Sesuai jadwal Steven dan Ken sudah berangkat ke Kalimantan dengan penerbangan pagi.
Hari ini Sheila hanya ada dua mata kuliah saja jadi dia bisa pulang lebih awal. Sesampainya di rumah, Sheila melihat ibu mertuanya sedang duduk di ruang tamu dengan seorang wanita. Dan ternyata itu adalah Nila.
"Assalamu'alaikum," sapa Sheila sopan.
"Sudah pulang kamu. Buatkan minuman dingin untuk kami. Jangan lupa camilannya sekalian," kata Amelia langsung memerintah Sheila.
"Iya Ma," jawab Sheila yang kemudian beranjak ke dapur.
Meletakkan tas di atas meja, Sheila lalu membuat minuman. Sheila sedang menata minumannya di nampan ketika tiba-tiba Nila datang menghampirinya.
Praaang!!!
Sengaja Nila menyenggol gelas itu hingga jatuh dan pecah.
"Ups, sorry," kata Nila lalu tertawa kecil.
"Nggak pa-pa," jawab Sheila mencoba bersabar.
Sheila lalu berjongkok mengumpulkan pecahan gelas yang berserakan.
"Dasar cewek licik."
Sheila kaget, menghentikan aktivitasnya lalu mendongak menatap Nila.
"Dari awal gue udah yakin kalau kejadian di kafe itu pasti Lo sengaja. Dan sekarang terbukti kan, dengan segala tipu daya yang Lo punya Lo berhasil nikah sama Steven dan jadi menantu di rumah ini. Cih, murahan. Pake sok-sokan bilang kalo pernikahan ini cuma sementara. Padahal diem-diem Lo berusaha biar pernikahan Lo sama Steven tetep lanjut dan Lo bisa menguasai harta keluarga ini, iya kan?" tuduh Nila tidak berperasaan.
Sheila langsung berdiri dan menyangkal. "Itu semua nggak bener mbak."
"Terserah apa kata Lo, gue nggak peduli. Tapi inget satu hal, Steven cuma milik gue, sampai kapan pun. Jangan harap Lo bisa ngerebut dia dari gue."
"Aku nggak ada niatan seperti itu mbak."
"Bohong. Inget ini baik-baik, Lo cuma istri sementara buat Steven, cuma buat nyenengin Papa-nya doang dan biar posisi Steven di perusahaan tetep aman. Jangan pernah Lo berharap lebih. Gue bakal buat Lo pergi dari rumah ini. Karena cuma gue yang berhak jadi istrinya Steven, cuma gue wanita yang dicintai Steven."
Setelah mengatakan hal itu Nila lalu pergi meninggalkan Sheila sendiri di dapur.
Malam hari, selesai makan malam bersama. Ricko sudah pergi ke ruang kerjanya. Seperti biasa Sheila membereskan meja makan dan mencuci piring kotor.
Ya, Amelia menyuruh Sheila memasak untuk sarapan dan makan malam setiap harinya, kemudian membereskan meja makan dan mencuci piring setelah itu. Tentu saja semua itu tanpa sepengetahuan Ricko dan Steven. Setahu mereka Sheila hanya membantu memasak dan membereskan meja makan, itu pun karena keinginan Sheila sendiri.
Tapi Sheila tidak pernah mengeluh. Dia menganggap itu semua adalah kewajibannya sebagai seorang menantu di rumah ini. Lagipula dia juga sudah terbiasa melakukan hal itu di rumah Jefri, jadi dia tidak kesusahan sama sekali.
Amelia menghampiri Sheila yang sedang mencuci piring. Dia lalu menyuruh Bik Minah dan Mbak Siti untuk pergi.
"Kamu tahu kan siapa gadis yang datang tadi siang?" tanya Amelia membuat Sheila berhenti dari aktivitasnya dan berbalik.
"I-iya Ma, Sheila tahu."
"Dia adalah kekasih Steven. Dan seharusnya dia yang menjadi menantu saya, istri Steven, bukan kamu."
Hati Sheila serasa diremas oleh tangan tak kasat mata. Sheila tidak menyangka kalau ibu mertuanya akan mengatakan hal seperti itu padanya. Jadi benar dugaannya selama ini kalau ibu mertuanya itu tidak menyukai dirinya.
"Maaf Ma, tapi-"
"Jangan harap kamu akan lama tinggal di sini. Saya sendiri yang akan membuat kamu tidak betah tinggal di sini. Dan akan pergi dengan sendirinya dari rumah ini."
Bagaikan tersambar petir, Sheila sangat terkejut mendengar perkataan ibu mertuanya.
"Kamu hanya istri sementara untuk Steven. Dan bila saatnya tiba, semua sandiwara ini akan berakhir. Kamu akan pergi dari rumah ini dan Nila yang akan menggantikan posisi kamu," tegas Amelia lalu pergi meninggalkan Sheila.
'Apa ini Tuhan? Kenapa semuanya jadi seperti ini? Tidak kusangka kalau ternyata ibu mertuaku pun tidak mengharapkan kehadiranku di rumah ini. Tuhan, sungguh aku tidak pernah mengharapkan lebih dari pernikahan ini. Aku menjalani pernikahan ini hanya karena ingin melaksanakan keinginan terakhir Ayah Jason, dan juga menyelamatkan perusahaan Ayah Jefri. Aku memang mencoba menjalankan peranku sebagai seorang istri dan menantu di rumah ini dengan sebaik-baiknya. Tapi sungguh, itu semua semata-mata hanya karena mengharap ridho dari-Mu. Aku juga tidak ingin membebani kedua orang tuaku yang sudah meninggal dengan dosa yang aku perbuat karena tidak menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri dan menantu dengan baik. Salahkah aku Tuhan? Aku hanya ingin menjalani pernikahan ini dengan tenang sampai saatnya tiba nanti, jika memang Engkau menghendaki pernikahan ini untuk berakhir, aku akan mencoba untuk ikhlas Tuhan. Tolong bantu aku menjalani semua ini dengan baik Tuhan.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
lengkap sdh penderitaan Sheila. ditinggal Steven ke Kalimantan, auto jd bulan2an Amelia & Nila. knp sihh??? sebaik apa sih Nila?? cuma cewek matre yg mengincar harta doang. apaan cinta???
2022-07-04
2
ㄒ丨卂 Ꮯɧմɓɓყ🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
nyimak dulu,,kasih jejak 👣
2022-06-20
2
༄
kalau aq jd Sheila udh pergi tuh dr rumah
yg kaut ya Sheil😭😭
2022-02-28
1