jam 7 malam di restauran itu semua teman masa sekolah xiaoqi dan nitta sudah berkumpul disana untuk menikmati hotpot. tetapi sampai saat ini nita belum juga datang walaupun ricko sudah menelponnya berkali-kali.
" dimana nita?" tanya fang lie.
" dia bilang akan datang sebelum jam 7 tapi kenapa ia sangat terlambat" jawab jiang seorang perempuan bertubuh tinggi juga cantik.
" xiaoqi bukankah kau seharusnya tau keberadaanya?" tanya fang lie lagi.
" tunggu saja mungkin sedang dijalan" jaqab xiaoqi dengan malas.
nampak dari depan pintu restoran nita sudah datang sendirian berjalan dengan santainya. fanglie yang melihat itu langsung mengejar dan memeluk nita tapi tidak dibalas oleh nita.
" hooo" xiaoqi menganggakkan mulutnya.
ricko yang baru keluar dari dapur langsung disuguhkan dengan pemandangan itu tangannya langsung mengepal.
" fang lie?" ujar nita.
" hmm ini aku, aku bersalah seharusnya aku tidak meninggalkanmu" ujar fanglie.
" kau ini apa-apaan kita tidak memiliki hubungan seperti itu" jawab nita. kemudian ia sadar bahwa ricko melihatnya dari pintu dapur segera ia lepaskan pelukan fang lie.
" tapi kita kan" ujar fang lie sambil mengejar nita.
" fang lie sudahlah lebih baik makan lalu pulang" kata nita.
" permisi sebentar aku ingin kekamar kecil" nita berlalu meninggalakan meja yang berisi 6 orang itu lalu masuk kedapur. setibanya didapur ricko langsung menarik tangan nita dengan kuat hingga membuat nita meringis kesakitan.
" kau , lepaskan tangan ku sakit" lirih nita sambil berusaha keras untuk melepaskan cengkraman ricko.
" siapa pria yang berani memelukmu didepan ku?" tanya ricko.
" bukan siapa-siapa. dia hanya teman sekelas saja" jawab nita.
" lepaskan tanganku perih" ujar nita tapi ricko tidak sama sekali mendengarkannya.
" katakan yang sebenarnya" tegas ricko.
nita meneteskan air matanya begitu saja karena baginya cengkraman ricko sangat sakit.
ricko tersadar saat melihat air mata nita dengan cepat ia lepaskan cengkraman tangannya itu pada nita lalu ia lihat betapa merahnya tangan istrinya akibat ulahnya itu.
" sayang maaf aku tidak eh bukan maksudku"
" lepaskan" nita begitu marah lalu pergi meninggalkan ricko sendirian dan ikut berkumpul di meja makan.
" ah kenapa aku menyakitinya" ucap ricko lalu mengusap kepalanya.
sementara di meja itu nita hanya mendengarkan ocehan para teman-temannya itu tanpa niatan untuk ikut berbicara karena memang ia tidak begitu dekat dengan mereka. sedari tadi ia terus mengelus pergelangan tangannya yang merah itu.
fang lie melihat tingkah aneh nita lalu bertanya padanya.
" kau baik-baik saja?" tanha fang lie dengan lembut.
" hmm aku baik" jawab nita.
" apa kabarmu? aku merasa bersalah karena meninggalkanmu " jelas fang lie.
" aku rasa kau tidak perlu merasa bersalah karena waktu itu hanya hubungan palsu" jawab nita.
" palsu? tapi bagiku itu sungguhan, maaf karena telah memilih bersama jenise aku telah menyakiti hatimu" ucap fang lie dengan suara besar hingga dapat didengar oleh semua orang.
" kau sudahlah ayo makan disini banyak orang" ujar nita.
" ada hubungan apa sebenarnya kau dan laki laki itu" pikir ricko yang mendengar suara tadi.
" baiklah sekarang saat nya minum bir" teriak jiang yang mengangkat gelasnya itu.
dan semua orang mengangkat gelas kecuali nita.
" nita apa kau tidak mau minum?" tanya jiang.
" silahkan aku tidak minum" jawab nita.
" oh sudahlah ayo angkat gelasmu disini kami merayakan penyelesaian magang kami apa kau tidah bahagia untuk kami?" goda jiang.
" aku sangat senang tapi"
"nah ayo " jiang memberikan segelas bir itu untuk nita lalu membuat nita meminumnya.
saat memimum nya nita merasa pahit lalu meminum air putih.
" kau tidak apa-apa?" tanya fang lie.
" tenang saja aku hanya minum satu gelas " jawab nita.
semua orang pun bersenang-senang hingga semuanya tertidur kecuali fang lie, juga nita yang diam karena merasa kepala nya pusing.
" xiaoqi ? kau mendengarkan aku" ujar xiaoqi yang sedikit mabuk.
" hmm" jawab nita dengan sendu.
" nita aku merindukanmu" fang lie lagi-lagi mengambil kesemparan itu untuk memeluk nita, nita yang sudah merasa sangat pusing hanya menurut saja.
brakk
pintu dapur itu terbuka lebar saat ricko membuka ia sangat marah ketika tau fang lie melewati batasnya.
" jangan ganggu dia , dia adalah istriku" ujar ricko lalu merebut nita di pelukannya.
" apa maksudmu? dia belum menikah lagi pula dia tidak ingin menikah diusia seperti ini"
" aku kekasihnya berikan dia padaku" teriak fang lie.
" hentikan kepala ku sangat pusing kau" nita sudah mabuk lalu menunjuk fang lie.
" dengar kan aku , 2 tahun yang lalu aku hanya membantu mu agar tidak dijodohkan orang tuamu. aku ... aku tidak menyukaimu" ucap nita sambil matanya terpejam.
" aku memang sempat menyukaimu tapi setiap aku ingin menyukai mu bayang-bayang anak itu selalu menghantui ku. aku ..... aku jadi tidak bisa memiliki rasa pada laki-laki manapun" jelas nita lagi dengan sempoyongan.
ricko mendengarnya pun sangat senang yang nita maksud adalah dirinya, berarti selama ini istrinya tidak pernah berpacaran karena takut melanggar janjinya pada nya.
" dan kau" tunjuk nita pada ricko.
" kau selalu membuatku kesal, aku selalu memakimu dalam hatiku " ucap nita lalu ia pun tertidur.
" astaga ayo kita pulang " kata ricko lalu menggendong istrinya itu.
setelah sampai di apartemen ricko memapah istrinya itu lalu menidurkannya di ranjang dan memberi istrinya selimut.
" maaf karena selalu membuat mu kesal, tapi aku akan membuatmu bahagia" ucap ricko.
" bunda" ucap nita.
" sayang" panggil ricko.
" bawa aku dari sini bunda, aku tidak suka sendirian, aku sudah membohongi bunda bertahun-tahun" ucap nita lagi lalu kemudian ia tertidur lagi.
" bohong?" pikir ricko.
" aku mengerti betapa sepinya hidupmu, tanpa siapapun berada di sisimu. tidurlah besok kita pulang dan memulai hari baru" lalu ricko mengecup kening istrinya itu.
indonesia
ricko dan nita akhirnya mendarat di indonesia pada pukul 7.10 malam, mereka memutuskan untuk langsung pulang kerumah menggunakan mobil jemputan dari ricko.
didalam mobil itu nita hanya fokus pada pikirannya sedangkan ricko fokus menyetir.
" oh ya ampun akankah ia mengatakan pada semua orang jika aku mabuk" pikir nita ia gelisah jika tau bunda juga ayahnya akan sangat memarahinya.
" em aku ... apa kau akan memberi tahu pada bunda juga ayah jika aku mabuk-mabukan disnaa?" tanya nita dengan hati-hati.
" kenapa apa kau takut?" tanya ricko masih terus fokus menyetir.
" eh aku , tolong jangan katakan pada mereka. sebenarnya aku tidak pernah minum tapi karena jiang memaksaku akhirnya aku meminumnya" jelas nita dengan cepat karena sebenarnya ia sangat takut ricko akan memberitahunya.
" apa yang akan kau berikan jika aku tidak memberi tahu ayah dan bunda?" tanya ricko lalu tersenyum kecil dan menoleh pada istrinya itu.
ia tambah gemas saat melihat wajah istrinya yang sedang takut itu.
" kau masih memikirkan imbalan?" nita terkejut mendengarnya.
"hmm tentu saja setiap permintaan pasti akan asa imbalan kan" jawab ricko.
" eh aku berjanji akan memasak untukmu" ujar nita.
" tidak mau" ricko menggelengkan kepalanya seraya tersenyum ia ingin mempermainkan istrinya terlebih dahulu.
" laiu? apa yang harus aku lakukan?" tanya nita.
shitt
ricko memberhentikan mobilnya di pinggir jalan lalu menatap nita dengan dalam.
" benarkah kau ingin mewujudkannya?" tanya ricko .
" hmm ya , tapi tergantung permintaanya" jawab nita.
" baiklah aku tidak mau" ujar ricko.
" ha ? baik katakan apa permintaanmu?" jawab nita dengan cepat.
dengan gerakan lamban ricko mendekati telinga nita, nita sangat takut saat melihat ricko seperti itu lalu memundurkan kepalanya.
" aku ingin hak ku sayang" jawab ricko dengan sensual tepat di telinga nita .
tentu saja nita sangat gugup mendengar permintaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Nee Chan✨
smngat yh thorr
2021-05-09
2