ricko benar-benar merasa bersalah saat ini, ia sudah memarahi istrinya itu. seharusnya dia minta penjelasan terlebih dahulu namun emosi sudah menguasainya.
ricko berjalan lalu melihat istrinya akan turun ke bawah, ia pun akhirnya turun kebawah.
" sayang" panggil ricko tapi nita tidak menggubrisnya ia sudah kesal dengan ricko.
" pagi sayang" ujar bunda menyambut kedatangan putrinya itu.
" pagi bunda" jawab nita yang langsung duduk di meja makan.
" mau kemana? rapi seperti itu?" tanya bunda.
" kebandara bunda" jawab nita lalu mengambil roti.
semua orang melihat nita dengan lekat.
" mengambil paspor yang aku jatuhkan dibandara, semalam pihak bandara menghubungiku" jelas nita ia tau sekarang semua orang sedang mengintimidasinya.
" sayang, aku tidak bermaksud" ucap ricko pun terpotong.
" bunda aku pergi sekarang ya" ujar nita lalu bangkit dari duduknya.
" tapi, kau belum makan sayang" panggil bundanya .
ricko langsung mengejar nita sampai kedepan rumah lalu menarik tangannya.
" tunggu" ucap ricko.
" apa lagi, mau memarahiku lagi?" tanya nita dengan kesal.
" tidak sayang, maafkan aku ya aku sudah memarahi istriku " jelas ricko.
" lupakan, aku sudah memesan taksi" jawab nita dan melepaskan tangannya yang digenggam ricko.
" aku akan mengantarmu" kata ricko.
" tidak usah, aku tidak mau membatalkan pesananku. lagipula kau mau bekerja bukan, makanlah dulu, aku mau pergi sekarang" nita pun langsung meninggalkan ricko sendirian menuju taksi pesanannya.
saat dikantor ricko terus memikirkan keadaan nita ia takut terjadi sesuatu pada istrinya itu. ia berpikir akan menelponnya saja. dan ya dia dapatkan nomor nya dengan diam diam membuka ponsel nita.
" kenapa tidak diangkat" pungkasnya.
" aku kirim sms saja " pikirnya.
📱"sayang kau baik-baik saja kan? aku mengkhawatirkanmu "
📱"aku lupa memberitahumu ini nomorku hubungi aku jika sudah membaca ini"
"aku harus berusaha mengambil perhatiannya dan memahaminya terlebih dahulu, kenapa dia berubah seakan menjadi orang yang tidak seperti dulu lagi" pikirnya .
dilain sisi nita sudah keluar dari bandara lalu ia ingin jalan-jalan sebentar di area kota. sudah beberapa hari ia tidak keluar rasanya menjadi asing saat sudah bertahun-tahun berada di negara luar.
hari ini ia ingin meluangkan waktunya untuk mengenal daerah juga nenyegarkan pikirannya itu dengan berjalan-jalan sendiri.
setelah beberapa mengeliling pusat perbelanjaan, beberapa toko aksesoris ia memutuskan untuk pulang karena hari sudah hampir gelap.
saat akan menyebrang ia lihat beberapa anak-anak sedang meminta-minta di lampu merah lalu ia mengenali wajah salah satu anak itu
" itukan anak yang waktu itu" pikirnya.
setelah lampu merah ia menyebrangi jalan itu dab terus melihat lihatnya.
" hei" panggil nita dan anak itupun langsung menoleh.
" kakak" ujar anak itu.
nita menggerakkan tangannya menyuruh anak-anak mendekat padanya.
" ini teman-temanmu?" tanya nita.
" iya , kami sedang mencari uang kak" jawab anak-anak.
" apa kalian sudah makan?" tanya nita.
anakanak hanya diam saja lalu menundukkan kepalanya.
" ayo ikut kakak ke restoran itu " tunjuk nita di sebrang jalan.
'' tapi kak" ujar anak itu.
" ayo, ikut saja" nita menarik tangan mereka membantu menyebrangi jalan hingga mereka sampai ke restoran itu.
mereka semua duduk dengan tertib, raut muka anakanak itu terlihat sangat lelah juga kusam sepertinya mereka belum makan dari pagi.
" ayo pesan, makanlah apa yang ingin kalian makan" ucap nita.
" benarkah?" antusias mereka semua.
" hmm , tentu saja" nita menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada mereka.
"hore" ucap mereka.
nita tersenyum lebar melihat anakanak itu sangat bahagia, menatapnya satu persatu wajah anakanak yang tidak berdosa itu, diumur yang seharusnya ini mereka bermain dan belajar tapi mereka habiskan untuk mencari uang demi sesuap nasi.
sementara itu, diperjalanan pulang ricki berhenti karena sedang lampu merah sambil menunggu lampu hijau, ia mengelilingi matanya kearah sekitar dan ia terkejut melihat istrinya ada di restoran sebelah kanannya.
ia pun melajukan mobilnya lalu memarkirkan dan masuk kedalam restoran.
" sayang" panggil ricko yang langsung duduk di sebelah nita .
" kau" nita sedikit terkejut karena kedatangan ricko yang tibatiba itu.
" aku menelponmu juga mengirimkan pesan, aku sangat khawatir tapi kenapa tidak dibalas?" tanya ricko ia pun menggenggam tangan istrinya.
" eh aku ... aku tidak membuka handpohone ku karena batre nya habis" jawab nita.
" baiklah, setidaknya kau baik-baiksaja" ujar ricko.
" kakak apa aku boleh nambah ?" tanya anak perempuan yang berumur sekitar 5 tahun.
" kau ingin tambah? baiklah akan kakak pesankan" jawab nita.
" hore terima kasih kak" jawab anak perempuan itu dengan senang.
" iya, dan yang lain juga boleh " ujar nita dengan senyuman tulusnya.
" bunda benar, dibalik sikapnya itu ada keramahan juga kasih sayang dalam dirinya, ternyata aku salah. tidak ada yang berubah darinya" pikir ricko .
" kakak dia siapa?" tanya anak perempuan tadi.
" kakak? aku suaminya " jawab ricko.
" jadi kakak sudah menikah? ternyata suami kakak sangat tampan kakak juga sangat cantik" ujar anak perempuan itu.
ricko dan nita tersenyum dan tanpa sadar mereka saling pandang hingga beberapa detik kemudian nita memalingkan wajahnya.
" kakak akan membayarnya dulu ya" nita berangkat dari kursinya namun ditahan oleh ricko.
" kenapa?" tanya nita.
" aku yang akan membayarnya" jawab ricko lalu mendudukkan nita dikursinya.
setelah selesai membayar ricko duduk kembali menatap semua anakanak itu.
" aku akan menggantinya " ucap nita yang memulai percakapan.
" benarkah? tapi aku tidak mau uang" jawab ricko dengan antusias.
" sudahlah, kau akan minta yang aneh aneh" jawab cepat oleh nita .
" tentu saja , ini peluang besar untukku jadi harus dimanfaatkan" goda ricko yang menatap istrinya dengan nakal.
nita yang terus dipandangi merasa malu dan memalingkan wajahnya.
" kalian sudah kenyang? " tanya nita pada anak-anak.
" iya kak" jawab mereka serempak.
" baiklah , ayo kita pulang"
akhirnya merekapun keluar dari restoran itu dan mengajak anak-anak membeli eskrim di toko sebelah.
" dimana rumah kalian?" tanya ricko.
anak-anak hanya diam dan menunduk .
" mereka tidak punya tempat tinggal" bisik nita pada ricko.
" kakak, kami pergi dulu ya, terima kasih untuk makan dan juga ice cream nya" mereka pun berlari kearah jembatan layang itu.
" eh tapi" nita belum selesai berbicara pada mereka.
" sudahlah, ayo kita pulang ini sudah malam" ajak ricko ia pun menggandeng tangan istrinya dan membukakam pintu mobil.
didalam mobil tidak ada yang memulai percakapan tapi ricko ia terus melirik ke arah istrinya itu seakan-akan pergi jauh saja.
setelah sampai mereka langsung masuk kekamar dan mandi setelah mandi bergantian nita membuka handphone nya dan melihat semua pesan dari ricko.
" simpan nomorku kabari aku jika ada apa-apa" ucap ricko yang sedang mengelap rambutnya dengan handuk itu.
nita yang melihatnya agak sedikit terpanah harus ia akui ricko memang tampan.
tapi beberapa saat kemudian ia menggelengkan kepalannya dan menyadari pemikirannya itu.
" apa yang aku pikirkan" pikirnya.
" sayang" ricko duduk disamping nita dan langsung memeluk istrinya itu.
" aku sangat mencintaimu, tidak sia-sia aku menunggumu selama bertahun-tahun" ucapnya.
" menunggu?" tanya nita sambil berusha melepaskan pelukan ricko.
" iya , selama bertahun-tahun" jawab ricko.
" aku mau tidur aku sudah mengantuk" ujar nita lalu berlari keranjang.
" sayang, apa masih tidak boleh?" tanya ricko.
" apa?" tanya nita yang tidak mengerti itu.
" aku ingin hakku sayang" tegas ricko.
" ah benar, aku belum membicarakan itu " pikirnya .
" ini sudah larut" nita langsung tidur begitu saja meninggalkan ricko yang masih menunggu dirinya itu.
" sampai kapan aku haeus menunggu, rasanya aku sudah tidak tahan lagi " pikirnya.
" tapi tidak apapa menunggu sedikit lagi ,bahkan aku bisa menunggunya sampai sekrang" pikirnya lagi.
iapun menuju keranjang lalu tidur memeluk nita, nita yang mungkin sudah tidur tidak menunjukkan reaksi apapun. jika dia tau ricko memeluknya mungkin ia akan marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments