Seminggu sudah berlalu sejak kedatangan Ricko dan Steven. Ricko memberi waktu kepada Sheila untuk berpikir dan memutuskan menerima atau tidak perjodohan ini.
Saat ini Sheila sedang bersimpuh di antara makam kedua orang tuanya. Pikirannya menerawang, dia bimbang untuk memutuskan. Tiba-tiba ada yang datang mengagetkannya.
"Bisa kita bicara?" tanya Steven dari belakang Sheila.
Sheila tersentak. "Kau? Bagaimana Mas tahu kalau aku disini?"
"Tadi aku ke rumah dan Tante Sarah bilang kamu sedang disini. Jadi, bisa kita bicara?" tanya Steven lagi.
Sheila mengangguk. Dia lalu bangkit berdiri dan mengekor di belakang Steven yang sudah jalan terlebih dulu.
"Apa yang ingin Mas bicarakan?" tanya Sheila setelah mereka berdua duduk di sebuah kafe.
"Apa kau akan menerima perjodohan ini?"
Sheila sedikit kaget, tapi dia segera menormalkan ekspresi wajahnya.
"Entahlah Mas, jujur aku sendiri masih bingung."
"Aku mau jujur padamu, aku sudah memiliki kekasih," kata Steven.
"Wanita yang di kafe waktu itu?"
Steven menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu kenapa Mas tidak menolak perjodohan ini?" tanya Sheila bingung.
"Aku tidak bisa. Di satu sisi Papa memiliki riwayat penyakit jantung. Papa bisa anfal kalau aku menolak. Tapi disisi lain, aku juga tidak bisa meninggalkan Nila. Bisakah kamu saja yang menolak perjodohan ini?"
Sheila diam seribu bahasa.
"Ini adalah keinginan terakhir Ayahku. Selama ini aku merasa aku belum bisa membahagiakan kedua orang tuaku. Dan seperti kata Om Ricko, mungkin ini adalah salah satu cara untukku bisa membahagiakan kedua orang tuaku, dengan menjalankan amanah terakhir dari beliau," ucap Sheila berat hati.
Steven menghela nafas. "Aku mengerti posisimu, itu juga yang selalu dikatakan oleh Papaku, bahwa beliau ingin membahagiakan sahabatnya dengan menjalankan amanah terakhir sahabatnya itu."
"Jadi, bisakah kita membuat kesepakatan saja?" lanjut Steven memberi penawaran.
"Apa itu?"
"Nila tidak ingin putus denganku, aku juga masih mencintainya. Jadi bisakah kita tetap menerima perjodohan ini, tapi kau juga tidak mengikatku dan tetap membiarkanku menjalani hubunganku dengan Nila? Aku juga akan membebaskanmu dan tidak mengikatmu. Kita jalani pernikahan kita di depan orang tua kita. Mungkin jika kau menginginkan, kita bisa bercerai setelah satu atau dua tahun."
Sheila sedikit terkejut dengan perkataan Steven.
"Aku tahu mungkin kau menganggapku egois, tapi sungguh, aku sendiri juga bingung harus berbuat apa," lanjut Steven terlihat frustasi.
"Itu berarti kita akan membohongi keluarga kita?" Sheila pun terlihat tertekan.
Steven menggeleng lemah. "Entahlah. Mungkin bisa dibilang begitu. Situasi ini begitu sulit untukku."
Mereka berdua terdiam dengan pikiran masing-masing. Steven menghembuskan nafas kasar, kemudian menyesap kopinya, sekedar meringankan beban pikirannya.
"Baiklah, aku setuju dengan kesepakatan ini," putus Sheila setelah terdiam cukup lama.
...
"Kamu yakin Dek dengan keputusan kamu?" tanya Max setelah Sheila mengatakan kepada keluarganya kalau dia menerima perjodohan ini.
"Dek jangan gegabah dalam mengambil keputusan. Apa kamu sudah fikirkan dengan matang?" Leon ikut bertanya.
Sheila tersenyum sambil melihat kedua kakaknya. "Sudah kak, kalian tidak perlu khawatir."
"Ayah, Bunda, kalau memang ini adalah keinginan terakhir Ayah Jason aku akan mengikutinya. Mungkin dengan begini aku bisa membuat Ayah Jason dan Bunda Miranda bahagia," lanjut Sheila kepada kedua orang tua sambungnya.
"Kalau memang keputusanmu seperti itu nak, Ayah dan Bunda hanya bisa mendukung. Ricko dan keluarganya adalah orang-orang yang baik. Kami berdo'a semoga pernikahanmu nanti bahagia nak," kata Jefri menanggapi.
"Anak gadis Bunda sudah besar, sudah mau menikah," Sarah memeluk Sheila yang duduk di sampingnya dan menangis haru.
"Jangan nangis dong Bun," kata Sheila sambil menyeka air mata bundanya.
"Bunda bahagia nak, tapi Bunda juga sedih karena mau pisah sama kamu."
"Bunda ..." rajuk Sheila sambil memeluk Sarah erat.
"Maafkan Sheila Ayah, Bunda, Kak Max, dan Kak Leon ... Sheila tidak ingin membohongi kalian, tapi mungkin ini adalah jalan yang terbaik."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
kasian Sheila menanggung beban yang amat berat, tapi curiga sih sama hubungan Steven dan nila beneran tulus gak sih si nila , mana sikapnya arogan dan kasar banget deh , ih lebih ge ship StevenxSheila
2023-08-07
1
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
knp harus bgitu? bukankah sama sj membohongi ortu? apalagi ortu Sheila dh gk ada. sangat egois sekali Steven... mengorbankan perasaan Sheila demi kepentingan dia...
2022-07-04
1
🍁𝕬𝖓𝖉𝖎𝖓𝖎•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒❣️HIAT
samangat ka
2022-06-20
2