"Ini data yang Lo minta," kata Danny sambil berjalan masuk ke dalam ruangan Steven.
Duduk di depan Steven dia lalu menyerahkan map coklat yang dibawanya kepada atasan tapi sahabatnya itu. Steven segera membaca laporan yang dibawa Danny tersebut.
"Menurut Lo siapa yang paling bisa diandalkan dari mereka bertiga?" tanya Steven.
"Lusia. Dia orangnya agak tomboy, bisa bela diri dan tidak mudah diintimidasi."
"Oke. Lo hubungin dia ajak ketemu siang ini juga."
Sesuai keinginan Steven, siang ini mereka bertiga sudah duduk berhadapan di salah satu restoran. Steven, Danny dan Lusia.
Awalnya Lusia sempat bingung bahkan menolak. Kenapa tiba-tiba suami dari sahabatnya ini ingin bertemu dengannya. Itupun harus tanpa sepengetahuan Sheila, Dyah dan Tya. Tapi Danny yang saat itu menghubunginya berhasil meyakinkan Lusia. Danny kemudian menjemput Lusia dan berakhirlah mereka bertiga duduk di restoran ini.
"Ini sebenarnya ada apa sih? Bentar-bentar, gue manggilnya apa nih enaknya, Pak atau apa nih?" tanya Lusia.
"Terserah Lo aja, nggak usah formal banget sama gue. Santai aja," balas Steven.
"Oke. Gue panggil Bang aja ya, kalo mas entar samaan lagi kayak Sheila."
"Boleh deh."
"Jadi ada apa nih Bang? Kok tiba-tiba pengen ketemu gue diem-diem kayak gini."
"Gue pengen tanya, laki-laki yang kemarin itu siapa Lus?"
"Oh, kak Alex maksudnya?"
"Siapa Alex itu?"
"Dia kakak tingkat kita Bang. Udah lama dia ngejar-ngejar Sheila, tapi Sheila selalu nolak dia. Kemarin itu Alex mau ngajak Sheila nonton, tapi Sheila nolak dan bilang kalau dia udah nikah. Kita juga udah bersaksi kalau Sheila nggak bohong dan dia emang udah nikah. Tapi Alex nggak percaya, dia juga nggak terima, makanya dia sampe mencengkeram tangan Sheila kemarin. Tangan Sheila sampe merah Bang, tadi kita lihat pas di kampus. Tapi Sheila bilang ke kita kalau dia nggak pa-pa. Yah begitulah Sheila Bang, dia nggak mau membuat orang lain khawatir."
Steven dan Danny terdiam mendengar cerita Lusia.
"Entah kenapa, tapi feeling gue bilang kalau Alex bakal bikin rusuh Lus."
"Gue sependapat sama Lo Bang. Alex nggak akan nyerah semudah itu. Anak itu udah kayak terobsesi sama Sheila. Entahlah, mungkin dia merasa tertantang karena Sheila selalu nolak dia secara terang-terangan, sementara banyak cewek di kampus yang berharap bisa deket sama dia."
"Kenapa Sheila selalu nolak dia?" tanya Danny seakan mewakili rasa ingin tahu Steven.
"Sheila bukan cewek gampangan Bang. Kita udah temenan dari SMP, jadi kita tau betul sifat masing-masing. Sheila juga nggak suka modelan cowok sombong kayak Alex. Yang bisanya cuma manfaatin nama bokapnya, selalu seenaknya sendiri, dan suka memaksakan kehendak."
"Lus gue boleh minta tolong sama Lo?"
"Apaan Bang? Kalau gue bisa pasti gue bantu."
"Tolong jagain Sheila selama di kampus, terutama dari Alex."
Perkataan Steven tersebut membuat Danny dan Lusia sedikit terkejut. Pasalnya keduanya tahu tentang kesepakatan di antara Steven dan Sheila.
"Tanpa Lo minta pun, gue pasti jagain Sheila Bang. Bahkan dari Lo sekalipun kalau sampe Lo nyakitin Sheila Bang. Sekarang gue mau nanya, kenapa Lo ngelakuin semua ini Bang, padahal pernikahan kalian cuma sementara kan?" tanya Lusia sengit.
"Lo tahu?" tanya Steven kaget.
"Pas kita ke toko buku kita sempet liat Abang jalan sama cewek yang di kafe waktu itu. Dari situ kita maksa Sheila buat cerita. Awalnya Sheila nolak, tapi kita terus maksa sampe akhirnya Sheila mau cerita."
Steven menghembuskan nafas kasar.
"Itu semua memang benar Lus. Tapi biar gimanapun juga Sheila tetep istri gue. Dia tanggung jawab gue," tegas Steven. "Jadi gimana, Lo mau kan bantu gue jagain Sheila selama di kampus?"
"Seperti yang gue bilang tadi Bang, tanpa Lo minta pun gue pasti jagain Sheila."
"Oke Lus, makasih sebelumnya. Tolong Lo langsung hubungin gue atau Danny ya kalau ada apa-apa sama Sheila di kampus. Terutama si Alex itu, feeling gue beneran nggak enak tentang tuh anak."
"Iya Bang, tenang aja."
Obrolan berlanjut sesaat sampai akhirnya Steven pamit karena masih ada urusan pekerjaan. Sebelum pergi Steven meminta pada Lusia untuk merahasiakan kesepakatan mereka dan Lusia menyanggupinya. Lusia pulang diantar Danny karena tadi juga Danny yang jemput dia.
Sesampainya kembali di kantor Danny langsung menemui Steven di ruangannya.
"Gila. Gue nggak habis pikir sama jalan pikiran Lo Steve. Sebenarnya apa sih yang Lo mau? Di satu sisi Lo masih berhubungan dengan Nila. Bahkan Lo bilang kalau Sheila pun tau dan mengijinkan Lo masih berhubungan dengan Nila. Di sisi lain Lo bilang kalau pernikahan Lo sama Sheila cuma pernikahan sementara, sudah ada kesepakatan di antara kalian berdua. Tapi kenapa Lo bersikap seperti seorang suami sejati yang begitu mencintai istrinya? Melindungi secara diam-diam dan tidak rela kalau istri Lo sampe kenapa-napa," cecar Danny setelah duduk di depan Steven.
Steven menghembuskan nafas kasar, dia menyugar rambutnya ke belakang lalu menyandarkan tubuhnya pada kursi kebesarannya.
"Seperti yang gue bilang tadi Dan, biar bagaimanapun juga Sheila tetep istri gue. Dia tanggung jawab gue Dan."
"Bohong. Gue tau Lo Steve. Lo nggak akan repot-repot ngelakuin ini semua cuma dengan alasan tanggung jawab doang. Jujur aja, Lo udah mulai ada rasa kan sama Sheila?"
Steven tercenung mendengar pertanyaan Danny tadi. Mulai ada rasa pada Sheila? Benarkah begitu?
Semenjak perbincangannya dengan Sheila malam itu, Steven sudah mengambil keputusan. Dia juga akan menghormati pernikahan mereka sama seperti Sheila, setidaknya selama pernikahan ini berlangsung. Benar kata Sheila, kita bisa membohongi semua orang, tapi kita tidak mungkin bisa membohongi Tuhan. Dan bukankah apa yang dilakukan Steven sudah benar? Dia hanya ingin melindungi dan menjaga Sheila. Karena biar bagaimanapun juga Sheila adalah tanggung jawabnya sekarang.
Tapi benarkah hanya karena alasan itu saja? Steven bahkan tidak mengerti dengan jalan pikirannya sendiri. Entah kenapa hatinya merasa tidak terima ketika kemarin melihat Sheila diperlakukan kasar seperti itu oleh Alex. Dan itu kenapa dia memutuskan untuk menghubungi Lusia dan meminta bantuan pada Lusia untuk menjaga Sheila.
Hati sepertinya sudah mulai mengkhianati pemiliknya tanpa dia sadari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
hatimu bukan milikmu lg Steven.. tp sdh otewe ganti pemilik keknya..
2022-07-04
2
🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀
nah lho udah mulai ada hati tuh Steven terhadap Sheila, awal yang sangat baik buat rumah tangga Sheila dan Steven👍🥰🥰🥰🥰🥰
2022-02-26
2
Chika£Hiats
Bagus Steven kalau kamu berpikiran harus melindungi Sheila,memang sekarang kan Sheila tanggung jawabmu dunia akhirat terlepas dari apa yg kau katakan hanya "pernikahan sementara"... ish sebel ya klo inget kata Steven itu...
Aku suka caption terahir untuk Steven, Hati sepertinya sudah mulai menghianati pemiliknya,, rasain ntar kamu bucin akut baru tau rasa Stev...
2022-02-05
9