Ritual Makan

Patir pun menggenggam tangan Mila dan membawa Mila masuk kemansion dari balkon kamarnya.

Setelah sampai di dalam mansion, Mila Louise terus menatap Patir yang menggenggam tangannya. Patir tersadar telah menggenggam tangan Mila Louise dan Patir pun melepaskannya.

“Maaf Mila aku replek, aku tak tau mengapa aku bisa menggenggam tangan mu.”

“Iya tak apa-apa,” balas Mila Louise.

Saat Patir dan Mila sedang asyik mengobrol di dalam kamar yang di tempati Mila Louise, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Patir pun berbicara "Siapa" sambil melangkah membukakan pintu

"Oh Pak Maman," silahkan masuk.

Pak Maman pun berbicara pada Patir "Maaf tuan mengganggu."

Patir pun berbicara pada Pak Maman "Iya tidak apa-apa, Ada apa Pak Maman."

Pak Maman pun berbicara pada Patir "Saya sudah menyiapkan makanan di ruang makan untuk menyambut kedatangan tuan."

"Oh terima kasih Pak kau sudah repot-repot membuat makanan untuk menyambut ku." ucap Patir

Balas Pak Maman "Sama sama tuan ini sudah menjadi tugas saya melayani tuan."

“Baik lah Pak Maman turun duluan saja kebawah, kebetulan aku juga lapar," ucap Patir.

“Sebentar lagi aku turun kebawah.”

“Baik tuan,” balas Pak Maman.

Patir pun berbicara pada Mila Louise "Apa kau mau menemani aku makan di bawah, yang sudah di persiapkan oleh Pak Maman," ucap Patir dengan penuh harap.

Mila pun berkata pada Patir “Baiklah aku akan menemani mu, karena memang aku juga belum makan.”

Akhirnya Patir dan Mila pun turun kebawah untuk melaksanakan ritual makan. Sesampai nya di ruangan makan keluarga Angkara. Patir pun memundurkan kursi untuk mempersilahkan Mila Louise untuk duduk. Patir pun duduk di sebelah Mila Louise.

Patir pun berkata pada Pak Maman “Cepat kau panggilkan Dika untuk menghadiri ritual makan," ucap Patir pada Pak Maman.

Karena makanannya terlalu banyak,

tidak akan habis di makan oleh mereka berdua, Pak Maman pun menyuruh pelayan lain untuk memanggilkan Dika.

“Pak Maman ayo kau juga duduk mari makan bersama,” ucap Patir.

Karena tuan Patir yang meminta akhirnya Pak Maman pun ikut bergabung, tak lama kemudian Dika pun datang dan duduk.

Ritual makan pun di mulai dengan meriah dan candaan dan bahagia.

Ritual makan itu terasa hangat setelah ada Mila Louise. Yang dulu suasananya terasa dingin, kini terasa berbeda dan hangat. Akhirnya ritual makan pun selesai dan Mila Louise pun kembali ke kamarnya. Patir pun mengikutinya, karena memang kamar Patir bersebelahan dengan kamar Mila.

Sesampainya di depan pintu kamar Mila Louise, Patir pun berbicara pada Mila.

”Kau istirahatlah nanti kita bicara lagi,” ucap Patir kepada Mila.

“Baiklah,” balas Mila kepada Patir.

“Kau juga istirahat,” ucap Mila kepada Patir.

Setelah Mila masuk kemarnya, Patir pun sama masuk ke kamarnya untuk istirahat dan membaringkan tubuhnya di atas kasur yang empuk.

Sambil memikirkan Mila Louise. Akhirnya Patir pun tertidur dengan lelap.

Setelah Mila Louise masuk ke kamarnya dia tidak langsung istirahat, seperti biasa dia melakukan hobinya menulis.

Mila Louise pun mengambil pena dan buku yang di berikan Nisa, untuk menulis sebuah puisi atau kata-kata yang di rasakan oleh hati.

Menulis bagi Mila adalah suatu hobi yang paling menyenangkan, untuk membuat suatu kenangan yang di rasa dalam hati, yang ia bisa baca kemudian hari.

Menulis juga adalah teman curhat yang bijak dan teman paling setia bagi Mila.

Mila juga salalu menulis ide-ide yang tersirat dalam hatinya, karena sebuah ide akan menghilang di telan waktu jika kita tidak menuangkan kedalam tulisan.

Mila selalu menuntaskan tulisan yang sudah di buat dan selalu memotivasi diri sendiri dengan sebuah tulisan dengan kata dan pemahaman mendalam yang ia rasakan.

Walau terkadang menulis bagi sebagian orang itu membosankan, tapi Mila selalu menikmatinya bagaikan air yang mengalir begitu saja.

Bagi Mila menulis adalah salasatu terapi terbaik dikala lelahnya berbicara.

Ketika Mila sudah lelah berbicara dengan semua kisah hidupnya.

Mila lalu menulis sebagai terapi yang bijak dan teman paling setia yang selalu menemani hari-harinya, Mila selalu menyatu dengan pena dan buku yang di berikan oleh Nisa.

Dan membuat sebuah kenangan yang di lalui dan di rasa saat ada di mansion Angkara.

Untuk menyimpan suatu kenangan manis pahitnya hidup, saat Mila tidak bisa mengingat siapa dirinya.

Aku hanya bisa mengutarakan kesedihan, kesenangan yang ku rasa kedalam bait-bait kata demi kata.

Tidak ada lagi tempat berbagi yang paling indah dan bijak selalu membuat Mila merasa bahagia ketika Mila membuat sebuah kata demi kata. menulis bagi Mila adalah sebuah motivasi yang setiap tulisan yang ia buat bisa ia baca kemudian hari dan membuat orang yang membaca akan termotivasi dengan setiap untaian kata dengan rasa yang mendalam..

Sesuatu yang di ciptakan dari hati tidak akan membohongi setiap orang yang membacanya.

Mila terus saja membuat puisi dan membuat suatu cerita di buku diary yang ia miliki. Sudah ribuan kata yang ia buat dengan kata dan pemahaman yang mendalam yang Mila buat.

Suatu saat nanti setiap kata ini akan menjadi saksi kisahku di antara gelapnya malam berhiaskan bintang-bintang di angkasa dan bulan sebagai pelengkap keindahan malam.

Dan pagi juga akan menjadi saksi setiap tulisan yang ku buat, mentari sebagai penghangat di kala dinginanya angin yang berhembus menusuk relung jiwa yang saat ini Mila hidup seperti angin yang terombang ambing tanpa bisa mengingat sesuatu tentang dirinya saat ini detik ini.

Kutulis bait-bait puisi ini untuk ku curahkan pada dunia.

...“Tentang diri”...

Menulis bait bait puisi hanyalah pelampiasan ku

menyendiri dalam sendu hanyalah caraku

senyum seorang ayah dan ibu adalah motivasi

melangkah dan terus maju adalah implementasinya

Terdiam hanyalah caraku berpasrah

berdo'a adalah caraku mendo'akan dan bersyukur

masalah dan kesedihan adalah bagian dari kehidupan

hambatan dan tantangan adalah bagian dari masa depan yang harus kita rengkuh

Mila Louise pun meneteskan air matanya saat membuat puisi, aku merindukan Ayah dan ibu tapi aku tidak bisa mengingat apa pun, yang aku inggat hanyalah nama ku saja.

Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku hingga aku ada di sini.

Mila Louise pun membuat dua puisi sebelum akhirnya dia tertidur dengan lelap.

...“Cerita dan waktu”...

Jalan cerita tak selamanya sama

dengan realita di depan mata

waktu kian berlalu

bergulir dan terus melaju

Semua hanya sia sia bagiku

mungkin iya tiada waktu tanpa makna

lantas apa makna waktu itu

semua hanya menjadi kiasan belaka

Entah apa rencana Tuhan pada ku

letih hati bertanya

sudahlah aku arungi saja

tanpa perlu berputus asa

Terpopuler

Comments

⃟👽⃟ ℜẾῩ⊰AF•𝕱࿐

⃟👽⃟ ℜẾῩ⊰AF•𝕱࿐

Maaf thor sebelumnya
Kata kata "Maaf Mila aku replek, aku tak tau mengapa aku bisa menggenggam tangan mu"

Yang replek artinya apa yah😹?

2021-05-01

2

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

puisinya bagus. ritual makan baru denger thor🤭😁👍

2021-04-22

1

RN

RN

like untuk petir dan puisi nya

2021-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Pembantaian Keluarga Louise
2 Lupa Ingatan
3 Tiga hari kemudian
4 Masa Lalu Patir Angkara
5 Keesokan harinya
6 Hobi Mila
7 Kata-kata Mila Louise Selama Dua Minggu Yang Iya Buat
8 Pertemuan Patir Dan Mila
9 Ritual Makan
10 Ritual Sarapan Pagi
11 Di Taman Belakang Keluarga Angkara
12 Toko Handphone Terbesar Di Kota Pelangi
13 Di Kamar Mila Louise
14 Plasback Cerita Mila Dan Patir
15 Pertemuan Patir Dan Mila
16 Makan Malam
17 Cerita Di Kamar Patir Dan Mila
18 Keesokan Paginya
19 Hari Pertama Di Perusahaan
20 Makan Siank Pertama
21 Di Dalam Hati Mila Louise
22 Ungkapan Cinta
23 Pagi Yang Indah
24 Liburan
25 Dinner Di Hotel
26 Kembali Kemansion
27 Kabar Baik Untuk Mila Louise
28 Raka Dan Dokter Tiba Di Mansion
29 Memeriksa Keadaan Mila
30 Menikmati Senja
31 Di Perusahaan
32 Rindu Sang Kekasih
33 Cerita Malam Dan Siang
34 Kalah Atau Menang
35 Pembalasan
36 Menyelamatkan Ketua Mafia
37 lnggatan Mila Sembuh
38 Kesedihan
39 Di Kediaman keluarga Louise
40 Nyawa Harus Di Bayar Nyawa
41 Kehidupan Baru
42 Hati Gelisah
43 Kembali
44 Kisah Mira
45 Tangan Setan
46 Membantai “Tangan Setan”
47 Inggatan Yang Kembali
48 Semua Misteri Terungkap
49 Bertemu Dengan Adiknya Kembali
50 Berkunjung Kemakam
51 Kembali Kemansion Angkara
52 Acara Tunangan Patir Dan Mila
53 Rencana Jahat
54 Mencari Mira
55 Menjemput Mira
56 Pernikahan
57 Malam Pertama
58 Menyatakan Cinta
59 Bahagia Di Hati
60 Percakapan Dan Pergi bulan madu.
61 Jalan-jalan
62 Pulang Dan Kabar Gembira
63 Malam Siang Penuh Cinta
64 Bekerja Dan Sebuah Rencana
65 Bahagia Itu Sederhana
66 Sungguh Menggemaskan 18 +
67 Nasi Goreng Cinta
68 Mendapat Informasi
69 Balas Dendam
70 Meminta Penjelasan
71 Lahirnya Anak Pertama
72 Kebahagian Berubah Jadi Kesedihan.
73 Amarah Di Balik Kesedihan
74 Kesedihan
75 Kabar Duka
76 Kudeta Melawan Kejahatan
77 Berakhir Bahagia
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Pembantaian Keluarga Louise
2
Lupa Ingatan
3
Tiga hari kemudian
4
Masa Lalu Patir Angkara
5
Keesokan harinya
6
Hobi Mila
7
Kata-kata Mila Louise Selama Dua Minggu Yang Iya Buat
8
Pertemuan Patir Dan Mila
9
Ritual Makan
10
Ritual Sarapan Pagi
11
Di Taman Belakang Keluarga Angkara
12
Toko Handphone Terbesar Di Kota Pelangi
13
Di Kamar Mila Louise
14
Plasback Cerita Mila Dan Patir
15
Pertemuan Patir Dan Mila
16
Makan Malam
17
Cerita Di Kamar Patir Dan Mila
18
Keesokan Paginya
19
Hari Pertama Di Perusahaan
20
Makan Siank Pertama
21
Di Dalam Hati Mila Louise
22
Ungkapan Cinta
23
Pagi Yang Indah
24
Liburan
25
Dinner Di Hotel
26
Kembali Kemansion
27
Kabar Baik Untuk Mila Louise
28
Raka Dan Dokter Tiba Di Mansion
29
Memeriksa Keadaan Mila
30
Menikmati Senja
31
Di Perusahaan
32
Rindu Sang Kekasih
33
Cerita Malam Dan Siang
34
Kalah Atau Menang
35
Pembalasan
36
Menyelamatkan Ketua Mafia
37
lnggatan Mila Sembuh
38
Kesedihan
39
Di Kediaman keluarga Louise
40
Nyawa Harus Di Bayar Nyawa
41
Kehidupan Baru
42
Hati Gelisah
43
Kembali
44
Kisah Mira
45
Tangan Setan
46
Membantai “Tangan Setan”
47
Inggatan Yang Kembali
48
Semua Misteri Terungkap
49
Bertemu Dengan Adiknya Kembali
50
Berkunjung Kemakam
51
Kembali Kemansion Angkara
52
Acara Tunangan Patir Dan Mila
53
Rencana Jahat
54
Mencari Mira
55
Menjemput Mira
56
Pernikahan
57
Malam Pertama
58
Menyatakan Cinta
59
Bahagia Di Hati
60
Percakapan Dan Pergi bulan madu.
61
Jalan-jalan
62
Pulang Dan Kabar Gembira
63
Malam Siang Penuh Cinta
64
Bekerja Dan Sebuah Rencana
65
Bahagia Itu Sederhana
66
Sungguh Menggemaskan 18 +
67
Nasi Goreng Cinta
68
Mendapat Informasi
69
Balas Dendam
70
Meminta Penjelasan
71
Lahirnya Anak Pertama
72
Kebahagian Berubah Jadi Kesedihan.
73
Amarah Di Balik Kesedihan
74
Kesedihan
75
Kabar Duka
76
Kudeta Melawan Kejahatan
77
Berakhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!