Sampai akhirnya jam makan siang tiba.
Patir pun melihat jam tangan yang ada di tangannya, sekarang sudah waktunya makan siang. Baiklah aku akan ajak Mila Louise makan bersama, Patir pun berkata pada Mila “Ayo kita makan siang bersama. Sekarang sudah waktunya jam makan siang.”
Akhirnya mereka pun berangkat untuk pergi makan siang. Patir dan Mila pun akhirnya pergi ke restoran untuk makan bersama, saat patir dan Mila ingin pergi ke restoran. Zahra pun melihat patir dan Mila pergi, Zahra pun mengikutinya.
Dalam hati Zahra aku tak terima kau bersama wanita lain, akan ku hancurkan wanita sia*** itu
berani-beraninya dia mengambil kekasihku.
Kekasih matamu, kamu ngaku-ngaku aja. Patir yang tak pernah mengganggap ada Zahra di dalam hatinya dan sikapnya cuek dan selalu pendingin.
Zahra, Zahra, kamu ngehayalnya kebangetan. Akhirnya Patir dan Mila pun makan di restoran dan di sudut lain Zahra yang sedang menguntit Mila dan Patir. Setelah makan selesai, Mila pun pamit ketoilet pada Patir.
Zahra pun mengikuti Mila ketoilet dan langsung mendorong Mila,
hey kau wanita sia*** berani-beraninya kau mengambil sayangku. Aku tidak peduli kau tunangan Patir, kau akan berhadapan dengan ku.
Bila kau terus bersama Patir.
Akhirnya Zahra pun meninggalkan Mila dan Mila pun kembali ketempat iya makan sebelumnya, Patir pun bertanya kepada Mila Louise.
Kau lama sekali di toilet, Mila pun berkata. Aku sakit perut, Patir pun berkata lagi. Apa perlu ku bawa kau kedokter, Mila pun berkata “Tidak usah, mungkin setelah di kantor aku akan baikan.”
Akhirnya Mila dan Patir pun kembali keperusahaan.
Seharian Mila membatu Patir di perusahaan, bekerja di kantor lumayan juga. Yang menjengkelkan Patir selalu saja menatapku dan sesekali menggodaku, jika aku terus seperti ini. Aku yakin aku pasti jatuh cinta padamu.
Akhirnya Patir dan Mila pulang dari perusahaan, tidak lembur. Waktu itu pukul menunjukan pukul empat sore. Sesampainya di mansion Mila dan Patir, kekamar masing-masing untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah mereka selesai dengan semua ritualnya, Mila membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk dan nyaman. Hari ini sungguh melelahkan kata Mila. Di kamar Patir, Patir pun sama membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk dan nyaman.
Sambil melihat foto Mila yang Patir foto tanpa ketahuan Mila Louise.
Akhirnya Mila pun turun kebawah dan bertemu Nisa.
“Nisa apa kau mau menemaniku, mengelilingi mansion ini, yang sempat tertunda dulu.”
“Baiklah Nona, saya akan menemani Nona kemana pun Nona mau.”
Akhirnya Mila dan Nisa pun mengelilingi mansion itu yang sempat tertunda, saat Mila melewati taman itu. Mila berhenti dan mengambil apel, aku ingat Nisa dulu pas aku lagi sakit dia yang mengambilkan apel ini untukku. Karena aku suka apel, akupun mengambil dua buah apel.
Yang satu aku berikan pada Nisa dan yang satunya lagi aku makan
dan melanjutkan perjalanannya.
“Akhirnya mansion yang indah ini semua telah aku kelilingi Nisa.”
“Iya Nona. Mari kita kembali, pasti Nona lelah. Aku pun sama lelah.”
Akhirnya Mila kembali kedalam mansion.
Seperti biasa di akhir cerita Author buat puisi, untuk para pembaca setia.
...“Perjalanan”...
Beribu kisah aku lewati
Beribu langkah aku jalani
Beribu masalah aku hadapi
Dan disetiap waktu aku maknai
Ternyata tidak mudah
Tetapi selalu ada cahaya
Dalam hidup pasti ada masalah
Disaat itu pula pasti ada jalannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sis Fauzi
mantap 👍 hadapi semua ujian dengan semangat ❤️
2021-05-05
2
kathy °𝐍𝐍᭄ ♛⃟⃝𓆊
semangat terus kak 💗😘🌺💗
2021-04-23
1
^°DandeliOn
SANARA MAMPIR BAWA BOO LIKE 20 EPIS DULU KAK.
DITUNGGU FEEDBACKNYA🤗🤗😀
2021-04-16
1