** Plaza Senayan Mall **
"Wooiiiii deeekkkk!! Berhenti dulu!! Kakak capek inii.!! Jangan bawa itu! Bisa-bisa gaji kakak habis buat gantiin barang itu!" Teriak Lisya sambil berlari mengejar anak kecil yang entah kenapa menurutnya larinya sangat cepat.
"Siaall tubuhku yang aduhai kenapa kau berat sekali!" Gumam Lisya ditengah aktivitas larinya. Dilepasnya heels yang tingginya hanya 5cm itu supaya lebih leluasa, dan dengan tangan kanannya ia menenteng kedua heels, sedangkan tangan kiri menyingkap rok span yang dipakainya sedikit lebih tinggi dari posisi normal.
Lisya melanjutkan berlari menyusul anak itu dengan sekuat tenaga. Namun naas, saat anak yang dikejarnya melewati eskalator berlawanan arah, yang seharusnya dilewati untuk naik, dia lewati untuk turun. Mau tidak mau memaksa Lisya untuk mengikuti melewati eskalator itu ditengah kerumunan orang-orang yang hendak naik.
Karena saat itu sedang ramai pengunjung, Lisya menabrak beberapa pengunjung yang sedang berada di eskalator. Keseimbangannya hilang, hingga saat akan tiba dipenghujung eskalator paling bawah, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang hendak naik eskalator daaann....
GUBRAKK.!!
Anak kecil yang dikejar Lisya tadi menoleh sesaat memastikan situasi di belakangnya. Melihat sang pengejar dirinya jatuh menimpa seseorang, membuat dia bernafas lega untuk melarikan diri sejauh mungkin entah kemana.
Sedangkan lain hal dengan kedua orang yang saat ini dalam posisi saling tindih.
"Awwwww! Shit!" Umpat pemilik tubuh yang saat ini ditindih oleh tubuh Lisya.
Berbeda dengan Lisya, merasa ada yang aneh dan mengganjal dibagian depan tubuhnya, sontak membuat dia melihat apa yang ada disana.
"Aaaaaaahhhhh!! Kurang ajar anda! Lepaskan tangan anda!!" Teriak Lisya sembari memukul dada laki-laki yang ditindihnya.
Sang laki-lakipun tersadar dari rasa sakitnya karena suara teriakan dan pukulan Lisya yang lumayan keras. Betapa kagetnya saat dia melihat tangan kekarnya nangkring dengan elok dan erat dikedua gundukan perempuan yang ada di atas tubuhnya.
Sepertinya rasa sakit yang dia rasakan akibat kepalanya yang terbentur di lantai mall, membuat insting kelakiannya menuntut tangan itu untuk mengerat pada pegangan yang terasa pas digenggaman.
"Oh damn!" Umpat laki-laki itu pelan, karena merutuki kebodohannya. Dhan dengan cepat memindahkan tangannya dari kedua gundukan itu lalu bangun dari posisi yang tidak seharusnya.
Hal itu membuat Lisya jatuh untuk kedua kali karena sang laki-laki sedikit mendorong tubuh Lisya supaya bisa enyah dari tubuhnya.
"Sial! Kurang ajar banget nih orang! Udah jatuh ketimpa tangga pula aku hari ini!" Umpat Lisya menahan amarah dan malu karena menjadi tontonan pengunjung mall yang lewat.
"Bos Gathan!" Panggil Teo kaget melihat kejadian yang tak disangka. Ia sebelumnya sempat menerima telfon yang membuatnya tidak fokus dengan apa yang terjadi disekitarnya.
Yaa,, Laki-laki yang secara tidak sengaja saling tumpang tindih dengan Lisya tadi adalah Gathan. Sang CEO yang kejam dan dingin.
"Ap-apa yang terjadi bos, kalian main kuda-kudaan?? ditempat umum seperti ini??" tanya Teo sambil menutup mulutnya tak percaya.
Gathan mendelik pada Teo mendengar pertanyaannya.
"Kamu bosan hidup!? Cepat bereskan kejadian barusan! Saya tidak mau kalau sampai ada yang mengenali saya diantara pengunjung disini. Dan kamuu!!" Dengan tatapan tajam mengarah kepada Lisya yang masih sibuk merapikan seragam dan rambutnya yang berantakan akibat jatuh tadi.
"Kamu gila ya!! Apa yang sudah kamu lakukan barusan membuat harga diri saya hilang!"
Sambil menunjuk tepat diwajah Lisya.
"What!! Harga diri anda hilang kata anda!?" Helloo Ga salah??. Anda yang....!!" Balas Lisya tidak terima atas pernyataan Gathan karena pada kenyataannya dirinya lah yang paling dirugikan atas kejadian memalukan tadi. Namun perkataannya terpotong.
"Maaf nona, saya potong pembicaraan anda. Anda masih ingin berbicara lebih banyak kan, maka dari itu mari kita bicarakan ditempat lain mengingat kita sedang jadi bahan tontonan orang-orang disini." Ajak Teo kepada Lisya untuk menenangkan kondisi.
Dengan menahan amarah Lisya mengangguki ajakan sang asisten Gathan karena dia sudah sangat malu ditonton oleh banyak pengunjung dari awal kejadian hingga saat ini.
Tidak berapa lama mereka sampai disalah satu tempat Meeting Room Plaza Senayan Mall itu.
Yaa, kedatangan Gathan beserta asistennya Teo memang untuk kepentingan meeting dengan pemilik Plaza Senayan Mall karena BR Group memiliki saham yang besar pada mall itu. Teo menghubungi pengurus mall untuk memberikan izin atas penggunaan meeting room selain yang akan digunakan meeting nanti.
Tak lama Gathan dan Lisya duduk berhadapan di antara kursi yang telah tersedia. Dalam diam keduanya saling pandang dengan tatapan sama-sama membunuhnya. Teo sang asistenpun bingung mulai dari mana dia akan menengahi situasi yang mencekam itu.
--- Annyeong pembaca yang budiman 💕
Jangan lupa tinggalkan komen dan jempolnya yaaa. Supaya author lebih semangat dan bisa memperbaiki tulisan untuk kedepannya.--
Biar tidak terlalu panjang, yukk kita lanjut di episode selanjutnya. Salam peluk dan cium jauh. 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Piet Mayong
kok bisa dr spg event ngejar ngejar seorang anak????
but seru sih next lanjuttt
2022-01-23
0
nurtitik lestari
msih bca dlu ajah
2021-03-17
1
sariz07
seruuu
Salam
Pasangan Terbaikku
2021-03-17
0