Pernahkah di Titik Terendah??

** Gedung BR Group **

"Heiii BOSS SABLEEENGGGGG!!!" Teriak Lisya dari kejauhan.

Tap.. Tap.. Tap.. Tap..

Suara derap kaki Lisya yang sedang berlari sambil menyingkap roknya hingga diatas lutut. (Tenang Lisya pake daleman panjang kok)

'Bayangin larinya pake mode slow motion ya hyung biar makin mendramatisir wkwk'

Suara derap kaki Lisya yang semakin dekat, membuat bos itu menoleh kearahnya.

Saat Lisya sudah sangat dekat dengan 'Bos Sableng' yang dia panggil sebelumnya, dengan cepat ia memutar tubuhnya lalu kembali menghadap sang bos dengan posisi kedua tangan mengepal siap meninju, kaki kiri berada dibawah sebagai tumpuan tubuhnya yang ia condongkan kebelakang, sedangkan kaki kanannya ia layangkan keatas tepat ke rahang sang bos yang begitu tinggi.

Bughhhhh.....

Sang bos oleng lalu terduduk di lantai akibat terkena serangan yang tidak bisa ia hindari karena begitu mendadak.

Banyak pasang mata yang melihat kejadian tadi, karena kejadian singkat itu terjadi didalam loby gedung BR Group. Betapa terkejutnya semua karyawan yang berada disana, karena sekilas mereka seperti melihat adegan film action yang sering ada di tipi-tipi. Entah mengapa mereka malah kagum dengan gerakan si Lisya yang begitu lincah dan tentunya 'berani'.

"Hah.!! Itu baru pemanasan bos sableng! Tidak ada apa-apanya dengan penderitaanku!." Ucap Lisya yang masih berdiri, lalu mengepalkan tangannya dan hendak membogem kembali wajah Gathan yang saat itu masih kesakitan akibat ulahnya. Ya, bos sableng itu adalah Gathan. panggilan lain dari Lisya karena saking emosinya.

"Booss!" Teriak Teo dari kejauhan yang baru saja keluar dari lift. Dengan sigap Teo berlari ke arah sang bos.

Namun ternyata gerakan Lisya dapat dibaca oleh Gathan. Dengan cepat Gathan berdiri dan menjadikan lututnya sebagai tumpuan tubuhnya kemudian menahan bogeman Lisya dengan tangan kananya. Lalu dengan cepat pula Gathan berdiri sempurna yang kemudian kaki kirinya menyleding kaki Lisya yang sebelah kanan.

Alhasil Lisya pun limbung dan akan terjatuh dilantai, namun entah mengapa tangan Gathan justru reflek menahan kepala Lisya bagian belakang. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh saling tindih, dengan posisi Lisya dibawah sedangkan Gathan diatasnya, dan posisi tangan Gathan menjadi tumpuhan kepala Lisya.

"Rupanya kamu sudah bosan hidup!!!" Ucap Gathan sambil mendelik tajam menatap mata coklat Lisya dan menahan hasratnya untuk membogem wajah cantik itu. Karena se kejam apapun sang CEO itu, dia anti melakukan kekerasan fisik terhadap wanita. Apalagi ditempat umum.

Gathan pun dengan keras menarik tangannya yang masih dibawah kepala Lisya kemudian berdiri dari posisinya. Sontak membuat kepala Lisya terbentur lantai.

"Awwwww!" Ucap Lisya kesakitan sambil mengelus kepala bagian belakangnya.

"Teo.!!!! Cepat seret perempuan ini ke polisi!! Buat dia menyesal dibalik jeruji hingga akhir hidupnya!" Ucap Gathan sambil menunjuk ke arah Lisya yang masih dalam posisi tidur dilantai.

"Baik bos!" Ucap Teo mengangguk, kemudian berjalan ke arah Lisya.

"Lepasin!!!" Ucap Lisya menolak saat tangannya hendak disentuh Teo. Lalu dengan cepat Lisya berdiri dari posisinya.

"Hahhh!!! Kamu pikir kamu bisa menjebloskan aku kepenjara setelah apa yang kamu lakukan padaku!!" Ucapnya kembali dengan tanpa menyebut Gathan dengan sebutan 'anda' karena baginya dia tidak pantas dihormati.

"Dengar semuanyaa!! Bos sableng kalian ini telah melakukan pelecahan seksual kepadaku!!

Setelah mengambil keperawananku dengan paksa, dia bukan malah bertanggungjawab, Tapi malah membuat aku dipecat dari pekerjaanku. Sekarang aku tidak bisa bekerja di manapun, karena namaku telah dia black list!"

Teriak Lisya sekuat tenaga agar suaranya terdengar oleh semua orang. Ia tidak peduli jika perkataannya sedikit berlebihan. Karena nyatanya memang bos itu mengambil keperawanan gundukannya. Yang ia inginkan adalah supaya harga diri bos itu jatuh meskipun harga dirinya pun ikut jatuh. Mesisan teles (sekalian basah) kalo kata Lisya.

Sontak membuat Gathan dan Teo kaget. Apalagi seluruh karyawan, mereka yang mendengar pernyataan Lisya pun saling berbisik karena tidak menyangka jika bosnya selain kejam, dia juga pelaku pelecehan seksual.

"Nona..!! Anda jangan keterlaluan!" Teo memperingatkan Lisya kemudian menarik tangannya untuk dibawa keluar dengan kasar.

"Aku tidak akan tinggal diam jika kamu mengusikku terlalu jauh! Jika perlu, aku akan membuat nama baikmu jatuh!". Ucap Lisya kembali sambil menghempaskan tangan Teo.

"Kamu tahu..!! Kamu memang kaya, tapi sayang miskin hati! Kamu hanyalah bos sableng,!! Bos gila yang pengecut.!"

"Kenapa bisa aku sebut pengecut???!" Tanya Lisya.

Entah mengapa, karena perkataan Lisya itu membuat Gathan penasaran dengan apa yang akan diucapkan setelahnya. Lalu dengan reflek tangan Gathan mencegah Teo dan beberapa security yang baru saja datang hendak menarik paksa Lisya.

Lisya yang melihat situasi aman, dia kembali melanjutkan perkataannya.

"Karna kamu hanya bisa bersembunyi dibalik kekuasaanmu, dan asistenmu ini!" Lisya menunjuk Teo dengan tatapan yang tak kalah tajam.

Gathan seolah tertampar atas ucapan Lisya barusan. Karena apa yang dikatakannya memang benar. Selama ini dia bisa melakukan apapun melalui Teo karena berkat kekuasaannya. Hal itu membuatnya tidak takut dengan apapun dan selalu menganggap remeh orang lain.

"Apa kamu pernah berada dititik terendah!! Apa kamu pernah berada dalam kondisi serba kekurangan!!"

"Dan apa kamu pernah menjadi harapan satu-satunya oleh keluarga mu sebagai pencari nafkahnya!!"

"Aku yakin!! Kamu tidak pernah merasakannya!!!. Jika pernah, berarti kamu memang bukanlah manusia!! Melainkan dedemit rupa manusia! Seng ga duwe ati! Ga duwe rasa empati! Ga duwe rasa kemanusiaan blas!" Ucap Lisya menggebu-nggebu sampai ga sadar keprucut ngucap bahasa jawa khas suroboyoannya.

Gathan yang dulunya juga pernah tinggal di Surabaya, sedikit banyak tahu apa arti perkataan Lisya yang justru membuatnya semakin penasaran dengan sosok perempuan itu. Karena ternyata perempuan itu bisa berbahasa jawa.

"Dengan gampang nya kamu menutup sumber rejeki orang kecil hanya karena kesalahan yang tak disengaja!"

"Apa kamu pernah memikirkan sediiiiiikiiiiiiiittt aja,, Bagaimana nasib mereka!! Bagaimana mereka bertahan hidup! Dan bagaimana nasib keluarganya yang juga menanti rejeki itu!!" Ucap Lisya penuh penekanan dengan mata berkaca-kaca karena ia teringat orang tuanya.

"Semoga saja apa yang telah kamu lakukan itu tidak berbalik kepadamu dan keluarga mu! Karena kamu pasti tahu! Jika karma itu ada!" Ucap Lisya lalu menghela nafas kemudian berlari meninggalkan gedung BR Group dan semua orang yang masih diam mematung disana termasuk Gathan.

Lisya tak ingin berlama-lama lagi karena ia sudah tidak dapat menahan air mata yang dari tadi ingin keluar. Dengan cepat ia mengendarai motornya untuk pulang ke kosan.

Sementara itu, Gathan yang tadinya sempat mematung mendengar perkataan Lisya yang entah mengapa semuanya benar dan membuatnya seperti tertampar, tak lama ia tersadar dari pikirannya saat matanya melihat ke sekelilingnya.

"Kalian semua kenapa masih disini!! bubar!! Jika kalian tidak menutup mata dan mulut kalian, Kalian semua akan saya pecat!" Suara bariton itu menggelegar diseluruh loby karena ia baru menyadari bahwa ia masih menjadi bahan tontonan karyawannya.

"Teoo! Jika kamu mendengar ada yang membicarakan tentang kejadian ini! Langsung pecat mereka!" Ucap Gathan sambil menuju lift untuk kembali ke ruangannya karena moodnya untuk makan siang sudah rusak.

"Baik bos!" Jawab Teo sambil mengedar pandangannya keseluruh karyawan disekitarnya dengan tatapan membunuhnya.

Melihat tatapan asisten bosnya yang menyeramkan itu, membuat seluruh karyawan yang melihat kejadian itu bergidik ngeri. Dengan cepat mereka bubar dan meninggalkan loby.

🌀 Flash Back On 🌀

Dengan tangan yang mengepal, muka merah padam Lisya keluar dari kantor dengan langkah cepat. Sesampainya diparkiran motor, Lisya membuka handphone nya untuk mencari alamat kantor pusat BR Group. Karena dia yakin bos gila itu berada di kantor pusatnya. Setelah mendapatkan alamatnya, Lisya melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

** Gedung BR Group **

Jarak yang ditempuh dari kantor tempat Lisya Interview sampai dengan gedung BR Group harusnya menghabiskan waktu selama 35 menit. Namun karena Lisya mengendarai motor dengan kecepatan penuh, akhirnya ia sampai hanya dalam waktu 20 menit saja. 'Wes jelas nyetirnya ngempot-ngempot (nyalip-nyalip) kayak marquez' yaa.

"Permisi mba, Pak emmmm.... sebentar,,,,,,," Lisya mengambil handphone nya dan melihat mbah g**gle mencari tahu nama bos yang dicarinya.

" Oh, Pak Gathannya ada? Bisa saya bertemu?" Tanya Lisya pada resepsionis saat sudah berada di Loby gedung.

"Maaf mba, Dari mana? Apa sudah ada janji sebelumnya?" Tanya resepsionis ramah.

"Emmm anuu, ituu bilang saja saya Lisya. Saya yakin pasti beliau tahu." Jawab nya penuh ragu, karena Lisya juga bingung harus mengatakan apa.

"Baik, mohon tunggu sebentar. Saya telfon sekretarisnya dulu ya." Ucap resepsionis lagi sambil menekan no extension yang dituju.

"Hallo bu Martha?? Ada tamu atas nama Lisya mencari pak Gathan. Apa ibu mengenalnya?" Ucap Resepsionis saat sambungan teleponnya mendapat jawaban.

"..................."

"Baik. Selamat siang." Resepsionis itu menutup telponnya.

"Maaf mba Lisya, anda tidak bisa menemuinya. Karena ternyata beliau tidak mengenali anda. Jika anda ingin menemui nya, anda harus membuat janji terlebih dahulu dengan sekretaris ataupun asistennya." Jelas sang Resepsionis.

"Oh begitu. Jadi kata pak Gathan, beliau tidak mengenali saya yaa. Bagaimana saya bisa membuat janji dengan sekretaris ataupun asistennya itu.?" Tanya Lisya dengan senyum yang dipaksakan karena menahan geram. Ia geram karena ternyata bos gila itu pura-pura tidak mengenalnya.

Resepsionis itu mengangguk ramah.

"Anda bisa menghubungi nomor ini,, Namun sebaiknya anda hubungi saat setelah jam istirahat ya mba." Jelas resepsionis itu sambil memberi kartu nama sekretaris Gathan.

"Oh gitu baiik. Terimakasih banyak ya mba. Permisi!" Lisya pamit lalu dibalas anggukan sang resepsionis dengan ramah.

Dengan geram Lisya berjalan sedikit menjauh dari meja resepsionis itu. Rasanya Lisy tidak sabar ingin bertemu dengan bos gila itu dan memberi pelajaran. Namun sayang dia terpaksa harus menahannya karena ternyata tidak mudah menemui bos itu.

Ruang CEO

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi pak?" ucap sekretaris Martha sambil mengetuk pintu.

"Masuk!" Jawab Gathan dari dalam ruangan.

"Bapak kenal dengan nama Lisya?? Karena ada tamu dibawah katanya namanya Lisya ingin bertemu dengan anda." Jelas sekretaris Martha setelah masuk kedalam ruangan sang CEO.

"Tidak..!!" Jawab Gathan enteng tanpa berpikir. Karena nyatanya ia tidak pernah kenal dengan nama itu.

"Baik.. Saya permisi.!" Sekretaris Martha keluar ruangan lalu kembali menuju meja kerjanya yang ada didepan ruangan CEO. Ia berbicara melalui telepon yang masih tersambung dengan resepsionis. Menyampaikan bahwa bosnya tidak mengenal perempuan itu.

Martha adalah sekretaris Gathan. Ia bertugas menghandle segala urusan maupun keperluan Gathan yang ada dikantor. Segala bentuk Addendum maupun kontrak yang telah disepakati oleh Gathan bersama Teo akan dikemas rapi oleh sekretaris itu. Sekretaris Martha sudah bekerja selama 5 tahun. Sehingga Gathan sudah sangat mempercayainya selain Teo sang asisten.

Tok.. Tok.. Tok..

"Bos,, Sudah waktunya makan siang." Ucap Teo sebelum membuka pintu ruangan Gathan.

"Hemmm, Tunggu.!" Gathan mengambil jasnya kemudian membuka pintu ruangannya.

"Ayo!" Ajak Gathan sambil menuju lift.

"Bos, handphone saya tertinggal di ruangan." Ucap Teo sambil merogoh seluruh kantong sakunya.

"Dasar teledor! Aku tunggu didepan lobby!. Mobil sudah siap didepan kan?!" Ucap Gathan.

"Baik bos. Mobil sudah siap!" Segera Teo menuju ruanganya untuk mengambil handphonenya yang tertinggal.

Mendengar jawaban Teo, Gathan langsung menuju lift. Sedangkan Teo tidak tahu jika Lisya mencari bosnya. Sehingga ia tidak merasa khawatir. Selama ini, Gathan memang menyuruh Teo memberi pelajaran kepada Lisya, namun ia tidak tahu siapa sebenarnya nama perempuan itu. Hanya Teo yang tahu, Teo tidak memberitahukan nama perempuan itu kepada bosnya karena dirasa hal itu tidak penting lagi bagi bosnya. Teo sangat hafal dengan sifat bosnya. Jika bosnya tidak menanyakan identitas seseorang dengan detail maka orang itu tidak dianggap penting olehnya.

Loby BR Group

Tak lama pintu lift terbuka, Gathan segera keluar dari lift dan menuju pintu keluar Loby dengan wajah tanpa ekspresinya. Namun sesekali ia membalas sapaan karyawannya dengan anggukan.

Sementara di sofa yang berada diujung Loby, terdapat Lisya yang masih setia menunggu jam istirahat selesai sambil terus mengumpat dan memikirkan cara bagaimana ia bisa menemui bos gila itu.

Karena heran melihat beberapa karyawan yang lalu lalang menunduk hormat sambil memberi sapaan, sontak membuat Lisya mengedarkan pandangannya ke arah karyawan itu menunduk.

Pucuk dicinta bos gilapun tiba.

Gumam Lisya dalam hati dengan dada yang bergemuruh. Ada rasa senang dan juga kesal, Senang karena dendamnya akan terbalaskan, Kesal karena Gathan melewati nya begitu saja tanpa melihat dirinya yang sedari tadi manatap tajam. Dia melihat wajah Gathan yang tanpa rasa bersalah membuat emosinya semakin menjadi-jadi.

Tak tahan menahan amarah, Lisya pun berteriak sekeras mungkin memanggil bos gila yang dicarinya itu.

🌀 Flash Back Off 🌀

Ekspresi dan Penampilan Lisya saat menghajar Gathan. Ga peduli pake rok, yang penting hajar.

Ekspresi Gathan saat tertampar perkataan Lisya.

-- Annyeong pembaca yang budiman 💕--

-- Sepertinya hati Gathan akan sedikit terenyuh akibat perkataan Lisya. Kira-kira apa yang bakal dilakukan Gathan yaa. Moso Gathan mulai kepo nantinya?? Hemmmm othor ga sabar buat nulis kehaluan ini!! hihihi

-- Jangan lupa Vote, dan aktifkan tombol Favoritnya! 🙏 supaya tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya. Jangan lupa like dan tinggalkan komen supaya author lebih semangat lagi! --

Salam cium dan peluk jauh. 🤗

Terpopuler

Comments

Daniy Sanjaya

Daniy Sanjaya

sejauh ini t.o.p

2021-03-15

2

Lin Frie

Lin Frie

jangan byk flash back dunk thor..jd bingung

2021-03-12

6

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kuda-Kudaan??!!
3 Curi Kesempatan.!
4 Lucknut!
5 Gila yang Sesungguhnya!
6 Salah Lawan!
7 Visual
8 Black List.!
9 Pernahkah di Titik Terendah??
10 Penuh Kemenangan
11 Pekerjaan Baru
12 Peri Kecilku?
13 Lisya adalah Aira.
14 Masih Ingat?
15 Rasa Bersalah
16 Bertingkah Absurd
17 Keong Racun!
18 Jangan Ikut Campur!
19 Percayalah Padaku!
20 Kakak Ganteng?
21 Cemburu?
22 Basah-Basahan Bareng?
23 Peraturan Baru
24 Panggilan Spesial
25 Kamu Harus Jadi Milikku!
26 Berita Buruk
27 Aku Ingin Melamarnya
28 Nyaman Sekali
29 Jantungku Berdegup Kencang
30 Dilamar dengan Ancaman
31 Terpaksa Menerima
32 The Day 'Sah.!'
33 Kuku Pencakar Langit
34 Bibirmu Canduku
35 Pemandangan Indah
36 Saling Terbuka
37 Membiasakan Diri
38 Ritual Wajib
39 Honeymoon (Part 1)
40 Honeymoon (Part 2)
41 Menggemaskan
42 Mansion Utama
43 Jaga Pandanganmu!
44 Cinta atau Obsesi Semata?
45 Katakan Apa Maksudmu?
46 Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47 Pingsan!
48 Pingsan.!
49 Aku mencintaimu.
50 Saling Menyadari Perasaan.
51 Mas Cute!?
52 Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53 Setiap Hari Boleh?
54 Itu Selang?
55 Kencan Ekstrim
56 Dermaga Sudah Siap!
57 Eksekusi Sekarang!
58 Mandi-Mandian.
59 Selalu Membuat Sial!
60 Minta Tolong
61 Minta Maaf.
62 Liburan Yuk!
63 Jadi Pacar?
64 Gue Mau Buktikan!
65 Snorkeling.
66 Akibat Bulu Babi.
67 Aku Mau!
68 Tak Lagi Jomblo.
69 Long Time No See
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perkenalan
2
Kuda-Kudaan??!!
3
Curi Kesempatan.!
4
Lucknut!
5
Gila yang Sesungguhnya!
6
Salah Lawan!
7
Visual
8
Black List.!
9
Pernahkah di Titik Terendah??
10
Penuh Kemenangan
11
Pekerjaan Baru
12
Peri Kecilku?
13
Lisya adalah Aira.
14
Masih Ingat?
15
Rasa Bersalah
16
Bertingkah Absurd
17
Keong Racun!
18
Jangan Ikut Campur!
19
Percayalah Padaku!
20
Kakak Ganteng?
21
Cemburu?
22
Basah-Basahan Bareng?
23
Peraturan Baru
24
Panggilan Spesial
25
Kamu Harus Jadi Milikku!
26
Berita Buruk
27
Aku Ingin Melamarnya
28
Nyaman Sekali
29
Jantungku Berdegup Kencang
30
Dilamar dengan Ancaman
31
Terpaksa Menerima
32
The Day 'Sah.!'
33
Kuku Pencakar Langit
34
Bibirmu Canduku
35
Pemandangan Indah
36
Saling Terbuka
37
Membiasakan Diri
38
Ritual Wajib
39
Honeymoon (Part 1)
40
Honeymoon (Part 2)
41
Menggemaskan
42
Mansion Utama
43
Jaga Pandanganmu!
44
Cinta atau Obsesi Semata?
45
Katakan Apa Maksudmu?
46
Benar-Benar Milikku Seutuhnya!
47
Pingsan!
48
Pingsan.!
49
Aku mencintaimu.
50
Saling Menyadari Perasaan.
51
Mas Cute!?
52
Jangan Pernah Mabuk Lagi!
53
Setiap Hari Boleh?
54
Itu Selang?
55
Kencan Ekstrim
56
Dermaga Sudah Siap!
57
Eksekusi Sekarang!
58
Mandi-Mandian.
59
Selalu Membuat Sial!
60
Minta Tolong
61
Minta Maaf.
62
Liburan Yuk!
63
Jadi Pacar?
64
Gue Mau Buktikan!
65
Snorkeling.
66
Akibat Bulu Babi.
67
Aku Mau!
68
Tak Lagi Jomblo.
69
Long Time No See

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!