengan posisi nungging.

"Awwwww! Jangan ganggu gue.!" Racau Via karena ganti bibirnya yang mencium lantai.

"Bramm!! Kira-kira dong loe kalo mau lepasin dia!" Ucap Lisya karena kasihan melihat Via jatuh untuk kesekian kalinya.

"Sorry! Abis bau banget! Gue reflek! Itu muntahan si Via.?" Tanya Bram sembari menolong Via dan membopongnya keluar.

"Heemmm. Mobilnya sebelah sana!" Tunjuk Lisya pada mobil H\*nd\* M\*bili\* warna putih.

"Tuh jas siapa??" Tanya Bram masih penasaran.

"Udah besok aja gue ceritain pas dikampus." Jawab Lisya sambil membuka pintu mobil dan membantu Bram memasukkan Via kedalam mobil bagian penumpang. Kemudian Lisya masuk dibagian kemudi.

"Thankss ya Bramm. Gue balik dulu. Bye!". Lisya melambaikan tangan lalu melajukan mobilnya

"Okee. Ati-atiii." Bram membalas lambaian tangan Lisya.

 

\-- Annyeong pembaca yang budiman 💕--

\-- Sampai sini dulu yaaa episode kali ini.

Hemm kira-kira apa yang bakal dilakukan sama Gathan ke Lisya?? Author jadi penasaran juga nih.---

\-- Jangan lupa Vote, dan aktifkan tombol Favoritnya! 🙏 supaya tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya. Jangan lupa like dan tinggalkan komen supaya author lebih semangat lagi! --

Salam cium dan peluk jauh. 🤗

Terpopuler

Comments

Yoo_Rachel

Yoo_Rachel

Hadir Thor☝️Like Mendarat 🚀 Semangat selalu Yah..💪 Ditunggu kedatangannya di karya aku..
📗MENIKAHI MUSUH KERAJAANKU
📘THE POWER OF FIRST LOVE
See You In The Comment...🙏

2021-03-28

0

Tua Jemima

Tua Jemima

kq bsasax gk sopan gitu ya

2021-03-13

1

Fitria Dafina

Fitria Dafina

Seru nih lanjuuuutt 😊😊

2021-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kuda-Kudaan??!!
3 Curi Kesempatan.!
4 Lucknut!
5 Gila yang Sesungguhnya!
6 Salah Lawan!
7 Visual
8 Black List.!
9 Pernahkah di Titik Terendah??
10 Penuh Kemenangan
11 Pekerjaan Baru
12 Peri Kecilku?
13 Lisya adalah Aira.
14 Masih Ingat?
15 Rasa Bersalah
16 Bertingkah Absurd
17 Keong Racun!
18 Jangan Ikut Campur!
19 Percayalah Padaku!
20 Kakak Ganteng?
21 Cemburu?
22 Basah-Basahan Bareng?
23 Peraturan Baru
24 Panggilan Spesial
25 Kamu Harus Jadi Milikku!
26 Berita Buruk
27 Aku Ingin Melamarnya
28 Nyaman Sekali
29 Jantungku Berdegup Kencang
30 Dilamar dengan Ancaman
31 Terpaksa Menerima
32 The Day 'Sah.!'
33 Kuku Pencakar Langit
34 Bibirmu Canduku
35 Pemandangan Indah
36 Saling Terbuka
37 Membiasakan Diri
38 Ritual Wajib
39 Honeymoon (Part 1)
40 Honeymoon (Part 2)
41 Menggemaskan
42 Mansion Utama
43 Jaga Pandanganmu!
44 Cinta atau Obsesi Semata?
45 Katakan Apa Maksudmu?
46 Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47 Pingsan!
48 Pingsan.!
49 Aku mencintaimu.
50 Saling Menyadari Perasaan.
51 Mas Cute!?
52 Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53 Setiap Hari Boleh?
54 Itu Selang?
55 Kencan Ekstrim
56 Dermaga Sudah Siap!
57 Eksekusi Sekarang!
58 Mandi-Mandian.
59 Selalu Membuat Sial!
60 Minta Tolong
61 Minta Maaf.
62 Liburan Yuk!
63 Jadi Pacar?
64 Gue Mau Buktikan!
65 Snorkeling.
66 Akibat Bulu Babi.
67 Aku Mau!
68 Tak Lagi Jomblo.
69 Long Time No See
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perkenalan
2
Kuda-Kudaan??!!
3
Curi Kesempatan.!
4
Lucknut!
5
Gila yang Sesungguhnya!
6
Salah Lawan!
7
Visual
8
Black List.!
9
Pernahkah di Titik Terendah??
10
Penuh Kemenangan
11
Pekerjaan Baru
12
Peri Kecilku?
13
Lisya adalah Aira.
14
Masih Ingat?
15
Rasa Bersalah
16
Bertingkah Absurd
17
Keong Racun!
18
Jangan Ikut Campur!
19
Percayalah Padaku!
20
Kakak Ganteng?
21
Cemburu?
22
Basah-Basahan Bareng?
23
Peraturan Baru
24
Panggilan Spesial
25
Kamu Harus Jadi Milikku!
26
Berita Buruk
27
Aku Ingin Melamarnya
28
Nyaman Sekali
29
Jantungku Berdegup Kencang
30
Dilamar dengan Ancaman
31
Terpaksa Menerima
32
The Day 'Sah.!'
33
Kuku Pencakar Langit
34
Bibirmu Canduku
35
Pemandangan Indah
36
Saling Terbuka
37
Membiasakan Diri
38
Ritual Wajib
39
Honeymoon (Part 1)
40
Honeymoon (Part 2)
41
Menggemaskan
42
Mansion Utama
43
Jaga Pandanganmu!
44
Cinta atau Obsesi Semata?
45
Katakan Apa Maksudmu?
46
Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47
Pingsan!
48
Pingsan.!
49
Aku mencintaimu.
50
Saling Menyadari Perasaan.
51
Mas Cute!?
52
Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53
Setiap Hari Boleh?
54
Itu Selang?
55
Kencan Ekstrim
56
Dermaga Sudah Siap!
57
Eksekusi Sekarang!
58
Mandi-Mandian.
59
Selalu Membuat Sial!
60
Minta Tolong
61
Minta Maaf.
62
Liburan Yuk!
63
Jadi Pacar?
64
Gue Mau Buktikan!
65
Snorkeling.
66
Akibat Bulu Babi.
67
Aku Mau!
68
Tak Lagi Jomblo.
69
Long Time No See

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!