"Kamu Gilaaaa ya?!!!! Kamu sengaja menggoda keong racun yang ada disini????!!" Teriak Gathan sambil menarik lengan Lisya dengan keras sehingga membuat tubuh Lisya limbung kerahnya.
"Haaa..!!! Bos Gilaa!!." Ucap Lisya karena terkejut, sambil menutup mulutnya.
"Rupanya kamu masih memanggil ku seperti itu!. Kamu tidak ingat dengan ku?" Tanya Gathan dengan posisi masih memegang erat lengan dan punggung belakang Lisya akibat tarikan cepatnya yang membuat tubuh Lisya limbung kesamping.
Duh end wess end uripku!
Jelas lah aku ingeet, dipikir aku ilang ingatan apaa!! Siapa coba yang ga inget sama modelan kayak gini.! Apalagi tuh jambangnya..! MashaAllah menggoda iman kalo dari deket gini. Hemm pasti kerii keriii aduhaii (geli-geli) gimana giituu kalo pas kesentuh anuu. 🤔*
'Ntahlah apa maksudnya hanya Lisya yang tau'.
Ehh. ehhh.. kenapa ni otak jadi traveling kemana-kemana seehh.. Pikirkan uripmu yang bentar lagi tamat Lisya duh... 🙈
Gumam Lisya dalam hati.
Pipinya memerah karena pikirannya yang tiba-tiba gesrek akibat melihat muka jambangnya Gathan dengan sangat dekat. 'Jangankan Lisya, Othor aja pingin nyuil itu jambang si mbebs Gathan . Awww.' 😍
"Heiii, kenapa pipi kamu memerah? Kamu sakit?" Tanya Gathan Panik sambil memegang dahi Lisya dengan punggung tangannya.
Entah mengapa, detak jantung Lisya makin tak beraturan saat dahinya disentuh oleh Gathan dengan penuh perhatian. Sontak membuat ia segera membenarkan posisi tubuhnya agar pikiran dan tubuhnya tidak memikirkan hal yang 'iya iya'.
Woow.. Ni kenapa jantung ku deg degan gini sih.. Lagian kenapa juga ni bos gila mendadak angeet bangeett perlakuannya. Bukannya dia mau menghukum ku atas yang kemarin?!
Gumam Lisya dalam hati lagi.
"Saya gak kenapa-kenapa" Ucap Lisya sambil membenarkan pakaiannya.
"Eheemmm!! Maaf mengganggu kalian berdua." Ucap Bram memecah keheningan sesaat.
"Maaf tuan Gathan, apa ada yang anda butuhkan, sehingga repot-repot datang kesini?"
Sindir Bram.
Yang ada bukan repot-repot lagi,, tapi ngerecokin pemotretan gue. Lagiaann, apa si Lisya kenal sama bos besar ini?.
Gumam Bram dalam hati karena kesal.
"Oohhh,, Apa karena anda terlalu lama menunggu? Kami minta maaf tuan, jika membuat anda menunggu terlalu lama." Ucap Bram kembali, saat mulai teringat jika bos itu sudah hampir satu jam di studionya tanpa ada aktivitas apapun.
Gathan yang tersadar akan kelakuannya hanya merutuki kebodohannya dalam hati.
Siall! iya ya, kenapa gue sampe nekat turun kesini dan buat kekacauan kayak gini. Hahh.. Ada apa sama gue. . Kenapa juga tadi serasa hati dan tubuh gue memanas, trus anehnya gue gabisa menahannya.
Gumam Gathan dalam hati sambil matanya kembali memandang tubuh Lisya yang entah mengapa baginya sangat seksi dan berani saat itu, yang akhirnya membuat emosinya bergejolak lagi, seolah ia tak rela jika tubuh Lisya menjadi tontonan gratis bagi keong racun yang ada disekitarnya.
"Kamu ikut aku sekarang!" Ucap Gathan sambil menarik tangan Lisya sebelah kanan dengan erat kemudian hendak berjalan menuju pintu keluar studio.
"Ehh.. Apa-apaan ini?" Tanya Lisya kaget karena tarikan Gathan begitu kuat dan tiba-tiba.
"Maaf tuan Gathan, Mau anda bawa kemana karyawan saya?" Tanya Bram sambil menahan tangan Lisya sebelah kiri.
"Saya harap anda jangan ikut campur urusan saya! Lepaskan tangannya!" Ucap Gathan sambil menatap Bram dengan tajam.
"Maaf, tapi ini masih didalam studio saya, serta masih dalam jam kerja. Sehingga urusan karyawan saya adalah tanggungjawab saya!." Jawab Bram dengan tatapan yang tidak kalah tajamnya kepada Gathan. Ia sama sekali tidak takut dengan siapapun, jika ada yang menganggu urusannya.
"Jadi saya mohon, andalah yang harus melepaskan tangannya!" Ucap Bram kembali sambil menarik tangan Lisya.
Karena merasa Bram sangat menghawatirkan Lisya, Gathan merasa sangat geram dan membuat emosinya memburuh. Tangannya semakin erat menggenggam lengan Lisya, ia menarik kembali tangan Lisya dengan tatapan yang membunuh kepada Bram.
Akhirnya terjadilah tarik menarik kedua tangan Lisya, antara Gathan dan Bram. Membuat semua mata karyawan yang ada di studio tertuju pada mereka bertiga.
"Aww" Pekik Lisya karena kesakitan.
Teo yang melihat kejadian itu, menggelengkan kepalanya karena merasa malu dengan perilaku bosnya yang tidak masuk akal. Kemudian dengan cepat menghampiri bosnya, seolah paham apa yang dibutuhkan bosnya yang sedang terkena virus njelulunya itu.
"Maaf bos, tuan. Bisa kalian hentikan tarik-tarikannya?" Ucap Teo kepada Gathan dan Bram untuk menghentikan perang 'tarik tangan' itu.
"TIDAK!" Teriak Gathan dan Bram bersamaan, membuat tubuh Teo terlonjak kaget dan mundur alon.
"Teo, cepat kamu bereskan semua ini! Saya tunggu dimobil!" Ucap Gathan setelah berhasil menarik tangan kiri Lisya dari Bram, karena genggaman Bram sempat mengendor akibat kedatangan Teo tadi.
Tak lama, setelah mendapat kunci mobil dari saku celana Teo, Gathan berjalan keluar studio dengan cepat sambil tangan masih menarik tangan Lisya.
Lisya berusaha meronta melepaskan genggaman tangan Gathan, namun itu semua gagal karena genggamannya begitu erat.
"Lepasiiin bos gila! bos sableng.! Mau aku beri tendangan lagi hah!?" Ucap Lisya ditengah aktivitas nya yang sedang meronta menarik tangannya.
Brughh!!
Tubuh Lisya menabrak punggung Gathan karena sang empunya berhenti mendadak.
"Ahhhh lepassiiiinnn boss sableeengg!!! Turuuuniinn gak!!!" Ucap Lisya yang terkejut sambil memukul punggung Gathan, karena tiba-tiba tubuhnya dipanggul oleh Gathan seperti layaknya manggul karung beras.
Gathan tak memperdulikan teriakan dan pukulan Lisya. Ia tetap terus melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar studio.
"Lisyaaaa..!" Bram hendak berlari menolong Lisya, namun dihadang oleh Teo.
"Maaf tuan Bram, Saya mohon jangan ikut campur terlalu jauh. Anda tenang saja nona Lisya akan baik-baik saja." Ucap Teo menenangkan.
"Bagaimana saya bisa tenang,, karyawan saya dibawa paksa dengan tuan Gathan. Mereka berdua kan tidak saling kenal, dan tidak pernah bertemu sebelumnya. Saya takut Lisya kenapa-kenapa.!" Ucap Bram sembari ingin kembali berlari menyusul Lisya namun masih dihadang oleh Teo.
"Anda salah! Justru sebelum anda bertemu dan mengenal nona Lisya, mereka berdua sudah lama mengenal satu sama lain.!" Ucap Teo cepat.
"A-aapppaaa??!!" Ucap Bram terkejut
"Jadi saya mohon, untuk saat ini biarkan nona Lisya bersama kami. Jangan buat bos saya semakin marah dan melakukan hal yang tidak seharusnya kepada anda" Ucap Teo penuh penekanan.
"Dann lagi, untuk urusan gaun yang dipakai nona Lisya serta kerugian atas kejadian hari ini, silahkan anda kirimkan tagihannya kepada sekretaris kami. Lalu, untuk pemotretan majalah, juga akan dikabari kembali oleh sekretaris kami. Saya memohon maaf atas kekacauan yang telah terjadi disini. Saya harap anda bisa memakluminya. Saya permisi tuan." Jelas Teo, kemudian pamit meninggalkan Bram sambil menundukkan tubuhnya sedikit.
Bram yang masih terkejut dengan ucapan Teo, hanya diam saja, saat melihat punggung Teo yang semakin menjauh darinya.
**Parkiran Mobil **
"Lepasiiinnn akuu!!! Hikss hiksss.. Lepasiiinnnnn!!" Ucap Lisya yang mulai menangis karena pikirannya sudah kalut.
Tiitt.. Tiittt.
Gathan segera membuka pintu mobil bagian belakang, kemudian menjatuhkan tubuh Lisya ke arah kursi mobil. Hingga saat ini tubuh Lisya terlentang di atas kursi, dengan tubuh Gathan yang masih diatasnya. Sontak membuat Lisya menutup bagian dadanya dan memejamkan matanya, sambil menangis. Ia takut jika bos gila itu melakukan hal yang tidak seharusnya. Ia takut, jika gunung gantungnya itu ternodai lagi olehnya.
Dengan nafas yang masih memburu, akibat menggendong Lisya dan menahan emosi sedari tadi, Gathan memandangi wajah Lisya yang masih menangis dengan mata yang terpejam itu dengan tatapan sendunya. Ia kemudian mengingat kembali sosok peri kecilnya yang cengeng. Entah mengapa seolah rasa lelah dan emosinya tadi hilang begitu saja.
"Cih,, kalau menangis begini, memang benar-benar peri kecilku yang cengeng waktu itu." Ucap Gathan sambil tersenyum lebar, karena baginya ia kembali melihat wajah Lisya saat masih kecil. Bukan Lisya yang begitu seksi dan menggoda.
Beginilah kalo Mbebs Gathan senyum.. Uhh semriwiiiinggg bulu kuduk othor 😍
Lisya yang mendengar samar-samar ucapan Gathan, dengan cepat menghentikan tangisnya lalu membuka matanya, kemudian menatap Gathan tajam.
To Be continued 🖤
-- Annyeong pembaca yang budiman 💕--
-- Hemmm Sampai sini dulu yaa, hari ini Othor lagi semangat, tunggu 2 episode lagi yang bakal update hari ini yaaa. -- ❤️
-- Jangan lupa Vote, dan aktifkan tombol Favoritnya! 🙏 supaya tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya. Jangan lupa like dan tinggalkan komen supaya author lebih semangat lagi! --
Salam cium dan peluk jauh. 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Klunthink
woow ditunggu lagi updatenya thor
2021-02-16
1
Lia
Lanjut thor, semangat
2021-02-16
0