" dia dokter ricko septian ahli beda dan juga saraf dirumah sakit ini" jelas dokter alex.
" oh eh selamat pagi dokter ricko" ujar nita dengan sopan.
" baiklah sekarang dokter fahri akan membimbingmu selama magang disini dia seorang ahli dokter gigi terbaik di rumah sakit ini " jelas dokter alex lagi.
" baik dokter" jawab nita.
setelah diruangan dokter gigi nita dan dokter fahri hanya berdua saja karena dokter gigi dirumah sakit ini hanya ada satu juga yang terbaik di kota jakarta.
dokter fahri dokter muda yang berusia 26 tahun wajahnya tampan, postur tubuh tinggi juga memiliki kulit putih.
ia sosok dokter yang jarang berbicara apalagi dengan wanita.
" dokter pasien minggu lalu sudah datang" tibatiba seorang perawat datang dari balik pintu.
" baik" dokter fahri akhirnya memakai jubah putih itu lalu menatap nita.
" ikut denganku aku akan mengajari mu" ujar dokter fahri.
" baik dokter" jawab nita.
lalu dengan cepat nita mengikuti arah langkah dokter fahri dibelakangnya, dari kejauhan ricko memandangi istrinya itu.
sedikit rasa takut yang ia miliki bahwa saat ini nita berada di naungan dokter fahri banyak para gadis yang mengejarnya karena ketampanannya itu. ia takut istrinya akan jatuh cinta pada dokter fahri.
walaupun ia sangat populer disana tapi tetap saja ia harus menjaga istrinya itu.
" dokter anak saya sudah siap " ujar seorang ibu muda itu.
" baiklah sekarang buka mulutnya ya" ucap dokter fahri dengan lembut.
" aaaaa" sambungnya.
" aaaa" anak perempuan itu mengikuti perintah ricko.
lalu dengan sigap ricko mulai menjalankan profesinya sebagai seorang dokter gigi dengan telaten, nita sangat menyukai cara kerja dokter fahri ia terus melihat dan memahami semua kerja dokter fahri.
" tahan ya" ucap dokter fahri saat ia akan mencabut gigi anak itu.
" mama angel takut" rengek anak itu.
" sayang kau jangan takut , rasanya hanya seperti di gigi semut" ujar nita dengan lemah lembut.
" bagaimana dokter tau?" tanya anak itu.
" dulu saat masih kecil dokter juga seperti ini gigi ku sangat sakit karena terlalu banyak memakan permen tiba-tiba bundaku membawa ku ke dokter gigi lalu aku takut tapi setelag dicabut tidak ada rasa apapun dan setelah itu aku bisa makan banyak es krim , kue , juga yang lainnya.
fahri hanya tersenyum kecil mendengarnya padahal sebelumnya ia tidak pernah tersenyum hanya karena perempuan tapi kali ini ia berbeda.
" lalu?" tanya anak itu.
" lalu aku makan banyak hal tetapi aku juga harus merawat gigiku agar terlihat bersih sehat juga putih" jawab nita.
" selesai" ucap dokter fahri.
" wah dokter cantik benar, tidak ada rasa apapun. terima kasih dokter cantik" ucap anak itu.
" hmm sama -sama tapi ingat ya setelah ini harus menjga kesehatan gigi " ingat nita lalu mengelus kepala anak perempuan itu.
" ibu jika besar nanti aku akan jadi dokter gigi seperti dokter cantik ini" ujar anak itu dengan semangat.
" baiklah sayang" jawab ibunya.
" dokter terima kasih ya, akhirnya anak ku mau melakukannya setelah membujuknya" ungkap ibunya itu.
" sama-sama" jawab fahri dan nita hanya tersenyum mendengarnya.
" sampai jumpa dokter cantik" anak itu melambai kan tangannya dengan cepat nita melambaikan tangannya membalas tindakan anak itu.
tanpa fahri sadari ia menatap nita dan tersenyum.
" kerjamu bagus" puji dokter fahri.
" eh terima kasih dokter aku hanya membantu sedikit, juga dokter sangat hebat " balas nita.
saat jam makan siang semua dokter datang kekantin untuk makan, begitu pun dengan nita ia datang membawa piringnya lalu duduk dibangku kosong seorang diri.
" rupanya dia disana" pikir ricko yang baru datang kekantin.
dengan cepat ia mengambil makan lalu bergegas menuju kursi nita.
" apa kerjamu lancar?" tanya ricko lalu duduk didepan istrinya itu.
" kau? kenapa duduk disini ? semua orang akan melihatnya" ucap nita dengen pelan.
" kenapa ? semua orang punya mata biarkan saja" jawab ricko dengan santai.
" dengar ya jangan terlalu dekat dengan dokter fahri aku tidak suka " tegas ricko.
" bukan urusanmu" ujar nita lalu dengan cepat menghabiskan makanannya.
" nita setelah ini datanglah keruangan ku ada sesuatu yang harus aku diskusikan" dr fahri tiba-tiba datang begitu saja.
" baik dokter" jawab nita.
" lihat sebelumnya dokter fahri tidak pernah berbicara pada seorang wanita tapi denganmu langsung saja seperti sudah kenal bertahun tahun awas ya jika melakukan hal lain dibelakangku" ancam ricko.
" pikiranmu terlalu jauh, lagipula jika dia mau berbicara denganku itu hal wajah aku kan anak didiknya" jawab nita.
" aku sudah selesai, dan ya aku tidak tau pulang jam berapa karena aku dan dokter fahri akan membuat laporan " jelas nya.
setelah di dalam ruangan dr. fahri nita duduk dihadapan dr.fahri.
" ini merupakan laporan yang telah aku buat sebelumnya juga ada beberap pasien yang telah memiliki janji dengan ku, pahami jadwal ini juga kau boleh membaca buku yand ada di ruangan ini . ruangan ini milik kita berdua sekrang selama 3 bulan ini kau akan bersamaku disini" jelas dokter ricko.
" baik dok saya mengerti" jawab nita.
malam hari
dimalam harinya waktu sudah menunjukkan pukul 8 nita baru saja menyelesaikan semua laporan rumah sakit, dan ia akan siap-siap untuk pulang.
" kau akan pulang sekrang?" tanya dokter fahri.
" iya dokter " jawab nita.
" aku akan mengantarmu ini sudah malam" ujar dikter fahri.
" terima kasih dokter tapi tidak perlu, aku sudah memesan taksi dibawah permisi dokter saya pulang dulu" ujar nita dengan sopan lalu keluar dari rumah sakit.
ia melihat jam tangannya sudah lewat jam 8 malam pasti ricko sudah pulang pikirnya.
" sudah sampai nona" ujar sopir itu.
" ini uangnya terima kasih" kata nita lalu keluar dari mobil.
saat ia memasuki gerbang rumah ternyata benar ricko sudah pulang. dengan cepat ia masuk kedalam rumah.
saat tiba didepan pintu ia mencium aroma masakan.
" pasti dia sedang mamasak" pikirnya.
ia pun memutuskan untuk kekamar terlebih dahulu, ia merasa tidak nyaman lalu segera ia mandi.
beberapa saat kemudian setelah selesai mandi ia turun kebawah dan benar ricko sudah menyiapkan makan malam mereka.
melihat ricko yang sibuk memasak ia merasa sedikit tidak enak karena seharusnya ialah yang melakukan pekerjaan itu. diapun menggulung lengan bajunya sampai setengah tangan.
" aku akan membantu mu" ucap nya.
" tidak usaha kau lelahkan duduk saja" tolak ricko.
" baiklah tapi aku yang akan mencuci piringnya" ujar nita.
" iya sayang" jawab ricko.
mereka pun akhirnya makan bersama dengan tenang.
" apa hari ini dokter fahri memerasmu?" tanya ricko.
" tidak bahkan dia memberitahu ku cara kerjanya juga menjelaskan sifat sifat pasien dan kau tau kata orang dia sungkan berbicara tapi aku rasa tidak bahkan aku saja diizinkan untuk membaca buku-bukunya" jelas nita.
" aku sudah punya firasat dokter fahri mulai menyukai istriku" pikir ricko.
" aku akan memberitahu semua orang bahwa kita sudah menikah" tegas ricko.
uhukk
nita sedang makan itupun tersedak dengan cepat ricko memberikan air.
" pelan-pelan sayang apa kau begitu lapar?" tanya ricko.
hmm nita menggelengkan kepalanya lalu minum air itu.
" aku tidak mau semua orang tahu kalau kita sudah menikah, lebih baik jika dirumah sakit kita seolah-olah tidak saling kenal" ucap nita dengan cepat.
" kau menyukai dokter fahri? secepat itu?" tanya ricko dengan kesal.
" apa maksudmu? aku tidak mudah untuk menyukai orang begitu saja. aku melakukan ini karena aku tidak ingin di cap nantinya hanya karena aku seorang istri dari dokter ricko aku akan mendapatkan nilai yang bagus"
" aku tidak mau aku hanya ingin benar-benar melakukan pekerjaan sesuai kemampuan ku sendiri apapun hasilnya aku akan menerimanya" sambung nita.
" kau selalu menyudutkan aku yang tidak jelas" gumamnya lalu ia beranjak dari meja makan menuju wastafel untuk mencuci piring.
dia begitu kesal setiap kali ia ingin berbaikan tapi ricko selalu seperti menyalahkannya seolah-olah dirinya perempuan yang suka mencari perhatian.
" sayang maaf ya" ricko pun memeluk nita dari belakang dan membantu istrinya mencuci piring.
" masuklah aku akan menyelesaikan ini sendiri" tolak nita.
" aku tau aku terlalu berlebihan tapi aku tidak mau istriku dipandang orang lain " ujar ricko di samping telinga istrinya itu.
" ricko jangan macam-macam" nita sangat merinding mendengar semua ucapam ricko itu, baginya ini hal yang tabu.
" sayang" ricko mengelus dan mencium leher putih istrinya itu.
" ricko" nita berbalik dan sedikit menguatkan suaranya itu
dengan cepat ricko mencium bibir istrinya itu.nita hanya diam diperlakukan seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments