nita yang melihatnya ada rasa sedikit takut ia tahu ricko sedang menahan amarahnya. mungkin saja setelah sampai ia akan ditatap oleh ricko seperti malaikat penyabut nyawa pikirnya membayangkan itu saja membuatnya bergidik ngeri.
setelah menempuh perjalanan lebih dari 10 jam akhirnya nita dan juga ricko sampai di bandara shenzhen. dari perjalanan hingga tiba di bandar nita tidak berbicara sedikit pun ia hanya tidur dan diam saja.
ricko melihat istrinya terus memperhatikan apa yang selanjutnya akan dilakukan istri nakalnya itu. nita yang merasa terus ditatap itupun langsung memanggil taksi menuju ke apartemennya.
setelah sampai didepan gedung apartemen nita dan juga ricko turun dan berjalan masuk kedalam gedung hingga kelantai 10 dimana apartemen nita berada.
setelah berada di depan pintu apartemen nita langsung membuka pintu menggunakan sandinya.ia pun masuk beserta ricko yang mengikutinya dari belakang. ricko pun mengedarkan pandangannya ke apartemen di mana istrinya itu tinggal.
" duduklah aku akan membawakanmu air" ujar nita lalu masuk kedalam kamarnya.
" jadi ini tempatnya, tertata rapi, bersih juga sepertinya sangat nyaman" pikir ricko.
" ini minumlah" nita memberikan segelas air putih untuk ricko yang langsung diterimanya.
" tunggu" ucap ricko mengehentikan langkah nita yang masuk kedalam kamar.
" apa kau tidak ingin menjelaskan sesuatu hal padaku istriku?" tanya ricko penuh selidik.
" oh itu aku , aku sebenarnya"
ricko langsung menarik nita kepelukannya dengan erat tapi nita tidak merasa nyaman dan berusaha melepaskan pelukan ricko sedangkan ricko masih terus manatap istrinya yang sedang kesulitan itu.
" sudah aku katakan sebelumnya, kemanapun kau pergi aku akan selalu ada dibelakangmu, jadi aku peringatkan padamu, jangan membuatku marah juga jangan pernah berani untuk meninggalkanku sendiri" tekan ricko.
nita tercengang atas apa yang ricko katakan, ia tidak pernah mendengar ricko berbicara seperti itu padanya.
" lepaskan aku" ujar nita lalu masuk kedalam kamarnya.
disisi lain dirumah besar itu semua orang sedang makan malam. ayah yang menyadari tidak ada anak juga menantunya itu merasa bingung.
" kemana ricko juga nita bukankah seharusnya mereka turun ?" tanya ayah .
" itu ayah sebenernya putrimu mengajak ricko ke china karena ada beberapa hal yang harus diurus agar tidak ada kendala saat sudah disini" jawab bunda menutupi semua kebenaran karena takut suaminya itu akan memarahi putrinya lagi.
" tidakkah bunda menyembunyikan sesuatu dari ayah?" selidik ayah.
nathan yang tau keadaanya walau bunda tidak menceritakannya ia pun memegang tangan bunda yang sedikit gemetar itu.
" ayah kenapa ayah bertanya seperti itu, bukankah seharusnya ayah senang mereka pergi berdua? jadi mereka bisa lebih mengenal satu sama lain?" imbuh nathan.
" dengan cara itu setidaknya mereka bisa memiliki banyak waktu untuk liburan eh seperti bulan madu " tambah nathan.
" iya nita juga bilang ingin mengajak ricko ke apartemennya masih banyak beberapa barang yang tertinggal disana" jawab bunda lalu menghadap nathan dan tersenyum pada putra pertamanya itu tanda jika ia berterima kasih nathan yang mengerti langsung menganggukkan kepala seraya tersenyum pada bundanya.
sementara itu di apartemen nita sudah mandi dan berganti pakaian tapi ricko ia tertidur di sofa itu ia sangat lelah seharian ini mengkhawatirkan istrinya hingga ia ikut ke china sekarang. nita memperhatikan wajah ricko dengan seksama dari jauh, ia tahu apa yang ia lakukan salah. tapi mau bagaimana lagi ia harus melakukannya.
ting
suara bel berbunyi nita langsung membuka pintu mengambil pesanan makanan untuk ia dan ricko karena dikulkas sudah kosong.
nita langsung membawanya ke meja makan dan menatanya rapi disana. ia pun memperhatikan ricko yang masih tidur lalu mendekatinya.
" ricko " nita menyenggol bahu ricko agar terbangun.
" makanlah dulu baru tidur " sambung nita lagi.
ricko pun terbangun lalu duduk ia menatap istrinya yang ada di hadapannya.
" apa aku tertidur?" tanya ricko.
" hmm , makanlah dulu baru tidur. aku sudah memesankan baju untukmu gantilah sesudah makan" ucap nita lalu beralih mengambil air untuk makan.
" rupanya dia memperhatikanku juga" gumam ricko dengan suara yang pelan lalu tersenyum.
dia pun akhirnya duduk dimeja makan lalu ia makan bersama istrinya itu.
" sayang di apartemen ini apa kau tinggal sendiri ?" tanya ricko sambil makan.
" kadang sendiri kadang dengan teman " jawab nita.
" perempuan atau laki-laki?" tanya ricko lagi.
" menurutmu?" jawab nita penuh tanda tanya.
" aku bertanya sayang kenapa malah bertanya balik padaku" jelas ricko.
" aku sudah selesai jika sudah bawa ke wastafel aku akan mencucinya" pungkas nita lalu berjalan ke arah wastafel dan mencuci piringnya.
setelah selesai mencuci piring ini sudah jam 12 malam kantuknya mulai datang , ia pun mematikan semua lampu diapartemen lalu menuju kekamarnya. ia lihat ternyata ricko sudah mengganti pakaian yang ia pesan tadi. ricko sedang menatap ke luar jendela dimana pemandangan kota shenzhen dapat terlihat penuh cahaya lampu di malam hari begitu indah.
" jika kau tidur nanti tutup hordeng nya karena matahari pagi terlalu masuk ke dalam kau tidak nyaman nanti" ucap nita.
" apa sudah ingin tidur?" tanya ricko menatap istrinya.
" hmm besok aku akan datang ke kampus" jawab nita.
" kekampus? untuk apa?" tanya ricko lalu ikut naik ke atas ranjang. lalu nita menatap ricko hingga beberapa saat nereka saling bertatap satu sama lain.
deg....deg...deg
" astaga sudah bertahun-tahun tapi aku masih saja seperti ini jika berhadapan dengan wajah cantiknya, tolonglah jantungku ini " pikir ricko.
" aku akan memberitahumu nanti" pungkas nita lalu ia berbaring dan mematikan lampu nya.
" baiklah aku mengerti kau lelah tidurlah " ucap ricko lalu ia ikut berbaring.
" selamat malam istriku, aku mencintaimu" bisik ricko di telingan istrinya itu.
deg...deg....deg(jantung nita berjalan sangat cepat saat ricko mengatakan seperti itu)
" astaga , sudah jangan dipikirkan nita" pikir nita.
akhirnya malam itu mereka terlelap dengan nyamannya.
hingga tak terasa mentari pagi sudah terbit, jam weker membuat nita terbangun ia segera mematikan jam nya itu lalu bangun dari tidurnya ia lihat kesamping suaminya masih tidur.
ia menatap lekat suaminya itu yang tampan, gagah dan juga si vacum cleaner menurutnya. karena ricko suka sekali memeluk dan mencium tanpa izinnya.
" kenapa aku memandanganya" nita menggelengkan kepalanya lalu beranjak dari tempat tidur.
segera ia masuk kedalam kamar mandi dan menggosok gigi serta mencuci wajahnya.
setelah selesai ia membereskan rumah dimulai menyapu mengelap meja meja hingga mengepel lantai.
" aku akan membantumu" ricki berusaha merebut kain pel itu.
" kau sudah bangun?" tanya nita.
" aku sudah dari tadi bangun dan aku tau kau memandangiku kan? sudah sini aku akan membantu istri cantikku ini " rebut ricko pada alat pel itu.
" tidak lagi pula aku sudah terbiasa melakukannya sendiri tenang saja " tolak nita .
" tapi sayang, kau sudah mencuci pakaian, menyapu mengelap dan sekarang sebagai suami aku harus meringankan beban istrinya bukan?" jelas ricko.
" aku tau tapi terima kasih aku sudah bilang aku terbiasa melakukannya" tolak nita lagi dan melanjutkan mengepel lantai.
" apa tidak ada pembantu disini?" tanya ricko.
" untuk apa ? aku punya dua tangan juga dua kaki jika tidak aku gunakan lebih baik aku sumbangkan" ketus nita.
" lagi pula biaya disini sangat mahal aku harus berhemat " sambung nita.
" aku sudah tau jika dirimu tetap keras kepala seperti dulu , tapi melihatmu seperi ini aku percaya kau tidak seperti wanita diluar sana yang hanya bisa memerintah juga mengandalkan kemampuan orang lain. aku sangat mencintaimu sayang" pikir ricko lalu dengan cepat ia menghampiri nita dan memeluknya dari belakang hingga membuat nita terkejut dan melepaskan alat pel itu.
" kau ini kenapa selalu membuatku terkejut" ucap nita dengan kesal.
cup
ricko mencium bibir istrinya lalu ********** kecil nita yang diam mematung itu langsung ia dorong ke sofa dan ia tidurkan disana. ia terus mencium istrinya itu dengan penuh nafsu.
drrtt....drrrt...drrt.
ponsel nita berdering dan membuat nita tersadar lalu mendorong ricko ia merasa malu , marah juga kesal pada dirinya sendiri.
" tunggu" ricko menghentikan langkah istrinya yang akan masuk kekamar.
" aku hanya ingin bilang aku mencintaimu" ucap ricko dengan sayu.
" aku... aku sudah terlambat harus pergi sekarang" nita pun pergi meningglkan ricko dan masuk kedalam kamar ia kunci kamarnya itu.
" apa yang aku kakukan kau ini bodoh sekali " gerutu nita pada dirinya sendiri.
setelah ia berpakaian rapi ia keluar dan ia lihat ricko yang sedang memainkan handphone nya itu. ia hanya melewatinya saja lalu membuka rak sepatu dan memakai high heels nya.
" aku akan pergi sekarang, tunggulah disini aku akan mengirimkan beberapa makanan dari luar " ujar nita.
" aku akan ikut" pungkas ricko.
" kenapa kau ingin ikut aku akan kekampus dan tidak tahu pulang jam berapa" jelas nita.
" aku akan menunggumu, kau tidak belajar hanya mengambil berkas kan" ucap ricko.
" baiklah terserah padamu saja" jawab cepat nita yang tak mau berdebat lebih lama lagi.
ricko tersenyum karena ia selalu menang melawan perbedatan dengan istrinya itu. lalu mereka pun keluar apartemen dan memanggil taksi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments